RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 02
Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu A.
KOMPETENSI INTI
KI-1 KI-2
KI-3
KI-4
B.
: MAN Kembangsawit : Bahasa Indonesia : XII/ Ganjil : Teks Ceita Sejarah : 2 x Pertemuan
: :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. dianut nya. Menghayati dan mengamalkan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional. : Memahami, Memahami, menerapkan, menerapkan, menganalisis pengetahuan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural prosedural berdasarkan berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab penyebab fenomena fenomena dan kejadian, serta menerapkan menerapkan pengetahuan pengetahuan prosedural pada bidang kajian kajian yang spesifik sesuai sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR DAN IPK
3.3
3.4
3.3.1
3.3.2 3.3.3
3.4.1 3.4.2
3.4.3
KD -3 Mengidentifikasi Mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis. Menganalisis kebahasaan kebahasaan cerita atau novel sejarah. IPK menjelaskan menjelaskan struktur teks cerita sejarah dengan jelas.
4.3
4,4
4.3.1
menjelaskan menjelaskan kaidah yang terkandung 4.4.1 dalam teks sejarah. memberikan tanggapan berkaitan dengan struktur dan kaidah teks sejarah. menentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah. menunjukkan kata yang menunjukkan urutan peristiwa. menunjukkan adverbia waktu lampau dan nomina.
KD -4 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi.
Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan. IPK Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi. eksplanasi. Menulis cerita sejarah pribadi.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran project based learning, peserta didik dapat: 1. menjelaskan struktur teks cerita sejarah. 2. menjelaskan kaidah yang terkandung dalam teks sejarah. 3. memberikan tanggapan berkaitan dengan struktur dan kaidah teks sejarah. 4. mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi 5. menentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah. 6. menunjukkan kata yang menunjukkan urutan peristiwa 7. menunjukkan adverbia waktu lampau 8. menunjukkan dan nomina 9. menulis cerita sejarah pribadi (Pemantapan Karakter dengan: rasa ingintahu, cermat,tanggung jawab, kreatif, selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah) . D.
MATERI PEMBELAJARAN
Teks cerita (novel) sejarah 1. struktur teks cerita sejarah; 2. isi teks cerita sejarah; 3. nilai-nilai cerita (novel) sejarah; dan 4. kebahasaan teks cerita sejarah. E.
METODE/MODEL
1. Pendekatan : Saintifik 2. Model: Project Based Learning 3. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan (Pendidikan Penguatan Karakter :Rasa ingin tahu,cermat tanggung jawab, kreatif, jujur, percaya diri, serta pantang menyerah) F.
MEDIA/ALAT DAN BAHAN Media : Contoh Teks Cerita Sejarah
G.
SUMBER BELAJAR Sumber Belajar : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaam. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XII Semester 1 dan 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Tahap 1. Pendahuluan 2 s.d. 4 Pemantapan Karakter dengan rasa ingin tahu, sungguh-sungguh dan berani menyampaikan komentar dalam diskusikomunikasi. Mengeksplor Peserta didik untuk
Langkah-langkah pembelajaran Semua pertemuan 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran yang akan dilakukan (komunikasi: Mengeksplor Peserta didik untuk kembali mengingat materi pada pertemuan sebelumnya) 3. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif tentang teks ceita sejarah yang akan dilaksanakan.
Waktu 5 menit
kembali mengingat materi pada pertemuan sebelumnya
(Komunikasi/berpikir kritis: Mengeksplor Peserta didik untuk menghubungkan meteri pada pertemuan sebelumnya dan materi yang akan dipelajari) 4. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari, langkah pembelajaran dan penilaian khususnya tentang teks cerita sejarah. Pertemuan ke 1
2. Inti 70 Aktivitas literasi menit Membaca dan Project Based Learning menganalisis teks cerita 1. Mengamati fenomena-Tahap 1 Model Proyek sejarah a. Peserta didik mengamati berbagai contoh teks . cerita sejarah secara berkelompok. b. (Literasi dan kolaborasi) c. Peserta didik mengamati beberapa contoh teks cerita sejarah kemudian peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang teks cerita sejarah secara. 1) struktur 2) isi. d. Peserta didik kemudian diminta untuk melakukan eksplorasi lebih dalam tentang struktur dan isi teks cerita sejarah secara. e. secara kelompok. (Berpikir kritis/kreatif/komunikasi: Peserta didik berdiskusi pengolahan, pemeriksaan dan menarik kesimpulan informasi dari teks cerita sejarah dalam kelompok) 2. Menentukan pertanyaan mendasar-Tahap 2 Model Proyek a. Peserta didik ditanya 1) Dapatkah kamu menunjukkan struktur teks cerita sejarah secara? 2) Dapatkah kamu menjelaskan isi teks cerita sejarah secara? (Berpikir kritis) Pemantapan b. Diskusikanlah secara kelompok, tiap kelompok Karakter terdiri 4 peserta didik kemudian pilihlah secara sungguh-sunguh perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil dan berani , diskusi di depan kelas. bertanggung jawab, c. Beberapa kelompok menyampaikan hasil saling menghargai, diskusinya di dalam kelas, kemudian dilanjutkan bekerja sama, dengan proses tanya-jawab mengenai struktur memberikan dan isi teks cerita sejarah. (kolaborasi) komentar diskusi
Pertemuan ke 2
3. Menyusun jadwal perencanaan proyek-Tahap 3 Model Proyek a. menentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah. b. menunjukkan kata yang menunjukkan urutan peristiwa. c. menunjukkan adverbia waktu lampau dan nomina (kreatif/kolaboratif/komunikasi: Peserta didik berdiskusi struktur dan unsur kebahasaan teks cerita sejarah secara berkelompok) 4. Menyusun jadwal perencanaan proyek-Tahap 4 Model Proyek Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi 5. Menyusun jadwal perencanaan proyek-Tahap 5 Aktivitas literasi Model Proyek membaca dan a. Peserta didik secara individu menulis cerita menganalisis sejarah pribadi dengan memerhatikan struktur teks cerita sejarah dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah. b. menukarkan dengan siswa lain untuk dinilai berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerira sejarah. 6. Menguji hasil-Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring – Tahap 7 Model Proyek a. Peserta didik memberi tanggapan baik berupa masukkan atau kritikan secara santun di dalam kelas tentang struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah yang dinilai. b. Peserta didik bersepakat menempelkan teks cerita sejarah yang dianggap baik pada mading kelas. berpikir kritis/kreatif/kolaboratif /communication: Peserta didik berdiskusi pengolahan, pemeriksaan dan menarik kesimpulan informasi dari teks cerita sejarah). 3. Penutup 15 Semua pertemuan (Pemantapan menit Karakter 1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: secara sungguha. membuat rangkuman/ simpulan pelajaran; sunguh dan berani , (Aktivitas literasi membuat ringkasan/kesimpulan bertanggung jawab, yang merupakan kegiatan literasi setelah saling menghargai, membaca) bekerja sama, b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah memberikan dilaksanakan. komentar diskusi) a. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. (berpikir kritis/ kreatif/ kolaboratif/ communication Peserta didik berdiskusi menarik kesimpulan hasil pembelajaran tentang teks cerita sejarah,
melakukan refleksi, dan memberi umpan balik dalam kelompok) 2. Kegiatan guru yaitu: a. melakukan penilaian; b. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. c. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu tentang teks editorial. I.
PENILAIAN 1. Penilaian Sikap a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religius dan sikap sosial b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir) 2. Pengetahuan a. Jenis/Teknik tes : b. tertulis dan lisan c. Bentuk tes: uraian 1) Tertulis 2) Penugasan 3) Instrumen Penilaian (terlampir) 3. Keterampilan 1. Teknik/Bentuk Penilaian: a. Praktik/Performence b. Fortofolio 2. Instrumen Penilaian (terlampir)
Madiun, 17 Juli 2017 Mengetahui, Kepala MAN Kembangsawit
Guru Mata Pelajaran,
Drs.Ghulam Zamroni, M.Sc. NIP. 196808201995031005
Chotimatul Chusnaa, S.Pd. NIP. 196807251996032001
Lampiran Materi Contoh teks cerita sejarah Sejarah Hari Buruh
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. . Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Seri kat. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut. Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club,dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial. (Diadaptasi dari berbagai sumber)
Lampiran Materi Materi Cerita sejarah 1. Pengantar Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Kejadian dalam peristiwa tersebut dianggap sebagai proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Sejarah termasuk ilmu empiris, karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Oleh sebab itu, sejarah kerap dimasukkan ke dalam ilmu kemanusiaan. Akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi atau sosiologi, sejarah membicarakan peristiwa yang dialami manusia dari segi waktu. 2. Struktur teks cerita sejarah Informasi termasuk teks cerita sejarah dibangun dengan urutan tertentu. Secara umum penyajian informasi ini, terdapat beberapa model urutan, antara lain urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan pertanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Teks cerita sejarah dibangun dengan struktur orientasi^urutan peristiwa^reorientasi. Berikut penjelasannya. a. Orientasi Tahap pertama ini memberikan informasi tentang situasi cerita sejarah yang diangkat dalam
teks. Seperti pada teks “Sejarah Hari Buruh” di atas. Pada tahap orientasi yang berada pada paragraf pertama, kalian bisa melihat latar belakang muculnya Hari Buruh, waktu peringatannya, tujuan diperingatinya, serta beberapa hal mengenai Hari Buruh tersebut secara umum. b.
c.
Urutan peristiwa sejarah Tahap ini terdiri dari beberapa paragraf yang menyediakan rekaman peristiwa berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa sejarah tersebut. Maka, dalam menggali informasi pada tahap kedua ini, kalian harus melihat rekaman waktu terjadinya peristiwa. Reorientasi Tahap ini bertujuan untuk menghadirkan kembali peristiwa sejarah tersebut pada masa kini. Reorientasi merupakan tahapan yang berupa pilihan, yang bisa saja tidak muncul dalam sebuah teks cerita sejarah
3. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, katakata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini. a. Pronomina (kata ganti), merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. b. Frasa adverbial, meupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat. c. Verba material, merupakan kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan menyapu. d. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu), berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banyak memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal. Konjungsi dibagi dua, yaitu 1) konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan 2) konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya). 3) Kelompok nomina, terdapat tiga jenis kelompok nomina.
4)
5) 6)
7)
a) Pertama kelompok nomina modifikatif (mewatasi), misalnya; rumah besar, dua botol, ruang makan, dan lain-lain. b) Kedua, kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan), misalnya; lahir batin, sandang pangan, sarana prasarana, hak dan kewajiban, adil dan makmur, dan sebagainya. c) Ketiga, kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan, misalnya; Sinta, teman sekelasku, pergi berlibur ke Bali. Kelompok kata verba juga terbagi menjadi tiga jenis a) kelompok verba modifikatif, b) kelompok verba koordinatif, dan c) kelompok verba apositif. Kata yang menginformasikan peristiwa, waktu, dan tempat. Nominalisasi, sebagai suatu proses pembentukan nomina dari kelas kata yang lain dengan menggunakan afiks (imbuhan) tertentu. Pada teks cerita sejarah sebagai satu bentuk penceritaan ulang juga sering ditemukan nominalisasi ini. Dalam pembentukan nomina, afiksasi yang terjadi antara lain adalah sebagai berikut. a) Sufiks – an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas. Contoh: 1) Buku bacaan yang dipegang anak itu milik Rika. (verba [V] à nomina [N]) 2) Aku sangat menyukai asinan yang dibuat ibu. (Adjektiva [A] à nomina [N]) 3) Maman S. Mahayana adalah seorang kritikus sastra yang terkenal. (nomina [N] à nomina [N]) b) Prefiks ke-, pe-, dan se-. Contoh: 1) Andi terpilih sebagai ketua kelompok kami. (Ajektiva [A] à nomina [N]) 2) Pedagang kaki lima memenuhi trotoar sepanjang Jalan Diponegoro. (verba [V] à nomina [N]) 3) Saya sekelas dengan Sadewa. (nomina [V] à nomina [N]) c) Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an. Contoh: 1) Pengaturan jam kerja telah ditetapkan dalam undang-undang. (verba [V] à nomina [N]) 2) Pertunjukan sirkus itu berhasil menarik banyak pengunjung.(verba [V] à nomina [N]) 3) Kekayaan Haji Ahmad sudah tak terhitung jumlahnya. (ajektiva [A] à nomina [N]) d) Infiks -el- dan -er-. Contoh: 1) Rafa dan Vania sedang asyik bermain gelembung sabun. (ajektiva [A] à nomina [N]) 2) Telunjuk ibu tergores pisau saat mengiris bawang. (verba [V] à nomina [ N]) 3) Seruling itu terbuat dari bambu.(nomina [N] à nomina [N]) e) Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an. Contoh: 1) Keberhasilan tidak bisa diraih tanpa usaha yang keras. (dari bentuk ber-+ dasar [D]) 2) Keterlibatan Ranto dalam kasus korupsi membuat ia kehilangan kepercayaan. (dari bentuk ter-+ dasar [D]) 3) Daerah kumuh perlu dipugar untuk penyerasian dengan daerah sekitarnya. (dari bentuk menye-kan)
Penilaian Proses LEMBAR KERJA 1 Jadwal Pembuatan Proyek Mata Pelajaran Proyek Nama Kelas
: Bahasa Indonesia : Teks Cerita Sejarah : : XII Waktu Pelaksanaan
No
1 2 3
Kegiatan
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Persiapan Perlaksanaan Pelaporan
LEMBAR KERJA 2 Mata Pelajaran Proyek Nama Kelas Waktu Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Pelaksanaan Pembuatan Proyek : Bahasa Indonesia : Teks Cerita Sejarah : : XII Catatan Pelaksanaan Pembuatan Proyek
LEMBAR KERJA 3 Mata Pelajaran Proyek Nama Kelas
Laporan Hasil Pembuatan Proyek : Bahasa Indonesia : Teks Cerita Sejarah : : XII
Menulis Cerita sejarah pribadi Judul : .............................................................. ........................................................................................................................................................ ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................
Lampiran Penilaian Instrumen Penilaian A.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No
B.
Waktu
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP : MAN Kembangsawit : 2017/2018 : XII /1 : Bahasa Indonesia – Wajib Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir Sikap
Pos/ Neg
Tindak lanjut
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Kisi-Kisi Kompetensi Dasar
IPK
3.3 3.3.1 Mengidentifikasi Menjelaskan informasi, yang struktur teks cerita mencakup sejarah dengan orientasi, rangkaian jelas. kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis. 3.3.2 Menjelaskan kaidah yang terkandung dalam teks sejarah.
3.3.3 Memberikan tanggapan berkaitan dengan struktur dan kaidah teks sejarah.
Materi Pokok Teks cerita (novel) sejarah 1. struktur teks cerita sejarah; 2. isi teks cerita sejarah; 3. nilai-nilai cerita (novel) sejarah; dan 4. kebahasaan teks cerita sejarah. Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.
Struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
Stimulus
Indikator Soal
Teks Cerira Sejarah
Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menjelaskan struktur teks.
Teks Cerira Sejarah
Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menjelaskan kaidah teks Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menanggapi struktur dan kaidah teks.
Teks Cerira Sejarah
No soal 1
2
3
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah.
3.4.1 Menentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah.
Ciri kebahasaan teks cerita sejarah
Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menentukan ciri kebahasaan teks.
4
3.4.2 Menunjukkan kata yang menunjukkan urutan peristiwa.
Kata penanda waktu
5
3.4.3 Menunjukkan adverbia waktu lampau dan nomina.
Adverbia dan nomia
Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menunjukkan kata penanda hubungan waktu. Disajikan teks cerita sejarah peserta didik dapat menunjukkan kata adverbia dan nomina.
Teks Cerira Sejarah
TES TERTULIS Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jelaskan struktur teks.cerita sejarah yang telah Anda baca! Jelaskan kaidah teks cerita sejarah yang telah Anda baca! Menurut Anda bagaimana struktur dan kaidah t eks cerita sejarah yang telah Anda baca! Tentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah yang telah Anda baca! Tunjukkan penanda hubungan waktu yang terdapat dalam teks cerita sejarah yang telah Anda baca! Tunjukkan kata adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah yang telah Anda baca!
Kunci Jawaban
1. 2.
Struktur teks cerita sejarah adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi. Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. 3. Menurut saya, struktur dan kaidah teks cerita sejarah tersebut sangat sesuai. 4. Ciri kebahasaan teks cerita sejarah terdapatnya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. 5. Pada 1886, sejak saat itu, sejak April 1886, pada saat itu, penanda berakhirnya, dan sebagainya. 6. abad ke-19, dari waktu ke waktu, menjalar ke berbagai kota, dan sebagainya.
6
PEDOMAN PENSKORAN Soal 1
2
3
4
5
6
Nilai
Aspek yang dinilai Peserta didik menjelaskan struktur teks.cerita sejarah dengan sangat tepat Peserta didik menjelaskan struktur teks.cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik menjelaskan struktur teks.cerita sejarah kurang tepat. Peserta didik menjelaskan struktur teks.cerita sejarah tidak tepat. Peserta didik menjelaskan kaidah teks cerita sejarah dengan sangat tepat. Peserta didik menjelaskan kaidah teks cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik menjelaskan kaidah teks cerita sejarah dengan kurang tepat. Peserta didik menjelaskan kaidah teks cerita sejarah dengan tidak tepat. Peserta didik menanggapi struktur dan kaidah teks cerita sejarah dengan sangat tepat. Peserta didik menanggapi struktur dan kaidah teks cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik menanggapi struktur dan kaidah teks cerita sejarah dengan kurang tepat. Peserta didik menanggapi struktur dan kaidah teks cerita sejarah dengan tidak tepat. Peserta didik mentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah dengan sangat tepat. Peserta didik mentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik mentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah dengan kurang tepat. Peserta didik mentukan ciri kebahasaan teks cerita sejarah dengan tidak tepat. Peserta didik menunjukkan penanda hubungan waktu yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan sangat tepat. Peserta didik menunjukkan penanda hubungan waktu yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan kurang tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan tidak tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan sangat tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina u yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan kurang tepat. Peserta didik menunjukkan adverbia dan nomina yang terdapat dalam teks cerita sejarah dengan tidak tepat.
=
Skor perolehan Sekor maksimal
X
100
PENUGASAN Tulislah cerita sejarah pribadi dengan membuat kerangka terlebih dulu!
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4
3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
C.
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Praktik/Performance
Kompetensi Dasar 4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
IPK
Materi Pokok
Indikator Soal
No Soal
4.3.1 Mengonstruksi nilainilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi.
Teks cerita (novel) sejarah 1. struktur teks cerita sejarah; 2. 2.isi teks cerita sejarah; 3. 3.nilai-nilai cerita (novel) sejarah; dan 4. 4.kebahasaan teks cerita sejarah.
Peserta didik dapat Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi.
1
4.4 4.4.1 Menulis cerita Menulis cerita sejarah sejarah pribadi pribadi. dengan memerhatikan kebahasaan
Teks cerita (novel) sejarah 1. struktur teks cerita sejarah; 2. isi teks cerita sejarah; 3. nilai-nilai cerita (novel) sejarah; dan 4. 4. kebahasaan teks cerita sejarah.
Peserta didik dapat Menulis cerita sejarah pribadi..
2
Soal 1. Konstruksilan nilai-nilai dari informasi cerita sejarah ke dalam teks eksplanasi! 2. Tulislah cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan unsur kebahasaan teks! PEDOMAN PENSKORAN No 1
2
Aspek yang dinilai Peserta didik mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah ke dalam teks eksplanasi dengan sangat tepat. Peserta didik mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah ke dalam teks eksplanasi dengan tepat. Peserta didik mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah ke dalam teks eksplanasi dengan kurang tepat.. Peserta didik mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah ke dalam teks eksplanasi dengan tidak tepat.. Peserta didik menulis cerita sejarah pribadi dengan unsur kebahasaan dengan sangat tepat. Peserta didik menulis cerita sejarah pribadi dengan unsur kebahasaan dengan tepat.
Skor 4
3 2 1 4 3
Peserta didik menulis cerita sejarah pribadi dengan unsur kebahasaan dengan kurang tepat. Peserta didik menulis cerita sejarah pribadi dengan unsur kebahasaan dengan tidak tepat.
Nilai
=
Skor perolehan Sekor maksimal
X
2 1
100
2. Portofolio Semua hasil pekerjaan siswa termasuk hasil penulisan teks cerita sejarah dimasukkan dalam map fortofolio. LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO Jenis Tugas Kelas Semester/ Tahun Pelajaran No 1 2 3 4 5
Nama
: : XII : 1/ 2017/2018
Hari/tgl
Tugas KD
Nilai
Deskripsi kemajuan
Tanda Tangan siswa Guru