BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Dalam bimbingan konseling sangat diperlukan pendekatan keilmuan lain sebagai pendukung, terlebih lagi dengan keilmuan psikologi. Teoriteori kepribadian sangat membantu para pengembang keilmuan konseling dalam dalam mema memaham hamii strukt struktur ur psi psikis kis dan kpriba kpribadia dian n manus manusia ia atau atau klien, klien, sehingga dapat memudahkan dalam memahami struktur masalah yang timbul padanya. Tulisan Tulisan ini akan memaparkan memaparkan teori analitik jung dalam bimbingan konseling. Jung melihat jauh melewatu batasan psikologi, dalam usahanya memperoleh data untuk membangun konsepnya mengenai kemanusiaan. Ia sang sangat at per percaya caya bahw bahwa a pemb pembel elaj ajar aran an tent tentan ang g
kepri epriba badi dian an buka bukan n
hanya hak preorogratif sebuah ilmu tertentu dan bahwa untuk memahami seseorang secara utuh, kita harus mengajar pengetahuan dimanapun ia berada. berada. Sama Sama seperti seperti reud, reud, jung secara konsisten konsisten menganggap menganggap dirinya sebagai peneliti sains, menghilangkan table mistis dan !loso!s. B. Rumusa Rumusan n Masala Masalah h Dari Dari latar latar belak belakang ang masal masalah ah diatas diatas dapat dapat dirum dirumusk uskan an bebera beberapa pa permasalahan, permasalahan, diantaranya" #. $agaiman $agaimana a biogra! biogra! %arl &usta' &usta' Jung( Jung( ). $aga $agaim iman ana a stru strukt ktur ur,, dina dinami mika ka dan dan perk perkam amba bang ngan an kepri epriba badi dian an manusia dalam analitik Jung( *. $agaiman $agaimana a Implikasi Implikasi analitik analitik dalam bimbingan bimbingan dan konseling konseling( ( C. Tujua ujuan n +dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah" #. ntuk ntuk mengetahu mengetahuii biogra! biogra! %arl %arl &usta' &usta' Jung. Jung. ). ntuk mengetahui struktur, dinamika dan kepribadian kepribadian manusia dalam analitik Jung. *. ntu ntuk menge engettahui ahui imp implik likasi anal analit itik ik dala dalam m konseling.
#
perkembangan bim bimbinga ingan n
dan
)
BAB II PEMBAHASAN A. Bigra! Carl "usta# $ung %arl &usta' Jung #/0-#1012 adalah pencipta teori analitis. Ia berasal dari keluarga cendikiawan di 3eriwil kanton Thurgau2, swiss.# +yahnya adalah seorang pendeta pada &ereja 4eformasi Swiss. Jung masuk ni'ersitas $asel dengan tujuan untuk menjadi seorang ahli bahasa-bahasa kuno dan jika mungkin menjadi seorang arkeolog, tetapi suatu mimpi telah membangkitkan minatnya dalam studi ilmu-ilmu alamdan secara kebetulan dalam ilmu kedokteran. Setelah ia mendapat gelar kedokteran dari ni'ersitas $asel ia menjadi asisten pada 4umah Sakit Jiwa di $urghol5li, 6urich, dan 3linik 7sikiatri 6urich dan mulailah keriernya dalam psikiatri. Dalam tahun #181 ia melepaskan pekerjaannya di $urghol5li dan pada tahun #1#* ia melepaskan jabatan lektor dalam psikiatri pada ni'ersitas 6urich supaya dapat mencurahkan seluruh waktunya untuk praktik pri'at, memberikan latihan, penelitian, bepergian dan menulis. Selama bertahun-tahun ia mengadakan seminar dalam bahasa inggris untuk mahasiswa-mahasiswa yang berbahasa inggris, dan tak lama ia berhenti dari kegiatan mengajar, sebuah lembaga pendidikan untuk menghormat namanya didirikan di 6urich. Sebagai pemuda, ia menaruh minat terhadap 7aleonthologi dan +rkeologi, namun ia belajar ilmu kedokteran dan mendapat gelar Doktor dalam ilmu kedokteran pada tahun #188. 7ada tahun #199 Jurusan 7sikologi 3edokteran pada ni'ersitas $asel dibuka khusus untuk Jung, tetapi kesehatannya yang mulai memburuk membuatnya terpaksa untuk berhenti dari jabatan ketua setelah satu tahun ia meninggal dunia pada tanggal : Juni #1:# di 6urich dalam usia 0 tahun. 3arya Jung yang # Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Surabaya" 7T 4aja&ra!ndo 7ersada, )882, hlm. #00.
*
diterbitkan
setelah
re
kematiannya buku
pertamanya =3ehidupanku
itu adalah
adalah ;emories, tercermin suatu
dalam kisah
dreams, kalimat realisasi-diri
ketidaksadaran>. %arl &usta' Jung diakui sebagai salah seorang diantara ahli-ahli pikir psikologi yang terkemuka abad ??. Selama :8 tahun, aia mengabdikan dirinya dengan segenap tenaga dan tujuan tunggal untuk menganalisis proses-proses kepribadian manusia yang sangat luas dan dalam. Dalam lapangan psikiatri, dia terpengaruh oleh 7ierre Janet dan lebihlebih Sigmund reud. $eberapa tahun lamanya Jung menempatkan diri sebagai pengikut reud, dan banyak membela psikoanalitis dari banyak trik. Tetapi kemudian ada perbedaan pandangan aliran sendiri yang diberinya nama Psikologi Analitis atau Psikologi Kompleks. ;eskipun teori kepribadian Jung biasanya dipandang sebgai teori psikoanalitik karena tekanannya pada proses-proses ketidaksadaran, namum berbeda dalam sejumlah hal penting dengan teori kepribadian reud. ;ungkin segi yang paling khusus dan mencolok dalampandangan Jung tentang manusia adalah bahwa ia tidak hanya ditentukan oleh sejarah indi'idu dan ras kausalitas2, tetapi juga ditentukan oleh tujuan-tujuan dan aspirasiaspirasi teologi2. $aik masa lampau sebagai aktualitas maupun masa depan
sebagai
potensialitas sama-sama
membimbing tingkah laku
sekarang. ;engutip kata-kata Jung, = @rang hidup dibimbing oleh tujuantujuan maupun sebab-sebab>. Sebagai penulis jung sangat produktif. Tulisannya banyak sekali dan bidang orientasinya sangat luas, sedang pendapatnya selalu berkembang. Justru karena hal yang demikian inilah maka teori Jung sebagai kesatuan tidak mudah dipahami. 3alau disederhanakan, teori tersebut dapat dimengerti juga dalam ranga struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian. B. Struktur %e&ri'a(ian 3epribadian atau psyche istilah yang dipakai Jung untuk kepribadian2 tersusun dari sejumlah sistem yang beroperasi dalam tiga tingkat
9
kesadaran" ogo beroperasi pada tingkat sadar, kompleks beroperasi pada tingkat tak sadar pribadi, dan arsetip beroperasi pada tingkat tak sadar kolektif. Disamping sistem-sistem yang terkait dengan daerah operasinya masing-masing, terdapat sikap jiwa intro'ert dan ekstra'ert2 dan fungsi jiwa pikiran, perasaan, pengidraan, dan intuisi2. ). Struktur %esa(aran 3esadaran %onsciusness2 adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,
ingatan-ingatan,
pikiran-pikiran,
dan
perasaan-
perasaan sadar. Ago melahirkan perasan identitas dan kontinuitas seseorang, dan dari segi pandangan sang pribadi ego dipandang berada pada kesadaran. 3esadaran mempunyai dua komponen pokok, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa. a. *ungsi $i+a ungsi jiwa, adalah suatu bentuk akti'itas kjiwaan yang secara teoritis tetap meskipun lingkungannya berbeda-beda. Bang dimaksud dengan fungsi jiwa oleh Jung adalah suatu bentuk akti'itas kejiwaan yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan empat fungsi pokok, yang dua rasional yaitu pikiran dan perasaan, sedang yang dua lagi irasioal yaitu pendirian dan intuisi. ungsifungsi rasional bekerja sebagai penilaian, yakni pikiran menilai atas dasar benar dan salah, sedangkan perasaan menilai atas dasar menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sementara fungsi irasional tidak memberikan penilaian, melainkan semata-mata mendapat pengamatan, pendirian mendapatkan
pengamatan
dengan
sadar-indriah,
sedang
intuisi
mendapatkan pengamatan secara tak sadar-naluriah. '. Sika& $i+a Sikap jiwa, adalah arah enerji psikis libido2 yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. +rah akti'itas energi psikis itu dapat ke luar ataupun ke dalam, dan demikian pula arah orientasi manusia
terhadap
dunianya,
dapat
ke
luar
ataupun
ke
dalam.
0
$erdasarkan sikap jiwanya, manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu" #2 Intro'ers. ;enurut Jung, intro'ersi adalah membalikkan energi psikis ke dalam sebuah orientasi terhadap subjekti'itas. @rangorang intro'er selalu mendengarkan dunia batin mereka dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang teridi'idualisasikan. @rang-orang ini tetap bersentuhan dengan dunia eksternal, tetapi mereka melakukannya dengan selektif dan didasarkan kepada pandangan subjek mereka. @rang dengan tipe ini akan menikmati kesendiriannya dan akan mencurahkan perhatiannya terhadap hal-hal yang sifatnya subyektif. Dan oleh karenanya ia akan tampak lebih bisa mandiri dalam melakukan penilaian(judgement). Seorang intro'er secara relatif akan memiliki teman yang lebih sedikit namun ia akan sangat setia, loyal terhadap mereka. Ia akan tampak sebagai pemalu dalam situasi social, dan mungkin juga sangat hati-hati, pesimistis dan kritis. )2 Akstro'ers. Akstar'ersi adalah sikap yang mengarahkan energi psikis keluar sehingga sesorang dioreintasikan menuju sesuatu yang objektifdan menjauh dari subjektif. Seorang ekstra'er akan menaruh perhatian lebih pada dunia di luar dirinya orang, kejadian dan benda atau barang lain, dan akan dapat dengan mudah menjalin hubungan dengan mereka. @rang tipe ini akan memiliki kecenderungan untuk super!cial, siap untuk menerima dan mengadopsi con'entional standard, tergantung dalam usaha untuk memberikan kesan yang baik. C. Dinamika %e&ri'a(ian Jung menyatakan bahwa kepribadian atau psyche bersifat dinamis dengan gerak yang terus-menerus. Dinamika psyche tersebut disebabkan oleh enerji psikis yang oleh Jung disebut libido. Dalam dinamika psyche terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut.)
) +lwisol, Psikologi Kepribadian, ;alang" ni'ersitas ;uhammadyah ;alang, )8802, hlm. :0.
:
Prinsip Oposisi. $erbagai sistem, sikap, dan fungsi kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara, yaitu" saling bertentangan oppose2, saling mendukung compensate2, dan bergabung mejnadi kesatuan synthese2. ;enurut Jung, prinsip oposisi paling sering terjadi karena kepribadian berisi berbagai kecenderungan kon
Gabungan.
berusaha menyatukan
;enurut
Jung,
kepribadian
pertentangan-pertentangan
terus-menerus
yang ada
agar
tercapai kepribadian yang seimbang dan integral. D. Perkem'angan %e&ri'a(ian ). Mekanistik, Pur&si- (an Sinkrnitas 7erkembangan kepribadian adalah salah satu peristiwa psikis yang sangat penting. Jika pandangan reud bersikap mekanistik atau kausalistik maka Jung mengedepankan pandangan
purposif atau teologik yang
menjelaskan kejadian sekarang ditentukan oleh masa depan atau tujuan manusia. ;enurut Jung, peristiwa psikis tidak dapat selalu dijelaskan dengan peristiwa sebab akibat. Dua peristiwa psikis yang terjadi secara bersamaan dan tampak saling berhubungan bukan lah berarti berprinsip yang satu adalah penyebab yang lain, hal ini dinamakan prinsip sinkronisitas. . In(i#i(uasi (an Tras(ensi Tujuan hidup manusia adalah mencapai kesempurnaan yang disebut dengan realisasi diri. 4ealisasi diri berarti meminimalkan persona, menyadari
anima
atau animusnya,
menyimbangkan
intro'ersi
dan
/
ekstra'ersi serta mnigkatkan empat fungsi jiwa yaitu, pikiran, perasaan, pengindraan dan intuisi, dalam posisi tertinggi. Indi'iduasi adalah proses analitik memilahmilah, memperinci dan mengelaborasi aspekaspek kepribadian. +pabila ada sesuatu bagian kepribadian yang terbaikan, maka sistem yang terabaikan itu menjadi kurang berkembang dan akan menjadi pusat resistensi. Jiwa yang memiliki banyak
resistensi
bisa
memunculkan
gejalagejala
transendensi.
Transendensi adalah proses sintetik, mengintegrasikan materi tak sadar dengan materi kesadaran, mengintegrasikan aspekaspek didalam suatu sistem dan mengintegerasikan sistemsistem secara keseluruhan. Cereditas
berkenaan
dengan insting
biologis yang berfungsi
memelihara kehidupan dan reproduksi. Instinginsting merupakan sisi binatang pada kodrat manusia. Cereditas
mewariskan
pengalaman
leluhur dalam bentuk arsetipE ingatan tentang ras yang telah menjadi bagian dari hereditas karena diulang berkalikali lintas generasi. A. 7sikoterapi +nalitik Jung mengidenti!kasikan empat pendekatan dasar dalam terapi, mewakili empat langkah pengembangan di dalam sejarah psikoterapi. 7ertama adalah pengakuan rahasia patogenetik. Ini adalah metode menghilangkan emosi atau metode katarsis chathartic method2 yang dipraktikan oleh Josef $reuer pada pasiennya. 3atarasis adalah suatu langkah yang efektif. Fangkah kedua melibatkan penafsiran, penjelasan, dan teknik menerangkan. Fangkah yang ketiga adalah pendekatan yang diadopsi oleh +dler, dengan memasukkan factor pendidikan pasienpasiennya sebagai mahkluk social.* ntuk mengetahui ketiga pendekatan ini, Jung mengusulkan suatu tahap keempat, yaitu transformasi. Transformasi adalah terapis harus menjadi orang pertama yang diubah atau ditransformasi menjadi manusia yang sehat, terutama, dengan melakukan proses psikoterapi. * 7ortal 3onseling http"GGwww.portalkonseling.comG)8#0G80Gmetode-in'estigasicarl-gusta'-jung.html Diakses" )) @ktober )8#:2
Tujuan utama dari terapi Jungian adalah untuk membantu pasienpasien penderita neurotic menjadi sehat dan mendorong orang yang sehat untuk
bekerja dengan mandiri melalui teknik realisasi diri.
7sikoterapi Jungian mempunyai pendekatan dengan sasaran-sasaran kecil melalui bermacam teknik. @leh karenannya, tidak ada uraian uni'ersal yang menggambarkan orsng yang berhasil menggunakan pendekatan analitis.
ntuk
menemukan
orang
makna
dewasa,
bias
kehidupannya
jadi dan
tujuannya berupaya
adalah untuk
untuk meraih
keseimbangan serta kebutuhan. *. Im&likasi (alam %nse& Bim'ingan %nseling Dalam perkembangan kepribadian indi'idu, dapat mengalami gerak mundur dari fase proses perkembangan seharusnya yang di sebut regresi, dan gerak maju dari proses perkembangan sebelumnya yang di sebut progresi. 3onselor hendaknya mampu mencegah konseli agar tidak mengalami regresi yakni kembali pada fase perkembangan yang telah di lewati dengan tidak di sadari. Sebaliknya konselor hendaklah ikut mengarahkan klien agar mampu mengalami progresi dalam segala aspek perkembangan kepribadian indi'idu. Test ;yers $riggers Indicator, dapat digunakan konselor sebagai salah satu rujukan dalam membuat tindak lanjut proses konseling terutama dalam bidang layanan bimbingan karier konseli. 3onselor mengarahkan bidang pilihan karier konseli sesuai hasil test tersebut, serta syarat kompetensi yang harus dimilikki konseli untuk dapat mencapai pilihan karier tersebut dengan optimal. Jung mengungkapkan bahwa seluruh aspek kepribadian indi'idu harus berkembang seluruhnya. +pabila ada salah satu aspek kepribadian yang terabaikan, hal itu akan dapat menghambat dari aspek kepribadian yang berkembang dalam diri seseorang. +pabila rintangan yang ada dalam diri konseli itu terlalu banyak, maka konseli dapat menderita neurosis. Di sinilah peran aktif dari seorang konselor diperlukan, yakni
1
untuk membantu konseli mengungkapkan hambatan-hambatan tersebut dan berusaha untuk mengurangi bahkan menghilangkannya. 3onselor mampu mengarahkan layanan konseling yang aktif untuk menyeimbangkan kepribadian konseli antara alam sadar dan tidak sadar. Di sini konselor berperan untuk mengembalikan arah dan tujuan konseling atau fokus sesuai dengan tahap perkembangan yang =real> atau masa kini yang dialami konseli.
BAB III PENUTUP A. %esim&ulan Jung menyatakan bahwa kepribadian atau psyche bersifat dinamis dengan gerak yang terus-menerus. Dinamika psyche tersebut disebabkan oleh enerji psikis yang oleh Jung disebut libido. %arl &usta' Jung menyatakan bahwa
manusia selalu maju atau
mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. ;anusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi. $. Saran Dalam akti'itas konseling, baik dalam kajian teoritik maupun praktik, sangat dibutuhkan pendekatan-pendekatan atau teori kepribadian, untuk itu sangat direkomendasikan bagi para pembaca dalam bidang perguruan bimbingan dan konseling untuk memahami dan mempelajari teori-teori kepribadian.
#8
DA*TAR PUSTA%A Suryabrata , Sumadi. )88. Psikologi Kepribadian, Surabaya" 7T 4aja&ra!ndo 7ersada +lwisol. )880. Psikologi Kepribadian, ;alang" ni'ersitas ;uhammadyah ;alang 7ortal 3onseling http"GGwww.portalkonseling.comG)8#0G80Gmetodein'estigasi-carl-gusta'-jung.html Diakses" )) @ktober )8#:2