LAPORAN PENDAHULUAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM A. KONSEP DASAR MEDIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM 1. Pengertian Hiperem Hip eremesis esis Grav Gravida idarum rum ada adalah lah mu mual al dan mun muntah tah ber berleb lebiha ihan n pad padaa wan wanita ita ham hamil il sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, !!"#. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi $ minggu setelah haripewrtama haid dan berlangsung selama kurang lebih % minggu. Hiperemesis gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan# adalah nausea dan vomitus dalam kehamila yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi e&ek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. ('en-ionM),Hal * ++#. Hipe Hi perem remesi esiss di diar artik tikan an se seba baga gaii mu munt ntah ah ya yang ng ter terjad jadis iseca ecara ra be berl rleb ebiha ihan n sel selam amaa kehamilan.(Hellen arrer, !!!, hal * +# 2. a. 1 a
%
&
)
e
f
g
2 a
Anatomi fisiologi Anatomi Alat !elamin l"ar # genetalia eksterna eksterna Mons$eneris 'agian yang menonjol meliputi bagian sim&isis yang terdiri dari jaringan lemak, daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas. V"l$a dalah tempat bermuara sistem urogenital. )i sebelah luar vulva dilingkari oleh labio mayora (bibir besar# yang ke belakang, menjadi satu dan membentuk kommisura posterior dan perineam. )i bawah kulitnya terdapat jaringan lemak seperti yang ada di mons veneris. 'a%io ma(ora /abio mayora (bibir besar# adalah dua lipatan besar yang membatasi vulva, terdiri atas kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. 0aat pubertas tumbuh rambut di mons veneris dan pada sisi lateral. 'a%io minora /abio minora (bibir kecil# adalah dua lipatan kecil diantara labio mayora, dengan banyak kelenjar sebasea. 1elah diantara labio minora adalah vestibulum. Vesti%"l"m 2estibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labio minora#, maka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari liang senggama (introetus vagina uretra#, kelenjar bartholimi dan kelenjar skene kiri dan kanan. Himen #sela*"t )ara /apis /a pisan an ti tipi piss ya yang ng me menu nutu tupi pi se seba bagi gian an be besar sar da dan n li lian ang g sen sengg ggam amaa di dite teng ngah ahny nyaa berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada bagian ini, bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Perine"m 3erbentuk dari korpus perineum, titik temu otot-otot dasar panggul yang ditutupi oleh kulit perineum. Alat !elamin )alam # genetalia interna) interna) Vagina 3abung, yang dilapisi membran dari jenis jenis epitelium bergaris, khusus dialiri banyak pembuluh darah dan serabut sara&. 4anjangnya dari vestibulum sampai uterus 56 cm.
Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. )inding depan liang senggama (vagina# ! cm, lebih pendek dari dinding belakang. 4ada puncak vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae. % Uter"s 7rgan yang tebal, berotot berbentuk buah 4ir, terletak di dalam pelvis antara rectum di belakang dan kandung kemih di depan, ototnya disebut miometrium. 8terus terapung di dalam pelvis dengan jaringan ikat dan ligament. 4anjang uterus 56 cm, lebar ± 9 cm, tebal ± + cm. 'erat 9% gr, dan berat %-$% gr. 8terus terdiri dari * #1 +"n)"s "teri #)asar ra,im 'agian uterus yang terletak antara pangkal saluran telur. 4ada pemeriksaan kehamilan, perabaan &undus uteri dapat memperkirakan usia kehamilan. #2 Kor*"s "teri 'agian uterus yang terbesar pada kehamilan, bgian ini ber&ungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim. #- Ser$i "teri 8jung servi: yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internum. 'a*isan/la*isan "ter"s0 meli*"ti (# ;ndometrium (+# Myometrium (# 4arametrium & O$ari"m Merupakan kelenjar berbentuk kenari, terletak kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. ) "%a +allo*i 3uba &allopi dilapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak lipatan sehingga memperlambat perjalanan ovum ke dalam uterus. 0ebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa yang memberikan nutrisi pada ovum. 3uba &allopi disebut juga saluran telur terdapat + saluran telur kiri dan kanan. 4anjang kira-kira + cm tetapi tidak berjalan lurus. 3erus pada ujung-ujungnya terdapat &imbria, untuk memeluk ovum saat ovulasi agar masuk ke dalam tuba (3ambayong, +%%+#. -. Etiologi 4enyebab hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, rekuensi kejadian adalah ,9 per %%% kehamilan. aktor-&aktor predisposisi yang yang dikemukakan * a. aktor organik, yaitu karena masuknya vili khriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resustensi yang menurunkan dari pihak ibuterhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin. b. aktor psikologik. aktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan kon&lik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggangan manjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. c. aktor endikrin Hopertiroid, diabetes, peningkatan kadar H1G dan lain-lain. 3. Patologi
a. b. c. d.
4ada otopsi wanita meninggal karena hiperemesis Gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai berikut * Heper * pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis.
4. Patofisiologi 4erasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester >. 'ila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan korbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. =arena oksidasi lemak yang tak sempurnah, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida bitirik, dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. ?atrium dan klorida darah turun. 0elain itu, dehidrasi menyebabkan homokonsentrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah at makanan dan oksigen kejaringan berkurang pula tertimbunnya at metabolik yang toksit. )isamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir eso&agus dan lambung ( sindroma mollary-weiss#, dengan akibat perdarahan gastrointestinal. 5. an)a )an ge6ala 'atas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. da yang mengatakan, bila lebih dari % kali muntah. kan tetapi, apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjaditiga tingkatan, yaitu * a. 3ingkat > ( Ringan # # Mualmuntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita. +# >bu merasa lemah. # ?a&su makan tidak ada. @# 'erat badan menurun. 9# Merasa nyeri pada epigastrium. $# ?adi meningkat sekitar %% per menit. 5# 3ekanan darah menurun. "# 3urgor kulit berkurang. !# Mata cekung. b. 3ingkat >> ( 0edang # # 4enderita tampak lemah dan apatis. +# 3urgor kulit mulai jelek. # /idah mengering dan tampak kotor. @# ?adi kecil dan cepat. 9# 0uhubadan naik (dehidr asi#. $# Mata mulai ikteris 5# 'erat badan turun dan mata cekung. "# 3ensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan konstipasi. !# seton tercium dari hawa perna&asan dan terjadi asetonuria. c. 3ingkat >>> ( 'erat #
# +# # @# 9#
=eadaan umu lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma#. )ehidrasi berat. ?adi kecil, cepat dan halus. 0uhu meningkat dan tensi turun. 3erjadi komplikasi &atal pada susunan sara& yang dikenal sebagaiensepalopati wernicke, dengan gejala nigtasmus, diplopia, dan penurunan mental. $# 3imbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati. 7. Penanganan a. 4encegahan 4encegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang &isiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara * # Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang &isiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur @ bulan. +# >bu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makana dalam jumlah kecil tapi sering. # Aaktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Hindari makanan berminyak dan berbau lemak. @# Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin. 9# 8sahakan de&ekasi teratur. b. 3erapi obat-batan pabila dengan cara diatas keluhan dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan pengaobatan * # 3idak memberikan obat yang teratogen. +# 0edetiva yang sering diberikan adalah 4henobarbital. # 2itamin yang dianjurkan adalah vitamin ' dan '$. @# nthistaminika seperti dramamin, avomin. 9# 4ada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokloride atau khlorpromasin. c. Hiperemesis gravidarum tingkatan >> dan >>> harus dirawat inap dirumah sakit. dapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut * # >solasi 4enderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan peredaran darah baik.
abotus terapiutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejalairreversibel pada organ vital. 8. Konse* Dasar As",an Ke*era9atan 1. Peng!a6ian 4engkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola pertahanan pasien, mengidenti&ikasi kekuatan pasien serta merumuskan diagnosa keperawatan (Mocthar, 2006) a. )ata dasar pengkajian # kti&itas istirahatC tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (D%% kali per menit# +# >ntegritas egoC kon&lik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan. # ;liminasiC perubahan pada konsistensi, de&ekasi, peningkatan &rekuensi berkemih 8rinalis Cpeningkatan konsistensi urine. @# MakananEcairanC mual dan muntah yang berlebihan (@-" minggu#, nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (9-% kg#, membrane mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, na&as berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering. 9# 4erna&asanC &rekuensi pernapasan meningkat. $# =eamananC suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh dalam koma 5# 0eksualitasC penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik. "# >nteraksi sosialC perubahan status kesehatanEstressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospotalisasi dan sakit, system pendukung yang kurang. !# 4embelajaran dan penyuluhanC segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebih dari E% dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanya aseton dalam urine. 2. Diagnosa !e*era9atan a. 4erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea dan vomitus yang menetap. b. )e&isit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adeFuat. c. =etakutan berhubungan dengan e&ek hiperemesis pada kesejahteraan janin. d. Gangguan rasa nyaman * nyeri (perih# berhubungan dengan muntah yang berlebihan, peningkatan asam lambung. e. =urang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan in&ormasi. &. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi g. >ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energi sekunder. -. Inter$ensi !e*era9atan a. 4erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nausea dan vomitus yang menetap. 3ujuan * kebutuhan nutrisi terpenuhi =riteria hasil *
# +# # @#
=lien akan mengkonsumsi asupan oral diet yang mengandung at gii yang adeFuat. =lien tidak mengalami nausea dan vomitus. =lien akan menoleransi diit yang telah di programkan. =lien akan mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama hamil . Inter$ensi
Rasional
a# 1atat intake dan output b# c# d#
e#
g#
h#
i#
a# menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melalui muntah. njurkan makan dalam porsi kecil b# dapat mencukupi asupan nutrisi yang tapi sering dibutuhkan tubuh. njurkan untuk menghindari c# dapat merangsang mual dan muntah makanan yang berlemak. d# makanan selingan dapat mengurangi anjurkan untuk makan makanan atau menghindari rangsang mual selingan seperti biskuit, roti dan muntah yang berlebih. teh (panas# hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum e# untuk mempertahankan tidur. keseimbangan nutrisi. 1atal intake 34?, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam untuk mengetahui integritas inukosa periode tertentu. mulut. >nspeksi adanya iritasi atau >esi g# untuk mempertahankan integritas pada mulut. mukosa mulut. =aji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan h# mengiden&i&ikasi adanya anemi dan pembersih mulut sesering potensial penurunan kapasitas mungkin. pcmbawa oksigen ibu. =lien dengan 4antau kadar Hemoglobin dan kadar Hb + grEdl atau kadar Ht Hemotokrit 5 B dipertimbangkan anemi pada trimester >. i# menetapkan data dasar C dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti 3est urine terhadap aseton, ketidakadekuatan asupan albumin dan glukosa. karbohidrat, )iabetik kcloasedosis dan Hipertensi
b. )e&isit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adeFuat. 3ujuan * kebutuhan cairan terpenuhi =riteria hasil * # =eseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas normalC elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal. +# =lien tidak akan muntah lagi # =lien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adeFuat.
Inter$ensi
rasional
a# 3entukan &rekuensi atau beratnya a# Memberikan data berkenaan dengan mualEmuntah. semua kondisi. 4eningkatan kadar hormon =orionik gonadotropin (H1G#, perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mualEmuntah pada kehamilan. b# 3injau ulang riwayat b# Membantu dalam kemungkinah masalah medis lain mengenyampingkan penyebab lain (misalnya 8lkus peptikum, untuk mengatasi masalah khusus gastritis. dalam mengidenti&ikasi intervensi. c# 0ebagai indikator dalam membantu c# =aji suhu badan dan turgor kulit, mengevaluasi tingkat atau kebutuhan membran mukosa, 3), hidrasi inputEoutput dan berat jenis urine. 3imbang '' klien setiap hari. d# Membantu dalam meminimalkan d# njurkan peningkatan asupan mualEmuntah dengan menurunkan minuman berkarbonat, makan keasaman lambung. sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti * roti kering sebelum bangun dari tidur. c.
=etakutan berhubungan dengan e&ek hiperemesis pada kesejahteraan janin. 3ujuan * ketakutan klien teratasi =riteria hasil * klien memverbalisasi perasaan dan kekhawatirannya tentang kesejahteraan janin. Inter$ensi
Rasional
a# Memperlihatkan sikap menerima a# rasa takut klien. b# Mendorong untuk mengungkapakan b# perasaan dan kekhawatirannya.
Memperlihatkan sikap menerima rasa takut klien 4engetahuan tentang risiko potensial pada janin dapat membantunya menghilangkan rasa c# Memberi in&ormasi yang takut. berhubungan dengan risiko c# 0trategi koping yang e&ekti& potensial yang dapat terjadi pada dibutuhkan untuk memampukan janinnya. klien mengatasi penyakit yang dideritanya dan e&ek-e&ek penyakit tersebut
d. Gangguan rasa nyaman * nyeri (perih# berhubungan dengan muntah yang berlebihan, peningkatan asam lambung. 3ujuan * nyeri hilangEberkurang.
=riteria hasil * # =lien mengungkapkan secara verbal. +# ?yeri hilang atau berkurang # pasien dapat beristirahat dengan tenang. Inter$ensi
Rasional
a# kaji skala nyeri, karakteristik, a# menentukan perubahan dalam kualitas, &rekuensi dan lokasi nyeri. tingkat nyeri dan mengevaluasi nilai skala nyeri. Mengidenti&ikasi sumber sumber multiple dan jenis b# njurkan penggunaan tekhnik nyeri. relaksasi dan distraksi. b# menggunakan strategi ini sejalan dengan pemberian analgesic untuk mengurangi atau mengalihkan c# akinkan pada klien bahwa respon terhadap nyeri. perawat mengetahui nyeri yang c# ketakutan bahwa nyari akan tidak dirasakannya dan akan berusaha dapat diterima seperti peningkatan membantu untuk mengurangi nyeri ketegangan dan ansietas yang nyata tersebut. dan menurunkan toleransi nyeri. d# 'erikan kembali skala pengkajian d# memungkinkan pengkajian terhadap nyeri kee&ekti&an analgesic dan mengidenti&ikasi kebutuhan terhadap tindak lanjut bila tidak e# 1atat keparahan nyeri pasien e&ekti&. dengan bagan. e# membantu dalam menunjukkan kebutuhan analgesic tambahan atau pendekatan alternative terhadap =olaborasi pemberian analgesik penatalaksanaan nyeri. sesuai indikasi. analgesic lebih e&ekti& bila diberikan pada awal siklus nyeri. e.
=urang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan in&ormasi. 3ujuan* klien mengerti tentang perubahan &isiologis dan pskologis yang normal dan tandatanda bahaya kehamilan. =riteria hasil* # =lien menjelaskan perubahan &isiologis dan pskologis normal berkaitan dengan kehamilan trimester pertama.. +# =lien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan kesehatan. # Mengidenti&ikasi tanda-tanda bahaya kehamilan. Inter$ensi
Rasional
a#
c# 'uat hubungan perawat-klien yang c# mendukung dan terus menerus.
gravidarum. peran penyuluh atau konselor dapat memberikan bimbingan antisipasi dan meningkatkan tanggunmg jawab individu terhadap kesehatan. memberikan in&ormasi untuk membantu mengidenti&ikasi kebutuhan-kebutuhan dan membuat rencana keperawatan.
d# ;valuasi pengetahuan dan d# keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan perubahan &isiologisEpsikologis yang normal pada kehamilan, serta keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya. e# ketakutan biasanya timbul dari e# =lari&ikasi kesalahpahaman. kesalahan in&ormasi dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya. klien dapat mengalami kesulitan 3entukan derajad motivasi untuk dalam belajar kecuali kebutuhan belajar. untuk belajar tersebut jelas. g# penerimaan penting untuk g# 4ertahankan sikap terbuka terhadap mengembangkan dan keyakinan klienEpasangan. mempertahankan hubungan. h# memberikan in&ormasi yang dapat h# denti&ikasi tanda bahaya normal dan abnormal sehngga dalam mencari kehamilan, seperti perdarahan, membantunya kram, nyeri abdomen akut, sakit perawatan kesehatan pada waktu punggung, edema, gangguan yang tepat. penglihatan, sakit kepala dan tekanan pelvis.
&.
Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi 3ujuan * 3idak terjadi ganguan integritas kulit. =riteria hasil * mengidenti&ikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit halus, kenyal, utuh. Inter$ensi
a# 7bservasi ekskoriasi.
kemerahan,
Rasional
pucat, a# area ini meningkat risikonya untuk kerusakan dan memerlukan pengobatan lebih intensi&. b# )orong mandi tiap + hari :, b# sering mandi membuat kekeringan pengganti mandi tiap hari. kulit. c# Gunakan krim kulit dua kali sehari c# melicinkan kulit dan mengurangi dan setelah mandi. gatal. d# )iskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk d# meningkatkan sirkulasidan per&usi
mempertahankan aktivitas. kulit dengan mencegah tekanan e# 3ekankan pentingnya masukan lama pada jaringan. nutrisiEcairan adeFuat. e# perbaikan nutrisi dan hidrasi akan memperbaiki kondisi kulit. g. >ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energi sekunder. 3ujuan * 4asien dapat beraktivitas secara mandiri. =riteria hasil * # 4asien dapat memperlihatkan kemajuan khususnya tingkat yang lebih tinggi. +# 4asien mengidenti&ikasi &aktor-&aktor yang menurunkan toleransi aktivitas. Inter$ensi
a# 3ingkatkan tirah baringEduduk. a# 'erikan lingkungan yang tenangC batasi pengunjung sesuai keperluan. b# 8bah posisi dengan sering. 'erikan b# perawatan kulit yang baik.
c# 3ingkatkan aktivitas sesuai c# toleransi, bantu melakukan latihan rentang gerak sendi pasi&Eakti&. d# )orong penggunaan tekhnik d# manajemen stress. 1ontoh relaksasi progresi&, visualisasi, bimbingan imajinasi. e# =olaborasi pemberian obat sesuai e# indikasi* sedati&, agen antiansietas, contoh diaepam (valium#C loraepam(ativan#.
Rasional
meningkatkan ketenangan.
istirahat
dan
meningkatkan &ungsi pernapasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk menurunkan risiko kekurangan jaringan. tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan. >ni dapat terjadi karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu periode istirahat. meningkatkan relaksasi dan penghematan energy, memusatkan kembali perhatian dan dapat meningkatkan koping. membantu dalam manajemen kebutuhan tidur.
3. Im*lementasi >mplementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksanakan * a. Mengkaji tanda-tanda adanya dehidrasi # =ulit kering dan turgor buruk, selaput lendir kering, mata cekung. +# 8rine jadi lebih pekat dan ologuri # /emah, hypotensi, vertigo dan syncope b. Memonitor tanda-tanda vital c. Memberikan cairan sesuai program d. Memberikan nutrisi porsi kecil tapi sering e. Menimbang '' secara periodik &. Mengobservasi tanda-tanda komplikasi asidosis metabolik. g. Menganjurkan klieen untuk perbanyak istirahat. h. Menyediakan ruangan yang sejuk. i. Mengintervensipsikologis j. MempIertahankan kebersihan mulut k. Memberikan terapi anti emetik sesuai program.
4. E$al"asi 3ahap evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diinginkandan respon pasien terhadap dan kee&ekti&an intervensi keperawatan. =emudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.;valuasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan (Verney, 200)!