LAPORAN KASUS Stroke Hemoragic OLEH : Frengki Christoria, S.Ked PEMBIMBING : dr. Sutopo, Sp. RM Dr. Tagor Sibarani MODUL REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE
Pendahuluan • Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis yang terjadi secara mendadak, yang disebabkab oleh gangguan peredaran darah otak. • Stroke masih menjadi penyebab kematian dan disabilitas utama di dunia. • Dengan kombinasi seluruh tipe stroke secara keseluruhan, stroke menempati urutan ketiga penyebab utama kematian dan urutan pertama penyebab utama disabilitas. • Morbiditas yang lebih parah dan mortalitas yang lebih tinggi terdapat pada stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik. Hanya 20% pasien yang mendapatkan kembali kemandirian fungsionalnya.
Laporan Kasus • Primary survey : Tn. A / 43 tahun Vital sign : TD : 180/90 mmHg N : 104 x/menit Rr : 24 x/menit T : 38,8 ° C
• Airway : terdapat sumbatan jalan napas karena lidah jatuh kebelakang. • Breathing : Spontan, 26 x/menit dengan jenis pernafasan abdominal-thorakal, cepat dan dangkal pergerakan thoraks simetris dan tidak ditemukan ketinggalan gerak pada salah satu sisi. • Circulation : Nadi 104 x/menit, reguler, kuat angkat • Dissability : GCS 7 ( E1V1M5), stupor, pupil anisokor RC+/- dengan diameter 3mm/4mm. • Evaluasi masalah : kasus ini merupakan kasus yang termasuk kedalam kegawatdaruratan yaitu memerlukan penanganan segera untuk menangani penurunan kesadaran pasien.. • Penanda warna : Pasien ini diberi label merah. • Tatalaksana awal : pasien ditempatkan di ruangan non bedah dan diberi oksigenasi pasang monitor EKG, Respirasi SPO2.
Anamnesa • IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Umur : 43 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Petani Agama : Islam Alamat : Kasongan
• Keluhan Utama Lemah badan sebelah kiri • Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang rujukan dari RSUD Kasongan dengan keluhan penurunan kesadaran sejak ± 5 jam SMRS tiba-tiba saat setelah makan. Sebelum penurunan kesadarn pasien sempat mengeluhkan nyeri kepala hebat. Tidak disertai mual muntah. Pasien tidak ada terjatuh. Tidak ada riwayat kecelakaan sebelumnya. Pasien bekerja sebagai petani dan pasien merupakan perokok.
• Riwayat Penyakit Dahulu Pasien memiliki riwayat hipertensi tak terkontrol sejak 5 tahun yang lalu, riw. DM (-), riw. Stroke sebelumnya disangkal • Riwayat Penyakit Keluarga Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi
Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Umum • Kesan : Tampak sakit berat • Kesadaran : Stupor GCS (E1 M1V5) • Tanda vital TD : 180/90 mmHg N : 104 x/menit Rr : 24 x/menit T : 38,8 ° C
• Kepala : Normocephale • Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)pupil anisokor RC+/- dengan diameter 3mm/4mm. • Toraks Inspeksi Paru : Bentuk dada simetris saat statis dan dinamis Jantung : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi Paru : Tidak teraba adanya masa, fremitus taktil dan vocal simetris di kedua lapang paru. Jantung : Iktus kordis teraba di sela iga ke – 5 linea midklavikulars sinistra.
Perkusi Paru : Sonor dikedua lapang paru, Jantung : Batas pinggang jantung terdapat di sela iga ke – 3 linea parasternalis sinistra Batas kanan jantung terdapat di sela iga ke – 4 linea sternalis dekstra Batas kiri jantung terdapat di sela iga ke – 5 linea midklavikularis sinistra Auskultas Paru : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru, tidak ada rhonki, tidak ada wheezing. Jantung : S1S2 tunggal murmur(-) gallop (-)
Abdomen • Inspeksi : Tampak datar, tidak ada kelainan kulit • Palpasi : Supel, tidak terdapat nyeri tekat, tidak teraba masa, hepar tidak teraba, lien tidak teraba • Perkusi : Timpani di sembilan kuadran abdomen • Auskultasi : Bising usus (+) normal
• N. olfaktorius ( N. I ) : sulit dinilai • N. opticus ( N. II ) : sulit dinilai • N. occulomotorius, N. trochlearis, N. abducen ( N.III-N.IV-N.VI ) - Pupil : ukuran/bentuk : 3mm/4mm, bulat isokor/anisokor : anisokor Reflek cahaya langsung :(+) / (-) Reflek cahaya tidak langsung :(+) / (-) Reflek Akomodasi : sulit dilakukan
• • • •
N. N. N. N. ) • N.
trigeminus ( N. V ) fascialis ( N. VII ) acusticus ( N. VIII ) glossopharingeus dan N. vagus ( N. IX dan N. X hipoglossus ( N. XII )
Untuk Nervus V- XII sulit dinilai.
Pemeriksaan Laboratorium
• • • • • •
Creatinin : 1,45 mg/dl Ureum : 45 mg/dl Hb : 12,8 mg/dl Ht : 37,7 mg/dl Trombosit : 251.000 mg/dl Leukosit : 15.300 mg/dl
Diagnosa Diagnosis banding • Stroke Hamoragic • Stroke Non Hemoragic Diagnosis kerja • Stroke Hemoragic
Terapi • • • • •
O2 NRM 8 lpm Posisi pasien 30 o Pasang NGT Inf NaCl 20 tpm Inf Farmadol 500 mg / 8 jam • Inf Manitol 6 x125 cc • Inj Kalnex 3x500 mg
• Inj Ketorolac 3x30 mg • Inj Lapibal 2x1 amp • Inj Neurosanbe 2x1 amp • Inj Citikolin 2x500 mg • Inj Ceftriaxone 2x1g • Inj Omeprazole 2x40 mg
Prognosa • Quo ad vitam : dubia ad malam • Quo ad fungsionam : dubia ad malam • Quo ad sanactionam : dubia ad malam
ANJURAN • CT Scan untuk melihat lokasi perdarahan • Operasi craniotomi untuk mengevakuasi perdarahan.
Terima kasih
Pembahasan • Pada laporan kasus di atas pasien didapatkan penurunan kesadaran dan yang sebelumya pasien mengeluhkan nyeri kepala yang hebat. Kejadian tersebut berlasung tiba-tiba. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pupil anisokor dan refleks cahaya langsung dan tidak langsung yang berbeda pada ke2 mata ini menandakan ada terdapat peningkatan tekanan intrakranial di kepala pasien yang kemungkin disebakan oleh stroke hemoragic. Hal ini ditunjang pula dengan pemeriksaan fisik yang didapatkan kesadaran pasien stupor dan hipertensi yang tidak terkontrol. Akan tetapi, diagnosis tersebut belum pasti dapat ditegakan karena diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah rutin, CT-Scan, gula darah, profil lipid dan EKG.
• Stroke sendiri merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang dapat berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menyebabkan kematian dan disebabkankan oleh gangguan peredaran darah otak.
• Secara umum stroke dibagi dalam dua kelompok utama yaitu stroke iskemik (stroke non hemoragik) dan stroke hemoragik. Stroke non hemoragik terjadi akibat gangguan aliran darah otak yang menyebabkan rangsangan pelepasan glutamate, kegagalan pompa ion dan metabolisme anaerob.
• Terjadinya stroke hemoragik bukan akibat sumbatan yang mengakibatkan infark melainkan pecahnya pembuluh darah otak yang akan menyebabkan deficit neurologis yang lebih gawat dibandingkan stroke non hemoragik. Prognosis dari stroke hemoragik sendiri cenderung ad malam.
Faktor resiko dari stroke ada dua yaitu: • Non-reversibel Usia (> 40 tahun) Ras (>> afrika) Keturunan Jenis kelamin (♂ > ♀) • Reversible Hipertensi, penyakit jantung, dislipidemia Obesitas Life style (rokok, alkohol, makanan, dll)
Terima kasih