CONGESTIVE HEART FAILURE A.
Defenisi : Gagal jantung adalah keadaan patologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. (Price,1994). Gagal jantung adalah keadaan fisiolgik-klinik dimana jantung tidak mampu mencukupi kebutuhan darah untuk metabolisme secara bertahap dan progresif.(lack,199 progresif.(lack,199!) !) Gagal jantung sering disebut gagal jantung kongestif, adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah darah "ang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. (#melt$er % are, &''&).
B. Etiologi dan Fato! Resio : ". #elain #elainan an otot otot $ant%n $ant%ng g Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, men"ebabkan menurunn"a kontraktilitas jantung. jantung. ondisi "ang mendasari pen"ebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosisi, hipertensi arterial, dan pen"akit otot degeneratif atau inflamasi. Aterosklerosis koroner engakibatkan disfungsi miokardium miokardium karena terganggun"a aliran darah keotot jantung. *erjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). +nfark miokardium (kematian sel jantung) biasan"a mendahului terjadin"a gagal gagal jantung. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal (Peningkatan after load) eningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirann"a mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. fek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. *etapi untuk alasan "an g tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, n ormal, dan akhirn"a akan terjadi gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
erhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, men"ebabkan kontraktilitas menurun. &. 'en(ait $ant%ng lain Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat pen"akit jantung "ang sebenarn"a tidak secara langsung mempengaruhi jantung. ekanisme "ang biasan"a terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung (mis, stenosis katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (mis, tamponade pericardium, perikarditas konstriktif, atau stenosis katup ). Peningkatan mendadak afterload akibat meningkatn"a tekanan darah sistemik (/ipertensi 0aligna) dapat men"ebabkan gagal jantung meskipun tidak ada hipertrofi miokardial. ). Fato! Siste*i. *erdapat sejumlah factor "ang berperan dalam perkembangan dan beratn"a gagal jantung. eningkatn"a laju metabolisme (mis demam, tirotoksikosis), hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. /ipoksia atau anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. sidosis( respiratorik atau metabolik) dan abnormalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas jantung. 2isritmia jantung "ang dapat terjadi dengan sendirin"a atau secara sekunder akibat gagal jantung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi jantung. Fato! Resio 1. #tres 3isik dan psikis #tres mengakibatkan pelepasan katekolamin sehingga nadi, kontraktisitas jantung dan tekanan darah meningkat. &. ritmia ritmia khususn"a takikardi mengakibatkan kebutuhan oksigen jaringan jantung meningkat aktu diastolic memendek akhirn"a kardiak output menurun. 5. +nfeksi ebutuhan oksigen tubuh meningkat sehingga nadi meningkat dan gagal jantung. isaln"a 6 infeksi primonary.
4. nemia Pembaa 7& dalam darah menurun sehingga jantung berkontraksi (kompensasi) untuk meningkatkan suplai oksigen sehingga terjadi takikardi.
8. Gangguan tiroid /ipertiroid mengakibatkan metabolisme meningkat terjadi takikardi. . Paget:s disease Gangguan tulang mengakibatkan proliferasi ;askuler meningkat sehingga terjadi beban
anita hamil dengan pen"akit rematik katup mudah terkena gagal jantung. 9. Pen"akit Paru dan"a pen"akit paru mengakibatkan perfusi oksigen menurun sehingga terjadi takipnea dan takikardi. 1'./iper;olemi /iper;olemi mengakibatkan ;olume darah
#egagalan +ent!iel i!i @ika ;entrikel kiri gagal, ia tidak mampu mengeluarkan isin"a secara adekuat mengakibatkan dilatasi, peningkatan ;olume diastolic akhir, dan peningkatan tekanan intra;entrikuler pada akhir diastole. +ni mengakibatkan ketidakmampuan atrium kiri untuk mengosongkan isin"a kedalam ;entrikel kiri secara adekuat, dan tekanan pada atrium kiri meningkat.
Peningkatan tekanan ini dipantulkan kedalam ;ena pulmonalis, "ang membaa darah dari paru-paru keatrium kiri. Peningkatan tekanan pada pembuluh pulmonal mengakibatkan kongesti ;askuler pulmonal, "ang merupakan pen"ebab keban"akan gagal ;entrikel kiri. Se*a :
Backward effects Gangguan fungsi pemompaan entrikel kiri ↓ ↑ olume dan tekanan akhir diastolic ;entrikel kiri ↓ ↑ ;olume (tekanan) dlm atrium kiri ↓ ↑ olume dlm ;ena pulmonar" ↓ ↑ ;olume in pulmonar" capillar" bed ↓ *ransudasi cairan dari kapiler e ruang interstisial dial;eoli ↓ Pengisian cairan diruang l;eolar ↓ dema Pulmonar"
Forward effects ↓ ?ardiac output ↓ ↓ Perfusi jaringan ketubuh ↓ ↓ aliran darah ke ginjal dan kelenjar ↓ ↑ Aeabsorbsi sodium dan air dan ;asokontriksi ↓ ↑ secretion of sodium and ater-retaining hormones ↓ ↑ ;olume cairan ekstraselluler ↓ ↑ total ;olume darah dan ↑ *2 sistemik
#egagalan Vent!iel anan Gagal ;entrikel kanan selain akibat dari gagal ;entrikel kiri dapat pula terjadi karena gangguan atau hambatan pada da"a pompa ;entrikel kanan menurun, tanpa didahului oleh adan"a gagal ;entrikel kiri. 2engan menurunn"a isi skuncup ;entrikel kanan , tekanan dan ;olume akhir diastolic ;entrikel kanan akan meningkat dan keadaan ini menjadi beban bagi atrium kanan dalam kerjan"a mengisi ;entrikel kanan pada aktu diastolic, sehingga terjadi kenaikan tekanan dalam atrium kanan. *ekanan dalam atrium kanan "ang meninggi men"ebabkan hambatan pada aliran masukn"a darah dari ;ena ka;a superior dan inferior kedlm jantung sehingga men"ebabkan kenaikan tekanan darah dan adan"a bendungan pada ;ena-;ena sistemik tersebut dengan segala akibatn"a.
Se*a : Backward effects Gangguan fungsi pemompaan entrikel kiri ↓ ↑ olume dan tekanan akhir ;entrikel kanan ↓ ↑ ;olume (tekanan) dlm atrium kanan ↓ ↑ olume dan tekanan dlm ;ena besar ↓ ↑ ;olume in sirkulasi ;ena sistemik ↓ ↑ olume dalam organ (hepatomegali , spenomegali) ↓ ↑ tekanan at capillar" line ↓ 2ependent dema
Forward effects ↓ ;olume dari ;entrikel kanan ke paru ↓ ↓ Aeturn to the left atrium and subseBuent decreased ?ardiak 7utput ↓ ll the forard effects of left heart failure ↓ ↑ ;olume darah dan asokontriksi
Sil%s Gagal ,ant%ng
Aespon 3isiologi Pa"ah ↑ 3rekuensi jantung, 2ilatasi, hipertropi, ↑ isi sekuncup ↑ Pengaruh simpatis pada jantung, arteri dan ;ena ↑ frekuensi jantung ↑ liran balik ;ena ↑ ekuatan kontraksi
*2 normal ↑ ebutuhan 7&, ↑ konsumsi 7& oleh jantung ↓ liran adekuat ↓ aliran keginjal ejantung, otak usus dan kulit
sidosis tingkat @aringan ↓ Pengaruh jaringan lanjut ↓ +skemia miokard ↓ Pe↓ curah jantung
D. #o*-liasi 1. fusi Pleura &. rrh"tmia
Preload melebihi kemampuan Pemompaan ↓ ongesti ;askuler Pulmonal
↓ /aluaran urin, ↑ letargi kulit dingin, sianosis ↓ enahan Catrium dan air ↓ ↑ ol. 2arah sirkulasi ↑ aliran balik ;ena
5. *rombus pada ;entrikel kiri 4. /epatomegali
E. anifestasi #lini 1. Gagal @antung iri a. ongesti askuler Pulmonal • 2ispneu • 7rthopneu • 2ispneu Cokturnal Paroksismal • atuk • dema Pulmonal kut b. Penurunan ?urah @antung • engeluh lemah • udah lelah • patis • Detarghi • #ulit onsentrasi • 2efisit memori • Penurunan toleransi latihan c. un"i • • •
d. e. f. g. h.
@antung dan ?reakles #5 (gallop ;entrikel) #4 (gallop atrium) ?reakles paru (ronchi basah halus)
2isritmia #uara nafas mengi Pulsus alternans Peningkatan berat badan Pernafasab ?he"ne stokes
&. Gagal @antung anan a. ?urah jantung rendah • elemahan • Detarghi • #ulit konsentrasi • aki terasa berat • Peningkatan berat badan
b. 2istensi ena @ugularis c. dema d. /epatomegali e. /iperesonan pada perkusi f. Penurunan bun"i nafas
g. Cokturia h. noreksia dan mual
F. 'e*e!isaan Diagnosti 1. G (lektro ardio Gram) /ipertrofi atrial atau ;entrikuler, pen"impangan aksis, iskemia, dan kerusakan pola mungkin terlihat. 2isritmia, mis6 takikardi, fibrilasi atrial, mungkin sering terdapat P. enaikan segmen #*<* persisten minggu atau lebih setelah infark miokard menunjukkan adan"a aneurisma ;entrikullar (dapat men"ebabkan gagal
1'.
EC, kreatinin Peningkatan EC menandakan penurunan perfusi gin jal. enaikan baik EC dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal. 11. lbumin
/#2 ungkin menunjukkan anemia, polisitemia, atau perubahan kepekatan menandakan retensi air. #2P mungkin meningkat, mencerminkan + baru
15.
ecepatan #edimentasi (#A) ungkin meningkat, menandakan reaksi inflamasi akut.
14.
Pemeriksaan tiroid Peningkatan akti;itas tiroid menandakan hiperakti;itas tiroid sebagai pre pencetus G@.
G. 'enga$ian #e-e!a/atan 1. kti;itas<+stirahat Gejala 6 eletihan
urmur sistolik dan diastolic dapat menandakan adan"a stenosis katup dan insufisiensi. Cadi 6 Cadi perifer berkurang Hperubahan dalam kekuatan den"utan dapat terjadi H nadi sentral mungkin kuat misHnadi jugularis, karotis, abdominal terlihat. >arna H ebiruan, pucat, abu-abu, sianotik. Punggung kuku 6 Pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat. /epar 6 Pembesaran
eletihan
!. Ceurosensori Gejala 6 kelemahan, pening, episode pingsan *anda 6 Detargi, kusut pikir, disorientasi, perubahan prilaku, mudah tersinggung. =. C"eri
*anda 6
*idak tenang, gelisah, 3okus men"empit (menarik diri), Prilaku melindungi diri.
9. Pernafasan Gejala 6 2ispnea saat akti;itas, tidur sambil duduk, atau dengan beberapa bantal, batuk denganarna kulit, pucat atau sianosis 1'. eamanan Gejala 6 Perubahan dalam fungsi mental ehilangan kekuatan
H. '!io!itas asala0 #e-e!a/atan 1. &. 5. 4. 8. . !.
Penurunan curah jantung +ntoleransi akti;itas Perubahan ;olume cairan 6 elebihan Aesiko tinggi gangguan pertukaran gas Aesiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit Aesiko tinggi terjadi komplikasi urang pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan