LAPORAN KASUS KDP
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA PASIEN PASIEN DENGAN SIROSIS HEPATIS HEPATIS DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT Tk. III BALADHIKA HUSADA JEMBER
OLEH: Zulfa Makhatul Ilm! S.K"# NIM $%%&$$$'$'%( $%%&$$$'$'%(
PROGRAM STUDI ILMU KEPERA)ATAN UNIVERSITAS JEMBER JEMBER %'$*
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus berikut dibuat oleh: Nama
: Zulfa Makhatul Ilmi, S.Kep
NIM "udul
: 122311112! : #S$%#N K&'&(#)#*#N +#N++$#N '&M&N$%#N K&$*$%#N #K*I-I*#S '## '#SI&N &N+#N SI(/SIS %&'#*IS I ($#N+0$NI* #N++(&K ($M#% S#KI* #L#%IK# %$S## *k. III "&M&(
telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbin pada: %ari : *anal :
"ember, ......................... 21
*IM '&MIMIN+ 'embimbin #kademik,
'embimbin Klinik,
NI'..............................................
NI'............................................
DA+TAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DA+TAR ISI LAPORAN PENDAHULUAN
#. . . . &. 8. +.
efinisi +anuan Kebutuhan asar &pidemioloi &tioloi *anda dan +e4ala 'atofisioloi dan lini5al 'ath6a7 'enatalaksanaan Medis 'enatalaksanaan Kepera6atan a. ianosa Kepera6atan 7an Serin Mun5ul 9'&S b. 'eren5anaan0Nursin are 'lan %. aftar 'ustaka
LAPORAN PENDAHULUAN
A. D"f,- Ga,ua, K"/utuha, Da-a0 Ma,u-a: Ga,ua, Akt1ta-
#kti;itas adalah suatu eneri atau keadaan bererak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adan7a kemampuan seseoran melakukan akti;itas seperti berdiri, ber4alan dan beker4a. Kemampuan akti;itas seseoran tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal. Kebutuhan akti;itas 9pererakan merupakan satu kesatuan 7an salin berhubunan denan kebutuhan dasar dan tidur, dan salin mempenaruhi manusia 7an lain seperti istirahat. #kti;itas sebaai salah satu tanda bah6a seseoran itu dalam keadaan sehat. Seseoran dalam rentan sehat dilihat dari baaimana kemampuann7a dalam melakukan berbaai akti;itas seperti misaln7a berdiri, ber4alan dan beker4a. Kemampuan akti;itas seseoran itu tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan mus5uloskeletal. #kti;itas sendiri sebaai suatu eneri atau keadaan bererak dimana manusia memerlukan hal tersebut aar dapat memenuhi kebutuhan hidupn7a. Intoleransi akti;itas adalah ketidak5ukupan eneri psikolois atau fisiolois untuk mempertahankan atau men7elesaikan akti;itas kehidupan sehari
Menurut laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, rata seluruh pasien 7an dira6at di bansal 'en7akit alam, atau rata dari seluruh pasien pen7akit hati 7an dira6at. 'erbandinan pre;alensi sirosis pada pria:6anita adalah 2,1:1 dan usia rata
4. Et3l3
1. 8aktor fisiolois a. 8rekuensi pen7akit atau operasi dalam 12 bulan b. *ipe pen7akit atau operasi dalam 12 bulan terakhir 5. Status kardiopulmonar 9 mis. ispneu, n7eri dada d. Status mus5uloskeletal 9 mis. 'enurunan massa otot e. 'ola tidur f. Keberadaan n7eri, penontrolan n7eri . *anda
D. Ta,2a 2a, G"5ala
*anda dan e4ala nutisi kuran dari kebutuhan tubuh menurut Nanda 921= antara lain: 1. 2. 3. !. =. .
ispnea setelah beraktifitas Keletihan Ketidakn7amanan setelah berakti;itas 'erubahan &K+ 9aritmia, abnormalitas konduksi, iskemia (espon frekuensi 4antun abnormal terhadap akti;itas (espon tekanan darah abnormal terhadap akti;itas
E. Pat3f-3l3 2a, Clinical Pathway
Infeksi ;irus hepatitis 0 'eradanan hati dan nekrosisi sel
/stropsi ;ena portal
*erbentukn7a ;arises eso;aus, lambun, pembesaran limfe, dan asites
Sirosis hepatis 'embuluh ruptur 'endarahan lambun Muntah darah dan berak darah Mual muntah dan nafsu makan menurun
K"-"m/a,a, ,ut0- ku0a, 2a0 k"/utuha, tu/uh
%b menurun 'lasma darah menurun
K"ku0a,a, 13lum" 6a0a,
I,t3l"0a,- akt1ta-
#nemis
+. P",atalak-a,aa, M"2-
'enobatan penderita perdarahan saluran makan baian atas harus sedini munkin dan sebaikn7a dira6at di rumah sakit untuk mendapatkan pena6asan 7an teliti dan pertolonan 7an lebih baik. 'enobatan penderita perdarahan saluran makan baian atas meliputi : 1. 'ena6asan dan penobatan umum a. 'enderita harus diistirahatkan mutlak, obat hara normal. . 'emberian obat hemostatik seperti ;itamin K, ! A 1 m0hari, karbasokrom 9#dona # antasida dan olonan %2 reseptor antaonis 9simetidin atau ranitidin beruna untuk menanulani perdarahan. h. ilakukan klisma atau la;emen denan air biasa disertai pemberian antibiotika 7an tidak diserap oleh usus, sebaai tindakan sterilisasi usus. *indakan ini dilakukan untuk men5eah ter4adin7a peninkatan produksi 2. 3. !. =. .
amoniak oleh bakteri usus, dan dapat menimbulkan ensefalopati hepatik. 'emasanan pipa naso<astrik 'emberian pitresin 9;asopresin 'emasanan balon S *ube 'emakaian bahan sklerotik *indakan operasi
G. P",atalak-a,aa, K"#"0a7ata,
H. I. "$$L K. '&N+&(*I #N
SOP ROM PASI+
*. '&(SI#'# N #L#* $.
". (/M '#SI8 L. Latihan pererakan pera6at atau petuas lain 7an menerakkan persendian klien sesuai denan rentan erakn7a N. Men4aa fleksibilitas dari masin
). '(/S&$( '&L#KS#N ##N C. D. Z. ##. #. #. #. #&. #8. #+. #%. #I. #". #K. #L.
#C. a. 'rosedur umum u5i tanan untuk men5eah transfer oranisme. "aa pri;asi klien denan menutup pintu atau memasan sketsel eri pen4elasan kepada klien menenai apa 7an akan #nd
M. *$"$#N /. '&(SI#'# N '#SI&N '. B. (.
1. 2. 3. !.
=. . ?.
#M. #N. #/. #'. #B. #(. #S. #*. #$. #-. #).
masin erakan. $lani masin
Selama latihan pererakan, ka4i kemampuan untuk menoleransi erakanG rentan erak 9(/M dari masin
1.
2.
'ererakan bahu 'ean pererakan tanan dan siku penderita, lalu ankat selebar bahu, putar ke luar dan ke dalam #nkat tanan erakan ke atas kepala denan di benkokan, lalu kembali ke posisi a6al +erakan tanan denan mendekatkan lenan kearah badan, hina men4ankau tanan 7an lain
'ererakan siku uat sudut H pada siku lalu erakan lenan keatas dan ke ba6ah denan membuat erakan setenah linkaran +erakan lenan denan menekuk siku sampai ke dekat dau 3. 'ererakan tanan 'ean tanan pasien seperti bersalaman, lalu putar perelanan tanan +erakan tanan sambil menekuk tanan ke ba6ah +erakan tanan sambil menekuk tanan keatas !. 'ererakan 4ari tanan 'utar 4ari tanan satu persatu 'ada ibu 4ari lakukan pererakan men4auh dan mendekat dari 4ari telun4uk, lalu dekatkan pada 4ari J 4ari 7an lain. =. 'ererakan kaki 'ean perelanan kaki dan ba6ah lutut kaki lalu ankat sampai 3 o lalu putar
+erakan lutut denan menekukn7a sampai H o #nkat kaki lalu dekatkan kekaki 7an satu kemudian erakan men4auh 'utar kaki ke dalam dan ke luar Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan kedalam "ari kaki di tekuk J tekuk lalu di putar . 'ererakan Leher 'ean pipi pasien lalu erakan kekiri dan kekanan +erakan leher menekuk kedepan dan kebelakan #Z. *erm inasi #. .
. 1. Mene;aluasi hasil tindakan 2. erpamitan denan pasien 3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula !. Men5u5i tanan =. Men5atat keiatan dalam lembar 5atatan kepera6atan
BD. BE. N
". 1
B+.Da,3-a K"#"0a7ata,
K. Intoleransi akti;itas BL. Bata-a, ka0akt"0-tk:
1. ispnea setelah beraktifitas 2. Keletihan 3. Ketidakn7amanan setelah berakti;itas !. 'erubahan &K+ 9aritmia, abnormalitas konduksi, iskemia =. (espon frekuensi 4antun abnormal terhadap akti;itas . (espon tekanan darah
BG.
NO4
BH.
NI4
1. *oleransi terhadap BO. Increase Training: St aki;itas Training 2. a7a tahan 1. antu menembankan pr 3. &neri psikomotor latihan kekuatan 7an sesu !. *inkat tinkat kebuaran otot, ha ketidakn7amanan muskuloskeletal seperti ( =. Kelelahan:efek 7an mirin kanan dn kiriG menanu 2. Spesifikkan tinkat resiste . *inkat kelelahan penulanan, 4umlah latiha ?. Istrahat frekuensi dari sesi latihan F. 'era6atan diri : #L le;el kebuaran dan ada at H. *anda
Assistance with Perso
abnormal terhadap akti;itas M. +akt30 8a, /"0hu/u,a,:
1. +a7a hidup kuran erak 2. Imobilitas 3. Ketidakseimbanan antara suplai dan kebutuhan oksien !. *irah barin N. (. '.Ketidakseimbana 4U. Naf-u 2 maka, n nutrisi: kuran dari kebutuhan -. Indikator: BS. tubuh a. %asrat0keininan untuk BT. 4;. Bata-a, makan BU. b. Men5ari makanan ka0akt"0-tk: BV. 1. erat badan 2> atau 5. Men7enani makanan B). d. Merasakan makanan B9. lebih di ba6ah rentan e. &neri untuk makan B. berat badan ideal f. Intake makanan 2. isin usus hiperaktif . Intake untrisi BZ. 3. epat ken7an setelah h. Intake 5airan 4A. 4B. makan i. (ansanan untuk !. iare 44. makan =. +anuan sensasi rasa 4D. ). . Kehilanan rambut 4E. 4+. berlebihan ?. Kelemahan otot 4G. 4H. penun7ah F. Kelemahan otot untuk 4I. 4J. menelan H. Kerapuhan kapiler 4K. 1. Kesalahan informasi 4L. 11. Kesalahan persepsi 4M. 12. Ketidakmampuan 4N. 4O. memakan makanan
13. Kram abdomen 1!. Kuran informasi 1=. Kuran minat pada makanan 1. Membran mukosa pu5at
49. Mual < mu,tah: "f"k 8a, m",a,u
D. Indikator: a. #supan 5airan menurun b. #supan makanan berkuran 5. /utput urin menurun d. Kehilanan selera makan e. 'erubahan status nutrisi f. 'enurunan berat badan . +anuan akti;itas fisik
1. Monitor kemampuan pera se5ara mandiriG 2. Monitor kebutuhan klien te kebersihan diri, alat bantu berpakaian, berdandan, eli dan makanG 3. oron klien untuk melak akti;itas normal sehari
a. Ma,a5"m", Mual •
•
•
•
•
•
• •
/bser;asi tanda
/. Ma,a5"m", Mu,tah •
• •
Ka4i emesis terkait konsistensi, akan adan 6aktu, dan se4auh mana emesis $kur atau perkirakan ;olu Sarankan memba6a kant untuk menampun munta
1?. N7eri abdomen 1F. 'enurunan berat badan denan asupan makanan adekuat 1H. Saria6an rona mulut 2. *onus otot menurun (. 4S. +akt30 8a, /"0hu/u,a, :
1. 2. 3. !.
8aktor biolois 8aktor ekonomi +anuan psikososial Ketidakmampuan makan =. Ketidakmampuan men5erna makanan . Ketidakmampuan menabsorbsi nutrien 4T.
•
•
•
• • •
•
•
•
• •
• •
Identifikasi faktor
6. Ma,a5"m", Nut0- •
•
•
•
•
*entukan status i@i p kemampuan untuk kebutuhan i@i Identifikasi aleri atau makanan 7an dimiliki pa *entukan apa 7an preferensi makanan bai p iptakan linkunan 7a pada saat menkonsumsi #n4urkan pasien untuk d posisi teak di ku memunkinkan
•
•
• •
•
#n4urkan keluara untuk makanan fa;orit pasien berada di rumah sakit at pera6atan, 7an sesuai antu pasien membuka makanan, memoton ma makan, 4ika diperlukan Monitor kalori dan asupan Monitor ke5enderunan penurunan dan kenaikan b erikan arahan, bila diperl .
2. Ma,a5"m", Ga,ua, •
•
•
•
• • •
•
•
&. 2
8.Kekuranan ;olume 5airan DG. Bata-a, ka0akt"0-tk:
DI. K"-"m/a,a, 6a0a,
1. *ekanan darah 2. en7ut nadi radial
Kolaborasi denan tim lain untuk menemban pera6atan denan melib dan oran
1. 'antau kadar serum elektr abnormal
1. 2. 3. !.
%aus Kelemahan Kulit kerin Membran mukosa kerin =. 'eninkatan frekuensi nadi . 'eninkatan hematokrit ?. 'eninkatan konsentrasi urine F. 'eninkatan suhu tubuh H. 'enurunan haluaran urin 1. 'enurunan penisian ;ena 11. 'enurunan tekanan darah 12. 'enurunan tekanan nadi 13. 'enurunan turor kulit 1!. 'erubahan status mental DH. +akt30 8a, /"0hu/u,a,:
1. Keaalan mekanisme reulasi 2. Kehilanan 5airan aktif M.
3. Keseimbanan intake output dalm 2! 4am !. erat badan stabil =. *uror kulit . Keembaban membran mukosa
2. Monitor perubahan status 4antun 7an menun4ukka 3. *imban berat badan ideal pantau e4ala !. erikan 5airan 7an sesua =. *inkatkan intake atau 5ai oral K.
DN.
/.
Dafta0 Pu-taka
ule5hek, +loria M et al . 213. Nursing Intervention Classification (NIC). $nited Kindom: &lse;ier.
'.
%erdman, *. %eather. 21=. Nanda International Inc. Diagnosis keperawatan: definisi & klasifikasi 20!"20# . "akarta: &+.
B.
Moorhead,Sue et al . 213. Nusing $utco%es Classification. $nited Kindom: &lse;ier.
(.
S7l;ia, # 'ri5e. 2=. 'atofisioloi Konsep Klinis 'roses<'roses Kepera6atan.&disi ."akarta : &+.
S.
)artonah, *ar6oto. 2. D' dan roses eperawatan. "akarta : Salemba Medika.
*. DU.