I.
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Tahap peretumbuhan Tahap peretumbuhan gigi di mula mulaii dar dar i proses-proses awal awal berupa, berupa, bud stage, stage, cup stage, stage, dan bell stage. stage. Bud stage atau tahap inisias asii merupakan merupakan permulaan permulaan terbentuknya terbentuknya ben beniih gigi dar dar i epiitel mulut ep mulut.. Sel-sel tertentu pa pad da lap lapiisan basal dar i ep epiitel mulut mulut berprol berprolif if erasi erasi leb lebiih cepat dar i pa pad da sel sek itarnya tarnya.. Has asiilnya adalah lap lapiisan ep epiitel yan yang g menebal di re regi gio o bukal len leng gkun kung g gigi dan dan meluas sampa sampaii seluruh seluruh ba bagi gian an maks maksiila dan man mandi di bula(20,23,25,26). bula(20,23,25,26). Pada cup stage atau tahap tahap prol prolif if erasi erasi merupakan merupakan perubahan perubahan lap lapiisan sel-sel mesenk im yan yang g bera berad da pa pad da lapiisan dalam men lap meng galam alamii prol prolif if erasi eras i, mema memad dat, dan an bervaskular bervaskular isas sasii membentuk papi papila gigi yang yan g kemu kemudi dian an membentuk membentuk d dent entiin dan pulpa pulpa.. Sedan ang gkan pa pad da bell stage atau tahap histo stodif dif erensi erensias asii merupakan merupakan proses proses diff erensi erensias asii seluler pad pada tiap-t ap-tiiap sel sel pa pad da gigi gigi..
Pertumbuhan dan perkemban perkembang gan gigi gel geligi igi dan dan prenatal dan posnatal yan yang g kuran kurang g b baaik k d dapat menyebabkan kela kelaiinan pa pad da struktur struktur anatom anatomiis gigi gigi.. K ead eadaan ini san sang gat meru merugi gikan kan ba baiik k d dar i segi se gi estet estetiik k maupun maupun kesehatan kesehatan.. Fun ung gsi gigi des desid idu ui dan dan permanen permanen seba sebag gai alat alat pen penccernaan dapat ter gan angg ggu u seh sehiingg ggaa dapat men mengg ggan ang gu intake makanan dan kesehatan se seccara umum umum.. elaiin itu kela kelaiinan pertumbuhan dan perkemban perkembang seccara umum sepert sepertii pa pad own Sela gan se da µd µdown synd syn drome¶, kela kelaiinan gi ginjal, njal, hi poparat poparatiiro roidi idisme sme dan seba sebag gainya nya ju jug ga dapat dii diikut kutii den deng gan kelaiinan pa kela pad da gigi gigi,, seh sehiingg ggaa hal ini semak in menja menjadi di berat berat dan membutuhkan membutuhkan perhat perhatiian khusus.. Terleb khusus Terlebiih la lagi gi kar ies yan yang g dapat dapat terbentuk terbentuk ak ak i bat antom antomiis dan an pos posiisi gigi yan yang g kuran kurang g baiik . Den ba eng gan pos posiisi gigi yan yang g berjejal (crow rowd ded), akan ter dapat apat ba bagi gian an yan yang g tid idak ak dapat di jang jangkau sikat gigi ataupun ataupun proses proses self-cleansing self-cleansing oleh oleh sal saliiva dan lid idah, ah, pertumbuhan pertumbuhan dan perkembang perkemban gan mikroor gan aniisme yan yang g cepat cepat dan meru merugi gikan kan..dan hal ini dapat dapat men menccapa apaii kerusakan parah pa pad da gigi pas pasiien
Men engi gin ngat at pent pentiingnya nya peranan peranan gigi des desid idu ui dan dan permanen permanen seba sebag gai salah satu alat alat pen penccernaan hal ini akan di bahas pa bahas pad da bab subbab selanjutnya selanjutnya..
1
I.II Deskripsi topik
Seorang i bu membawa anak lak i-lak inya yang berusia 14 tahun ke praktik dokter gigi dengan keluhan utama gigi tar ing atas dewasa sebelah kanan belum tumbuh sedangkan gigi tar ing susunya masih ada dan belum goyang dan terlihat berlubang pada bagian tepinya. Dar i pemer iksaan klinis, gigi 53 tidak goyang dan ter dapat kar ies proksimal gigi 13, 18, 28, 38 dan 48 belum tumbuh sedangkan gigi permanen yang lain sudah tumbuh. 1. Jelaskan mor f ologi umum gigi 53 dan 13 2. Jelaskan var iasi apa saja yang ter dapat pada gigi 13 3. Jelaskan perbedaan persyaraf an gigi 53 dan 13 4. Pada usia berapa gigi desidui tersebut di atas seharusnya ber ganti dengan gigi permanen 5. Bagaimana oklusi gigi 13 dan 53 6. Hal-hal apa saja yang bias menyebabkan gigi 13 belum tumbuh 7. Jelaskan bakteer i yang terli bat pada kasus gigi desidui di atas 8. Jelaskan beberapa metode uji aktivitas kar ies
2
II.
PEMBAHASAN
II.I Permasalahan
1. Jelaskan mor f ologi umum gigi 53 dan 13 A. Mor f ologi umum gigi 53 y
Bentuk mahkota seperti diamond shaped
y
Lebar mesio-distal mahkota dengan servikal sempit
y
Permukaan mesial & distal lebih cembung dar i gigi lain
y
Incisal edge relatif lurus
y
K ontak area seperti membagi dua servikal puncak cusp
y
Lereng mesial cusp lebih panjang dar i distal
y
Palatal enamel r idge membentuk cingulum
y
Akar gigi panjang langsing, runcing lebih dar i dua kali panjang mahkotadan membelok ke distal 1/3 tengah apical
B. Mor f ologi umum gigi 13 y
y
Mahkota cembung mulai dar i cervical line sampai titik kontak Titik kontak ter dapat pada 1/3 incisal mahkota baik di mesial atau distal
y
Lereng incisal mesial dan distal cekung
y
Cervikal line agak datar
y
R adiks satu, berbentuk kerucut dan ujung apical bulat
y
Permukaan radiks kaku dan cembungg ke semua bagian
y
Mahkota dan radiks lebih sempit di bagian palatal
y
Cingulumnya lebih lebar dar i cingulum insisivus sentralis
y
R adiks terpanjang dar i seluruh gigi
2. Jelaskan var iasi apa saja yang ter dapat pada gigi 13 y
Mahkota panjang, 1/3 bagian apical sangat melengkung
y
Panjang gigi melebihi normal, pada ujung radiks hi persementosis
3
y
Ukuran mesio-distal kontak area sangat besar, bagian servikal sempit, radiks pendek
y
Ukuran labio-lingual sangat besar, akarnya melengkung
y
Mahkota besar, radiks pendek
y
Ukuran radiks terlalu panjang dan ujungnya bulat
y
R adiks sangat panjang & melengkung
y
Mahkota kurang sempurna dan radiks sangat panjang
3. Jelaskan syaraf yang berperan pada gigi 53 dan 13 y
Syaraf yang berperan adalh nervus tr igeminus divisi kedia (nervus maksila, cabang dar i nervus alveolar super ior anter ior yang mensuplai insisivus atas, kaninus gingival labialis dan sinus maksilar is)
y
Persyaraf an gigi desidui merupakan serabut syaraf tak bermyelin yang bersif at : kecepatan hantar rangsang seraabut syaraf yang relative rendah, ambang rangsangannya tinggi, penghantar impuls nyer i yang tumpul dan lama.
y
Persyaraf pada gigi permanen merupakan serabut syaraf bermyelin yang bersif at : kecepatan hantar rangsang serabut syaraf ynag relative tinggi, ambang rangsang lebih rendah, pengantar impuls nyer i yang tajam dan cepat.
4. Jelaskan mulai kapan klasifikasi dar i mahkota lengkap serta erupsi gigi permanen pada rongga mulut
4
5.Bagaimana ok l i gigi 13 dan 53 Hubungan kelas I
Pada masa gigi susu, u jung cusp caninus mak silar is berada pada em brasur e antara k aninus mandi bula dan molar I mandi bula. (misal, pada gam bar di bawah adalah ok lusi gigi pada masa desidui) Caninus maksila desidui M1
mandibula desidui
Caninus mandibula desidui
Pada masa gigi per manen u jung cusp caninus mak silar is berada pada em basur antara k aninus mandi bula & pr emolar mandi bula. (misal, gam bar di bawah adalah ok lusi pada masa gigi per manen) Caninus RA permanen P1 RB permanen Caninus RB ermanen
Hubungan kelas II
Pada masa gigi susu, caninus mak silar is pada em brassur antara caninus mandi bula dan incicivus lateralis. 5
Pada masa gigi per manen, caninus mak silar is berada di distal dar i em brasur ecaninus dan incicivus lateralis Caninus maksilaris
Incicivus lateralis Caninus mandibula
Hubungan kelas III
Pada masa gigi susu, caninus mak silar is berada di distal dar i em brasur e antaramolar I mandi bula dan molar II mandi bula
Pada masa gigi per manen, caninus mak silar is berada di distal dar i em brasur e antara pr emolar I dan pr emolar II
Caninus maksilaris
M2 M1
atau P2 mandibula
atau P1 mandibula
Keadaan diantar dapat muncul pada hu bungan k aninus masa gigi desidui & per manen, hal ini menun juk an ok lusi ³end to end´.
6. elask an morf oli umum gigi 18 dan 48 ser ta var iasi 48 Morfologi
umum gigi 18
Mahkotanya lebih kecil dar i gigi yang lain, radik snya pendek dan k adang - k adang menyatu
Bentuk mahkota se per ti hati
Disto palatal susp kecil, k adang tidak ter lihat
Mem punyai satu (develo pmental gr oove, distal f ossa dan sentral f ossa)
Jarak gar is ser vik al ke marginal r idge cuk up dek at.
U jung apek s lanci p dan mir ing ke distal
Morfologi
umum gigi 48 6
Mahkota lebih besar dar i gigi 18
Bentuk mahkota tidak teratur, akar besar dan pendek
Memilik i lima atau lebih cusp yang kecil-kecil
Buccal cusp pendek, memilik i dua akar satu di mesial, satu di distal
K adang-kadang akarnya terpisah, kadang-kadang menyatu
A peks mesial lebih runcing dar i pada distal
Variasi gigi
48
Ukuran gigi sangat besar, akar tambahan di bagian lingual
Gigi kecil dengan cusp tambahan, radiksnya menyatu atau ber cabang
Mahkota menyerupai gigi mlar I dengan radiks ramping dan panjang
K adang-kadang bentuk gigi menyerupai molar maksila
Mahkota gigi lebar dengan malf ormasi radiks
Gigi memilik i banyak cusp dengan radiks yang kecil-kecil
7. Jelaskan bakter i yang terli bat pada kasusu gigi desidui di atas dan di mana lokasinya? - Enamel (super fisialis) : B. acidophilus, Chidothr ix placoides, Leptor ichia bukalis - Dentin (media) : Streptokokus sp.,Laktobacillus S p., Actinomyses S p. - Mendekati Pulpa (prof unda) : Gram(+) anaerob roda, Eubacter ium, Lactobacillus S p.
8. Jelaskan beberapa metode U ji aktiiivitas K ar ies dan K euntungannya y
Uji Synder : menguji aktifitas/ perubahan pH. Contoh : cart hi jau berubah
menjadi kuning : pH 5,5-3,8 y
Uji Alban : menguji aktifitas/ perubahan pH saliva skor 0-4
y
Uji jumlah laktobasilus : Menghitung jumlah koloni laktobasilus
>10.000/ml saliva maka resiko kar ies tinggi y
Uji jumlah sterptokok us mutans : menghitung jumlah koloni Sterptokokus
mutans; 100.000 maka resiko kar ies tinggi
7
y
Metode dip-slide : Metode ini merupakan metode yang mudah digunakan
untuk menghitung jumlah laktobasilus dan dapat digunakan dalam praktek dokter gigi sehar i-har i. Metode ini menggunakan parafin yang tidak larut dalam saliva yang dikunyah dan ditempatkan pada di p-slide plastik yang dilapisi dengan agar laktobasilus (lactobacillus selective agar). K emudian slide ini dimasukkan ke dalam tabung ster il dan diinkubasi selama 4 har i pada suhu 37°C. Laktobasilus akan tumbuh seperti koloni tidak berwarna (transparan) atau berwarna putih. y
K ariostat : Metode kar iostat, dirancang oleh Prof essor Tsutomo Shimono dar i
Fakultas K edokteran Gigi Universitas Okayama. Metode ini menggunakan cairan semi-sintesis yang mengandung 20% sukrosa dan indikator pH. Sebagai suatu uji kolor imetr i, metode ini dapat membuat bakter i penghasil asam merubah warna media dar i biru kehitaman menjadi biru, hi jau dan kuning (Tabel 1.3). Tabel 1.3. Perubahan warna dengan uji K ariostat warna pH Skor K ar iostat R isiko Biru 6,1}0.3 0 R endah Hi jau 5,4}0.3 1 Sedang Hi jau muda 4,7}0.3 2 Sedang K uning 4,0 }0.3 3 Tinggi Di bawah undang-undang pemer intah Jepang, maka semua anak-anak harus melakukan pemer iksaan rongga mulut pada usia 1 1/2 dan 3 tahun. K elompok umur ini dianggap cukup signifikan dan kr itis karena bila kar ies terjadi di usia 1 1/2 tahun, maka besar kemungk inan prevalensi kar ies anak meningkat pada waktu si anak mencapai usia 3 tahun.
y
Traffic Light Matrix Model (TL-M) : ter dir i atas 2 elemen. Elemen pertama
disebut lampu lalu lintas (traffic light) dan elemen ke dua adalah table (matr ix). Dengan kata lain, TL-M adalah suatu model tabel pemer iksaan seperti lampu lalu lintas dengan warna merah, kuning dan hi jau pada kolomnya. Warna merah menunjukkan bahwa r isiko kar ies pasien tinggi (buruk), warna kuning berarti pasien mudah terkena kar ies dan warna hi jau menunjukkan bahwa r isiko kar ies rendah(baik). 8
y
K ariogram : Ada 10 parameter yang harus diisi dan di ber i skor (0-3) pada
kotak yang tersedia dengan menggunakan tanda panah ke atas atau ke bawah. K esepuluh parameter tersebut meli puti pengalaman kar ies (DMFT), penyak it umum, diet karbohidrat, f rekuensi diet, skor plak (indeks Plak, Löe & Silness), jumlah S. Mutans (uji S. Mutans), penggunaan f luor, sekresi saliva, kapasitas buf er saliva (Dentobuff ®Str i p) dan penilaian klinis dar i operator . skor 0 berarti nilai paling baik dan 3 adalah nilai paling buruk . kar iogram hanya member i petunjuk r isiko kar ies. y
Oral
tester : perangkat pengukuran r isiko kar ies yang ter dir i atas pengukuran
kuantitas saliva, uji buf er dan uji Streptokokus mutans dilengkapi dengan perangkat lunak . sangat sederhana dan waktu 30 menit. Prosedur : 1. Saliva dikumpulkan selama 5 menit. Dapat dirangsang dengan mengunyah permen karet tanpa rasa selama 5 menit atau dengan menggosok gigi selama 30 detik . 2. dimasukkan ke dalam gelas ukur . Untuk melihat daya buff er saliva, diambil 0,5 ml saliva dan dimasukkan ke dalam tabung yang sudah ber isi larutan reagen, tabung dikocok dan dilihat perubahan warna yang terjadi dan disesuaikan dengan K artu warna (chart). Perubahan warna akan menunjukkan daya buf ernya. 3. Antigen diambil dar i larutan saliva. 4. Pengukuran Streptokokus mutans dilakukan secara immunochromatography dan hasilnya dapat dilihat pada media yang tersedia.
K euntungan U ji Aktifitas K ar ies Dapat mengetahui resiko kar ies dar i individu untuk pencegahan Penyuluhan kesehatan gigi masyarakat Dapat membuat asuranssi kesehatan keluar ga Levih menhemat biaya Memahami prose kar ies lebih baik Mengetahui cara pengendalian kar ies
9
III.
PENUTUP
K ESIMPULAN
- Nomenklatur dar i pada kasus di atas adalah menggunakan penamaan FDI. -
Daftar Pustaka
1. Nasution MI. Mor f ologi Gigi Desidui dan Permanen. Medan : USU Press. 2009. 2. Itjinigsih WH. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC. 1995. 3. Mars PD, Martin MV. Oral Microbiology, 5th Ed. Torononto: Chur chill Livingstone Elsevier, 2009.
10