Catatan: Proposal ini merupakan contoh tugas kewirausahaan yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Tugas Wirausaha
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
NAMA STAMBUK PROGRAM STUDI JURUSAN
: IRAWATI : 10535 1694 05 : S 1 : BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2009 PERENCANAAN BISNIS PT LAUT SEGARA BUDI DAYA RUMPUT LAUT
Nama Pengusaha LA PATANG
Disusun oleh : IRAWATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2009 PT. LAUT SEGARA Jl. H. Andi Muhammadiyah No. 98 Bonto Tiro, Bulukumba Sulawesi Selatan Telp. (0418)-8219525 No. : .../I01.4/LS/C/II/2009 Februari 2009 H a l : Permoho Permohonan nan Bantu Bantuan an Dana Dana Usaha Usaha
05
Kepada Yth : Sub Subdit dit Pen Pengem gemban bangan gan Manaj Manajeme emen n dan Kom Komodi oditas tas Jl. Bandang No.125 Bulukumba Telepon 0418 78732 Dalam menghadapi era perdagangan bebas, sangat dibutuhkan peningkatan persaingan pasar guna meningkatkan perekenomian yang lebih seimbang serta peningkatan sumber daya manusia. Menanggapi hal tersebut, PT. Laut Segara bermaksud menambah perluasan modal untuk lebih meningkatkan produksi dan juga tenaga kerja. Bersama ini kami sampaikan permohonan proposal bantuan modal sebesar Rp. Rp. 64.362.500 x 6 (banyaknya periode)= Rp386.175.000. untuk ekspandi perusahaan. Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak bersama ini,kami lampirkan sebagai berikut : 1.Foto Copy Surat Izin Domisili 2.Foto Copy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 3.Foto copy NPWP 4.Foto copy Sertifikat Tanah Hak Milik 5.Foto copy IMB (Izin Mendirikan Bangunan 6.Foto Copy Kartu Keluarga 7.Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Besar harapan kami permohonan ini dapat terealisir sesuai dengan kebutuhan yang tertera pada proposal. Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami PT. Laut Segara
La Patang Direktur
A.Data Perusahaan 1.Nama Perusahaan : PT. Laut Segaraā€¯ 2.Bidang Usaha : Produsen Food 3.Jenis Produk : Budidaya Rumput Laut 4. Alamat Perusahaan : Jl. H. Andi Muhammadiyah No. 98 Bonto Tiro, Bulukumba Sulawesi Selatan 5. Nomor Telepon : 0418-78732 B.Data Pemilik
Nama Pemilik : La Patang Jabatan : Direktur Temp Tempat at tang tangga gal l lahi lahir r :Bul :Buluk ukum umba ba, , 27 Juni Juni 1967 1967 Alamat Rumah :Jl. Bandang No. 03, Bulukumba, Sulawesi Selatan Nomor Telephon : 0857645321 Struktur O Or rganisasi :
C.Data Konsultan 1.Nama Konsultan : Rita Puspita Dewi, S.E, M.M 2. Jabatan : Direktur Pusat Pengembangan Ekonomi dan Manajemen Bulukumba. 2.Tempat 2.Tempat Tanggal Tanggal lahir lahir : Makassa Makassar, r, 15 15 April April 1980 1980 3.Alam 3.A lamat at R Ruma umah h : Jl. Jl. Cik Di Tiro Tiro No. No.25, 25, Buluk Bulukumb umba, a, Sula Sulawes wesi i Sel Selata atan n 4.Nomo 4.N omor r Telep Telephon hon : 0852 0852422 422808 80888 88 5.Al 5.Alam amat at E-m E-mai ail l ; Rit Ritaa-de dewi wi@g @gma mail il.c .com om 6.Pend 6.P endidi idikan kan Ter Terak akhir hir : Magis Magister ter Man Manaje ajemen men (S2) (S2) 7.Pengamalan Ke Kerja : Ko Konsultan di di be beberapa UM UMKM
D.Alasan Pemilihan budidaya rumput laut BUDIDAYA RUMPUT LAUT PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Budidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran. Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar. Di lain pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar. Kelemahan dari pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar, merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut. Perairan laut Indonesia dengan garis pantai sekitar 81.000 km diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi. Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia, diantaranya ada 55 jenis yang diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya Eucheuma sp, Gracilaria dan Gelidium Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah eucheuma, sp dan gracilaria. Di samping sebagai bahan untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan potensi yang cukup besar. Permintaan rumput laut kering kurang 9.300 MT per tahun dan untuk kebutuhan
industri di luar negeri 15.000 s.d. 20.000 MT per tahun. Pabrik pengolahan keragian rumput laut di Indonesia telah ada sejak tahun 1989. Sekarang ini ada 6 pabrik pengolahan rumput laut di Indonesia, karena itu pabrikan dan eksportir bersaing untuk memperoleh bahan baku rumput laut kering. Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan petani nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial. Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan. Namun adanya permasalahan dalam pembudidayaan rumput laut seperti pengadaan benih, teknis budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasarannya, maka untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut ini para petani/nelayan perlu melakukannya dengan pola PKT (Proyek Kemitraan Terpadu) dimana para petani/nelayan bekerjasama menjalin kemitraan dengan pengusaha besar rumput laut. Untuk pengembangan budidaya rumput laut ini dipandang perlu adanya acuan yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha kecil, pengusaha besar, dan perbankan dalam mempersiapkan proyek ini. Dalam rangka menunjang pengembangan usaha budidaya rumput laut ini, disiapkan laporan model kelayakan PKT Rumput Laut ini yang disusun untuk dapat dipergunakan bagi pihak-pihak terkait dan Bank sebagai acuan di dalam mempersiapkan dan mempertimbangkan kelayakan pembiayaan dan pinjaman Bank. ASPEK KEUANGAN KEBUTUHAN BIAYA PROYEK Kebutuhan biaya proyek terdiri atas biaya investasi dan biaya tenaga kerja. Biaya investasi adalah biaya yang diperlukan untuk pengadaan sarana produksi terdiri atas : Pengadaan bambu, tali nilol, tali rafia, tali jangkar, jangkar, bibit, tempat dan alat penjemuran dan pondok tunggu. Biaya tenaga kerja dapat dirinci atas : biaya pembuatan rakit, pengikatan bibit, merajut tali gantungan, memasang setting di laut, pemeliharaan tanaman, pembuatan jemuran, biaya operasi perahu, biaya panenan dan pasca panen. Rincian biaya proyek diuraikan sebagai berikut a. Biaya Investasi Periode 1. - Rakit Apung Rp. 25.625.000 - Bibit (E. Cotton) Rp. 12.500.000 - Tempat dan alat penjemuran Rp 4.500.000 - Sampah Perahu ketinting Rp. 3.500.000 - Rumah tunggu Rp. 3.000.000 Jumlah investasi periode1 Rp 49.125.000 Periode 2 Rp. 0 Periode 3 Rakit Apung Rp. 11.875.000 Periode 4 Rp 0 Periode 5 Rp. 0 Periode 6
Rakit Apung Rp. 11.875.000 Total investasi Rp. 72.875.000 Pada periode ketiga dan keenam dilakukan penggantian bambu dan tali rafia untuk rakit apung, sedangkan tali ris dan jangkar masih dapat digunakan sampai satu tahun operasi (6 periode). Dengan dilakukan penggantian bambu dan tali rafia pada rakit apung, maka biaya tenaga kerja pada periode ketiga dan keenam pun mengalami peningkatan, yang masing-masing periode sebesar Rp. 4. 875.000 b. Biaya Tenaga Kerja - Periode 1 Rp. 13.987.500 - Periode 2 Rp 13.687.500 - Periode 3 Rp 8.812.500 - Periode 4 Rp. 8.812.500 - Periode 5 Rp. 13.687.500 - Periode 6 Rp. 8.812.500 Total Biaya Tenaga kerja Rp. 67.800.000. c. Biaya Operasi Perahu : - Periode 1 Rp. 1.125.000 - Periode 2 Rp 1.125.000 - Periode 3 Rp 1.125.000 - Periode 4 Rp. 1.125.000 - Periode 5 Rp. 1.125.000 - Periode 6 Rp. 1.125.000
Total Biaya Operasi Perahu Rp. 7.500.000 Total biaya Proyek per tahun Rp. 148.175.000 Kebutuhan biaya proyek selama periode pertama adalah - Biaya Investasi Rp. 49.125.000 - Biaya tenaga kerja Rp. 13.987.500 Total Rp. 64.362.500 ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN: Kekuatan : 1.Harga Terjangkau 2.Kualitas terjamin 3.Kebersihan Rumput laut terjamin
Kelemahan : 1.Manajemen tradisional 2.Sarana dan prasarana sederhana 3.Sumberdaya manusia yang masih rendah pendidikan 4.Pemasaran yang masih terbatas Peluang : 1.Pangsa pasar yang masih luas 2.Bahan baku yang mudah di dapat 3.Pesaing besar relatip terbatas 4.Biaya produksi yang terjangkau Ancaman : 1.Munculnya pesaing baru RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN Untuk melakukan ekspandi dan akselerasi perusahaan akan meningkatkan kapasitas 50 % dari usaha sekarang. Dengan peningkatan kapasitas tersebut diperlukan dana sebesar Rp386.175.000. Dana pinjaman tersebut akan diangsur selama tiga tahun per bulan. Adapun agunan untuk pinjaman tersebut adalah tanah dan bangunan yang ada di atas tempat usaha. PENUTUP Demikian rancangan proposal yang disusun dalam rangka untuk memenuhi pihak-pihak yang memerlukan dan bagi pemilik sebagai acuan pengembangan bisnis. Bulukumba, 05 Februari 2009 Konsultan
Rita Puspita Dewi, S.E, M.M
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SULAWESI SELATAN KOTA MAKASSAR SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)MENENGAH NOMOR : 0820 -130 / 2023/PM/XI/2000 1. Nama Perusahaan : PT LAUT SEGARA 2. Merek (milik sendiri/lisensi) : MILIK SENDIRI 3. Alamat Kantor perusahaan : Jl. H. Andi Muhammadiyah No. 98 Bonto Tiro, Bulukumba Sulawesi Selatan 4. Nama Nama Pemili Pemilik k / Penang Penanggung gung Jawab Jawab : LA PATAN PATANG G 5. Alam Alamat at Pemi Pemili lik k / Pena Penang nggu gung ng Jawa Jawab b : Jl. Jl. H. Andi Andi Muha Muhamm mmad adiy iyah ah No. No. 98 98 Bon Bonto to Tiro, Bulukumba Sulawesi Selatan 6. Nomor Nomor Poko Pokok k Wajib Wajib Paja Pajak k (NPWP (NPWP) ) : 1.562 1.562.7 .778. 78.9-8 9-801 01 7. Nilai modal dan kekayaan bersih Perusahaan seluruhnya tidak termasuk Tanah dan dan Bangunan Bangunan tempat tempat Usaha Usaha : Rp. 500.000.000, 500.000.000,-(Lima -(Lima ratus ratus juta juta rupiah) rupiah) 8. Kegiatan Usaha : PERDAGANGAN BARANG
9. Kelembagaan 10. Bidang Usaha
: PERDAGANGAN BESAR : BUDI DAYA PETERNAKAN, PERIKANAN,DAN PERKEBUNAN. 11. 11. Jen Jenis is Bara Barang ng.J .Jas asa a Dag Dagan anga gan n Uta Utama ma : BUD BUDI I DAY DAYA A RUM RUMPU PUT T LAU LAUT T SIUP ini diterbitkan dengan ketentuan : PERT PERTAM AMA A : Sura Surat t Izin Izin U Usa saha ha P Per erda daga gang ngan an ( (SI SIUP UP) ) ini ini berl berlak aku u untu untuk k mela melaku kuka kan n kegiatan Usaha Perdagangan di seluruh Wilayah Republik Indonesia selama perusahaan masih menjalankan kegiatan Usaha Perdagangan. KEDUA : Pemilik / Penanggung Penanggung Jawab Jawab wajib menaympai menaympaikan kan laporan kegiatan kegiatan usaha usaha perdagangannya dua kali dalam setahun dengan jadwal untuk semester pertama paling lambat tanggal 31 Juli dan untuk semester kedua paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya bagi SIUP Menengah dan Besar atau bagi SIUP Kecil satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya tanggal 31 Januari tahun berikutnya. KETI KETIGA GA : Tid Tidak ak berl berlak aku u unt untuk uk kegi kegiat atan an Perd Perdag agan anga gan n Ber Berja jang ngka ka Komo Komodi diti ti. . KEEMPA KEE MPAT T : Tida Tidak k untu untuk k mela melakuk kukan an keg kegiat iatan an usa usaha ha sel selain ain yang yang ter tercan cantu tum m dal dalam am SIUP SIUP ini. Dikeluarkan di : MAKASSAR Pada tanggal : 30 Nopember 2000 Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Kepala,
Drs. Achmad Yardhy NIP. 070005483