1
KEJANG DEMAM KOMPLEKS Disusun sebagai tugas mengikuti kepaniteraan klinik senior (KKS) Ilmu keseatan anak
Pen!usun " #esti Kusma!anti $%&$%'&
Pembimbing " Dr Sri Alemina *r Ginting+ Sp A
,AK-L. ,AK-L.AS AS KEDOK. KE DOK.E/AN E/AN -NI0E/SI.AS -NI0E /SI.AS MALA#A1 MALA# A1A A.I SM, ILM- KESE#A. K ESE#A.AN AN ANAK ANAK /S- KA*ANJA#E KA*-PA.EN KA*-PA.EN KA/O S-MA./A -.A/A -.A/A .A#-N .A#-N 2%$' 2%$ '
2
PENDA#-L-AN
Kejang demam merupakan bentuk kejang yang sering dijumpai dan terjadi pada 2 - 5% anak anak.. Dala Dalam m 25 tahu tahun n tera terakhi khirr ini ini dike diketa tahui hui bahw bahwaa keja kejang ng demam demam sebe sebenar narny nyaa tida tidakl klah ah menakut menakutkan. kan. Kejang Kejang demam demam tidak tidak berhubu berhubungan ngan dengan dengan adanya adanya kerusa kerusakan kan otak otak dan hanya hanya sebagian kecil saja yang akan berkembang menjadi epilepsi. Kejang Kejang demam demam berdas berdasark arkan an defini definisi si dari dari The ntern nternati ational onal !eague !eague "gain "gaints ts #pilep #pilepsy sy $ommision $ommision on #pidemiology #pidemiology and &rognosis' &rognosis' ())*+ adalah kejang yang disebabkan kenaikan suhu tubuh lebih dari *,'o tanpa adanya infeksi susunan susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit elektrolit akut pada anak berusia di atas ( bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Kejang demam diklasifikasikan sebagai kejang demam kompleks bila bersifat fokal' berlangsung lama $(/ - (5 menit+' atau multiple $ ( kali serangan selama 2 jam demam+. 0ebaliknya' kejang demam sederhana adalah kejang yang berlangsung satu kali' singkat' dan bersifat umum. "nak dapat saja normal atau mempunyai kelainan neuorologis. "nak bisanya berusia antara 1 bulan sampai * tahun' dan tersering pada usia (, bulan. ila kejang demam berlangsung terus sampai usia di atas 1 tahun atau a tau pernah mengalami kejang tanpa demam d emam baik tonik-klonik' mioklonik' absens atau atonik maka diklasifikasikan sebagai 3enerali4ed epilepsy with sei4ure plus $3#06+. aktor aktor risiko risiko berula berulangny ngnyaa kejang kejang demam demam adalah adalah $(+ riway riwayat at kejang kejang demam demam dalam dalam keluar keluarga7 ga7 $2+ usia usia kurang kurang dari dari (, bulan7 bulan7 $*+ temper temperatur atur tubuh saat saat kejang. kejang. 8akin rendah rendah temperatur tubuh saat kejang. 8akin rendah temperatur saat kejang makin sering berulang7 dan $+ lamanya demam. "dapun faktor risiko terjadinya epilepsi di kemudian hari adalah $(+ adanya gangguan perkembangan neurologis7 $2+ kejang demam kompleks7 $*+ riwayat epilepsi dalam keluarga7 dan $+ lamanya demam. &ada umumnya kejang demam akan berlangsung singkat' kurang dari (/ menit dan berhenti sendiri. &engobatan &eng obatan saat kejang adalah suntikan dia4epam d ia4epam intra9ena atau dia4epam per rektal. :leh karena demam merupakan faktor pencetus terjadinya kejang' maka pencegahan kenaikan suhu tubuh adalah pendekatan yang utama. &engobatan yang dianjurkan saat ini adalah pemberian antipiretika dan dia4epam oral $/'**mg $/'** mg ; kg k g ; dosis tiap , jam+ atau dia4epam rektal
3
pada saat demam. &engobatan jangka panjang telah ditinggalkan. "kan tetapi pengobatan jangka panjang dapat dipertimbangkan pada keadaan pasien dengan kelainan neurologis' kejang fokal' kejang demam yang sering berulang atau tinggal jauh dari fasilitas kesehatan. :bat yang digunakan adalah fenobarbital atau asam 9alproat' selama ( tahun. 0erangan kejang sangat menakutkan orangtua pasien' oleh karenanya edukasi yang cukup dan dukungan emosi pada orangtua sangatlah diperlukan. :rangtua sebaiknya mengenali pada suhu berpa anak biasanya kejang' menyediakan termometer' obat penurun panas dan obat penghenti kejang $rektal+ di rumah. Tindakan pada saat anak kejang perlu dipahami oleh orangtua dan kerluarga. "nak harus dibawa ke rumah sakit bila< kejang berlangsung lama' kejang fokal' kejang berulang' panas tinggi lebih dari *)'5o' jenis kejangnya lain dari biasanya' dan setelah kejang anak menjadi tidak sadar.
4
*A* I .INJA-AN P-S.AKA
$$ DE,INISI
Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial. Derajat tinggi suhu yang dianggap cukup untuk diagnosa kejang demam adalah *, derajat celcius di atas suhu rektal atau lebih. Kejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari biasanya' yang meluas ke neuron sekitarnya atau dari substansia grasia ke substansia alba ya ng disebabkan oleh demam dari l u a r o t a k . K e j a n g d e m a m s e r i n g j u g a di se bu t ke ja ng de ma m to ni k- kl on ik ' sa ng at se rin g dijumpai pada anak-anak usia di bawah 5 tahun.
$2 INSIDEN
nsiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 1 bulan sampai tahun. =ampir *% dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang d e ma m. d ar ip a d a
K e ja n g d e ma m
p er em pu an .
= al
l eb ih
t er se bu t
s e ri ng
d id a pa tk a n p a da
d is eb ab ka n
k ar en a
l ak i -l ak i
p ad a
w an it a
di da pa tk an ma tu ra si se re br al ya ng le bi h c ep at dibandingkan laki-laki.
$& E.IOLOGI
#tiologi dan pathogenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui' akan tetapi umur anak' tinggi dan cepatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang. aktor h e r e d i t a s
j u ga
m e mp u n ya i
p e ra n
y a it u
, - 22 %
a n ak
y a ng
m e n g a l a m i k e j a n g d e m a m mempunyai orang tua dengan riwayat kejang demam pada masa kecilnya. 0emua jenis infeksi bersumber di luar susunan saraf pusat yang menimbulkan demam dapat menyebabkan kejang demam. &enyakit yang paling sering menimbulkan kejang demam 4
5
a d a l a h i n f e k s i s a l u r a n p e r n a f a sa n a t a s t e r u t a m a t o n s i l l i t i s d a n f a r i n g it i s ' o t it i s m e d i a akut' g a s tr o en t e ri t is a k u t d a n i n f e k si s a l u r a n k e m i h . 0 e l a i n i tu '
i mu n is a si
D & T $ p er t us is +
dan
c a mp a k
$ m or b il i + j u ga
d a pa t
menyebabkan kejang demam.
$' PA.O,ISIOLOGI
0 u m be r e n e rg i o t a k a d a la h g l uk o s a y a n g m e la l u i p r o s e s o k s id a si dip eca h
menjadi :2 dan air. 0el dikelilingi oleh membran yang terdiri dari
per mu kaa n dal am ya it u li poid da n perm ukaa n lu ar ya it u io nik . Dal am kea daa n nor mal mem bra n sel ne uro n da pat dilalui dengan mudah oleh ion kalium $K6+ dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium $>a6+ dan elektrolit lainnya' kecuali ion klorida $l-+. "kibatnya konsentrasi ion K 6 dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi >a 6 rendah' sedang di luar sel neuron terdapat keadaan sebalikya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel' maka terdapat perbedaan p o t e n s i a l m e m b r a n y an g
d is eb u t
p o te ns ia l
m em br an
d ar i
n eu ro n.
? nt uk
m en ja ga
keseimbangan potensial membran diperlukan energi dan bantuan en4im >a-K "T&-ase yang terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah oleh < @&erubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular @Aangsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme' kimiawi atau aliran listrik dari sekitarnya @&erubahan patofisiologi dari membran sendiri karena pen yakit atau keturunan & ad a
k ea da a n d em am
k en a ik an
s uh u
( o a k a n m e n g a k i b a tk a n
k e n a i k a n metabolisme basal (/-(5 % dan kebutuhan oksigen akan meningkat 2/%. &ada anak * tahun sirkulasi otak mencapai 15 % dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang dewasa yang h a ny a ( 5 %.
: le h k a re n a i tu
k e na i ka n s uh u t ub u h d a pa t
me n gu b ah ke se im b an ga n d ar i membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. !epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan BneurotransmitterC dan terjadi
6
kejang. Kejang demam yang berlangsung lama $lebih dari (5menit+ biasanya disertai apnea' meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi o tot ske let yan g akh irn ya terjadi hipoksemia' hiperkapnia' asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik' hipotensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan makin meningkatnya aktifitas otot dan mengakibatkan metabolisme otak meningkat.
$3 KLASI,IKASI KEJANG DEMAM
8enurut katan Dokter "nak ndonesia $D"+ membagi kejang demam menjadi dua< (. Kejang demam sederhana $harus memenuhi semua kriteria berikut+ -erlangsung
singkat
- ?mumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu (5 menit - angkitan kejang tonik' tonik-klonik tanpa gerakan fokal - Tidak berulang dalam waktu 2 jam 2. Kejang demam kompleks $hanya dengan salah satu kriteria berikut+ - Kejang berlangsung lama' lebih dari (5 menit - Kejang fokal atau parsial satu sisi' atau kejang umum didahului dengan kejang par si al - K ej an g b er ul an g 2
k al i a ta u l eb ih d al am 2 j am ' a na k s ad ar
k e m b a l i d i a n t a r a bangkitan kejang
8enurut sub bagian syaraf anak K-? membagi tiga jenis kejang demam' yaitu< (. Kejang demam kompleks @?mur kurang dari 1 bulan atau lebih dari 5 tahun @Kejang berlangsung lebih dari (5 menit @Kejang bersifat fokal; multipel @Didapatkan kelainan neurologis @##3 abnormal @rekuensi kejang lebih dari * kali; tahun @Temperatur kurang dari *)℃
7
2. Kejang demam sederhana @Kejadiannya antara umur 1 bulan sampai dengan 5 tahun @0erangan kejang kurang dari (5 menit atau singkat @Kejang bersifat umum $tonik;klonik+ @Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang @rekuensi kejang kurang dari * kali ;tahun @ Temperatur lebih dari 39℃ *. Kejang demam berulang Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam "da beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain< (.?sia (5 bulan saat kejang demam pertama 2.Aiwayat kejang demam dalam keluarga *.Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal .Aiwayat demam yang sering 5.Kejang pertama adalah kejang demam kompleks
&erbedaan kejang demam dengan epilepsi yaitu pada epilepsy tidak disertai
demam.
ke sei mb an ga n
#pilepsi
ki mia wi
terjadi
sel -se l
ota k
k ar e n a yan g
a d a n ya
gangguan
mencetuskan muatan listrik
ber le bih an di ota k se car a ti ba- ti ba. &e nd eri ta ep il epsi ada la h se se or an g ya ng mempunyai bawaan ambang rangsang rendah terhadap cetusan tersebut. etusan bisa di beberapa bagian otak dan gejalanya beraneka ragam. 0erangan epilepsi sering terjadi pada saat ia mengalami stres' jiwanya tertekan' sangat capai' atau adakalanya karena terkena sinar lampu yang tajam.
$ MANI,ES.ASI KLINIS
8
T er ja di ny a
b an gk it an
k ej an g
p ad a
b ay i
d an
a na k
k eb an ya k a n
b e r s a m a a n d e n g a n kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat' otitis media akuta' bronkitis' furunkulosis dan lain-lain. 0 er an ga n
k ej an g
b ia sa nya
t er ja di
d ala m
2
j am
p er ta ma
se wa kt u
d ema m'
ber la ngs ung si ngka t den ga n si fat ba ng kit an dap at be rb en tu k to nik -k lo nik ' to nik ' klonik' fokal atau akinetik. ?mumnya kejang berhenti sendiri. >amun anak akan terbangun dan sadar kembali setelah beberapa detik atau menit tanpa adanya kelainan neurologik. 3ejala yang timbul saat anak mengalami kejang demam antara lain< anak mengalami demam $terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tibatiba+' k ej a ng
t on ik - kl o ni k
a ta u
g ra n d m a l'
p i ng s an
y a ng
b e rl an g su n g
s e l a m a * / d e t i k - 5 m e n i t $hampir selalu terjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam+. Kejang dapat dimulai dengan kontraksi yang tiba-tiba pada otot kedua sisi tubuh anak. Kontraksi pada umumnya terjadi pada otot wajah' badan' tangan dan kaki. "nak dapat menangis atau merintih akibat kekuatan kontaksi otot. "nak akan jatuh apabila dalam keadaan berdiri. & os tu r t on ik $ ko nt ra ks i d an k ek ak ua n o to t m en ye lu ru h y an g b ia sa n ya ber la ngs ungs el am a (/- 2/ det ik +' ger ak an kl on ik $ko nt ra ks i da n re la ks as i ot ot ya ng kuat dan berirama' biasanya berlangsung selama (-2 menit+' lidah atau pipinya t er gig it' g ig i at au r ah an gn ya t e r k a t u p r a p a t ' i n k o n t i n e n s i a $ m e n g e l u a r k a n a i r ke mi h at au ti nj a di lu ar ke sa da ra nn ya +' gangguan pernafasan' apneu $henti nafas+' dan kulitnya kebiruan. 0aat kejang' anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti< (. "nak hilang kesadaran 2 . T an g a n d a n k a k i k a k u a t a u t e r s e n t a k - s e n t a k *.0ulit
bernapas
.usa di mulut 5 . E aj a h d a n k u l i t m e n j a d i p u c a t a t a u k e b i r u a n 1. 8ata berputar-putar' sehingga hanya putih mata yang terlihat.
$4 DIAGNOSIS
9
Diagnosis kejang demam hanya dapat ditegakkan dengan menyingkirkan pen ya kit - pen ya kit la in ya ng da pa t me nye babka n kej an g' di an ta ra nya < in fe ksi susunan saraf pusat' perubahan akut pada keseimbangan homeostasis' air dan elektrolit dan adanya lesi structural pada system saraf' misalnya epilepsi. Diperlukan anamnesis' pemeriksaan fisik' pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang yang menyeluruh untuk menegakkan diagnosis ini. @"namnesis F F F F
wak tu te rj ad i kej ang ' dura si ' fr eku en si ' in te r9 al ant ar a 2 se ra ng an kej an g sifat kejang $fokal atau umum+ entuk kejang $tonik' klonik' tonik-klonik+ K e s a d a r a n s e b e l u m d a n s e s u d a h k e j a n g
F
$ m e n y i n g k i r k a n d i a g n o s i s meningoensefalitis+ Aiwayat demam $ sejak kapan' timbul mendadak atau perlahan'
F F
menetap atau naik turun+ 8en en tu kan pe nya kit ya ng me nda sa ri te rj ad in ya dema m $ 0&"' :8 "' 3# + A i w a y a t k e j a n g s e b e l u m n y a $ k e j a n g d i s e r t a i d e m a m m a u p u n t i d a k
F F F
d is er ta i de ma m atau epilepsi+ Aiw aya t gan gg ua n neu ro lo gis $m enyi ngki rk an dia gnos is epil eps i+ Aiwayat keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan T r a u m a k e p a l a
@&emeriksaan fisik F F
Tanda 9ital terutama suhu 8anifestasi kejang ya ng terjadi' misal< pada kejang multifokal yang b e r p i n d a h - pindah atau kejang tonik' yang biasanya menunjukkan adanya kelainan
F
struktur otak. Kesadaran tiba-tiba menurun sampai koma dan berlanjut dengan hipo9entilasi' henti nafas' kejang tonik' posisi deserebrasi' reaksi p u p i l
F
terhadap
caha ya
negatif'
dan
terdapatnya
kuadriparesis flasid
mencurigakan terjadinya perdarahan intra9entikular. & ad a k ep ala ap ak ah te rd a pa t fr ak tu r' d ep resi atau mu lase k ep a la b e r l e b i h a n y a n g disebabkan oleh trauma. ?bun Fubun besar yang tegang dan membenjol menunjukkan a d a n y a
pen ing gia n tek ana n int rak ran ial
yan g
dapat disebabkan oleh pendarahan subarakhnoid atau subdural. &ada bayi yang lahir dengan kesadaran menurun' perlu dicari luka atau bekas tusukan
10
ja ni n dik ep ala
ata u fo nt an el ent eri or ya ng di se ba bk an
penyuntikan obat anestesi pada ibu. F T e r d a p a t n y a s t i g m a b e r u p a
jarak
mata
karena kesalahan
yang
lebar
atau
k e l a i n a n k r a n i o f a s i a l y a n g mungkin disertai gangguan perkembangan korteG F
serebri. Dit em uka nn ya
ko ri or etn it is
da pa t
te rja di
pad a
to Gopl asm os is '
in fe ksi
sitomegalo9irusdan rubella. Tanda stasis 9askuler dengan pelebaran 9ena F
ya ng be rkelok Fk elok di retina terlihat pada sindom hiper9iskositas. Trans lu mi nas i kep ala ya ng pos iti f dap at dis eb ab ka n oleh pe ni mb un an cai ra n
F
su bd ur al atau kelainan bawaan seperti parensefali atau hidrosefalus. &eme ri ksa an umu m pe nt in g dil aku kan mi sal nya me ncar i ad an ya si an osi s dan
bis in g jantung' yang dapat membantu diagnosis iskemia otak. F & e m e r i k s a a n u n t u k m e n e n t u k a n p e n y a k i t y a n g m e n d a s a r i t e r j a d i n y a F F
de ma m $ 0&"' :8"' 3#+ &emeriksaan refleks patologis &emeriksaan tanda rangsang meningeal $menyingkirkan diagnosis meningoensefalitis+
@&emeriksaan laboratorium F F
Darah tepi lengkap penyebab demam #lektrolit' glukosa darah d i a re '
F F
d a p a t m e n g g a n g g u keseimbangan elektrolit atau gula darah. &emeriksaan fungsi hati dan ginjal gangguan metabolism Kadar T> alfa' !-( alfa H !-1 pada 00
m un t ah '
hal
l ai n
y a ng
meningkat
#nsefalitis akut ;#nsefalopati. @&emeriksaan penunjang F
!umbal &ungsi
curiga meningitis' umur kurang dari (2 bulan diharuskan dan umur di
F
antara (2-(, bulan dianjurkan. ##3 t id ak d ap at m en gi de nt if ik as i
F
me mp re di ks i terjadinya kejang yang berulang' tapi dapat dipertimbangkan pada KDK T-sc a n a t a u 8 A t i d a k d i l a k u k a n p a d a K D 0 ya n g t e r j a d i
p e r t a m a yang
kali'
akan
menga lami
tetapi
KDK
kompleks tunggal atau multipe
$5 DIAGNOSA *ANDING
untuk
k el ai na n
y an g
s pe si fi k
m au pu n
dapat dipertimbangkan untuk pasien mene ntuka n
kelainan struktural berupa
11
8enghadapi seorang anak yang menderita demam dengan kejang' harus dipi ki rkan apakah penyebab kejang itu di dalam atau diluar susunan saraf pusat. Kelainan di dalam otak biasanya karena infeksi' misalnya meningitis' ensefalitis' abses otak' dan lain-lain. :leh sebabitu perlu waspada untuk menyingkirkan dahulu apakah ada kelainan organis di otak. 8enegakkan diagnosa meningitis tidak selalu mudah terutama pada bayi dan anak yang masih muda. &ada kelompok ini gejala meningitis sering tidak khas dan ga ng gu an neurologisnya kurang nyata. :leh karena itu agar tidak terjadi kekhilafan yang berakibat fatal ha ru s di la kuk an pe me ri ks aa n cair an se re br os pin al ya ng umu mn ya diambil melalui pungsi lumbal. aru setelah itu dipikirkan apakah kejang demam ini tergolong dalam kejang demam kompleks atau epilepsi yang dpro9okasi oleh demam.
Tabel Diagnosa anding >o
Kriteria anding
(
Demam
2 *
Kejang Demam
#pilepsi
#nsefalitis berkaitan 0alah
&encetusnya
Tidak
demam
dengan demam 6 6 -
Kelainan otak Kejang berulang &enurunan
6 6
8eningitis
gejalanya demam 6 6 6
kesadaran $6 PENA.ALAKSANAAN
Dalam penanggulangan kejang demam ada 1 faktor yang perlu dikerjakan' yaitu < (. 8engatasi kejang secepat mungkin 2. &engobatan penunjang *. 8emberikan pengobatan rumat . 8encari dan mengobati penyebab 5. 8encegah terjadinya kejang dengan cara anak jangan sampai panas 1. &engobatan akut
.
8engatasi kejang secepat mungkin
satu
12
iasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada waktu datang' kejang sudah berhenti. "pa bil a pas ie n da ta ng dala m kea da an ke jan g' oba t pa li ng ce pa t unt uk meng he nt ik an keja ng adalah dia4epam yang diberikan secara intra9ena dengan dosis /'*-/'5 mm;kg perlahan-lahan dengan kecepatan (-2mg;menit atau dalam waktu *-5 menit. :bat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua di rumah atau yang sering dig un aka n di rum ah sak it ad ala h dia4epam rektal. Dosis dia4epam rektal adalah /'5-/'I5 mg;kg atau dia4epam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari (/ kg' dan (/ mg untuk berat badan lebih dari(/ kg. atau dia4epam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak di bawah usia * tahun atau I'5 mg untuk anak diatas usia * tahun. erikut adalah tabel dosis dia4epam yang diberikan < Terapi awal dengan dia4epam ?sia ( tahun (-5 tahun 5-(/ tahun (/ tahun
Dosis J $infus+ /.2mg;kg (-2 mg * mg 5 mg 5-(/ mg
Dosis per rektal /.5mg;kg 2.5-5 mg I.5 mg (/ mg (/-(5 mg
ika kejang masih berlanjut < (.&emberian dia4epam /'2 mg;kg per infus diulangi. ika belum terpasang selang infus' /'5 mg;kg per rectal 2.&engawasan tanda-tanda depresi pernapasan
ika kejang masih berlanjut < (.&emberian fenobarbital 2/-*/ mg;kg per infus dalam */ menit 2.& e m be r ia n f e n it o in ( / - 2/ m g ;k g p e r i n fu s d a l am * / m e n it d e n ga n kecepatan (mg;kg;menit atau kurang dari 5/mg;menit.
ika kejang masih berlanjut' diperlukan penanganan lebih lanjut di ruang perawatan intensif dengan Thiopentone dan alat bantu pernapasan. ila
keja ng
telah
berh enti'
13
pemb er ia n ob at se la njut nya te rg antu ng da ri jen is ke jan g dema m sederhana atau kompleks dan faktor risikonya.
.
&engobatan penunjang &engobatan penunjang dapat dilakukan dengan memonitor jalan nafas' pernafasan'
sirkulasi dan memberikan pengobatan yang sesuai. 0ebaiknya semua pakaian ketat dibuka' posisi kepala dimiringkan untuk mencegah aspirasi lambung. &enting sekali meng usah akan jalan nafas yang bebas agar oksigenasi terjamin' kalau perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi.&engisapan lendir dilakukan secara teratur dan pengobatan ditambah dengan pemberian oksigen. airan inta9ena sebaiknya diberikan dan dimonitor sekiranya terdapat kelainan metabolik atau elektrolit. ungsi 9ital seperti kesadaran' suhu' tekanan darah' pernafasan dan fungsi jantung diawasi secara ketat. &ada demam' pembuluh darah besar akan mengalami 9asodilatasi' manakala pembuluh darah perifer akan mengalami 9asokontrisksi. Kompres es dan alkohol tidak lagi digunakan karena p e m b u l u h yang
darah
berlebihan
perifer
sehingga
bisa
mengalami
9asokontriksi
menyebabkan proses penguapan panas dari tubuh
pasien menjadi lebih terganggu. Kompres hangat juga tidak digunakan karena walaupun bisa menyebabkan 9asodilatasi pada pembuluh darah perif er' tetap i sepan jang waktu anak dikompres' anak menjadi tidak selesa karena dirasakan tubuh menjadi semakin pan as ' an ak me nj ad i se ma ki n re wel da n gel is ah. 8en uru t penelitian' apabila suhu penderita tinggi $hiperpireksi+' diberikan kompres air biasa. Dengan ini' proses penguapan bisa terjadi dan suhu tubuh akan menurun perlahan-lahan. ila penderita dalam keadaan kejang obat pilihan utama adalah dia4epam ya ng d iberikan se c a r a p e r r e k t a l ' d i s a m p in g c a r a p e m b e r i an y a n g m u d a h ' se de rh an a da n ef ek tif te la h dibuktikan keampuhannya. =al ini dapat dilakukan oleh oran g tua atau tenag a lain yang mengetahui dosisnya. Dosis tergantung dari berat badan' yaitu berat badan kurang dari (/ kg di be rik an 5 mg dan bera t bad an le bih dar i (/ kg rat a-r ata pe mak aia nn ya /' -/' 1 mg; kg . Kemasan terdiri atas 5 mg dan (/ mg dalam rectiol. ila kejang tidak berhenti dengan dosis pertama' dapat diberikan lagi setelah (5 menit dengan dosis yang sama.
14
?ntuk mencegah terjadinya udem otak diberikan kortikosteroid yaitu dengan d osis 2/ -* /m g ; k g ; h a r i d i b a g i d a l a m * d o s i s . 3 o l o n g a n g l u k o k o r t i k o i d s e p e r t i d e k s a m e t a s o n diberikan /'5-( ampul setiap 1 jam sampai keadaan membaik.
.
&engobatan rumat 0 e te la h
k e ja n g
d ia t as i
h a ru s
d is u su l
d e ng a n
p e ng o ba t an
r u ma t
d e n g a n c a r a m e n g i r i m p en de ri ta k e r um ah s ak it u nt uk m em pe ro le h p er aw at an lebih lanjut. &engobatan ini dibagiatas dua bagian' yaitu< @&rofilaksis intermitten ?ntuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari' penderita kejang demam diberikan obat campuran anti kon9ulsan dan antipiretika yang harus diberikan
kepada
diber ikan
anak
adalah
selama
ep is od e
parac etamo l
de ma m. dengan
"n ti pi re ti k
dosis
ya ng
( / - (5mg;kg;kali
diberikan kali sehari atau ibuprofen dengan dosis 5-(/mg;kg;kali' *- kali sehari. "ntikon9ulsan yang ampuh dan banyak dipergunakan untuk mencegah terulangnya kejang demam ialah dia4epam' baik diberikan secara rectal dengan dosis 5 mg pada anak dengan berat di bawah (/kg dan (/ mg pada anak dengan berat di atas (/kg' mau pu n ora l dengan dosis /'* mg;kg setiap , jam. &rofilaksis intermitten ini sebaiknya diberikan sampai k e m u n g k i n a n a n a k u n t u k m e n d e r i t a k e j a n g d e m a m s e d e h a n a s a n ga t
k ec il
y a it u
s am p a i
s e ki t a r
u mu r
t a h un .
en o ba r b it a l'
k a r b a m a 4 e p i n d a n f e n i t i o n p a d a s a a t d e m a m t i d a k berguna untuk mencegah kejang demam. @&rofilaksis jangka panjang &rofilaksis jangka panjang gunanya untuk menjamin terdapatnya dosis teurapetik yang stabil dan cukup di dalam darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari. :bat yang dipakai untuk profilaksis jangka panjang ialah< (+. enobarbital Dosis -5 mg;kg;hari. #fek samping dari pemakaian fenobarbital jangka pan jan g ia la h perubahan sifat anak menjadi hiperaktif' perubahan siklus tidur dan kadangkadang gangguan kognitif atau fungsi luhur. 2+. 0odium 9alproat ; asam 9alproat
15
Dosisnya ialah 2/-*/ mg;kg;hari dibagi dalam * dosis. >amun' obat ini ha rga ny a ja uh lebih mahal dibandingkan dengan fenobarbital dan gejala toksik berupa rasa mual' kerusakan hepar' pankreatitis. *+. enitoin Diberikan pada anak yang sebelumnya sudah menunjukkan gangguan sifat berupa hiperaktif s e b a g a i p e n g g a n t i f e n o b a r b i t a l . = a s i l n y a t i d a k a t a u k u r a n g me mu a s k a n .
& e m b e ri a n
an tik on 9u lsan p ad a p rofila ksis ja ng ka pa nj an g i ni
dilanjutkan sekurang-kuran gnya * tahun
seperti mengobati epilepsi. 8enghentikan
pemberian antikon9ulsi kelak harus perlahan-lahan dengan jalan mengurangi dosis selama * atau 1 bulan.
J.
8encari dan mengobati penyebab &enyebab dari kejang demam baik sederhana maupun kompleks biasanya
infeksi traktus respiratorius bagian atas dan otitis media akut. &emberian antibiotik yang tepat dan kuat perlu untuk mengobati infeksi tersebut. 0ecara akademis pada anak dengan kejang demam yangdatang untuk pertama kali sebaiknya dikerjakan pemeriksaan pun gs i lu mb al. =al in i pe rlu untuk menyingkirkan faktor infeksi di dalam otak misalnya meningitis. "pabila menghadapi penderita dengan kejang lama' pemeriksaan yang intensif perlu dilakukan' yaitu pemeriksaan pungsi lumbal' darah lengkap' misalnya gula darah' kalium' magnesium' kalsium' natrium' nitrogen' dan faal hati. $$% P/OGNOSIS
(. Kematian D e n g a n p e n a n g a n a n k e j a n g y a n g c e p a t d a n t e p a t ' p r o g n o s a b i a s a n ya b a i k ' ti da k sampai terjadi kematian. 2. Terulangnya Kejang Kemungkinan terjadinya ulangan kejang kurang lebih 25 s;d 5/ % pada 1 bulan pertama dari serangan pertama. *. #pilepsi
16
"ngka kejadian epilepsi ditemukan 2')% dari Kejang Demam 0ederhana dan )I% dari Kejang Demam Kompleks. Aesiko menjadi epilepsi yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita KD0 tergantung kepada faktor < a. riwayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga b. kelainan dalam perkembangan atau kelainan sebelum anak menderita KD0 c. kejang berlangsung lama atau kejang fokal. ila terdapat paling sedikit 2 dari * faktor di atas' maka kemungkinan mengalami serangan kejang tanpa demam adalah (* %' dibanding bila hanya didapat satu atau tidak sama sekali faktor di atas. . =emiparesis iasanya terjadi pada penderita yang mengalami kejang lama $berlangsung lebih dari setengah jam+ baik kejang yang bersifat umum maupun kejang fokal. Kejang fokal yang terjadi sesuai dengan kelumpuhannya. 8ula-mula kelumpuhan bersifat flaccid' sesudah 2 minggu timbul keadaan spastisitas. Diperkirakan 6 /'2 % KD0 mengalami hemiparese sesudah kejang lama. 5. Aetardasi 8ental Ditemuan dari *( penderita dengan KD0 tidak mengalami kelainan L' sedang kejang demam pada anak yang sebelumnya mengalami gangguan perkembangan atau kelainan neurologik ditemukan L yang lebih rendah. "pabila kejang demam diikuti dengan terulangnya kejang tanpa demam' kemungkinan menjadi retardasi mental adalah 5G lebih besar.
*A* II LAPO/AN KAS-S
A I7entitas Pasien
>ama
< ustin 3inting
?mur
< tahun
enis kelamin < !aki F laki "lamat< Kabanjahe >o. 8A
< ((21**
17
* I7entitas Orang tua
>ama "yah
< Aoni 3inting
?mur
< *I tahun
&endidikan
< 0!T"
&ekerjaan
< Eirasuasta
"lamat< Kabanjahe
>ama bu
< #l9ida
?mur
< *2 tahun
&endidikan
< 0
&ekerjaan
< Eirasuasta
"lamat< Kabanjahe
8 Anamnesa
(. Keluhan ?tama
< Kejang
2. Telaah
< &asien mengalami demam ( hari' kemudian mengalami
kejang sebanyak 2 kali pada jam (5.2/ dan jam /5.*/. &asien juga mengalami muntah sebanyak ( kali.
*. Aiwayat &enyakit Terdahulu
< &asien belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya
. Aiwayat &enyakit Keluarga
17 < &ada keluarga tidak di temui keluhan yang sama
5. Aiwayat "lergi
< &asien tidak memiliki riwayat alergi obat atau makanan
1. Aiwayat Kelahiran &asien lahir secaara spontan di sebuah klinik bersalin yang di tolong oleh bidan. ?sia kehamilan cukup bulan. erat badan saat lahir * kg dengan panjang badan saat lahir , cm
18
I. Aiwayat munisasi &asien telah mendapatkan imunisasi yang lengkap
,. Aiwayat Tumbuh Kembang &asien tidak mengalami gangguan ataupun keterlambatan dalam masa tumbuh kembang. Tumbuh kembang pasien sesuai dengan tumbuh kembang anak F anak sebayanya.
). Aiwayat 8akanan &asien mendapatkan "0 hingga usia 2 tahun. &asien mendapa tkan "0 eksklusif hingga usia 1 bulan' kemudian saat usia 1 bulan pasien mulai di berikan makanan tambahan berupa bubur saring.
(/. Aiwayat 0osial #konomi "yah pasien bertindak sebagai tulang punggung keluarga dan berpenghasilan sebesar M 2 juta ; bulan. &asien tinggal serumah dengan kedua orangtuanya.
D Pemeriksaan ,isik ( 3 9 $2 : 2%$')
Keadaan ?mum
< tampak sakit sedang
Kesadaran
< Komposmentis
Tekanan darah
< - mm=g
Denyut >adi
< )1G;menit
&ernafasan
< 2G;menit
0uhu
< *I'Io
erat adan
< (5 kg
Tinggi adan
< (/* cm
;T2
N (I;$(/+2 N (5'I
0tatus 3i4i
< aik
E Pemeriksaan Kusus
19
Kepala
< entuk normal' simetris' rambut tumbuh lebat' warna hitam dan tidak
mudah di cabut dan tidak ada trauma atau benjolan. 8ata
< "lis mata hitam dan tersebar merata' edema palpebra $-;-+' konjungti9a
anemis $-;-+' sclera ikhterik $-;-+' pupil bulat isokor dan reflek cahaya $6;6+. Telinga
< entuk aurikula normal $6;6+' liang telinga sempit $6;6+' serumen $6;6+' nyeri
tekan tragus $-;-+' cairan;darah $-;-+' gendang telinga intak' fungsi pendengaran baik. =idung
< entuk normal' septum nasi di tengah' tidak ada de9iasi' mukosa
hiperemis' tidak ada edema konka' terdapat secret pada kedua lubang hidung' epistaksis $-+' pernafasan cuping hidung $-+. 3igi dan mulut
< 8ukosa bibir tidak kering' tidak ada sianosis' tidak di temukan lidah
kotor' gigi geligi normal dan tidak ada karies' tidak terdapat gusi b erdarah' pharing tidak hiperemis' u9ula di tengah' dan tonsil $T(;T(+. !eher
< Tidak terdapat luka maupun benjolan' tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
.ora;
&aru-paru -
nspeksi
-
dan tidak terlihat jejas. &alpasi < Jocal tactil fremitus normal' tidak ada nyeri tekan' tidak ada masa' tidak
-
< entuk dada normal' tidak terlihat nafas tertinggal' tidak terlihat masa'
ada krepitasi. &erkusi < 0onor seluruh lapang paru "uskultasi < 0uara paru< 9esikuler 0uara tambahan< ronki basah $-;-+' ronki kering $-;-+ Ehee4ing $-;-+
antung -
nspeksi &alpasi &erkusi
-
"uskultasi
< ctus cordis tidak terlihat < ctus cordis teraba di 0 5 linea midcla9icula sinistra < atas "tas< 0 linea parasternal sinistra atas Kanan< 0 J linea parasternal deGtra atas Kiri< 0 J linea midcla9icula sinistra < unyi jantung - reguler murni' murmur $-;-+' gallop $-;-+.
20
Ab7omen
-
nspeksi
< Dinding abdomen simetris' tidak terlihat penonjolan masa ataupun
-
adanya luka. "uskultasi < ising usus $6+ *G;menit &alpasi < 0oepel' turgor baik' hepar dan lien tidak teraba' nyeri tekan epigastrium $-+' nyeri perut menjalar ke punggung $-+' distensi abdomen $-+' defense muscular $-+'
-
nyeri tekan mc burney $-+' ro9sing sign $-+' psoas sign $-+' dan obturator sign $-+. &erkusi < Timpani' tidak ada undulasi.
&unggung
< Dalam batas normal
3enital
< Tidak dilakukan pemeriksaan.
#kstremitas
< "kral hangat' tidak terdapat edema pada semua eGtremitas.
Kuku
< 0ianosis $-+' pengisian kapiler 2 detik
, #asil Pemeriksaan Penun
Tidak dilakukan pemeriksaan.
G Diagnosis *an7ing
Kejang Demam 0ederhana #pilepsi yang dibangkitkan demam 8eningitis #nsefalitis
# Diagnosis Ker
Kejang Demam Kompleks
I .atalaksana
?JD Ainger laktat (/gtt;menit $mikro+
21
nj. TaGegram 5//mg;(2 jam "moGon *G( (;2 0anmol syr *G(/ ml 0tesolid syr *G( Oemimdo *G(
J Prognosis
Dubia et bonam
,ollo= -p Pasien
(. Tanggal /5 - (2 F 2/( 0 < Kejang $6+' Demam $6+' 8untah $6+ : < TN *,'* o' =AN ((/G;menit' AAN 25G;menit " < Kejang Demam Kompleks & < ?JD Ainger laktat (/gtt;menit $mikro+ nj. TaGegram 5//mg;(2 jam "moGon *G( (;2 0anmol syr *G(/ ml 0tesolid syr *G( Oemimdo *G(
2. Tanggal /1 F (2 F 2/( 0 < Kejang $-+' Demam $-+' 8untah $-+ : < TN *1'5 o' =AN ),G;menit' AAN 25G;menit " < Kejang Demam Konpleks & < ?JD Ainger laktat (/gtt;menit $mikro+
22
nj. TaGegram 5//mg;(2 jam "moGon *G( (;2 0anmol syr *G(/ ml 0tesolid syr *G( Oemimdo *G( $&+
*A* III KESIMP-LAN
Kejang demam adalah kejang yang terjadi saat demam $suhu rektal diatas *, o+ tanpa adanya infeksi 00& atau gangguan elektrolit akut' terjadi pada anak diatas umur ( bulan' dan tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Kejang demam dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. &enatalaksanaan yang perlu dikerjakan yaitu pengobatan fase akut' mencari dan mengobati penyebab dan pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam. ?ntuk prognosis kejang demam' prognosisnya baik dan tidak menyebabkan kematian jika ditanggulangi dengan tepat dan cepat. &erkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal.
23
DA,.A/ P-S.AKA 23
(. ehrman d kk. $e.d ahasa nd onesia+. lmu Kesehatan "nak. #d isi (5' #3 ' 2///. =al 2/5)-2/1I. 2. Audolph "8. ebrile 0ei4ures. Audoplh &ediatrics. #d isi ke -2/. "pp leto n da n !ange' 2//2. *. &usponegoro. D. =ardiono dkk. Konsensus &enatalaksanaan Kejang D e m a m . katan Dokter "nak ndonesia. akarta' 2//1. . 8 a r y A u d o l f ' 8 a l c o l m ! e 9 e n e . & e d i a tr ic an d hi ld =e al th . # d i s i k e - 2 . lackwell pulblishing' 2//1. =al I2-)/. 5. &rice. 0yl9ia. "nderson. &atofisiologi' Konsep Klinis &roses-&rose s &enyakit.#3' akarta 2//1. 1. 8ardjono 8ahar' dkk. >eurologi Klinis Dasar' &T. Dian Aakyat. akarta' 2//1. I. &ediatrica. uku 0aku "nak. edisi (. Tosca #nterprise. ?38 ogjakarta' 2//5. ,. ebrile 0ei4ures act 0heets< >ational nstitutes of >eurology and 0troke. $www.ninds.nih.go9;disorders;febrilePsei4ures;detailPfebrilePsei4ures.htm+ ). ebrile 0ei4ures< auses' 0ymptoms' Diagnosis and Treatment $www.medicinenet.com;febrilePsei4ures;article.htm+
24
DA,.A/ ISI
>D"=?!?">Q..................................................................................................... 2 " T>"?"> &?0T"K"...................................................................................... Definisi............................................................................................................. nsedensiQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ #tiologi............................................................................................................ &atofisiologiQQQQQ....................................................................................5 KlasifikasiQQQQ.QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ1 8anifestasi klinis .............................................................................................., DiagnosisQQQQQQQQQQ.......................................................................) Diagnosis anding.............................................................................................(( &enatalaksanaanQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ(2
25 &rognosisQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ..(1 " !"&:A"> K"0?0QQ...................................................................................(I " K#08&?!">................................................................................................2* D"T"A &?0T"K"....................................................................................................2
KA.A PENGAN.A/
&uji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang 8aha #sa yang telah memberikan rahmat dan bimbingannya sehingga referat ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Aeferat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik senior $KK0+ lmu Kesehatan "nak di Aumah 0akit ?mum Kabanjahe. &ada kesempataan ini penulis juga hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari pembimbingan kami yaitu dr. 0ri "lemina r 3inting' 0p. " berupa bimbingannya yang sangat membantu dalam menyelesaikan referensi ini yang berjudul Kejang Demam Kompleks. &enulis berharap referat ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang Kejang Demam Kompleks. Dengan menyadari masih banyaknya kekurengan dalam penyusunan ini. &enulis mengharapkan keritik dan saran yang membangun.