SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Keperawatan Gerontik
Sub Pokok Bahasan : Senam Lansia
Sasaran : Lansia RT 01 – RT 02 /RW II
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapakan para lansia di Poli Geriatri mampu memahami pentingnya olahraga bagi lansia.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan lansia mampu :
Mengerti tentang pengertian senam lansia dengan benar
Mengerti tentang jenis-jenis senam bagi lansi dengan benar
Mengerti tentang manfaat senam bagi lansia dengan benar
Mengerti tentang prinsip senam bagi lansia dengan benar
Mengerti tentang langkah-langkah senam bagi lansia dengan benar
Mengerti tentang langkah-langkah senam bagi lansia dengan benar
POKOK MATERI :
Pengertian senam lansia
Jenis-jenis senam lansia
Manfaat senam lansia
Prinsip senam lansia
Langkah-langkah senam lansia
SASARAN DAN TARGET
Pengunjung poli geriatri RSUD Ulin Banjarmasin dapat memahami dan mengetahui tentang pentingnya senam lansia dan mengaplikasikannya seoptimal mungkin sesuai kemampuannya.
STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Februari 2015
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu Poli Geriatri
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No
Tahap
Waktu
Kegiatan
Media
1
Pembukaan
5 menit
Salam perkenalan
Menjelaskan kontrak dan tujuan pertemuan
2
Pelaksanaan
15 menit
Menjelaskan tentang :
Pengertian senam lansia
Jenis – jenis senam lansia
Manfaat senam bagi lansia
Prinsip – prinsip senam lansia
Langkah – langkah senam lansia
Leaflet
3.
Penutup
10 menit
Menutup pembelajaran dengan salam
METODE
Metode yang digunakan adalah :
Ceramah
Diskusi / tanya jawab
Demonstrasi
Redemonstrasi
MEDIA
Media yang digunakan adalah
Leaflet
Video tutorial
PENGORGANISASIAN
Moderator : Nor Afifah Alfiana, S.Kep
Penyaji : Tia Nurcahyani, S.Kep
Fasilitator : Maulidya Septiany, S.Kep
Ema Yuanda, S.Kep
Instruktur : Kurnia Yulianti, S.Kep
Nisya Andesita, S.Kep
Observer : M. Syaqib Arsalan, S.Kep
Dokumentasi : M. Alfian, S.Kep
MATERI (Terlampir)
Pengertian senam lansia
Jenis – jenis senam lansia
Manfaat senam lansia
Prinsip senam lansia
Langkah – langkah senam lansia
EVALUASI
Evaluasi Struktur
Peserta penyuluhan kesehatan adalah 10 orang .
Kesiapan materi penyaji.
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
Evaluasi Proses
Audience hadir sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Audience antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
Mahasiswa
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.
Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adanya tambahan pengetahuan tentang senam lansia yang diterima oleh audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
MATERI :
SENAM LANSIA
Pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tindakan memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (santosa, 1994).
Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20) jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terararah serta terencaana yang diiikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :
Senam kebugaran lansia
Jenis olahraga yang bisa dilakukan pada lansia antara lain adalah senam lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Dapat dikatakan bugar, atau dengan perkataan lain mempunyai kesegaran jasmani yang baik bila jantung dan peredaran darah baik sehingga tubuh seluruhnya dapat menjalankan fungsinya dalam waktu yang cukup lama (Sumosardjuno, 1998).
Senam otak
Manfaat dari senam otak antara lain : melepas otak dari ketegangan, meningkatkan kecerdasan akademik, mengurangi stress, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampuan berbahasa, memperbaiki kondisi emosional yang berpengaruh pada kondisi social.
Senam osteoporosis
Kendati osteoporosis dikenal sebagai penyakit silent killer (pembunuh tersembunyi), tidak berarti kedatanganya tidak bisa diantisipasi. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah, tetapi dengan beberapa persyaratan. Untuk mencegah osteoporosis, maka kebiasaan merokok, minum kopi, alcohol dan soft drink harus di kurangi. Sebaliknya harus membiasakan mengkonsumsi makanan mengandung kalsium tinggi seperti teri, udang rebon, kacang-kacangan, tempe atau minum susu. Kenapa harus mengkonsumsi kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Tetapi, yang perlu diingat dalam mencegah osteoporosis, gizi saja tanpa dibarengi oleh latihan fisik ternyata fisik ternyata tidak cukup. Untuk itu ada senam osteoporosis untuk mencegaah dan mengobati terjadinya pengeroposan tulang. Daerah yang rawan osteoporosis adalah area tulang punggung, pangkal paha da pergelangan tangan.
Senam hipertensi
Olahraga atau senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress-dua factor yang mempertingga resiko hipertensi.
Senam diabetes militus
Variasi gerakan dalam senam diabetes cukup banyak. Senam tersebut bisa mengelola semua organ tubuh manusia, mulai otak hingga ujung kaki. Sebab, dampak penyakit kencing manis menyerang seluruh tubuh, dampak paling ringan adalah kaki keseutan. Sedangkan yang terparah adalah menderita stroke. Karena manfaatnya banyak, senam diabetes tidak hanya diperuntukan bagi kalangan diabetes. Tapi, senam itu juga bisa dilakukan oleh orang yang belum jadi penderita diabetes. Tujuanya, mencegah agar tak terkena penyakit tersebut.
Olahraga rekreatif/jalan santai
Liburan adalah waktu yang paling banyak ditunggu setiap orang walaupun untuk liburan bnayak hal yang bisa dilakukan dari mulai yang sederhana sempai liburan yang memakan biaya tinggi, tetapi hal itu bukan masalah sepanjang kita memfokuskan pada aspek positif liburan terutama untuk kesehatan. Peneliti telah menunjukan liburan ternyata sangat dianjurkan oleh para dokter karena memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesehatan.
Manfaat
Perbaikan dalam derajat kesehatan
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur
Kebugaran jasmani
Tingkat kebugaran di evaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.
Kemandirian
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa bergenbira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Prinsip
Gerakanya bersifat dinamis (berubah-ubah)
Bersifat progresif (bertahap meningkat)
Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
Lama latihan berlangsung 15-60 menit
Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali
Langkah-langkah
Latihan kepala dan leher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan
Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala.
Satu tangan mentuntuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat di capai. Bergantian tangan kanan dan kiri.
Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatsa sesapatnya.
Latihan tangan
Letakan tangan di atas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk menyentuh jari keleingking. Kemudian tarik kembali.
Lanjutkan dengan menyentruh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari.
Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin.
Latihan punggung
Dengan tangan di samping bengkokan badan di satu sisi kemudian ke sisi yang lain
Letakan tangan ke pinggang dan tekan kedua kaki. Putar tubuh dengan melihat bahu ke kiri dank e kanan.
Tepuklan kedua tangan di belakang dan reganggkan kedua bahu ke belakang.
Latihan paha
Latihan ini dapat di lakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
Lipat satu lutut sampai dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan beberapa waktu
Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan, tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali
Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut
Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga permukaanya saling bertemu kemudian kembali lagi
Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan
Latihan pernafasan
Duduklah di kursi denagn punggung bersandar dan bahu relaxs
Letakan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada mengambang
Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali
DAFTAR PUSTAKA
Gallo, Joseph J. (1998). Buku Saku Gerontology, alih bahasa : James Veldman, Ed.2. Jakarta : EGC.
Kirsdten L Easton. (1999). Gerontologycal Rehabilitation Nursing. WB.Saunders. Philadelphia.
Nugroho, Wahjudi. (2000). Keperawatan Gerontik, Ed 2, Jakarta : ECG.
Setiabudhi, Tony & Hardywinoto. (1999). Panduan Gerontology Tinjauan Dari Berbagai Aspek, Jakarta : Gramedia.
Soejono C.H. (2000) Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri. Bagian Penyakit Dalam FKUI.
Watson, Roger. (2003). Perawatan pada lansia, alih bahasa : Musri, Jakarta : EGC.