Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Judul : Diare pada Anak
Topik/Masalah : Diare
Sub Pokok Bahasan/Pokok Bahasan : Diare pada Anak
Waktu : Rabu, 21 Januari 2015 (1 x 30 menit)
Pukul : 08.30 WIB – 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Cimandala
Sasaran : Pengunjung Puskesmas Cimandala
TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama ± 30 menit, tentang diare pada
anak di Puskesmas Cimandala, diharapkan masyarakat (sasaran) mengerti
tentang bahaya diare pada anak dan dapat melakukan penanganan segera
terhadap anak yang terserang diare.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pengunjung Puskesmas Cimandala dapat:
a. Menyebutkan pengertian diare
b. Menyebutkan penyebab diare
c. Menyebutkan tanda dan gejala diare
d. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah
e. Mengetahui cara pencegahan diare
II. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Cara mengatasi diare di rumah
5. Pencegahan diare
III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. MEDIA & ALAT
1. Leaflet
V. KEGIATAN PENYULUHAN
"WAKTU "TAHAP "RESPON "
"5 menit "Pembukaan : " "
" " Mengucapkan salam. "Peserta menjawab salam "
" " Memperkenalkan diri "Peserta mengenal mahasiswa "
" " Menjelaskan maksud dan"Peserta mengerti tujuan "
" "tujuan " "
" " Menyebutkan materi "Peserta sudah mengetahui "
" "yang diberikan. "materi yang akan di sampaikan "
" " Menanyakan kesiapan "Peserta sudah siap "
" "peserta " "
"WAKTU "TAHAP "RESPON "
"10 menit "Pelaksanaan : " "
" " Menggali pengetahuan "Peserta menjelaskan apa yang "
" "peserta tentang diare "diketahui mengenai diare "
" " Menjelaskan tentang "Peserta mengetahui apa itu "
" "pengertian diare "diare "
" " Menjelaskan tentang "Peserta mengetahui apa saja "
" "penyebab diare pada anak "yang dapat menyebabkan "
" " "terjadinya diare pada anak "
" " Menjelaskan tentang "Peserta mengetahui tanda dan "
" "tanda dan gejala diare "gejala anak terserang diare "
" " Menjelaskan tentang "Peserta mengetahui bagaimana "
" "cara penanganan diare di rumah"apa yang harus dilakukan di "
" " "rumah jika anak terserang "
" " "diare "
" " Menjelaskan tentang "Peserta mengetahui bagaimana "
" "pencegahan diare "upaya pencegahan diare pada "
" " "anak "
"WAKTU "TAHAP "RESPON "
"10 menit "Evaluasi : " "
" "Memberikan pertanyaan "Peserta dapat menjawab "
" "evaluasi pada peserta "pertanyaan yang diajukan "
" " "dengan benar "
"5 menit "Penutup : " "
" "Menutup pertemuan dengan "Peserta mendengarkan. "
" "menyimpulkan materi yang " "
" "telah dibahas " "
" "Memberikan salam penutup "Peserta menjawab salam. "
VI. EVALUASI
a. Persiapan :
1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
3. Tempat sudah siap 1 jam sebelum penkes
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
b. Proses :
1. Peserta datang tepat waktu
2. Peserta memperhatikan penjelasan pembawa materi
3. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
c. Hasil :
"Peserta menjelaskan apa yang diketahui mengenai diare "
"Peserta mengetahui apa itu diare "
"Peserta mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya diare "
"pada anak "
"Peserta mengetahui tanda dan gejala anak terserang diare "
"Peserta mengetahui bagaimana apa yang harus dilakukan di rumah jika "
"anak terserang diare "
"Peserta mengetahui bagaimana upaya pencegahan diare pada anak "
VII. MATERI TERLAMPIR
1. Pengertian
Beberapa pengertian diare :
1) Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris
= diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga
kali dalam 24 jam.
2) Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih
dari tiga kali sehari.
3) Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer,
dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah,
1997).
Jadi diare dapat disimpulkan, Diare adalah pengeluaran tinja yang
tidak normal dan cair. Buangan air besar yang tidak normal dan bentuk
tinja yang cair dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Bayi
dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air besar, sedangkan
neonates dikatakan diare bila sudah lebih dari 4x buang air besar.
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih
lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali
dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare didefinisikan
sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata
pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam.
2. Penyebab Diare
1) Infeksi
a. Enternal yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan yang
merupakan penyebab utama terjadinya diare yang meliputi:
1. Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmonella, shigella
campylobacter, yersinia, aeromonas dsb.
2. Infeksi virus enterovirus (ECHO) coxsaekre, poliomyelitis,
adenovirus, rotavirus, astrovirus, dsb.
3. Infeksi parasit cacing (ascaris irichiusris, oxyuris,
strongylodies) protozoa (entamoeba histolytica, giardia
lamblia,trochomonas hominis), jamur (candida albican).
b. Parentral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan.
Misalnya OMA (otitis media akut). Tobngsilofatringitis,
bronkopneumia, ensefalitis, dsb.
2) Makanan, misalnya basi, beracun, alerggi
3) Psokologis, misalnya rasa takut atau cemas.
3. Klasifikasi
Terdapat beberapa pembagian diare:
1. Berdasarkan lamanya diare:
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
b. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
dengan kehilangan berat badan atau berat badan tidak bertambah
(failure to thrive) selama masa diare tersebut.
2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik:
a. Diare sekresi (secretory diarrhea)
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan
elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini
yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan
puasa makan/minum
b. Diare osmotic (osmotic diarrhea)
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia
yang hiperosmotik (antara lain MgSO4, Mg(OH)2), malabsorpsi umum
dan defek dalam absorpsi mukosa usus missal pada defisiensi
disakaridase, malabsorpsi glukosa/galaktosa.
4. PATOFISIOLOGI
5. Tanda dan gejala
1) Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang.
2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas
kuli tmenurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering
dan disertai penurunan berat badan.
6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun
(apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat hipovokanik.
7) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8) Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul).
6. KOMPLIKASI
1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau
hipertonik).
2) Renjatan hipovolemik.
3) Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada
gerakan-gerakan tangan kaki.
4) Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah,
bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram).
5) Hipoglikemia.
6) Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim
lactase karena kerusakan vilimukosa, usus halus.
7) Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
8) Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah,
penderita juga mengalami kelaparan.
7. PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah
1) Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan dan
setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.
2) Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu bersih
agar tidak ada lalat.
3) Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.
4) Makanan harus selalu tertutup
5) Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar diajarkan
untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka
6) Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit
diare selain air harus bersih juga harus dimasak
7) Pada anak yang minum dari botol (dot), botol harus dicuci dan
dimasak setiap mau digunakan
8) Pada ibu menyusui sebelum menyusui bayinya mncuci tangan terlebih
dahulu
8. PENATALAKSANAAN DI RUMAH
a. Berikan ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (Bila masih
diberi ASI).
b. Jika diberi ASI ekslusif ,berikan oralit /air matang sebagai
tambahan.
c. Jika tidak diberi ASI ekslusif berikan salah satu cairan berikut :
oralit, kuah sayur, air tajin atau air matang.
d. Berikan oralit , dengan cara
1. 1 bungkus oralit masukkan kedalam 200 ml (1 gelas) air matang
2. Usia sampai 1 tahun berikan 50-100 ml oralit setiap habis
berak
3. Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Jika muntah
tunggu sampai 10 menit, kemudian berikan lagi
4. Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus
hingga lebih dari 5 hari atau semakin memburuk sehingga
pemberian oralit tidak dapat menolong supaya segera dibawa
berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.
"Umur "Jumlah oralit yang"Jumlah oralit yang "
" "diberikan tiap BAB"disediakan dirumah "
"< 12 bulan "50-100 ml "400 ml/hari (2 "
" " "bungkus) "
"4 tahun "100-200 ml "600-800 ml/hari "
" " "(3-4 bungkus) "
">5 tahun "200-300 ml "800-1000 ml/hari "
" " "(4-5 bungkus) "
"Dewasa "300-400 ml "1200-2800 ml/hari "
e. Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya
untuk mencegah agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat.
Dalam perjalanan agar pasien terus diberi minum untuk mencegah
bertambahnya dehidrasi
f. Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai
berikut:
g. Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut bias menjadikan
diare dengan dehidrasi berat.
h. Demam
i. Adanya lendir dan darah dalam tinja
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti & Afroh Fauziah.2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi,
Dan Anak Anak. Yogyakarta: Nuha Medika
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIARE PADA ANAK
PUSKESMAS CIMANDALA
DI SUSUN OLEH :
Fia Annfrista
TINGKAT II SEMESTER III
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
T.A 2015-2016