SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM ERGONOMIK ASAM URAT I.
LATAR BELAKANG
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai penyakit gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan Kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil sampingan dari sel yang terdapat dalam darah, karena tubuh secara berkesinambungan memecah dan membentuk sel yang baru. Kadar asam urat meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak mampu mengeluarkannya melalui urine sehingga dapat menyebabkan nyeri sendi (Supartini, 2011). Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki begitu banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya. Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional atau lebih sering dikenal dengan tanaman herbal. Selain itu juga ada beberapa terapi seperti senam yang salah satunya adalah senam ergonomik untuk mengurangi nyeri dan mencegah terjadinya hambatan mobilitas (Soetjiningsih, 2010). Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau membetulkan
posisi
dan
kelenturan
sistem
saraf
dan
aliran
darah,
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh (Wratsongko, 2006).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) indonesia tahun 2013, prevalensi penyakit sendi adalah (11,9%) dan kecenderungan prevalensi penyakit sendi/rematik/encok (24,7%) lebih rendah dibanding tahun 2007 (30,3%). Kecenderungan penurunan prevalensi diasumsikan kemungkinan perilaku pendudukyang sudah lebih baik, seperti berolahraga, dan pola makan. (Riskesdas, 2013).
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL A. Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang senam ergonomik, pasien mampu menirukan
B. Tujuan instruksional khusus Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai senam ergonomik selama 30 menit peserta dapat : a) Menjelaskan pengertian senam ergonomik b) Menjelaskan manfaat c) Menirukan gerakan III. KARAKTERISTIK SASARAN Penderita asam urat di puskesmas tahunan
IV. WAKTU PELAKSANAAN Topik Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Senam Ergonomik Asam Urat Hari/tanggal
: 13, desember0 2018
Waktu
:
Tempat
: puskesmas tahunan kabupaten jepara
.
V. METODE Ceramah, Tanya jawab
Selesai – Selesai
VII. KEGIATAN Tahapan
Kegiatan penyaji
Kegiatan peserta
Media -
Pembukaan
1. Memberikan salam
1. Menjawab salam
(5 menit)
2. Memperkenalkan
2. Mendengarkan
3. Menggali
3. Menjawab pertanyaan
pengetahuan
peserta tentang asam urat
penyaji
sesuai
pengetahuan 4. Menjelaskan
tujuan
penkes
Fase kerja ( 15 menit)
1. Menjelaskan senam
yang
dimiliki 4. Mendengarkan
pengertian ergonomik,
manfaat dan gerakannya 2. Memberikan
dengan
pertanyaan
kepada peserta
1. Mendengarkan
Flipchard
2. Menjawab pertanyaan Penyaji 3. Melihatdan mendengarkan
3. Menanyakan
apakah
peserta sudah jelas tentang apa
yang
telah
kita
jelaskan 4. Mendemonstrasikan senam ergonomik
Penutup
1. Evaluasi
( 5 menit)
2. Membuat kesimpulan 3. Berpamitan
1. Mendengarkan
-
VI. MEDIA Media yang digunakan adalah : a) video b) Leatflet
VII. SETING TEMPAT
Keterangan:
: flipchard
: leader
: peserta
: fasilisattor
: observer
IX. EVALUASI 1. Apakan yang dimaksud dengan Senam ergonomik? 2. Apa manfaat senam ergonomik? 3. Bagaimana gerakannya? 4. Bagaimana perasaan Anda setelah dilakukan senam ergonomik?
MATERI PENYULUHAN SENAM ERGONOMIK ASAM URAT
1. Pengertian Senam
ergonomik
adalah
suatu
teknik
senam
untuk
mengembalikan
atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh (Wratsongko, 2013). 2. Manfaat senam ergonomik. a. Mengoptimalkan metabolisme b. Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat). c. Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan. d. Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak secara optimal. e. Mengoptimalkan suplai darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ paru, jantung, ginjal, lambung, usus, dan liver. ( Trianggoro, 2006). 3. Gerakan senam ergonomik. Gerakan dalam senam ergonomik terdiri dari lima gerakan dasar. Gerakan dasar senam ergonomik terdiri dari gerakan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran, gerakan penutup senam ergonomik yaitu gerakan mikro energi atau sering disebut gerakan putaran energi inti. Masing-masing gerakan mengandung manfaat yang luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Awali setiap gerakan senam dengan menarik napas, gunakan teknik napas dada, yaitu saat menarik napas perut dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini ialah agar rongga dada dapat berkembang optimal dan paru-paru dapat lebih banyak menghimpun udara. Melakukan senam ergonomik secara rutin, minimal selama dua minggu, akan melatih tubuh untuk melakukan gerakan fisik. Berikut ini adalah gerakan senam ergonomik:
a.
Gerakan 1 Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin kemudian rasakan keluar dan masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala, jari kaki jinjit.
b.
Gerakan 2 Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung p unggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu dengan rileks dan perlahan.
c.
Gerakan 3 Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.
d.
Gerakan 4 Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai punggung terasa tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara rileks dan perlahan.
f.
Gerakan 5 Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan punggung kaki sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar mulai dari depan dada sampai atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan, kemudian putar pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran berakhir, menghirup napas dan ditahan. Dua lengan digerakan ke belakang melewati dua pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas. Badan membungkuk ke depan, kemudian wajah ditengadahkan sampai terasa darah (gerakan energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak kemerahan). Jika sudah maksimal, maka napas dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak.
DAFTAR PUSTAKA Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang Lansia. Jakarta: EGC Supartini, yupi. 2011. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Wratsongko, Madyo dan Trianggoro. 2006. 205 Resep Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Dengan Gerakan Sholat . Jakarta: Qultum Media Wratsongko, Madyo. 2006. Pedoman Sehat Tanpa Obat . Jakarta: Elex Media Komputindo.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM ERGONOMIK ASAM URAT
NURAFIANI AGUS TRIANA TRIANA N1.15.059
PROGRAM PROFESI NERS STIKES TELOGOREJO SEMARANG 2016