Code Blue, Tim reaksi cepat untuk menangani kegawatan dalam lingkungan rumah sakit
Full description
Soal ujian pre-test code blueDeskripsi lengkap
code blueFull description
hospital should make a proposal regulate and direction how resucitating in all unit at hospitalFull description
bagan alur code blue
Deskripsi lengkap
VFFull description
spo aktivasi kode blueFull description
Panduan Code Blue
CODE BLUEFull description
code blueFull description
ccDeskripsi lengkap
Sk Tim Code BlueFull description
dokumentasi kejadian code blue di Rumah Sakit
CODE BLUE No. Dokumen RS BHAYANGKARA LUMAJANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGERTIAN TUJUAN PROSEDUR
Tanggal Terbit
No. Revisi 0
Halaman 1/2
Ditetapkan KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
dr. SRI HANDAYANI, MMRS AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385 Code blue adalah penanganan pasien yang jatuh pada kegawatdaruratan di lingkungan 1. Mengatasi kegawatdaruratan medis pasien 1. Memastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera demi menyelamatkan hidupnya. 2. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator untuk mengumumkan status code blue dengan menyebut lokasi kejadian. 3. Tim akan dipimpin oleh dokter jaga dan perawat jaga. 4. Tm medis lain berasal dari IRD dan emergency datang dengan membawa tas emergency. 5. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS. 6. Membebaskan jalan napas: a. Membuka mulut pasien dengan teknik cross finger lihat adanya benda-benda asing, bersihkan. b. Posisi kepala ekstensi dengan teknik head till chin lift. 7. Melakukan observasi pernapasan dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan (5-10 detik, bila tidak ada tanda-tanda napas spontan lakukan ventilasi buatan dengan 2 kali dengan ambu bag) 8. Melakukan cek nadi carotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak teraba denyut nadi, lakukan compresi jantung luar dengan cara 30 kompresi dan 2 kali ventilasi dengan kecepatan kompresi 100 kali/ menit (dengan 1 atau 2 penolong) 9. Melakukan cek nadi carotis ulang setelah 5 siklus kompresi jantung dan paru. 10. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika: a. VT atau VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule: 6 joule/kgBB b. Asistole / PEA/ EMI lanjutkan dengan kompresi
11. Melakukan evaluasi tindakan diatas, jika belum berhasil lakukan intubasi dan pemasangan infus jika belum terpasang. 12. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan ventilasi berjalan masing-masing dengan kecepatan kompresi 100 kali/ permenit dan kecepatan bagging 1x/6 detik atau 10x/menit 13. Member terapi sesuai dosis/ instruksi dokter adrenalin 0,1 cc/kgBB dengan konsentrasi 1/10.000 14. Melakukan CPR/ resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak berhasil atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil observasi tanda vital, kesadaran, pupil dan warna kulit. Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke ICU. 15. Membereskan pasien dan alat-alat 16. Mencuci tangan 17. Mendokumentasikan dalam rekam medis pasien UNIT TERKAIT