Sterilitas Udara Ruang Operasi dan Peralatan Bedah serta Higiene Petugas Beberapa Rumah Sakit di Jakarta Pudjarwoto Trlatmodjo Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, epartemen Kesehatan R!, Jakarta "BSTR"K Untuk mendapatkan gambaran mengenai sumber penularan kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit, telah dilakukan pemeriksaan mikrobiologis terhadap udara ruang operasi dan beberapa jenis ruang perawatan, serta peralatan bedah. bedah. Di swiping swiping im diperiksa diperiksa pula hygiene hygiene petugas petugas melalui pemeriksaan terhadap tangan tangan (hand swab) perawat. perawat. Dari hasil pemeriksaan tampak bahwa angka kuman pada beberapa ruang bedah mencapai lebih dari 5 CU!"5# sehingga melebihi ambang batas yang ditetapkan. $taphylococcus merupakan bakteri penyebab infeksi nosokomial yang paling banyak banyak mencemari mencemari udara ruang ruang operasi. %ngka kuman kuman pada beberapa ruang perawatan berkisar antara "&'&& CU!"5#. $ebesar ,* tangan petugas rumah sakit (perawat) diketahui terkontaminasi terkontaminasi oleh beberapa jenis mikroba penyebab infeksi nosokomial seperti +. coli, $taphylococcus, seudomonas, roteus, $treptococcus dan spesies jamur %spergillus sp. eberapa jenis jenis perlengkapan perlengkapan bedah d-cetahui tidak steril steril dan ditemukan mengandung bakteri. PENDAHULUAN
#alaupun pemeliharaan kesehatan saat ini telah menjadi lebih baik antara #alaupun lain karena telah digunakann$a %ara&%ara baru dan modem untuk membantu menegakkan diagnosis dan pengobatan pen$akit, namun insiden in'eksi nosokomial masih harus mendapat perhatian lebih ban$ak( Beberapa negara melaporkan bahwa rata&rata )&*+ penderita $ang dirawat di rumah sakit akan mendapat in'eksi $ang ditularkan oleh seseorang atau dari suatu alat selama ia dirawat( Pasien bedah merupakan pasien $ang mempun$ai risiko tinggi untuk mendapatkan in'eksi nosokomial, lebih&lebih apabila dirawat di rumah sakit dengan tingkat h$giene lingkungan rumah sakit $ang masih belum sesuai dengan $ang dipers$aratkan( "ngka in'eksi nosokomial untuk luka bedah di !ndonesia dilaporkan sebesar -,.&*/,.0*1( Publi% Health 2aborator$ Ser3i%e 0*45+1 menulis, )&*4 penderita $ang dioperasi mengalami luka postoperasi dengan 'rekuensi in'eksi luka $ang berbeda tergantung dari jenis operasi $ang dilakukan dilakukan(( alam upa$a menanggulangi kejadian in'eksi nosokomial, tinjauan epidemiologi terhadap masalah pen%emaran dan in'eksi nosokom nosokomial ial perlu dilakukan karena pada dasarn$a kejadian in'eksi nosokomial melibatkan unsur
manusia, lingkungan dan mikroba $ang satu sama lain sating terkait( alam hubungan ini kegiatan sur3ai epidemiologi $ang diarahkan untuk sur3ai( in'eksi nosokomial dapat meliputi6 pengenalan konsep sur3ai epidemiologi di rumah sakit untuk pen%egahan dan penanggulangan in'eksi nosokomial, pengembangan teknologi pengamatan in'eksi nosokomial, pengumpulan data rutin untuk memperoleh gambaran tentang berbagai aspek epidemiologi in'eksi nosokomial, penelitian K2B 0Kejadian 2uar Biasa1 in'eksi nosokomial $ang terjadi di beberapa rumah sakit serta melaksanakan berbagai sur3ai dan studi dalam rangka pengumpulan data dasar in'eksi nosokomial0-1( Beberapa %ara transmisi pen$ebab in'eksi nosokomial adalah dengan %ara air& borne $aitu melalui udara, inhalasi, dan lain&lain( i samping itu transmisi kuman dapat berlangsung dengan %ara %onta%t spread $aitu m%lalui tangan petugas, alatalat, serta dapat pula terjadi dengan %ara wound pre%aution $aitu melalui perawatan postoperasi, alat&alat untuk tindakan in3asi', dan lain&lain0.1( Untuk mendapatkan gambaran mengenai sumber&sumber penularan dan kemungkinan rute pen$ebaran kuman pen$ebab in'eksi nosokomial sebagai salah satu upa$a pengumpulan data dalam peme%ahan masalah in'eksi nosokomial, dalam makalah ini disajikan data hasil studi mengenai pen%emaran mikroba pada beberapa peralatan bedah, udara ruang operasi dan usap tangan petugas 0hand swab1 $ang berasal dari 5 rumah sakit di Jakarta $aitu RS( !, RS( !!, RS( !!!, RS( !7, RS( 7 dan RS( 7! untuk mendeteksi sampai seberapa besar pen%emaran $ang terjadi oleh mikroba pen$ebab in'eksi nosokomial( BAHAN DAN CARA
*( Kriteria bahan penelitian Ob$ek penelitian adalah udara ruang operasi, alat&alat dan perlengkapan bedah dan personil rumah sakit 0perawat1 $ang sering mengadakan kontak langsung dengan pasien( Pemeriksaan mil%robiologis dilakukan terhadap beberapa jenis sampel berikut ini 6 ' %lat'alat untuk keperluan operasi pasien seperti gunting, kain kasa, sarung tangan, baju operasi, handuk dan lain'lain yang berada dalam keadaan siap pakai. ' Udara ruang bedah!ruang operasi, serta beberapa ruang perawatan seperti ruang kebidanan, ruang penyakit dalam, ruang anak'anak, ruang bayi. ' Usap tangan (hand swab) personil rumah sakit yang sedang dinas di bangsal'bangsal perawatan. -( 8ara pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan se%ara aseptis( Sampel alat &talat dan perlengkapan bedah diambil dengan %ara swab, $aitu dengan lidi kapas steril
$ang terlebih dahulu dibasahi dengan PBS 0Phosphate Bu9er Saline1 kemudian diusapkan pada alatalat $ang diperiksa( Kemudian lidi kapas segera dimasukkan ke dalam media PBS $ang telah disiapkan dalam tabung reaksi 0tube1( 8ara $ang sama juga dilakukan untuk pengambilan sampel dari hand swab( Pengambilan sampel udara dilakukan dengan media "gar arah dalam petridisk $ang dibuka selama *) menit dalam ruang $ang diperiksa( Transportasi sampel ke laboratorium dengan menempatkan sampel dalam boks berisi es( .( !denti:kasi mikrobiologi ilakukan dengan menggunakan metode $ang telah dibakukan oleh #HO 0*4/;10<1 dan =anual 'or 8lini%al =i%robiolog$0)1( alam identi:kasi ini pertama dilakukan kultur terhadap pewarnaan gram dan uji biokimia serta uji serologi untuk identi:kasi jenis&jenis mikroba tertentu( HASIL DAN PEMBAHASAN
alam penelitian ini telah dapat diperiksa sejumlah *+) spesimen $ang terdiri dari sampel ruang bedah dan ruang perawatan .+ spesimen, hand swab dari perawat 5< spesimen dan usap alat dan perlengkapan bedah ** spesimen( "ngka pen%emaran ruang bedah dari 5 ruang bedah $ang berasal dari 5 numah sakit adalah berkisar antara .>/ 8PU?*)@( "mbang batas pen%emaran mikroba $ang diperkenankan untuk ruang bedah adalah ) 8PU?*)@( Berdasarkan pada pers$aratan tersebut di atas maka dapatlah dikemukakan bahwa < ruang bedah dari < rumah sakit masih belum memenuhi standar mikrobiologi $ang ditetapkan( Ke empat ruang bedah tersebut adalah ruang bedah RS( !!! dengan angka kuman sebesar ) 8PU?*)@, ruang bedah RS( !7 dengan angka kuman ; 8PU?*)@, ruang bedah RS( 7 dengan angka kuman / 8PU?*)@ dan ruang bedah RS( 7! dengan angka kuman ; 8PU?*)@ 0tabel *1( Ruang bedah RS( ! dan RS( !! mempun$ai angka kuman sama $aitu . 8PU?*)@( Ailai pen%emaran dari dua kamar bedah tersebut belum tentu memenuhi standar karena waktu penangkapan kuman han$a berlangsung *) menit sedangkan pers$aratan $ang ditetapkan .+ menit( Beberapa jenis kuman $ang terdeteksi men%emari ruang bedah adalah Staph$lo%o%%us sp dan kuman gram negatip $ang dalam pemeriksaan ini belum jelas nama genusn$a( =ikroba lain $ang ditemukan adalah jenis jamur "spergillus sp( i sini Staph$lo%o%%us ditemukan pada sebagian besar ruang bedah 0< ruang bedah1( ua ruang bedah $ang tidak ter%emar Staph$lo%o%%us adalah ruang bedah dari RS( !!! dan RS( 7!, tetapi nilai pen%emarann$a di atas ambang batas $ang dipers$aratkan 0tabel *1( Tabel *( Besarn$a pen%emaran mikroba pada ruang bedah dan beberapa ruang perawatan dari 5 rumah sakit di Jakarta berdasarkan jumiah mikroba $ang tertangkap dengan media "gar arah selama *) menit 0A .+1(
HCPDR2!AK
Ehttp6??<(bp(blogspot(%om?& HFdtrbGS'a?UC#lm$I.!?"""""""""w"?mkw
.) 8PU?*)@, sedangkan angka pen%emaran tertinggi terdapat pada ruang pen$akit dalam dengan nilai pen%emaran sebesar *4>.++ 8PU?*)@( ilihat dari jenisn$a Staph$lo%o%%us merupakan mikroba $ang paling dominan men%emari berbagai ruang perawatan tersebut( Beberapa jenis mikroba lain $ang ditemukan antara lain adalah Strepto%o%%us dan bakteri gram negatip $ang dalam pemeriksaan ini belum jelas nama genusn$a, serta beberapa jenis jamur $aitu "spergillus sp dan =u%or sp( ilihat dari jumlah mikroba pen%emar per rumah sakit tampak pula bahwa angka pen%emaran terke%il terdapat pada RS( !!, sedangkan angka pen%emaran terbesar dijumpai pada RS( 7( Petugas rumah sakit seperti dokter, bidan, perawat dan lain& lain dapat merupakan sumber atau media transmisi?penularan kuman&kuman patogen, karena di samping dapat berperan sebagai %arrier dari bakteri tertentu, dapat pula membawa kuman karena kontak dengan para pasien $ang telah terin'eksi sebelumn$a atau tangan petugas terkontaminasi oleh kuman $ang mengandung 8" 08oloniFing a%tor "ntigen1 dan bila kuman ini mengin'eksi seseorang dapat menjadi patogen di dalam tubuh( ari hasil pemeriksaan mikrobiologis terhadap tangan petugas rumah sakit tampak bahwa sebesar .<,< tangan petugas 0perawat1 membawa bakteri pen$ebab in'eksi nosokomial 0tabel -1(
Tabel -( istribusi kuman pen$ebab in'eksi nosokomial $ang terdeteksi pada usap tangan 0hand swab1 petugas rumah sakit 0perawat1 $ang bertugas di beberapa rumah sakit di Jakarta 0A 5<1(
HCPDR2!AK
Ehttp6??.(bp(blogspot(%om?&dLtkOpu%8C?UCLH-& 8tO!?"""""""""w=?IK)+/ndp&-?s*5++?T-(pngE A Total petugas diperiksaKeterangan 6 RS( ! s?d RS( 7! Kode umiak sakit $ang diteliti Beberapa jenis kuman $ang terdeteksi mengkontaminasi tangan petugas antara lain adalah D( %oli, Staph$lo%o%%us, Pseudomonas, Proteus, Strepto%o%%us dan Jamur( i sini ditemukan pula adan$a kontaminasi ganda pada . orang petugas, $aitu satu petugas terkontaminasi oleh Staph$lo%o%%us M Proteus dan dua orang petugas oleh Staph$lo%o%%us M Jamur "spergillus sp( Staph$lo%o%%us merupakan bakteri $ang paling ban$ak men%emari tangan petugas $akni sebesar */,; 0*- dari 5<1( Kemudian berturut&turut Pseudomonas 5,-, Proteus <,5 D( %oli dan Strepto%o%%us serta Jamur "spergillus masing&masing sebesar .,* 0gambar *1( Pola in'eksi nosokomial dapat berubah dari waktu ke waktu dan perubahan tersebut terjadin$a bersamaan dengan pemakaian serta makin meluasn$a penggunaan antibiotik051( Sebelum tahun *4)+&an $akni pada waktu antibiotik Peni%illin barn dipakai, in'eksi nosokomial terutama disebabkan oleh Pneumo%o%%us dan Strepto%o%%us( Kemudian sejak tahun *4)+&an $akni setelah meluasn$a pemakaian antibiotik Peni%illin, dilaporkan pen$ebab utama in'eksi nosokomial adalah bakteri gram positip Staph$lo%o%%us $ang kebal 0resisten1 terhadap Peni%illin dan sampai kini diperkirakan masih merupakan pen$ebab in'eksi nosokomial walaupun telah ban$ak bermun%ulan jenis antibiotik baru(
Hal ini terbukti dengan tinggin$a angka pen%emaran oleh Staph$lo%o%%us di lingkungan rumah sakit( "ngka kejadian in'eksi nosokomial $ang disebabkan oleh Staph$lo%o%%us memerlukan penelitian $ang lebih mendalam di lingkungan perawatan( "lat&alat dan perlengkapan operasi bedah dapat menjadi alat transmisi kuman&kuman pen$ebab in'eksi nosokomial dan angka in'eksi nosokomial untuk luka bedah di !ndonesia dilaporkan %ukup tinggi 0-,.>*/,.1( Tabel . memberikan in'ormasi tentang kondisi sterilitas alat&alat dan perlengkapan operasi bedah $ang ada di beberapa rumah sakit di Jakarta( i sini terlihat bahwa masih terdapat alat&alat dan perlengkapan bedah $ang slap pakai tetapi dalam keadaan tidak steril dari ** jenis perlengkapan bedah $ang diperiksa terdapat < jenis $ang terdeteksi tidak steril6 Beberapa kemungkinan pen$ebabn$a adalah proses sterilisasi $ang tidak sempurna atau penanganan $ang kurang h$gienis( "pabila keadaan tidak steril ini akibat dari %ara sterilisasi $ang tidak sempllma, kiran$a beberapa hal penting $ang perlu diperhatikan untuk mendapatkan sterilitas $ang optimal adalah te r%apain$a holding time 0waktu sterilisasi1 dan meratan$a temperatur ke setiap bagian $ang disterilisasi( Tabel .( Kondisi aterilitas beberapa Jenis peralatan operasi bedah dari beberapa rumah sakit dl Jakarta(
HCPDR2!AK
Ehttp6??*(bp(blogspot(%om?& BHn/NuDo$ks?UCCseSl *- menit dan **58 > .+ menit(
engan memperhatikan temperatur dan holding time se%ara tepat seperti tersebut di atas maka diharapkan diperoleh kondisi sterilitas $ang optimal pada alat&alat $ang disterilkan( "pakah tinggin$a angka in'eksi nosokomial pada pasien luka bedah ini adalah akibat@dari perlengkapan dan alat operasi bedah $ang kondisi sterilitasn$a kurang memadaiQ Hal ini perlu diteliti dari berbagai aspek se%ara lebih mendalam( KDS!=PU2"A "A S"R"A Bakteri gram positip Staph$lo%o%%us merupakan salah satu mikroba pen$ebab in'eksi nosokomial $ang dominan sebagai pen%emar pada anggota tubuh?tangan petugas rumah sakit?perawat, udara di berbagai ruang perawatan seperti ruang perawatan ba$i, kebidanan, anak, pen$akit dalam dan lain&lain( Bahkan udara pada beberapa ruang operasi?ruang bedah dan beberapa peralatan bedah menunjukkan indikasi tidak steril dan ter%emar Staph$lo%o%%us( iperlukan Tata udara $ang baik dan benar •
Beberapa jenis mikroba lain $ang terdeteksi men%emari udara dan peralatan medis serta petugas antara lain adalah D( %oli, Pseudomonas, Strepto%o%%us, Proteus dan Jamur( •
Proteksi terhadap para pasien $ang mempun$ai risiko tinggi terhadap kejadian in'eksi nosokomial perlu dilakukan se%ara lebih saksama( i samping itu peningkatan h$giene di rumah sakit dengan %ara meningkatkan tindakan sterilisasi, desin'eksi dan antisepsis perlu dilakukan se%ara lebih saksama, tidak terke%uali peningkatan %ara %u%i tangan para petugas? perawat( •
KDPUST"K""A *( D9end$ ", !brahim R, =ubarak !nsiden in'eksi nosokomial di RSU R( ( "bidin Banda "%eh 0Penelitian Pendahuluan1( =KT *4// .0*16 *.>)( -( Sura%hmad S, Sutoto, Josodipuro K( Kumpulan =akalah Penataran !solasi Penderita Pen$akit =enular 0!n'eksi Aosokomial dan Pen%egahann$a1( ep Kes R!, Jakarta *4/<( .( irektorat Jenderal Pemberantasan Pen$akit =enular dan 2ingkungan Pemukiman( Pentaloka Sur3ailans Dpidemiologi bagi Para Kepala inas Kesehatan ati !!( ep Kes R!, Jakarta *44+( <( #HO, 8 Program 'or 8entral iarrhoeal iseases( =anual 'or 2aborstot1, !n3estigation o' "%ute Dnteri% !n'e%tion, *4/;( )( 2ennette DH, Ballows ", limsier J#, Shadom$ HJ 0eds1( =anual 'or 8lini%al =i%robiolog$( "meri%an So%iet$ 'or =i%robiolog$ "sso%iation Pub2 #ashington, *4/)( 5( Usman 8hatib #arsa( "spek =tkrobiologi !n'eksi Aosokomial( =aj !n'ormasi Kesehatan Ao( *4, Januari *4/;( ibawakan Pada Seminar Pen$akit =enular di Jakarta, < ebtuart *4/5(
;( Janes, Sototo, Punjabi AH( !n'eksi Aosokomial Saluran 8ema 0!AS81 pada Penderita "nak di Rumah Sakit Khusus Pen$akit =enular, Jakarta( =edika 0Sept(1 *4/) **0a16 /)*>/( http6??h3a%te%hni%(blogspot(%o(id?-+*.?+)?sterilitas&udara&pada&rumah& sakit(html