REFERAT RADIOLOGI COLON IN LOOP DAN IVP
Oleh : Angel Florence Teng 16710006
Pembimbing : r! T"#$ %"li$o'"l(n) %*!R(
+EPANITERAAN +LINI+ RADIOLOGI R,-A. %A+IT ,-,- DAERA. +A/,PATEN %IDOARO FA+,LTA% +EDO+TERAN ,NIVER%ITA% IA2A +,%,-A %,RA/A2A 3016
1
+ATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena deng dengan an
rahm rahmat at,,
karu karuni nia, a,
sert sertaa
tauf taufik ik
dan dan
hida hiday yah-N ah-Ny ya
penu penuli liss
dapa dapatt
meny menyele elesa saika ikan n refer referat at radiol radiologi ogi tenta tentang ng Ivp dan olon olon In !oop !oop "efe "eferat rat ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangka menjalani kepaniteraan klinik di #epaniteraan #linik "adiologi "$%& $idoarjo' (tas penulisan referat ini, penulis u)apkan *anyak terima kasih kepada + 1' dr' dr' "irin Poerand Poerandari ari $p' "ad selaku selaku &okter pem*im* pem*im*ing ing yang telah mem*erikan tugas ini kepada kami' ' .eserta .eserta teman-teman teman-teman sekelompok sekelompok yang yang selalu mem*eri mem*eri dukungan dukungan Penulis sangat *erharap referat ini dapat *erguna dalam rangka menam*ah aasan aasan serta pengetahuan pengetahuan kita mengena mengenaii radiolog radiologii Ivp dan olon olon In !oop !oop se*agai penunjang diagnostik dalam dunia kedokteran' Penulis juga menyadari sepenuhnya *aha di dalam referat ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna' /leh se*a* itu, kami *erharap adanya kritik, saran dan usulan demi per*aikan makalah yang telah penulis *uat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang mem*angun'
$idoarjo, Novem*er 01
Penulis
+ATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena deng dengan an
rahm rahmat at,,
karu karuni nia, a,
sert sertaa
tauf taufik ik
dan dan
hida hiday yah-N ah-Ny ya
penu penuli liss
dapa dapatt
meny menyele elesa saika ikan n refer referat at radiol radiologi ogi tenta tentang ng Ivp dan olon olon In !oop !oop "efe "eferat rat ini diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangka menjalani kepaniteraan klinik di #epaniteraan #linik "adiologi "$%& $idoarjo' (tas penulisan referat ini, penulis u)apkan *anyak terima kasih kepada + 1' dr' dr' "irin Poerand Poerandari ari $p' "ad selaku selaku &okter pem*im* pem*im*ing ing yang telah mem*erikan tugas ini kepada kami' ' .eserta .eserta teman-teman teman-teman sekelompok sekelompok yang yang selalu mem*eri mem*eri dukungan dukungan Penulis sangat *erharap referat ini dapat *erguna dalam rangka menam*ah aasan aasan serta pengetahuan pengetahuan kita mengena mengenaii radiolog radiologii Ivp dan olon olon In !oop !oop se*agai penunjang diagnostik dalam dunia kedokteran' Penulis juga menyadari sepenuhnya *aha di dalam referat ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna' /leh se*a* itu, kami *erharap adanya kritik, saran dan usulan demi per*aikan makalah yang telah penulis *uat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang mem*angun'
$idoarjo, Novem*er 01
Penulis
/A/ 1 PENDA.,L,AN
Ilmu pengetahuan di *idang kedokteran semakin *erkem*ang yaitu dengan dite ditemu muka kann nnya ya alat alat dan dan meto metode de yang ang dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k mem* mem*an antu tu menegakkan diagnosa' $alah satunya adalah pemeriksaan se)ara radiologi' Peme Pemerik riksaa saan n se)ar se)araa radiol radiologi ogi mamp mampu u mem* mem*er erika ikan n inform informasi asi se)ara se)ara radiografi yang optimal dan *aik dalam keadaan anatomis maupun fisiologis dari suatu organ di dalam tu*uh yang tidak dapat dira*a dan dilihat oleh mata se)ara langsung, serta mampu mem*erikan informasi mengenai kelainan-kelainan yang mungkin dijumpai pada organ-organ yang akan diperiksa' Pada saat ini hampir semua organ dan sistem di dalam tu*uh kita dapat diperiksa diperiksa se)ara radiologi, *ahkan setelah ditemukan media kontras yang *erguna mem*erikan gam*aran opak pada struktur yang normal termasuk sistem vaskular, sistem kolektivus ginjal, dan lumen sistem gastrointestinal untuk mendapatkan informasi diagnostik le*ih lanjut mengenai lesi fokal dalam tu*uh' Pemeriksaan radiologi se)ara garis *esar di*agi menjadi dua *agian yaitu pemeriksaan radiologi tanpa kontras dan pemeriksaan radiologi menggunakan *ahan kontras' &alam penyusunan referat ini, penulis menyajikan dua ma)am pemeriksaan radiologi menggunakan *ahan kontras yaitu pemeriksaan )olon in loop dan intravena pyelografi 2I3P4' Pemerik Pemeriksaan saan )olon )olon in loop adalah adalah pemeri pemeriksaa ksaan n se)ara se)ara radiolog radiologii yang yang menggunakan menggunakan *ahan kontras positif yaitu .arium sulfat dan *ahan kontras negatif yaitu udara yang dimasukkan ke dalam tu*uh melalui anus dengan tujuan untuk mengvisualisasikan keadaan )olon atau usus *esar' (dapun teknik-teknik yang rutin rutin dilakuka dilakukan n pada pemeriksaa pemeriksaan n )olon )olon in loop yaitu dengan dengan menggun menggunakan akan proyeksi antero-posterior, antero-po sterior, postero-anterior, lateral, o*li5 kanan d an kiri' $eda $edang ngka kan, n,
peme pemeri riks ksaa aan n
intr intrav aven enaa
pyel pyelog ogra rafi fi
2I3P 2I3P44
meru merupa paka kan n
pemeriksaan traktus urinarius 2ginjal, ureter, vesika urinaria, dan urethra4 mengguna menggunakan kan sinar-6 sinar-6 dengan dengan melakuk melakukan an injeksi injeksi media media kontras kontras melalu melaluii vena, vena, kemudian dilakukan foto dengan posisi antero-posterior supine saat menit ke 7, 17, dan 80 post injeksi, yang terakhir adalah foto post void'
8
/A/ 3 TINA,AN P,%TA+A
3!1 3!1 -EDI -EDIA A +O +ONT NTRA RA% % A!
DEFIN EFINI% I%II
$uatu *ahan atau media yang dimasukkan ke dalam tu*uh pasien untu untuk k
mem* mem*an antu tu
peme pemeri riks ksaa aan n
radi radiog ogra rafi fi,,
sehi sehing ngga ga
medi mediaa
yang yang
dimasukkan tampak le*ih radioopa5ue atau le*ih radiolu)ent pada organ tu*uh yang akan diperiksa' .ahan kontras merupakan senyaa-senyaa yang digunakan untuk meningk meningkatka atkan n visualis visualisasi asi 2visi*i 2visi*ility lity44 struktur struktur-st -strukt ruktur ur interna internall pada se*uah se*uah pen)i pen)itra traan an diagno diagnosti stik k medi medik' k' .ahan .ahan kontra kontrass dipaka dipakaii pada pada pen)itraan dengan sinar-9 untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-9 2*ahan kontras positif4 atau menurunkan daya attenuasi sinar-9 2*ahan kontras negatif dengan *ahan dasar udara atau gas4' $elain itu *ahan kontras kontras juga digunaka digunakan n dalam dalam pemeri pemeriksaa ksaan n mri 2magnet 2magneti) i) resonan) resonan)ee imaging4'
/!
%2ARAT %2ARAT4%2 4%2A ARAT /A.AN
1' Tidak Tidak merupak merupakan an ra)un ra)un dalam dalam tu*uh tu*uh'' ' &alam &alam konsent konsentras rasii yang yang rendah rendah telah telah dapat dapat mem* mem*uat uat per*eda per*edaan an densitas yang )ukup' 8' Mudah Mudah )ara )ara pemaka pemakaia iannn nnnya ya'' :' $e)ara $e)ara ekonom ekonomii tidak tidak mahal mahal dan mudah mudah diperol diperoleh' eh' 7' Mudah udah
dikel keluark arkan
dar dari
dalam
tu*uh u*uh;;larut rut
sehi sehin ngga
tidak
mengganggu organ tu*uh yang lain'
C! ENI ENI% % -ED -EDIA IA +O +ONT NTRA RA% %
1'
Medi Mediaa kont kontras ras posit positif if 2opa5 2opa5ue ue medi media4 a4 (dalah media kontras k ontras yang mempunyai daya serap radiasi yang le*ih tinggi dari dari jaringan jaringan tu*uh sehingga menampilkan menampilkan gam*ar gam*ar yang
'
terang 2opa5ue4' Medi Mediaa kont kontras ras negati negative ve 2lu 2lu)en )entt media media44
:
(dal (dalah ah media media kontra kontrass yang yang memp mempuny unyai ai daya daya serap serap radia radiasi si le*ih le*ih rendah dari jaringan tu*uh sehingga menampilkan gam*aran gelap 2lu)ent4' D!
F,NG%I
Media Media kontras kontras digunaka digunakan n untuk untuk mem*eda mem*edakan kan jaringan jaringan-jar -jaringa ingan n yang yang tidak tidak dapat dapat terliha terlihatt dalam dalam radiogra radiografi, fi, serta serta melihat melihat anatomi anatomi dan fungsi dari organ atau *agian tu*uh yang diperiksa'
E!
+LA% +L A%IF IFI+ I+A% A%II
Media kontras di*edakan menjadi dua yakni media kontras positif dan media kontras negatif' .ahan kontras yang dipakai pada pen)itraan pen)itraan denga dengan n sinar sinar-9 -9 untuk untuk menin meningka gkatka tkan n daya daya atte attenua nuasi si sinar sinar-9 -9 2*ahan 2*ahan kontras positif4 yakni media kontras yang mem*erikan efek gam*aran opa5ue opa5ue 2putih4 2putih4 dalam dalam )itra )itra radiogra radiografi, fi, sedangka sedangkan n media media kontras kontras yang yang digun digunak akan an untuk untuk menur menurunk unkan an daya daya atte attenua nuasi si sinar sinar-9 -9 2*ahan 2*ahan kontr kontras as negatif4 mem*erikan efek gam*aran lu)ent 2hitam4 dalam )itra radiografi' (da dua jenis *ahan *aku dasar dari *ahan kontras positif yang digunakan dalam pemeriksaan dengan sinar-9 yaitu *arium dan iodium' 1' Media Media #ontra #ontrass Non < Iodinat Iodinated ed 2.arium 2.arium sulfat4 sulfat4 .ahan kontras *arium sulfat, *er*entuk *u*uk putih yang tidak larut larut'' .u*uk .u*uk ini di)am di)ampur pur denga dengan n air air dan *e*era *e*erapa pa kompon komponen en tam*ahan tam*ahan lainnya lainnya untuk mem*uat )ampuran *ahan kontras' .ahan ini umumnya umumnya hanya digunakan pada saluran pen)ernaan, *iasanya *iasanya ditelan atau di*erikan se*agai enema' $etelah pemeriksaan, *ahan ini akan keluar dari tu*uh *ersama dengan fe)es' ' Media Media #ontra #ontrass Iodinate Iodinated d 2mengan 2mengandung dung Iodium Iodium44 .ahan kontras iodium *isa terikat pada senyaa organik 2nonionik4 atau se*uah senyaa ionik' .ahan-*ahan ionik memiliki profil efek samping yang le*ih *uruk' $enyaa-senyaa organik memiliki efek samping samping yang yang le*ih le*ih sedikit sedikit karena karena tidak tidak *erdisos *erdisosiasi iasi dengan mole moleku kull-mo mole leku kull
komp kompon onen en''
.any .anyak ak dari dari efek efek sam samping ping yang yang
diaki*atkan diaki*atkan oleh larutan hiperosmolar hiperosmolar yang diinjeksikan, diinjeksikan, yaitu =at-=at
7
ini mem*aa le*ih *anyak atom iodine per molekul' $emakin *anyak iodine, maka daya attenuasi sinar-9 *ertam*ah' Media kontras yang *er*asis iodium dapat larut dalam air dan tidak *er*ahaya *agi tu*uh' #onsentrasinya *iasanya dinyatakan dalam mg I;ml' .ahan kontras teriodinasi modern *isa digunakan hampir disemua *agian tu*uh' #e*anyakan diantaranya digunakan se)ara intravenous, tapi untuk *er*agai tujuan juga *isa digunakan se)ara intraarterial, intrathe)al 2tulang *elakang4 dan intraa*dominal'
3!3 COLON IN LOOP A! ANATO-I COLON
%sus *esar atau )olon adalah sam*ungan dari usus halus yang merupakan ta*ung *erongga dengan panjang kira-kira 1,7 meter ter*entang dari )ae)um sampai )analis ani' &iameter usus *esar le*ih *esar daripada usus halus' &iameter rata-ratanya sekitar ,7 in)hi' Tetapi makin mendekati ujungnya diameternya makin *erkurang' %sus *esar di*agi menjadi )ae)um, appendiks vermivormis, )olon as)endens, )olon transversal, )olon des)endens, )olon sigmoideum 2)olon pelvi)um4, re)tum dan anus' 1' ae)um ae)um merupakan kantong dengan ujung *untu yang menonjol ke *aah pada regio ilia)a kanan, di *aah jun)tura ileo)ae)alis' (ppendiks vermiformis *er*entuk seperti )a)ing dan *erasal dari sisi medial usus *esar' Panjang )ae)um sekitar )m dan *erjalan k e )audal' ' olon as)endens olon as)endens *erjalan ke atas dari )ae)um ke permukaan inferior lo*us kanan hati, menduduki regio illia)a dan lum*alis kanan' $etelah sampai ke hati, )olon asenden mem*elok ke kiri, mem*entuk fleksura )oli dekstra 2fleksura hepatika4' olon as)endens ini terletak pada regio illia)a kanan dengan panjang sekitar 18 )m' 8' olon transversum
olon transversum menyilang a*domen pada regio um*ilikalis dari fleksura )oli dekstra sampai fleksura )oli sinistra' olon transversum mem*entuk lengkungan seperti huruf %' Pada posisi *erdiri, *agian *aah % dapat turun sampai pelvis' olon transversum, aktu men)apai daerah limpa, mem*elok ke *aah mem*entuk fleksura )oli sinistra 2fleksura lienalis4 untuk kemudian menjadi )olon des)endens' :' olon des)endens olon des)endens terletak pada regio illia)a kiri dengan panjang sekitar 7 )m' olon des)endens ini *erjalan ke *aah dari fleksura lienalis sampai pinggir pelvis mem*entuk fleksura sigmoideum dan *erlanjut se*agai )olon sigmoideum' 7' olon sigmoideum olon sigmoideum mulai dari pintu atas panggul' olon sigmoideum merupakan lanjutan kolon desenden dan tergantung ke *aah dalam rongga pelvis dalam *entuk lengkungan' olon sigmoideum *ersatu dengan re)tum di depan sakrum' ' "e)tum "e)tum menduduki *agian posterior rongga pelvis' "ektum merupakan lanjutan dari kolon sigmoideum dan *erjalan turun di depan )ae)um, meninggalkan pelvis dengan menem*us dasar pelvis' $etelah itu rektum *erlanjut se*agai anus dalam perineum' Menurut Pear)e 21>>>4, rektum merupakan *agian 10 )m ter*aah dari usus *esar, dimulai pada )olon sigmoideum dan *erakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot internal dan eksternal'
?
#eterangan + (ppendiks ae)um Persam*ungan ileosekal (pendiks epiploika olon as)endens @leksura hepatika olon transversal @leksura lienalis Caustra olon des)endens Taenia koli olon sigmoid analis (ni "e)tum (nus
G(mb(r 3!1 ,&"& be&(r5colon
/! FI%IOLOGI COLON
@ungsi usus *esar adalah + 1' (*sor*si air dan elektrolit Penyerapan air dan elektrolit se*agian *esar *erlangsung di separuh atas )olon' &ari sekitar 1000 ml kimus yang masuk ke usus setiap hari, hanya 100 ml )airan dan hampir tidak ada elektrolit yang diekskresikan' &engan mengeluarkan sekitar >0 A )airan, )olon mengu*ah 1000-000 ml kimus isotonik menjadi sekitar 00-70 ml tinja semi padat'
' $ekresi mukus $ekresi usus *esar mengandung *anyak mukus' Mukus adalah suatu *ahan yang sangat kental yang mem*ungkus dinding usus' @ungsinya se*agai pelindung mukosa agar tidak di)erna oleh en=imen=im yang terdapat didalam usus dan se*agai pelumas makanan sehingga mudah leat' Tanpa pem*entukan mukus, integritas dinding usus akan sangat terganggu, selain itu tinja akan menjadi sangat keras tanpa efek lu*rikasi dari mukus' B
8' Menghasilkan *akteri .akteri usus *esar melakukan *anyak fungsi yaitu sintesis vitamin # dan *e*erapa vitamin .' Penyiapan selulosa yang *erupa hidrat kar*on di dalam tum*uh-tum*uhan, *uah-*uahan, sayuran hijau dan penyiapan sisa protein yang *elum di)ernakan merupakan kerja *akteri guna ekskresi' Mikroorganisme yang terdapat di )olon terdiri tidak saja dari eschericia coli dan enterobacter aerogenes tetapi juga organismeorganisme pleomorfik seperti bacteriodes fragilis' $ejumlah *esar *akteri keluar melalui tinja' Pada saat lahir )olon steril, tetapi flora *akteri usus segera tum*uh pada aal masa kehidupan' :' &efekasi 2pem*uangan air *esar4 &efekasi terjadi karena kontraksi peristaltik rektum' #ontraksi ini dihasilkan se*agai respon terhadap perangsangan otot polos longitudinal
dan
sirkuler
oleh
pleksus
mienterikus dirangsang oleh saraf
mienterikus'
Pleksus
parasimpatis yang *erjalan di
segmen sakrum korda spinalis' &efekasi dapat diham*at dengan menjaga agar sfingter eksternus tetap *erkontraksi atau di*antu dengan
melemaskan
sfingter
dan
mengkontraksikan
otot-otot
a*domen'
C! DEFINI%I
Pemeriksaan
radiografi
dari
usus
*esar
2)olon4
dengan
menggunakan *ahan kontras yang dimasukkan per anal' Pemeriksaan ini termasuk *arium enema dan memerlukan persiapan pasien'
D! T,,AN
%ntuk menggam*arkan usus *esar yang *erisi media kontras, sehingga dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan yang terjadi *aik pada mukosanya maupun yang terdapat pada lumen' E! INDI+A%I DAN +ONTRAINDI+A%I
1' Indikasi
>
Pemeriksaan )olon in loop diperlukan pada kasus-kasus yang se)ara klinis diduga terdapat kelainan pada kolon, yaitu pasien dengan+ • • •
&iare kronis Cemato)he=ia %mum+ o*stipasi kronis, peru*ahan pola defekasi' Indikasi menurut klinis yaitu untuk mendiagnosis penyakit
pada kolon *aik itu karena kongenital, infeksi, trauma, neoplasia, maupun meta*olik, yang meliputi kolitis, neoplasma *enigna 2adenoma, lipoma4, neoplasma maligna 2karsinoma4, divertikel, polip, invaginasi, ileus o*struksi letak rendah 2misalnya volvulus4, tumor intraa*dominal di luar kolon 2tumor ekstralumen4, dll' ' #ontraindikasi Pemeriksaan )olon in loop tidak *oleh dilakukan saat+ • •
Perforasi #olitis *erat dimana dinding kolon menjadi sangat tipis dan ditakutkan dapat terjadi perforasi, necrotizing enterocolitis 2NE4,
•
dll' Ileus paralitik
F! PER%IAPAN PE-ERI+%AAN
1' Persiapan Pasien+ •
:B jam se*elum pemeriksaan pasien makan makanan lunak rendah
•
serat 11 jam se*elum pemeriksaan minum garam inggris 2Magnesium
•
$ulfat4 21 *ungkus D gelas air putih4 B jam se*elum pemeriksaan, pasien disarankan tidak minum untuk
•
menjaga kadar )airan $eterusnya puasa sampai pemeriksaan 80 menit se*elum pemeriksaan pasien di*eri sulfas atrofin 0,7 < 1
•
mg;oral untuk mengurangi pem*entukan lendir 17 menit se*elum pemeriksaan pasien di*eri suntikan *us)opan
•
untuk mengurangi peristaltik usus
10
•
$elama persiapan pasien diminta tidak *anyak *er*i)ara dan tidak
merokok supaya tidak ada gas intestinal ' Persiapan (lat+ • Pesaat sinar < 6 yang dilengkapi fluoroskopi • #aset dan film sesuai ke*utuhan • Marker • $tandart irigator dan irigator set lengkap dengan kanula dan re)tal tu*e • $arung tangan • Penjepit atau klem • $puit • #ain pem*ersih • (pron • Tempat mengaduk media kontras • #antong *arium disposa*le 8' Persiapan .ahan .ahan kontras yang digunakan dalam pemeriksaan )olon ini menggunakan *arium sulfat dan air se*agai pelarut, dengan per*andingan antara *arium sulfat yang digunakan adalah 1 + B dengan jumlah larutan se*anyak B00 ml' .anyaknya 2ml4 larutan sangat *ergantung pada panjang pendeknya kolon'
G(mb(r 3!3 Pemeri&((n Colon in Loo* G! CARA PE-ERI+%AAN
1' Metode pemasukan media kontras •
Metode kontras tunggal
11
.arium dimasukkan leat anus sampai mengisi daerah )ae)um' Pengisian diikuti dengan fluoroskopi' %ntuk keperluan informasi yang le*ih jelas pasien dirotasikan ke kanan dan ke kiri serta di*uat radiograf full filling untuk melihat keseluruhan *agian usus dengan proyeksi antero posterior' Pasien diminta untuk *uang air *esar, kemudian di*uat radiograf post evakuasi posisi antero posterior' •
Metode kontras ganda •
Pemasukan media kontras dengan metode satu tingkat' Merupakan
pemeriksaan
olon
in
!oop
dengan
menggunakan media kontras *erupa )ampuran antara .a$/: dan udara' .arium dimasukkan kira-kira men)apai fleksura lienalis kemudian kanula diganti dengan pompa' %dara dipompakan dan posisi pasien diu*ah dari posisi miring ke kiri menjadi miring ke kanan setelah udara sampai ke fleksura lienalis' Tujuannya agar media kontras merata di dalam usus' $etelah itu pasien diposisikan supine dan di*uat radiograf' •
Pemasukan media kontras dengan metode dua tingkat' 214' Tahap pengisian Pada tahap ini dilakukan pengisian larutan .a$/: ke dalam lumen )olon, sampai men)apai pertengahan kolon transversum' .agian yang *elum terisi dapat diisi dengan mengu*ah posisi penderita' 24' Tahap pelapisan &engan menunggu kurang le*ih 1- menit agar larutan .a$o: mengisi mukosa )olon' 284' Tahap pengosongan $etelah diyakini mukosa terlapisi maka larutan perlu di*uang se*anyak yang dapat dikeluarkan kem*ali' 2:4' Tahap pengem*angan Pada tahap ini dilakukan pemompaan udara ke lumen kolon' Pemompaan udara tidak *oleh *erle*ihan 21B00000 ml4 karena dapat menim*ulkan kompikasi lain,
1
misalnya refleks vagal yang ditandai dengan ajah pu)at, pandangan gelap, *radikardi, keringat dingin dan pusing' 274' Tahap pemotretan Pemotretan
dilakukan
*ila
seluruh
)olon
telah
mengem*ang sempurna'
.!PRO2E+%I RADIOGRAF
1' Proyeksi (ntero posterior 2(P4;postero inferior 2P(4 •
Posisi pasien + pasien diposisikan supine;prone di atas meja pemeriksaan dengan M$P 2Mid $agital Plane4 tu*uh *erada tepat pada garis tengah meja
pemeriksaan' #edua tangan lurus di
samping tu*uh dan kedua kaki lurus ke *aah' •
#riteria + menunjukkan seluruh )olon terlihat, termasuk fleksura dan )olon sigmoid'
G(mb(r 3! Po&i&i *(&ien AP (n PA (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
' Proyeksi "ight (nterior /*li5 2"(/4 •
Posisi pasien + posisi pasien telungkup di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan ke kanan kurang le*ih 87F- :7F terhadap meja
18
pemeriksaan' Tangan kanan lurus di samping tu*uh dan tangan kiri menyilang di depan tu*uh *erpegangan pada tepi meja' #aki kanan lurus ke *aah dan kaki kiri sedikit di tekuk untuk fiksasi' •
#riteria + menunjukkan gam*aran fleksura hepatika kanan terlihat sedikit superposisi *ila di *andingkan dengan proyeksi P( dan tampak juga daerah sigmoid dan )olon asenden'
G(mb(r 3!9 Po&i&i *(&ien RAO (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
8' Proyeksi !eft (nterior /*li5 2!(/4 •
Posisi pasien + pasien ditidurkan telungkup di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan kurang le*ih 87F - :7F terhadap meja pemeriksaan' Tangan kiri di samping tu*uh dan tangan di depan tu*uh *erpegangan pada meja pemeriksaan, kaki kanan ditekuk se*agai fiksasi, sedangkan kaki kiri lurus'
•
#riteria + menunjukkan gam*aran fleksura lienalis tampak sedikit superposisi *ila di*anding pada proyeksi P(, dan daerah )olon des)endens tampak'
1:
G(mb(r 3! Po&i&i *(&ien LAO (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
:' Proyeksi !eft Posterior /*li5 2!P/4 •
Posisi pasien + pasien diposisikan supine kemudian dirotasikan kurang le*ih 87° - :7° terhadap meja pemeriksaan' Tangan kiri digunakan untuk *antalan dan tangan kanan di depan tu*uh *erpegangan pada tepi meja pemeriksaan' #aki kiri lurus sedangkan kaki kanan ditekuk untuk fiksasi'
G(mb(r 3!6 Po&i&i *(&ien LPO (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
17
7' Proyeksi "ight Posterior /*li5 2"P/4 •
Posisi pasien + posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan ke kanan kurang le*ih 87° - :7° terhadap meja pemeriksaan'Tangan kanan lurus di samping tu*uh dan tangan kiri menyilang di depan tu*uh *erpegangan pada tepi meja' #aki kanan lurus ke *aah dan kaki kiri sedikit ditekuk untuk fiksasi'
•
#riteria + menunjukkan tampak gam*aran fleksura lienalis dan )olon as)endens'
G(mb(r 3!7 Po&i&i *(&ien RPO (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
' Proyeksi !ateral •
Posisi pasien + pasien diposisikan lateral atau tidur miring'
•
#riteria + daerah re)tum dan sigmoid tampak jelas, re)tosigmoid pada pertengahan radiograf'
G(mb(r 3!; Po&i&i *(&ien L(#er(l (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
1
?' Proyeksi !eft !ateral &e)u*itus 2!!&4 •
Posisi pasien + pasien diposisikan ke arah lateral atau tidur miring ke kiri dengan *agian a*domen *elakang menempel dan sejajar dengan kaset'
•
#riteria + menunjukkan *agian atas sisi lateral dari )olon as)endens naik dan *agian tengah dari )olon des)endens saat terisi udara'
G(mb(r 3!< Po&i&i *(&ien LLD (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
B' Proyeksi (ntero Posterior (ksial Posisi pasien + posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan'#riteria
+
menunjukkan rektosigmoid di tengah film dan sedikit mengalami superposisi di*andingkan
dengan
proyeksi
antero
posterior,
tampak
juga
kolon
transversum'
1?
G(mb(r 3!10 Po&i&i *(&ien AP A&i(l (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon in Loo*
>' Proyeksi Postero (nterior (ksial •
Posisi pasien + pasien tidur telungkup di atas meja pemeriksaan
•
#riteria + tampak rektosigmoid ditengah film, daerah rektosigmoid terlihat le*ih sedikit mengalami superposisi di*andingkan dengan proyeksi P(, terlihat )olon transversum dan kedua fleksura'
G(mb(r 3!11 Po&i&i *(&ien PA A&i(l (n h(&il r(iogr(8 *(( *emeri&((n Colon In Loo*
I! GA-/ARAN RADIOLOGI COLON IN LOOP NOR-AL
1B
G(mb(r 3!13 Colon in Loo* eng(n -e#oe +on#r(& G(n(
! PATOLOGI
/*struksi usus *esar *iasanya dise*a*kan oleh+ • •
•
!umen + impaksi fekal &inding usus + ☼ Neoplastik + karsinoma ☼ Inflamasi + penyakit )rohn, )olitis ulseratif, penyakit divertikular Ekstrinsik ☼ Massa keganasan 2pada kandung kemih atau pelvis4 ☼ 3olvulus ☼ Cernia
1' #olitis %lseratif $uatu penyakit inflamasi pada usus *esar, ditandai oleh kerusakan mukosa difus yang disertai ulserasi' "eaksi inflamasi ter*atas pada mukosa dan su*mukosa' #eadaan autoimun tampaknya merupakan faktor penye*a*, namun etiologi pasti dari penyakit ini tetap *elum diketahui' Pemeriksaan Penunjang "adiologis $uatu film polos a*domen kadang-kadang menunjukkan segmen yang a*normal pada usus *esar, terutama jika terdapat komplikasi megakolon toksik' #olonoskopi le*ih akurat untuk
1>
menilai penyakit, namun evaluasi dengan *arium enema tetap *anyak dilakukan' Gam*aran "adiologis #olon yang terkena, hampir selalu meli*atkan re)tum dan sigmoid, memperlihatkan penga*uran *atas yang pada keadaan normalnya tampak tegas' Mukosa tampak granular disertai ulserasi yang dangkal dan *erlanjut dari re)tum hingga kejauhan yang *ervariasi dari kolon proksimal, dan mungkin meli*atkan seluruh kolon 2pankolitis4' Cilangnya pola haustrae yang diaki*atkannya dengan peru*ahan fi*rotik dapat menim*ulkan gam*aran menyerupai tu*a pada usus, dise*ut dengan kolon Hlead pipe;pipa timah atau Hhose pipe;pipa karet'
G(mb(r 3!1 +oli#i& ,l&er(#i8
#omplikasi #olon + Megakolon ☼ •
toksik
+
suatu
film
polos
a*domen
dapat
mendemostrasikan distensi usus yang jelas dengan *atas iregular, terutama pada kolon transversa' .arium enema merupakan ☼
☼ ☼
kontraindikasi jika terdapat komplikasi ini' Perforasi usus + *aik pada penyakit yang parah maupun sekunder aki*at megakolon toksik' Perdarahan + sering he*at' #arsinoma + insidensinya meningkat terutama jika terdapat pankolitis dan penyakit telah terjadi le*ih dari 10 tahun'
0
Pem*entukan struktur + dapat multiple dengan tepi yang rata' Ekstrakolon + $akroilitis ☼ (rteritis ☼ %veitis ☼ #olangitis sklerosa ☼ rohnJs &isease $uatu penyakit inflamasi kronik di saluran )erna yang sering relaps ☼
•
'
dan penye*a*nya tidak jelas, dapat mengenai seluruh *agian saluran pen)ernaan, namun yang paling sering adalah usus halus dan kolon' Pemeriksaan Penunjang dan Gam*aran "adiologis Peranan 6-foto polos dalam mengevaluasi rohnJs disease adalah ter*atas' &ua keunggulan utama 6-foto polos adalah memastikan adanya o*struksi usus dan mengevaluasi adanya pneumoperitoneum se*elum dilakukannya pemeriksaan radiologis lanjutan' Melalui 6-foto polos dapat pula diketahui adanya sa)roiliitis atau *atu ginjal oksalat yang mungkin terjadi pada penderita rohnJs disease' Pemeriksaan *arium enema kontras ganda *ermanfaat dalam mendiagnosis penyakit inflamasi usus dan untuk mem*edakan antara rohnJs disease dengan kolitis ulseratif, khususnya pada tahap dini penyakit' Pada pemeriksaan kontras ganda, rohnJs disease tahap dini ditandai dengan adanya ulkus aptosa yang terse*ar, yang terlihat se*agai *intik-*intik *arium yang dikelilingi oleh edema yang radiolusen' %lkusulkus aptosa seringkali terpisah oleh jaringan usus yang normal dan terlihat se*agai skip lesions' $ejalan dengan makin parahnya penyakit, ulkus-ulkus yang ke)il akan mem*esar, le*ih dalam, dan saling *erhu*ungan menjadi ulkusulkus yang *er*entuk seperti *intang, *erpinggiran tajam, atau linear' %lkus-ulkus ini paling sering terlihat di daerah ileum terminal disepanjang per*atasan mesenterium' Gam*aran ini patognomonik dari rohnJs disease' $e*agaimana inflamasi menem*us lapisan su*mukosa dan muskularis, ulkus-ulkus terse*ut terpisah satu sama lain oleh edema pada dinding usus dan pada pemeriksaan dengan kontras terlihat gam*aran pola-pola H)o**lestone atau nodular, yaitu pengisian kontras
1
pada lekukan ulkus yang terlihat radioopa5ue dikelilingi mukosa usus yang radiolusen'
G(mb(r 3!19 Pemeri&((n b(ri"m enem( on#r(& g(n( *(( Crohn=& i&e(&e men"n>"(n &e>"ml(h "l"& (*#o&(
G(mb(r 3!1 Pemeri&((n b(ri"m enem( on#r(& g(n( *(( Crohn=& i&e(&e men"n>"(n "l&er(&i) in8l(m(&i) (n *en$em*i#(n l"men colon
#adang-kadang terjadi inflamasi transmural yang *eraki*at penge)ilan diameter lumen usus dan distensinya menjadi ter*atas' Cal ini tampak se*agai Hstring sign'
G(mb(r 3!16 Pemeri&((n &m(ll4bo'el 8ollo'4#hro"gh eng(n 8o"& *(( ile"m #ermin(li& mem*erlih(#(n "l&er(&i line(r) longi#"in(l (n #r(n&?er&(l $(ng memben#" @cobbleone (**e(r(nce
G(mb(r 3!17 Pemeri&((n &m(ll4bo'el 8ollo'4#hro"gh eng(n 8o"& *(( ile"m #ermin(li& mem*erlih(#(n beber(*( *en$em*i#(n (n ri#"r() $(ng memberi(n g(mb(r(n @ring &ign
%lkus (ptoid dapat terdeteksi melalui pemeriksaan *arium enema pada 7 < 70A pasien dengan rohnJs disease' $e)ara umum, didapatkan hasil
8
negatif palsu se*anyak 1B < 0A kasus' (kan tetapi, *arium enema mempunyai akurasi se*esar >7A dalam mem*edakan antara rohnJs disease dengan kolitis ulseratif' 8' Polip #olon Polip kolon merupakan lesi massa terlokalisasi yang *erasal dari mukosa kolon dan menonjol ke dalam lumen' Polip ini dapat memiliki dasar yang luas 2 sesile4 atau *ertangkai 2 pedunculated 4 dan dapat terjadi di mana saja pada kolon' Mayoritas polip merupakan adenoma jinak, terutama yang memiliki tangkai yang kurus dan panjang' Gam*aran "adiologis $ediaan usus metikulosa diperlukan karena sisa feses dan mukus sangat mempengaruhi diagnosis yang tepat dari lesi-lesi kolon' Pemeriksaan
dengan
*arium
enema
kontras
ganda
dapat
memperlihatkan polip se*agai defek pengisian pada proyeksi daerah yang terisi *arium, atau polip dapat di*atasi oleh *arium pada proyeksi *agian yang terisi udara'
G(mb(r 3)1; Poli* olon ber#(ng(i
:
G(mb(r 3!1< Poli* &e&&ile
G(mb(r 3!30 Poli* &e&&ile *(( *ro$e&i $(ng beri&i b(ri"m
#omplikasi #eganasan harus selalu dipikirkan jika terdapat + Iregularitas pada *agian dasar atau perifer !esi yang datar dengan dasar yang le*ih luas di*andingkan tingginya .ertum*uh pada pemeriksaan serial %kuran polip K 10 mm • • • •
Terapi Polip yang ke)il dapat dipotong dan diangkat saat kolonoskopiL perforasi dan perdarahan merupakan komplikasi yang jarang dari prosedur iniL lesi yang le*ih *esar mem*utuhkan reseksi pem*edahan formal' :' #arsinoma #olon #arsinoma kolon, *iasanya suatu adenokarsinoma, merupakan keganasan saluran pen)ernaan yang paling umum, dengan lesi yang le*ih *esar pada daerah rektosigmoid' @aktor-faktor predisposisi
7
meliputi sindrom polyposis herediter, penyakit usus inflamasi kronis, riayat karsinoma kolon dalam keluarga, dan kemungkinan penyakit aki*at ke*iasaan makan' Pemeriksaan Penunjang "adiologis+ • $inar <9 dada • @ilm polos a*domen • .arium enema atau kolonoskopi intravena 2I3%4 jika terdapat ke)urigaan adanya • %rografi • •
keterli*atan ureter %ltrasonografi untuk mengetahui metastasis ke hati T;M"I untuk menentukan staging dan pemeriksaan praoperasi
G(mb(r 3!31 +(r&inom( Colon A&cenen&
G(mb(r 3!33 @A**le Core A**e(r(nce *(( +(ner Rec#o&igmoi
Gam*aran "adiologis .arium enema dapat memperlihatkan polip yang *ersifat ganas' Gam*aran untuk tumor lanjut adalah + #arsinoma anular + se)ara dominan menginfiltrasi dinding usus •
se)ara melingkar dan menye*a*kan penyempitan lumen yang ireguler, disertai deformitas *entuk Happle core' Tepi yang •
*ergantungan menim*ulkan defek H*er*entuk *ahu' Massa polipoid + menghasilkan defek pengisisan intralumen, paling
sering pada )ae)um' #omplikasi+ • /*struksi + kadang-kadang merupakan gejala yang dikeluhkan pasien' @ilm polos a*domen dapat melokalisasi ketinggian o*struksi' Pada kasus yang tidak jelas, enema dengan kontras yang larut •
•
air
dapat
menunjukkan o*struksi
se*elum
dilakukan
pem*edahan' Perforasi + sekunder aki*at distensi usus yang dise*a*kan oleh o*struksi tumorL dapat disertai peritonitis' Pem*entukan fistula + aki*at infiltrasi keganasan dari struktur didekatnya'
&iagnosis .anding+ • Penyakit divertikular + *iasanya pada kolon sigmoid • Penyakit rohn + striktur dapat tunggal atau multiple • #olitis ulseratif + striktur yang jinak atau ganas *erkem*ang setelah • • • •
7'
terdapat keterli*atan usus dalam aktu yang lama Ekstrinsik + infiltrasi inflamasi atau neoplasti) "adioterapi Tu*er)ulosis Iskemia Penyakit &ivertikular Penyakit divertikular merupakan kelainan umum yang ditandai
oleh hipertrofi otot polos kolon yang menye*a*kan ter*entuknya penonjolan menyerupai kantung diantara serat-serat otot yang mene*al' Terdapat herniasi pada mukosa dan su*mukosa pada tempattempat yang lemah pada dinding usus' $igmoid merupakan daerah yang paling sering terkena 2K >0A4 namun dapat ter*entuk diverti)ula
?
dari setiap *agian kolon' &iet rendah serat tampaknya merupakan penye*a* dari keadaan ini' Pemeriksaan Penunjang "adiologis+ .arium enema • • %ltrasonografi, T, dan angiografi mesentrika untuk mengetahui komplikasi Gam*aran "adiologis Pemeriksaan *arium enema akan memperlihatkan kantung yang keluar seperti penonjolan *ulat yang rata dari dinding usus' &ivertikular memiliki ukuran yang *ervariasi, dari mulai hanya terlihat hingga *erupa kantung oval atau *ulat *erdiameter *e*erapa sentimeter' .arium dapat menetap pada divertikular untuk *e*erapa minggu karena tidak adanya mekanisme pengosongan' #olon sigmoid dapat sempit dan irregular, dan kadang-kadang penampakannya sangat sulit di*edakan dari karsinoma'
G(mb(r 3!3 Pen$(i# Di?er#i"l(r
B
G(mb(r 3!39 Pemben#"(n (b&e& $(ng i&eb(b(n oleh *en$(i# i?er#i"l(r
#omplikasi+ •
•
&iverti)ulitis + proses inflamasi yang menye*a*kan serangan nyeri a*domen dan demam' (*ses perikolik + perforasi pada diverti)ulum sering menye*a*kan a*ses perikolik terlokalisasi' .arium enema dapat menunjukkan jalur
sinus
yang
*erasal
dari
sigmoid
hingga
ke
a*ses'
%ltrasonografi atau T dapat menunjukkan pengumpulan )airan •
•
terlokalisasi, yang dapat didrainase se)ara perkutan' Perforasi + perforasi *e*as pada diverti)ulum atau a*ses ke dalam rongga peritoneum dapat menye*a*kan peritonitis fekal' Pem*entukan fistula + dapat dise*a*kan oleh a*ses yang rupture atau diverti)ulum yang meradang ke dalam organ terdekat, yang paling sering adalah kandung kemih 2fistula vesikokolik4, dengan pneumaturia se*agai keluhan gejala' @istula dapat mengarah ke
•
vagina, ureter, usus halus, kolon, atau kulit' Perdarahan + kemungkinan aki*at erosi pada arteri dinding usus
halus, sering dari diverti)ulum se*elah kanan' ' 3olvulus 3olvulus
>
3olvulus merupakan terpuntirnya segmen usus yang kemudian menye*a*kan o*struksi' Torsi Torsi menunjukkan adanya segmen yang terpuntir tanpa disertai o*struksi' 3olvulus lam*ung "otasi pada lam*ung terjadi *aik pada *idang verti)al atau organoaksial 2dari pylorus sampai ke kardia4' 3olvulus usus halus .er*agai keadaan mesentrika dengan usus yang *ergerak memungkinkan rotasi dan puntiran yang a*normal, menye*a*kan o*struksi mekanis dengan kemungkinan terjadi gangguan vas)ular' 3olvulus )ae)al ae)um terpuntir pada aksis panjangnya' ae)um yang terdistensi dan terisi gas se)ara khas *eru*ah posisi ke arah atas dan ke kuadran atas kiri, dengan fossa iliaka kanan yang kosong' #olon distal yang sama sekali tidak terisi udara dan dilatasi )ae)al dapat menim*ulkan an)aman perforasi' 3olvulus sigmoid 3olvulus sigmoid terjadi ketika terdapat rotasi pada sigmoid di sekitar aksisnya, terutama pada lingkar 2loop4 yang sangat panjang, yang menye*a*kan o*struksi lingkar tertutup' /*struksi yang tidak di*e*skan dapat menye*a*kan gangguan vas)ular, infark usus, atau perforasi' Pasien langka dan psikistrik jangka panjang sangat rentan terhadap keadaan ini'
80
G(mb(r 3!3 /ir=& be(
Gam*aran "adiologis !ingkar 2loop4 sigmoid dapat menjadi sangat mele*ar hingga mengisi seluruh a*domen' $igmoid terlihat se*agai % ter*alik dengan tiga garis yang tampak jelas, dua garis di dinding lateral dan se*uah garis di *agian tengah yang dihasilkan oleh dua dinding dalam yang ada di dekatnya, semua *erkumpul ke dalam akar mesentrika usus *esar di pelvis' .arium enema menunjukkan adanya o*struksi setinggi volvulus, dengan lumen usus yang semakin menge)il dan mem*erikan gam*aran Hbird’s beak ' Terapi &ekompresi melalui tu*a rektal meleati segmen yang terpuntir' (ngka rekuirensi yang mem*utuhkan
reseksi
pem*edahan
tinggi hingga B0A pada
lingkar
usus
sering yang
*erle*ihan'
3! INTRAVENA P2ELOGRAFI BIVP A! ANATO-I DAN FI%IOLOGI TRA+T,% ,RINARI,%
81
Traktus urinarius atau yang sering dise*ut dengan saluran kemih terdiri dari sepasang ginjal, sepasang ureter, vesika urinaria dan uretra'
G(mb(r 3!36 Tr(#"& ,rin(ri"&
1'
Ginjal Ginjal merupakan sepasang organ retroperitoneum yang terletak sepanjang *atas mus)ulus psoas di*aah diafragma dan dekat dengan )olumna verte*ralis' "en de6tra letaknya le*ih rendah daripada ren sinistra karena *esarnya lo*us hepatis de6tra' Masing masing ren mempunyai fa)ies anterior dan posterior, margo medialis dan lateralis, e6tremitas superior dan posterior' .entuknya seperti ka)ang dengan sisi )ekung ke arah medial' Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat strukturstruktur pem*uluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan ureter' .erat dan *esar ginjal sangat *ervariasi, hal ini tergantung dari jenis kelamin, umur, dan ada tidaknya ginjal di sisi yang lain' Ginjal di*ungkus oleh jaringan fi*rous tipis' &i se*elah kranial terdapat kelenjar anak ginjal atau adrenal;suprarenal yang *erarna kuning' Ginjal di*atasi oleh otot-otot punggung serta tulang rusuk ke 9I dan 9II pada *agian posterior' .agian anterior oleh organ-organ intraperitoneal' Ginjal kanan di*atasi oleh hepar, kolon, dan duodenum' $edangkan yang kiri oleh lien, lam*ung, pankreas, jejunum dan kolon'
8
G(mb(r 3!37 An(#omi Gin>(l
$e)ara anatomis ginjal di*agi dua, yaitu medula dan korteks' &idalam korteks terdapat nefron-nefron dan di medula terdapat *anyak duktuli ginjal' Nefron terdiri dari+ •
.adan malpighi terdiri atas glomerulus dan kapsula *oman' @ungsinya se*agai tempat dimana terdapat alat penyaring darah'
•
Glomerulus adalah tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea' @ungsinya menghasilkan urin primer'
•
#apsula *oman adalah sema)am kantong;kapsul yang mem*ungkus glomerulus' @ungsi kapsula *oman adalah untuk mengumpulkan )airan hasil penyaringan glomerulus'
•
Tu*ulus kontortus proksimal adalah tempat penyerapan kem*ali;rea*sorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino' @ungsinya untuk menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi'
•
!engkung henle adalah saluran *er*entuk setengah lingkaran dan menjadi penghu*ung antara tu*ulus kontortus proksimal dengan tu*ulus kontortus distal' @ungsinya agar
urin tidak kem*ali ke tu*ulus kontortus
proksimal' •
Tu*ulus kontortus distal adalah tempat untuk melepaskan =at-=at yang tidak *erguna lagi atau *erle*ihan ke dalam urin sekunder 2dise*ut proses augmentasi4' @ungsinya untuk menghasilkan urin sesungguhnya'
88
•
Tu*ulus kolektivus adalah ta*ung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih' @ungsinya untuk mengumpulkan urin dari *e*erapa tu*ulus kontortus proksimal lalu di*aa ke pelvis'
G(mb(r 3!3; Pro&e& Pemben#"(n ,rin
.e*erapa fungsi ginjal, yaitu+ mempertahankan keseim*angan C/ dalam tu*uh, memelihara volume plasma yang sesuai sehingga sangat *erperan dalam pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri, mem*antu memelihara keseim*angan asam *asa pada tu*uh, mengekskresikan produk-produk sisa meta*olisme tu*uh dan mengekskresikan senyaa asing seperti o*at-o*atan' Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan )a*ang langsung dari aorta a*dominalis, sedangkan darah vena dialirkan melalui vena sentralis yang *ermuara ke vena )ava inferior' $istem arteri ginjal adalah end arteri yaitu yang tidak mempunyai anastomosis dengan )a*ang)a*ang dari arteri lain, sehingga apa*ila terjadi kerusakan pada )a*ang arteri ini, *eraki*at tim*ulnya iskemia;nekrosis pada daerah yang dilayaninya'
8:
G(mb(r 3!3< V(&"l(ri&(&i Gin>(l
'
%reter %reter merupakan saluran retroperitoneum yang menghu*ungkan ginjal
dengan vesika urinaria' %reter *er*entuk ta*ung ke)il yang *erfungi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam *uli-*uli' &indingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik guna mengeluarkan urine ke *uli-*uli' $epanjang perjalanan ureter dari pielum ke *uli-*uli, se)ara anatomis terdapat *e*erapa tempat yang ukuran diameternya relatif le*ih sempit daripada di tempat lain, sehingga *atu atau *enda-*enda lain yang *ersal dari ginjal seringkali tersangkut di tempat itu' Tempat-tempat penyempitan itu antara lain adalah + per*atasan antara pelvis renalis dan ureter ,tempat arteri menyilang arteri iliaka di rongga pelvis, dan pada saat ureter masuk ke *uli *uli 2intramural4' %ntuk kepentingan radiologi dan pem*edahan, ureter di*agi dua *agian yaitu + ureter pars a*dominalis, yaitu yang *erada dari pelvis renalis sampai menyilang vasa iliaka dan ureter pars pelvika, mulai dari persilangan vasa iliaka sampai masuk ke *uli-*uli' $elain itu se)ara radiologis di*agi menjadi tiga *agian yaitu, ureter 1;8 proksimal mulai dari pelvis renalis sampai *atas atas sakrum, ureter 1;8 medial mulai dari *atas atas sakrum sampai *atas *aah sakrum,ureter 1;8 distal mulai *atas *aah sakrum sampai masuk ke *uli-*uli'
87
G(mb(r 3!0 %iem C(l$) Pel?i& Ren(li&) (n ,re#er
8'
3esika %rinaria 3esika urinaria atau *uli-*uli merupakan organ otot yang *erfungsi
se*agai resevoir utama traktus urinarius dan mempunyai kapasitas 870-:70 ml' Terdiri dari tiga lapis otot destrusor yang saling *eranyaman' &i se*elah dalam adalah otot longitudinal, di tengah adalah otot sirkuler dan di luar juga merupakan otot longitudinal' Pada dasar *ulu-*uli kedua muara ureter dan meatus uretra internum mem*entuk suatu segitiga yang trigonum *uli-*uli' $e)ara anatomi *entuk *uli-*uli teridiri dari 8 permukaan, yaitu permukaan superior yang *er*atasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan inferolateral, dan permukaan posterior' Pada saat kosong, *uli-*uli terletak di*elakang simfisis pu*is dan pada saat penuh *erada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi' .uli *uli yang terisi penuh mem*erikan rangsangan pada saraf aferen dan menye*a*kan aktivasi pusat miksi di medulla spinalis segmen sakral $-:' Cal ini menye*a*kan kontraksi otot detrusor, ter*ukanya leher *uli-*uli, dan relaksasi sfingter uretra sehingga terjadi proses miksi'
8
G(mb(r 3!1 An(#omi Ve&i( ,rin(ri(
:'
%rethra %rethra merupakan saluran urine dan produk sistem genitalia pria'
%rethra pria ter*entang sekitar 8 )m dari )erviks vesika urinaria ke meatus dan di*agi menjadi *agian anterior dan posterior' .agian anterior memiliki panjang 1B-7 )m' $aluran ini dimulai dari meatus urethra, pendulans urethra dan *ul*us urethra' .agian posterior memiliki panjang 8- )m' %rethra yang dikelilingi kelenjar prostat dinamakan urethra prostatika' .agian selanjutnya adalah urethra mem*ranasea, yang terpendek dari semua urethra, dan terdapat otot yang mem*entuk sfingter' $fingter ini *ersifat volunter sehingga kita dapat menahan *erkemih'
G(mb(r 3!3 An(#omi "re#hr( /! DEFINI%I
8?
Intravena Pyelografi 2I3P4 atau dikenal juga dengan urografi adalah foto yang dapat menggam*arkan keadaan traktus urinarius melalui *ahan kontras radioopa5ue yang diinjeksikan melalui vena, dimana+ 1' Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pem*uluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam traktus urinarius, sehingga traktus urinarius menjadi *erarna putih' ' &engan I3P dapat melihat dan mengetahui anatomi serta fungsi ginjal, ureter, dan vesika urinaria'
C! T,,AN
%ntuk mendapatkan gam*aran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari traktus urinarius'
D! INDI+A%I DAN +ONTRAINDI+A%I
1' Indikasi+ •
Nephrolithiasis 2*atu ginjal4
•
%reterolithiasis 2*atu ureter4
•
3esi)olithiasis 2*atu vesika urinaria4
•
.enign Prostati) Cyperplasia 2.PC4
•
#elainan kongenital 2dupli)ation of ureter and renal pelvis, e)topia kidney, horseshoe kidney, malrotasi4
•
Cidronefrosis
•
"adang atau infeksi 2pyelonefritis4
•
Massa atau tumor
•
Trauma
' #ontraindikasi+ • • • •
Cipersensitifitas terhadap *ahan kontras' (danya kelainan kom*inasi renal dan hepar' /ligouria' #adar serum kreatinin 2$#4 le*ih tinggi daripada ,7 < 8 mg;100 m!'
8B
•
I&&M dengan insufisiensi renal 2$# K 1,7 mg; 100 m!4'
E! PER%IAPAN PE-ERI+%AAN
1' Persiapan Pasien+ •
$ehari se*elum pemeriksaan, pasien diminta untuk makan makanan lunak tanpa serat 2)ontoh + *u*ur4, agar makanan terse*ut
•
mudah di)erna oleh usus sehingga feses tidak keras Makan terakhir pukul 1>'00 2malam se*elum pemeriksaan4 supaya tidak ada lagi sisa makanan di usus, selanjutnya puasa sampai
•
pemeriksaan *erakhir Malam hari pukul 1'00 pasien diminta minum garam inggris
•
2Magnesium $ulfat4 21 *ungkus D gelas air putih4 B jam se*elum pemeriksaan, pasien disarankan tidak minum untuk
•
menjaga kadar )airan $elama persiapan pasien diminta tidak *anyak *er*i)ara dan tidak
•
merokok supaya tidak ada gas intestinal Tujuan dilakukan hal-hal terse*ut untuk mem*ersihkan usus dari udara dan feses yang dapat mengganggu visualisasi dari foto I3P atau menutupi gam*aran ginjal dan saluran-salurannya' Namun *anyak pula variasi pendekatan yang *erguna, terutama
pada pasien-pasien dengan ke*utuhan hidrasi yang )ukup' ontohnya pada pasien gagal ginjal, dia*etes mellitus, serta pada pasien dengan keadaan
kritis
2termasuk
neonatus4,
persiapan
dilakukan
menyesuaikan ke*utuhan pasien dan menghindari dehidrasi'
8>
G(mb(r 3! Fo#o IVP eng(n *er&i(*(n *(&ien $(ng b(i B#i( #(m*( ?i&"(li&(&i "(r( (n &i&( m((n(n58(ece&
G(mb(r 3!9 Fo#o IVP eng(n *er&i(*(n *(&ien $(ng "r(ng b(i B#(m*( ?i&"(li&(&i "(r( (n &i&( m((n(n58(ece& ' Persiapan (lat+ •
$puit 1 )) 2untuk skin test4
•
$puit 8 )) 2untuk persiapan o*at emergen)y4
•
$puit 70 )) 2untuk *ahan kontras4
•
ings needle
•
#apas alkohol
•
Tourni5uet
•
Plester
•
Marker ";! dan marker aktu
•
Media kontras
•
/*at-o*atan emergen)y 2antisipasi alergi media kontras4
•
.aju pasien
:0
G(mb(r 3! Pemeri&((n In#r(?en( P$elogr(8i BIVP
8' Persiapan .ahan .ahan kontras yang digunakan dalam pemeriksaan I3P adalah *er*ahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan *erat *adan pasien, yakni 1- ));kg *erat *adan'
F! CARA PE-ERI+%AAN
1' !akukan foto plain .N/ 2.uik Nier /ver=i)ht4 ' ika persiapan pasien *aik;*ersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 )) saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergi 8' ika tidak ada reaksi alergi, penyuntikkan dapat dilanjutkan se)ara perlahan dan menginstruksikan pasien untuk tarik nafas dalam lalu keluarkan dari mulut guna meminimalkan rasa mual yang mungkin :' 7' ' ?'
dirasa pasien !akukan foto 7 menit post injeksi 2posisi supine4 !akukan foto 17 menit post injeksi 2posisi supine4 !akukan foto 80 menit post injeksi 2posisi supine4 Pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk *uang air ke)il 2mengosongkan vesika urinaria dari media kontras4, kemudian difoto lagi post miksi 2posisi supine4
:1
B' @oto kontras I3P *isa saja di*uat sampai interval aktu *erjam-jam jika kontras *elum turun G!T,,AN PE-/,ATAN FOTO PLAIN /NO
1' %ntuk menilai persiapan yang dilakukan pasien ' %ntuk melihat keadaan rongga a*domen khususnya traktus urinarius se)ara umum 8' %ntuk menentukan faktor eksposisi yang tepat untuk pemotretan *erikutnya sehingga tidak terjadi pengulangan foto
.!AL,R PERALANAN /A.AN +ONTRA%
.ahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa )u*iti akan mengalir ke vena kapiler, vena su*klavia, kemudian ke vena )ava superior' $elanjutnya, akan masuk ke atrium kanan jantung, kemudian ke ventrikel kanan dan mengalir ke arteri pulmonalis' #emudian mengalir ke vena pulmonalis menuju atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri dan mengalir ke aorta, terus menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta a*dominalis dan masuk ke arteri renalis dan mulai memasuki korteks ginjal'
:
G(mb(r 3!6 A! Fo#o /NO /! 1 meni# *o in>e&i C! meni# *o in>e&i D! 1 meni# *o in>e&i E! 0 meni# *o in>e&i F! meni# *o in>e&i G! Po mi&i
I! GA-/ARAN RADIOLOGI DAN PENILAIAN •
@oto .N/ + menilai persiapan pasien 2tidak tampak visualisasi udara dan sisa makanan;feses4
•
7 menit pertama+ menilai fungsi sekresi dan eksresi ginjal' @ungsi sekresi dikatakan *aik apa*ila tampak kontur ginjal dengan jelas karena nefron-nefron ginjal terisi kontras dengan *aik' @ungsi ekskresi dikatakan *aik apa*ila kontras telah mengisi sistem pelvi)aly)es'
•
17 menit+ menilai drainase ureter, apakah kedua ureter telah terisi kontras dan se*agian vesika urinaria juga terisi kontras' #meudian juga dinilai *entuk )aly6 apakah ada pele*aran, normalnya *er*entuk )upping'
:8
G(mb(r 3!7 F(&e Ne8rogr(m
G(mb(r 3!; F(&e ,re#er •
80 menit+ menilai vesika urinaria, seluruh vesika urinaria terisi kontras dan dinilai apakah ada + 1' @illing defe)t+ untuk menilai apakah ada vesika urinaria yang tidak terisi oleh kontras untuk menilai apakah ada massa di *uli-*uli' ' (dditional shado+ kelainan organ yang menye*a*kan permukaan organ *ertam*ah dan kontras mengisi permukaan terse*ut, seperti divertikulosis'
::
8' Indentasi+ kontras mengisi seluruh vesika urinaria namun terlihat *ayangan suram yang merupakan penekanan massa di luar organ'
G(mb(r 3!< F(&e Ve&i( ,rin(ri(
•
Post void 2P34+ menilai residu urin, normalnya residu urin minimal'
G(mb(r 3!90 Fo#o Po -i&i ! PATOLOGI 1! Ne8roli#hi(&i&
Nefrolithiasis atau *atu ginjal ter*entuk pada tu*uli ginjal kemudian *erada di kaliks, infundi*ulum, pelvis ginjal, dan *ahkan *isa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal' .atu yang mengisi
:7
pielum dan le*ih dari dua kaliks ginjal mem*erikan gam*aran menyerupai tanduk rusa sehingga dise*ut *atu $taghorn' $e)ara radiologi *atu dapat radioopa5 atau radiolusen' $ifat radioopa5 dapat ter*entuk dari *er*agai jenis *atu, sedangkan radiolusen *iasanya *atu jenis asam urat murni'
G(mb(r 3!91 /(#" gin>(l
G(mb(r 3!93 /(#" (ghorn 3! ,re#eroli#hi(&i&
Merupakan penyum*atan saluran ureter oleh *atu karena pengendapan garam urat, oksalat atau kalsium' .atu terse*ut dapat ter*entuk di ginjal yang kemudian dapat turun ke ureter, sehingga apa*ila tidak *isa lolos ke vesika urinaria maka akan menim*ulkan kolik, *ahkan o*struksi kronis *erupa hidroureter atau hidronefrosis'
:
(pa*ila *atu radioopa5 maka akan terlihat gam*aran *atu opa5ue di ureter, sedangkan apa*ila radiolusen akan terlihat penyempitan ureter, sum*atan ureter, gam*aran ureter yang mele*ar, atau *ahkan tidak adanya gam*aran ureter karena tidak adanya fungsi ginjal'
G(mb(r 3!9 /(#" "re#er
! Ve&ioli#hi(&i&
$ering terjadi pada pasien dengan gangguan miksi' &apat terjadi karena pemakaian kateter dalam aktu lama, atau adanya *enda asing yang se)ara tidak sengaja masuk ke dalam *uli-*uli adalah inti dari ter*entuknya *atu' &apat pula *erasal dari *atu ginjal atau ureter yang turun' iri khasnya adalah *atu yang ter*entuk dapat *ertumpuk atau *erlapis'
G(mb(r 3!99 /(#" b"li4b"li
:?
9! /enign Pro(# .$*er*l(&i( B/P.
Ciperplasia prostat *enigna adalah per*esaran atau hipertrofi prostat, kelenjar prostat mem*esar, memanjang kearah depan kedalam kandung
kemih
dan
menyum*at
aliran
keluar
urine
dapat
mengaki*atkan hidronefrosis dan hidroureter' Menurut $yamsu Cidayat dan im &e ong tahun 1>>B etiologi dari .PC adalah+ •
(danya hiperplasia periuretral yang dise*a*kan karena peru*ahan keseim*angan
• •
testosteron
dan
estrogen
oleh
karena
ketidakseim*angan endokrin' @aktor umur ; usia lanjut' %nknon ; tidak diketahui se)ara pasti' Prostat terletak dise*elah inferior *uli-*uli mem*ungkus uretra
posterior' .entuk seperti *iji kenari dan *erat normalnya sekitar 0 gram' M)Neal 21>?B4 mem*agi prostat dalam *e*erapa =ona, antara lain =ona perifer, =ona )entral, =ona transisional, =ona fi*romus)uler anterior, dan =ona periuretra' .ila mengalami pem*esaran maka akan mem*uat *untu uretra pars prostatika dan mengham*at keluarnya urine' $e*agian *esar hyperplasia prostat terdapat pada =ona transisional, sedangkan karsinoma prostat *erasal dari =ona perifer'
G(mb(r 3!9 /enign Pro(# .$*er*l(&i( B/P.
! .$rone*hro&i&
:B
Cidronefrosis adalah dilatasi pelvis ginjal dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua ginjal aki*at adanya o*struksi' /*struksi pada aliran normal urine menye*a*kan urine mengalir *alik, sehingga tekanan diginjal meningkat' ika o*struksi terjadi di uretra atau kandung kemih, tekanan *alik akan mempengaruhi kedua ginjal, tetapi jika o*struksi terjadi disalah satu ureter aki*at adanya *atu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal saja yang rusak Cidronefrosis sam*ungan
*iasanya
ureteropelvik'
dise*a*kan oleh sum*atan
$elain
itu,
hidronefrosis
juga
pada *isa
dise*a*kan *e*erapa faktor, seperti+ •
Masuknya ureter ke dalam pelvis renalis yang terlalu tinggi
•
(danya *atu dalam pelvis renalis
•
!ilitan pada sam*ungan ureteropelvik yang dise*a*kan *ergesernya ginjal ke *aah
•
Penekanan pada ureter oleh tumor, jaringan fi*rosa, arteri atau vena yang letaknya a*normal'
•
#elainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter'
Cidronefrosis
selama
kehamilan
terkadang
dise*a*kan
oleh
pem*esaran rahim menekan ureter' #ondisinya akan mem*uruk *ila terjadi peru*ahan hormonal karena mengurangi kontraksi ureter yang normalnya mengalirkan urin ke kandung kemih' Cidronefrosis akan *erakhir *ila kehamilan *erakhir, meskipun sesudahnya pelvis renalis dan ureter mungkin tetap agak mele*ar'
:>
G(mb(r 3!96 .irone8ro&i&
G(mb(r 3!97 Gr(ing hirone8ro&i&
(da : grade hidronefrosis, yaitu+ ☼ Cidronefrosis derajat 1' aly)es *er*entuk bl"n#ing Btumpul4 ☼ Cidronefrosis derajat ' aly)es *er*entuk 8l(##ening 2mendatar4 ☼ Cidronefrosis derajat 8' aly)es *er*entuk cl"bbing 2menonjol4 derajat :' aly)es *er*entuk b(llooning ☼ Cidronefrosis 2menggem*ung4
70
G(mb(r 3!9; .irone8ro&i& Gr(e I
G(mb(r 3!9< .irone8ro&i& Gr(e II
71
G(mb(r 3!0 .irone8ro&i& Gr(e III
G(mb(r 3!1 .irone8ro&i& Gr(e IV
7
/A/ +E%I-P,LAN
Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan *ahan kontras ada *e*erapa ma)am, dua diantaranya yaitu pemeriksaan )olon in loop dan intravena pyelografi 2I3P4' $yarat *ahan kontras yang dapat digunakan yaitu tidak merupakan ra)un dalam tu*uh, dalam konsentrasi yang rendah telah dapat mem*uat per*edaan densitas yang )ukup, dan mudah dikeluarkan dari dalam tu*uh;larut sehingga tidak mengganggu organ tu*uh yang lain' Pemeriksaan )olon in loop adalah pemeriksaan se)ara radiologi yang menggunakan *ahan kontras positif 2.arium sulfat4 dan
negatif 2udara4 yang
dimasukkan ke dalam tu*uh melalui anus untuk dapat mengvisualisasikan keadaan )olon atau usus *esar' (dapun teknik-teknik yang rutin dilakukan yaitu menggunakan proyeksi (P, P(, lateral, o*li5 kanan dan kiri' Pemeriksaan )olon in loop diperlukan pada kasus-kasus yang se)ara klinis diduga terdapat kelainan pada kolon yang dise*a*kan kongenital, infeksi, trauma, neoplasia, maupun meta*olik, dengan gejala diare kronis, hemato)he=ia, o*stipasi kronis, dan peru*ahan pola defekasi' Namun, tidak *oleh dilakukan saat didapatkan perforasi, kolitis *erat dimana dinding kolon menjadi sangat tipis, dan ileus paralitik' $edangkan,
pemeriksaan
intravena
pyelografi
2I3P4
merupakan
pemeriksaan traktus urinarius 2ginjal, ureter, vesika urinaria, dan urethra4 menggunakan sinar-6 dengan melakukan injeksi media kontras 2iodium4 melalui vena, kemudian dilakukan foto dengan posisi antero-posterior supine saat menit ke 7, 17, dan 80 post injeksi, yang terakhir adalah foto post void' Pemeriksaan I3P dilakukan untuk melihat adanya nephrolithiasis, ureterolithiasis,vesi)olithiasis, .enign Prostati) Cyperplasia 2.PC4, kelainan kongenital, hidronefrosis, radang atau infeksi 2pyelonefritis4, massa atau tumor, dan trauma' (pa*ila didapatkan alergi terhadap media kontras dan atau kadar .%N 2.lood %rea Nitrogen4 dan kreatinin meningkat maka pemeriksaan I3P tidak *oleh dilakukan'
78