analisa tindakan keperawatan gawat daruratDeskripsi lengkap
analisa tindakan keperawatan gawat daruratFull description
Full description
ansinDeskripsi lengkap
analisa sintesa tindakan keperawatan tehnik nafas dalamFull description
aDeskripsi lengkap
GdsFull description
Analisa Sintesa Monitor TtvFull description
skin test analisaDeskripsi lengkap
Analisa Sintesa MaternitasFull description
Analisa Sintesa Batuk EfektifFull description
Analisa Sintesa Monitor TtvDeskripsi lengkap
ANALISA SINTESA
Full description
Laporan Analisa Sintesa TindakanDeskripsi lengkap
jhkhjhkjhkjhDeskripsi lengkap
Full description
DOPS BREASTCAREFull description
analisa sintesa tindakan keperawatan tehnik nafas dalamDeskripsi lengkap
Full description
analisa sintesa oral hygine
Deskripsi lengkap
LAPORAN ANALISA SINTESA DENGAN PEMBERIAN O2 NASAL KANUL DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Stase Keperawatan Gawat Darurat
Disusun oleh : Noor Arapat 1308062
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG
2013 / 2014
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN O2 NASAL KANUL Inisial Klien
: Tn. S
Diagnosa Medis
: CKD
No Register
: 29.87.56
Tanggal
: 31 Desember 2013
1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi Data Hasil Pengkajian : DS : Pasien mengatakan sesak nafas. DO : Pasien gelisah Nafas pasien tampak cepat Kaki pasien ka/ki bengkak RR : 28 x / menit SaO2 : 78 % Dasar pemikiran : Chronic Kidney Disease (CKD) adalah salah satu penyakit renal tahap akhir. CKD merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea dan sampah nitrogenlain dalam darah (Smeltzer dan Bare, 2002). Menurut Smeltzer, dan Bare (2002) proses terjadinya CKD adalah akibat dari penurunan fungsi renal, produk akhir metabolisme protein yang normalnya diekresikan kedalam urin tertimbun dalam darah sehingga terjadi uremia yang mempengarui sistem tubuh. cairan
produk akhir metabolisme yang tertimbun dalam darah mengumpul di paru-paru mengakibatkan oedem paru dan terjadi asidosis metabolik sehingga pasien sesak nafas. 2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan Memberikan O2 kanul nasal 5 liter/menit. 3. Prinsip Tindakan a. Prinsip bersih b. Memastikan selang O2 tidak bocor c. Humidifier berada pada level yang tepat d. Jauh dari api e. Menjelaskan tujuan dan prosedur f. Persiapan alat : 1) Tabung O2 2) Selang O2 3) plester g. Prosedur Pelaksanaan : 1) Mengucapkan salam terapeutik 2) Menjelaskan prosedur & tujuan tindakan yang akan dilakukan pada pasien 3) Mengatur posisi pasien semi fowler atau setengah duduk 4) Menyiapkan selang O2 dan disambungkan ke tabung O2 5) Memastikan humidifier berada pada posisi yang tepat 6) Sesuaikan aliran O2 ke pasien sesuai advis dokter 7) Memakaikan nasal kanul pada pasien 8) Fiksasi selang O2 dengan plester
4. Analisa Tindakan Pemberian O2 dimaksudkan untuk memberikan bantuan O 2 pada klien karena klien mengalami hiperventilasi paru akibat penumpukan cairan di paru dan
asidosis metabolik yang mungkin disebabkan adanya gangguan pertukaran gas karena adanya gangguan metabolik tubuh akibat CKD. 5. Bahaya dan Pencegahan a. Kebakaran Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya kebakaran. Pencegahan : klien dengan terapi pemberian oksigen harus menghindari : Merokok, membuka alat listrik dalam area sumber oksigen, menghindari penggunaan listrik tanpa “Ground”. b. Depresi Ventilasi Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi. Pencegahan : pada saat pemberian O2 harus dipantau dan menanyakan respon klien pada saat pemberian O2 c. Keracunan Oksigen Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan terganggu. Pencegahan : pada saat pemberian O2 harus dipantau dan menanyakan respon klien pada saat pemberian O2. 6. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya S : Pasien mengatakan masih agak sesak nafas, tapi sudah lumayan enak dan nyaman. O
: Masalah belum teratasi ditandai dengan sesak masih ada. : Pertahankan intervensi : - Berikan posisi semifowler - Ajarkan tehnik relaksasi mis : tarik nafas dalam
7. Tindakan Keperawatan lain Monitor TTV Perekaman EKG
8. Evaluasi Diri Dapat melakukan pemberian O2 nasal kanul tanpa bantuan.
Pembimbing Klinik
(
Mahasiswa
)
(
)
Daftar Pustaka Ns. Kusyati Eni, S.Kep, dkk (2006) Keterampilan dan Prosedur Laboratorium : Keperawatan Dasar. EGC :Jakarta Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC