ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. B KHUSUSNYA PADA Sdr. M DENGAN AUTISME DI RT 12 RW 03 DESA WIRODITAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Pengkajian Keluarga I. Data Umum 1. Identitas a. Nama Keluarga b. Usia c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Alamat f. Komposisi Keluarga
: Tn. B : 50 tahun : tamat SD : Dagang : RT 12 RW 03 desa Wiroditan :
No Nama Umur
L/P
Agama
1 2
50 th 22 th
P L
15 th 8 th
P L
3 4
Ny. K Sdr. M An. A An. M
Hub. dg
Pendidikan
Pekerjaan
Islam Islam
KK Ibu Anak
Tamat SD Tidak Sekolah
Ibu RT Tidak bekerja
Islam Islam
Anak Anak
SLTA SD
Pelajar Pelajar
2. Genogram
Keterangan: : laki-laki : perempuan
X
: meninggal : klien
: tinggal dalam 1 rumah 3. Tipe Keluarga Tipe keluarga pada Tn. B yaitu keluarga Inti . Di dalam rumah terdiri atas kedua orang tua dan anak – anak saja tanpa anggota
keluarga yang lain. Tidak ada masalah atau kendala dalam rumah dengan tipe keluarga tersebut. 4. Suku bangsa Semua anggota keluarga Tn. B bersuku bangsa jawa 5. Agama Semua anggota keluarga Tn. B beragama islam 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. B bekerja sebagai pedagang buah di pasar dengan penghasilan ± 1.000.000 / bulan dan Ny. K bekerja sebagai buruh konveksi membuang benang dengan mengambil baju dari konveksidan di bawa kerumah penghasilan Ny. K 150. 000 / bulan.Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dirasakan cukup, Keluarga Ny. W termasuk dalam keluarga sejahtera II. 7. Aktivitas Rekreasi Klien Tn. B dan keluarga mengisi aktivitas rekreasi mereka dengan menonton televisi. Tn. B
dan keluarga gemar menonton sinetron di
televisi . II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 8. Tahap Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga Tn. B adalah keluarga dengan anak remaja. 9. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. B tidak ada. 10. Riwayat Keluarga Inti Tn. B menikah dengan istri pertamanya dan di karuniai 1 anak yaitu Sdr. M ( 22 tahun ) kemudian bercerai setelah anaknya berusia 5 tahun . Tn. B menikah lagi dengan istri keduanya yaitu Ny. K dan di karuniai 2 orang anak . Menurut Ny. K sejak lahir Sdr. M sudah ada kelainan yaitu autis setelah berumur 13 tahun Sdr . M sering menyendiri , melamun , berteriak- teriak, mengamuk, dan mendengar bisikan- bisikan. 1 tahun yang lalu kambuh sdr M mengamuk dan berlari lari. Sdr. M berobat rutin di RS junaid dengn dr Heni dan mendapat therapi haloperidol 2x1, THP 2x1, clorilex 25 mg ( clozapin 15 mg ) 2x1. Sdr. M bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri , mandi sendiri apabila disuruh tetapi tidak memakai
sabun dan gosok gigi, BAB sendiri dan cebok sendiri tetapi tidak menggunakan sabun, tidak bisa mencuci tangan , makan sendiri 11. Riwayat Keluarga Sebelumnya Ibu kandung Sdr . m mengalami gangguan jiwa. III. Lingkungan 12. Karakteristik Rumah Rumah dari Tn. B yaitu rumah permanen, dengan atap genting dan terdapat langit-langit rumah, lantai keramik, terdapat ventilasi yang >10% luas lantai rumah dan pencahayaan sinar matahari yang masuk kedalam rumah cukup baik, jendela rumah tidak dibuka setiap hari. Di dalam rumah keluarga Tn. B tidak terdapat tempat sampah, kebiasaan keluarga Tn. B dalam membuang sampah yaitu dikebun dan dikelola dengan cara dibakar, keluarga Tn. B memiliki kamar mandi dan tidak memiliki WC
13. Denah rumah: 4 1
2
U
4 3 4
Keterangan: 1 = ruang tamu 2 = kamar tidur 3 = kamar mandi 4 = pekarangan kosong ( kebun ) 14. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas Keluarga Tn. B mengatakan bahwa lingkungan di sekitat tempat tinggalnya merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi gotong royong, tetangga-tetangga keluarga Tn. B baik, masyarakat di sekitar
rumah
keluarga
Tn.
B
saling
bantu
membantu
ketika
masyarakat/tetangganya ada yang sakit. 15. Mobilitas Geografis Keluarga Anggota keluarga Tn. B semua tinggal di rumah dan tidak ada yang merantau . 16. Perkumpulan dan Interaksi dengan Masyarakat Keluarga Tn. B melakukan sosialisasi dengan tetangga, Tn. B menghabiskan waktunya untuk merawat Sdr. M karena Sdr. M tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat . 17. Sistem Pendukung Didalam keluarga Tn. B
semua anggota keluarga saling
memberikan dukungan terlebih untuk masalah kesehatan, ketika ada salah satu dari anggota keluarganya yang sakit, keluarga Tn. B memeriksakannnya ke Bidan dan Puskesmas. IV. Struktur keluarga 18. Pola dan Proses Komunikasi Dalam Keluarga Tn. B komunikasi menggunakan komunikasi bahasa Jawa. Ketika terdapat permasalahan dalam keluarga, Keluarga Tn. B sering kali menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah dengan anggota keluarga lain. 19. Struktur Kekuatan Penentu dalam keluarga adalah Tn. B . 20. Struktur Peran Tn. B sebagai kepala keluarga bekerja sebagai pedagang dan Tn. B sebagai mencari nafkah
untuk menghidupi keluarga dan Ny. K
membantu mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh. 21. Nilai-nilai dan Norma Budaya Keluarga Tn. B menganut agama Islam. Nilai-nilai yang dianut keluarga tidak bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat. Seluruh V.
anggota keluarga dapat menjalankan nilai-nilai dan norma keluarga. Fungsi Keluarga 22. Fungsi Afektif Di dalam keluarga Tn .B satu sama lain merasakan kebutuhankebutuhan individu lain dalam keluarga. Keluarga Tn. B tampak
sangat harmonis, antar anggota keluarga saling menghargai dan menghormati. 23. Fungsi Sosialisasi Interaksi dengan keluarga cukup baik, mematuhi aturan dan juga norma dalam keluarga serta masyarakat. Interaksi dengan keluarga dan masyarakat terjalin baik. 24. Fungsi Perawatan Kesehatan a) Mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. B belum mengetahui mengenai Autisme , penyebab , penanganan pada klien autis , keluarga Tn. B juga belum bisa merawat klien dengan defisit perawatan diri . b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat Sdr. M sudah di periksakan ke dokter jiwa di RS junaid Pekalongan dan mengkonsumsi obat dari dokter secara rutin. c) Memberi perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit Saat ini keluarga Tn. B , belum bisa merawat klien dengan defisit perawatan diri . d) Memodifikasi/memelihara lingkungan rumah yang sehat Rumah keluarga Tn. B kurang rapi dan kurang bersih, penerangan cukup dan ventilasi kurang , jendela tidak dibuka . e) Menggunakan fasilitas kesehatan Keluarga Tn. B mengatakan bahwa jika sakit maka periksa ke puskesmas dan keluarga Tn.B mempunyai BPJS. 25. Fungsi Reproduksi Keluarga Tn. B sudah menikah hampir 17 tahun dan mempunyai 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. 1 anak laki – laki dari pernikahan Tn. B dengan istri pertamanya . 26. Fungsi Ekonomi Penghasilan keluarga Tn. B diperoleh dari Tn. B dan Ny. K VI. Koping Keluarga 27. Stressor Keluarga Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ny. K mengatakan bahwa untuk stressor jangka panjangnya yaitu masalah kesehatan Jiwa Sdr. M , sedangkan untuk stressor jangka pendek yaitu merawat Sdr M karena belum bisa mandiri dalam pemenuhan ADL dan memerlukan pengawasan karena Sdr. M tidak bisa bergaul dengan teman dan lingkungan hanya mau berkomunikasi dengan Ny. K 28. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Keluarga mengatakan selama ini sudah mengetahui Sdr. M menderita gangguan jiwa. Setelah tahu, keluarga memeriksakan Sdr. M ke puskesmas kemudian ke dr jiwa 29. Strategi koping yang digunakan Koping yang digunakan keluarga Tn. B adalah dengan memecahkan masalah secara bersama-sama. 30. Strategi adaptasi disfungsional Tidak ada strategi adaptasi disfungsional dalam keluarga Tn. B VII. Pemeriksaan Fisik Tn. B TD : 130/90 mmHg RR : 20 x/menit Nadi : 89x/menit Suhu : 36,5 ˚C Kepala : Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam ,
-
-
-
-
-
bersih. Palpasi Telinga: Inspeksi
: Tidak ada benjolan atau lesi. : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran sudah berkurang. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga. Mata : Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pandangan kurang jelas. Hidung : Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Mulut : Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi bersih dan ompong, tidak tampak adanya tonsilitis. Leher :
Inspeksi
-
: simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Palpasi ; Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid. Paru-paru : Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi paru kanan dan kiri sama. Palpasi : Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama. Perkusi : Sonor disemua lapang paru. Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak terdapat suara
-
paru tambahan. Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra. Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra. Perkusi
: Suara perkusi jantung pekak, tidak terdapat
pembesaran jantung. Auskultasi: Terdengar BJ I dan II, tidak terdapat suara jantung -
-
tambahan. Perut : Inspeksi Auskultasi Palpasi
: Abdomen datar, tidak ada jejas/benjolan. : terdengar peristaltik usus 12 x/menit. : Abdomen teraba lunak, tidak ada pembesaran hati
dan limfa. Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani. Ekstremitas : Inspeksi : Pada tangan dan kaki kiri tidak ada edema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan tangan dan kakinya dengan baik, tetapi kedua kaki terasa kesemutan dan susah buat berjalan dan klien tidak kuat berjalan jauh. Palpasi : Pada tangan kanan dan kiri tonus otot baik, kekuatan otot 5, Sedangkan pada kaki kanan dan kiri tonus otot
baik, kekuatan otot 5 Turgor : kulit lembab, turgor kulit elastis. Ny. K TD : 140/80 mmHg RR : 20 x/mnt Nadi : 88 x/mnt Suhu : 36 0 C. Kepala :
Inspeksi
-
-
-
-
-
-
bersih . Palpasi Telinga: Inspeksi
: bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam, : Tidak ada benjolan atau lesi. : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran tidak terganggu. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga. Mata : Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung : Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Mulut : Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak tampak adanya tonsilitis. Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid. Paru-paru : Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi paru kanan dan kiri sama. Palpasi : Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama. Perkusi : Sonor disemua lapang paru. Auskultasi: Vesikuler diemua lapang paru, tidak terdapat suara paru
-
tambahan. Jantung Inspeksi
: Tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula
sinistra. Palpasi
: Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua
sinistra. Perkusi
: Suara perkusi jantung pekak, tidak terdapat
pembesaran jantung. Auskultasi : Terdengar BJ I dan II, tidak terdapat suara jantung tambahan. -
Perut : Inspeksi
: Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan.
Auskultasi: terdengar peristaltik usus 12 x/menit Palpasi : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati
-
dan limfa. Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani. Ekstremitas : Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan kedua tangan dan kakinya dengan baik. Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan
ekstrimitas bawah 5/5. Turgor : kulit lembab, turgor kulit elastis. Sdr .M TD : 100/70 mmHg RR : 22 x/mnt Nadi : 89 x/mnt Suhu : 36,5 0 C. Kepala : Inspeksi : bentuk mesochepal, tidak ada luka, rambut hitam
-
-
-
-
-
-
hitam, kotor . Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Telinga: Inspeksi : Kotor,simetris,tidak ada
serumen,
fungsi
pendengaran tidak terganggu. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga. Mata : Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung : Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Mulut : Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi tampak kotor, tidak tampak adanya tonsilitis. Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Palpasi ; Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid. Paru-paru : Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi paru kanan dan kiri sama. Palpasi : Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama.
Perkusi Auskultasi -
: Sonor disemua lapang paru. : Vesikuler diemua lapang paru, tidak terdapat suara
paru tambahan. Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra. Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra. Perkusi
: Suara perkusi jantung pekak, tidak terdapat
pembesaran jantung. Auskultasi : Terdengar BJ I dan II, tidak terdapat suara jantung -
-
tambahan. Perut : Inspeksi Auskultasi Palpasi
: Abdomen datar, tidak ada jejar/benjolan. : terdengar peristaltik usus 12 x/menit : Abdomen teraba super, tidak ada pembesaran hati
dan limfa. Perkusi : Suara perkusi abdomen tympani. Ekstremitas : Inspeksi : tidak ada udema, tidak ada lesi, klien masih mampu menggerakan kedua tangan dan kakinya dengan baik. Kuku jari tangan dan kaki panjang dan hitam ( kotor ) Palpasi : tonus otot baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5,
-
dan ekstrimitas bawah 5/5. Turgor : kulit lembab dan tampak kotor , turgor kulit elastis
An. A TD : 90 / 60 mmHg RR : 22 x/mnt Nadi : 92 x/mnt Suhu : 36,5 0 C. Kepala : Inspeksi : bentuk besar , tidak ada luka, rambut hitam bersih,. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Telinga: Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi
-
pendengaran tidak terganggu. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga. Mata : Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.
-
-
-
-
Hidung Inspeksi
: : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret,
tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Mulut : Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak tampak adanya tonsilitis. Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Palpasi ; Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid. Paru-paru : Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi paru kanan dan kiri sama. Palpasi : Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama. Perkusi : Sonor disemua lapang paru. Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak terdapat suara
-
paru tambahan. Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra. Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra. Perkusi
: Suara perkusi jantung pekak, tidak terdapat
pembesaran jantung. Auskultasi : Terdengar BJ I dan II, tidak terdapat suara jantung -
-
tambahan. Perut : Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi Ekstremitas : Inspeksi
: tampak datar. : terdengar peristaltik usus 12 x/menit : tidak teraba benjolan pada perut , tidak nyeri tekan : Suara perkusi abdomen tympani. : kaki tampak kecil tidak ada udema, tidak ada lesi,
an belum bisa berdiri tegak dan berjalan , apabila berdiri dan berjalan masih berpegangan sehingga duduk di kursi roda Palpasi : tonus otot kedua tangan baik, kekuatan otot ekstrimitas atas 5/5, dan tonus otot ekstrimitas bawah 5/5. Turgor : kulit lembab, turgor kulit elastis. An. M
-
-
-
-
-
-
TD : - mmHg RR : 24 x/mnt Nadi : 92 x/mnt Suhu : 36 0 C. Kepala : Inspeksi : bentuk besar , tidak ada luka, rambut hitam bersih,. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Telinga: Inspeksi : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak terganggu. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi di telinga. Mata : Inspeksi : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Hidung : Inspeksi : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung. Palpasi : Tidak ada benjolan atau lesi. Mulut : Inspeksi : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak tampak adanya tonsilitis. Leher : Inspeksi : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Palpasi ; Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid. Paru-paru : Inspeksi : dada simetris, perkembangan ekspansi paru kanan dan kiri sama. Palpasi : Taktil fremitus paru kanan dan kiri sama. Perkusi : Sonor disemua lapang paru. Auskultasi : Vesikuler diemua lapang paru, tidak terdapat suara
-
paru tambahan. Jantung Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis di ICS ke V midclavikula sinistra. Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke V midclavikua sinistra. Perkusi
: Suara perkusi jantung pekak, tidak terdapat
pembesaran jantung. Auskultasi : Terdengar BJ I dan II, tidak terdapat suara jantung tambahan.
-
-
Perut : Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi Ekstremitas : Inspeksi
: tampak datar. : terdengar peristaltik usus 12 x/menit : tidak teraba benjolan pada perut , tidak nyeri tekan : Suara perkusi abdomen tympani. : kaki tampak kecil tidak ada udema, tidak ada lesi,
an belum bisa berdiri tegak dan berjalan , apabila berdiri dan berjalan masih berpegangan sehingga duduk di kursi roda Palpasi : tonus otot kedua tangan baik, kekuatan otot VIII.
ekstrimitas atas 5/5, dan tonus otot ekstrimitas bawah 5/5. Turgor : kulit lembab, turgor kulit elastis. Harapan Keluarga Tn. B berharap kepada tenaga kesehatan, agar dapat membantu untuk menjaga dan mengontrol Sdr. M agar tidak kambuh lagi dan Sdr. M bisa memenuhi kebutuhan ADL nya.
B. AnalisaData NO 1
Data
Problem
DS :
Defisit perawatan diri
Ny. K mengatakan Sdr M mandi bila
disuruh
dan
tidak
menggunakan sabun Ny. K mengatakan Sdr. M tidak pernah menggosok gigi , tidak keramas DO : Pada saat dilakukan pengkajian ditemukan
data
TD:
100/70
mmHg, N: 89x/menit, Sdr. M tampak tidak rapi, pakaian dan badan kotor, gigi tampak kuning DS
Etiologi Ketidakmampuan keluarga
merawat
anggota keluarganya yang sakit
Ny. K mengatakan belum tahu tentang autisme dan cara merawat
2
anak autisme yang benar DO : Ny. K bertanya tentang autisme
Ketidakmampuan keluarga keluarga
belum
dalam mengenal masalah terpapar
dengan
kesehatan ( autis )
sumber informasi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga 2.
merawat anggota keluarganya yang sakit Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan ( autisme ) berhubungan dengan keluarga belum terpapar informasi
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. B KHUSUSNYA PADA SDR . M DENGAN AUTISME DI RT 12 RW 03 DESA WIRODITAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN
Disusun Oleh: Nisa Amriyah 16.0370.N
PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAMUHAMMADIYAH PEKAJANGAN-PEKALONGAN 2017
D. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Defisit
Umum Keluarga
perawatan diri
mampu meawat penkes selama 30 menit anggota keluarga sakit
Khusus Setelah dilakukan diharapkan
Kriteria
Rencana Tindakan Standar
keluarga
yang mampu : 1. Mengetahui
Respon
pengertian macam,
, Verbal tujuan
personal
Keluarga mampu menyebutkan : 1.
pengertian
personal
Bina
hubungan
percaya : salam terapeutik,
hygiene adalah Menurut
perkenalan
Poter.
tujuan
Perry
(2005),
diri,
jelaskan
interaksi,
ciptakan
hygiene
dan
Personal hygiene adalah
lingkungan
dampak
bila
suatu
buat
tindakan
untuk
personal
memelihara
kebersihan
hygiene kurang
dan kesehatan seseorang psikis,
perawatan
diri
yang
kontrak
yang
jelas
pembicaraan). kesempatan
kurang
keluarga
adalah
mengungkapkan
kondisidimana seseorang
tenang,
(waktu, tempat dan topik
untuk kesejahteraan fisik Beri dan
saling
masalahnyan
pada untuk
tidak mampu melakukan Sediakan perawatan untuk
kebersihan
dirinya
waktu
untuk
mendengarkan klien
(dalam Jelaskan pengetian personal
Tarwoto dan Wartonah
hygiene , macam,tujuan dan
2006 )
dampak
2. Macam- macam personal hygiene Perawatan kulit kepala dan rambut Perawatan mata Perawatan hidung dan telinga Perawatan kuku kaki dan tangan Perawatan genetalia Perawatan kulit seruruh tubuh
bila
hygiene kurang.
personal
3. Tujuan personal hygiene Meningkatkan derajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki personal hyiene yang kurang Mencagah penyakit Menciptakan keindahan Meningkatkan 4.
rasa percaya diri Dampak bila personal hygiene kurang a. Dampak fisik Gatal- gatal , penyakit kulit Sariawan ,
penyakit rongga mulut Infeksi pada kuku ( paronikiasis ) b. Dampak psikososial gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai kebutuhan harga diri aktualisasi diri gangguan interaksisosial keluarga mampu menyebutkan tentang
1. MENCUCI TANGAN Sebelum dan sesudah ke WC Sebelum dan sesudah makan dan minum Ketika batuk dan berada
di dekat seseorang yang sedang pilek atau flu 2. MENCUCI RAMBUT ATAU KERAMAS Cuci rambut atau keramas minimal 3 2.
Mengetahui Hal
Respon
kali seminggu
– hal yang perlu
verbal dan
menggunakan shampo
diperhatikan
psikomotor
dalam menjaga kebersihan diantaranya a. Mencuci
tangan b. Mencuci
diri
Jelaskan cara- cara merawat pasien defisit perawatan diri
dan di bilas air bersih Keringkan rambut
diantaranya :
setelah di cuci Sisirlah rambut tiga
b. Mencuci
sampai empat kali
a.
Mencuci tangan rambut
keramas
sehari dengan sisir
c. Menggosok gigi
rambut yang berbulu
d. Merawat kulit tubuh
lembut atau sisir
e. Memotong kuku
atau
rambut atau keramas c. Menggosok
gigi d. Merawat
kulit tubuh e. Memotong
kuku
bergigi jarang Cuci sisir rambut
kali sehari / sehabis makan Menyikat gigi sebelum tidur Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan kearah atas untuk gigi bawah Sikat harus dibilas bersih dan kering sebelum di pakai kembali 4. MERAWAT KULIT Mandi dua kali sehari Gunakan sabun
keluarga
mempraktekkan
setiap kali selesai mencuci rambut. 3. MENGGOSOK GIGI Sikat gigi minimal 2
Latih
cara
merawat klien.
Bantu
keluarga
membuat
jadwal harian aktivitas klien di rumah
secukupnya Bilas dengan bersih setelah memakai sabun Keringkan badan dengan handuk bersih Tidak boleh memakai sabun dan handuk dengan teman atau orang lain. 5. MEMOTONG KUKU Segera potong kuku bila terlihat kotoran atau muncul warna hitam Jangan memotong kuku terlalu pendek atau dekat dengan ujung kulit Tidak boleh mengecat kuku terlalu lama Gunakan pemotong
kuku bukan gunting untuk memotong kuku Cuci tangan atau kaki setelah memotong kuku
Ketidakmampua
Keluarga dapat
Keluarga
n keluarga
mengetahui
mengungkapkan
mampu Respon Verbal
Keluarga
mampu Diskusikan
mengungkapkan masalah yang dihadapi
masalah keluarga
yang dalam
dalam mengenal masalah
masalah autisme
masalah yang di hadapi
di hadapi dalam merawat klien
merawat klien
dalam merawat klien
kesehatan ( autisme )
Keluarga
mampu
menyebutkan
kembali
tentang 1. pengertian
Respon
Keluarga mampu menyebutkan Beri
autisme
Verbal
kembali tentang 1. pengertian Autisme
Kesehatan
tentang pengertian autisme , autisme adalah
suatu
kelainan
neurobiologis
yang
menunjukkan
gangguan komunikasi , interaksi dan perilaku. Ditandai
dengan
terhambatnya perkembangan bahasa , adanya
Pendidikan
gerakan
aneh
yang di ulang – ulang
penyebab, gejala, pencegahan , pengobatan autisme
seperti berputar – putar , melompat-lompat 2.
penyebab autisme
Respon verbal
atau
mengamuk tanpa sebab 2. Penyebab Autisme Faktor genetik ( mutasi gen karena polusi udara, air dan tanah ) Virus ( herpes dan rubella ) Jamur ( candida ) Hewan ber sel satu ( toxoplasma ) yang menyerang ibu hamil sebelum usia kehamilan 3 bulan yang menyebabkan tidk sempurna pertumbuhan sel otak 3. Gejala Tampak sebelum anak berumur 3 tahun
3.
Gejala autisme
Respon verbal
Penyendiri Tidak bisa membangun hubungan dekat antar personal Tidak suka disentuh Menghindari koontak mata Sulit menerima perubahan Tergantung pada bendabenda yang sering ditemui Melakukan gerakan tertentu secara berulang – ulang Anak terlambat bicara dibanding anak seusianya. Menggunakan bahasa
yang aneh bahkan tidak mau bicara atau tidak
4.
bisa bicara sama sekali Pencegahan autisme Ibu hamil menjaga kesehatan dan kebersihan serta menghindari lingkungan tercemar
5. Pengobatan Autisme Merangsang anak secara intensif untuk berkomunikasi , berinteraksi , berbicara dan berbahasa. Pengobatan media untuk 4.
Pencegahan Respon autisme
verbal
menghilangkan gejala ( kerjasama dengan dokter dan psikolog ) .
5. pengobatan pada autisme
Respon verbal
F. CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Hari/Tgl
No
Implementasi
Dx.Kep Kamis 25 1,2 Membina hubungan saling percaya dengan pasien dan S
Evaluasi
mei 2017 15.00 WIB
keluarga : -
Berkenalan dengan pasien dan keluarga
-
Melakukan pengkajian
-
Keluarga mengatakan senang dengan kedatangan mahasiswa
O: -
Mahasiswa berkenalan dengan pasien dan keluarga
-
Keluarga
menjawab
pertanyaan
mahasiswa. A: -
Keluarga
mampu
membina
hubungan saling percaya. -
Keluarga
menceritakan
tentang
anaknya Mahasiswa -
Optimalkan bina hubungan saling percaya pada klien dan keluarga
Keluarga : -
Anjurkan
keluarga
untuk
mengungkapkan masalahnya
Selasa
6
juni 2017
1
SP I K -
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga S : dalam merawat klien
14.30 WIB -
Menjelaskan pengertian , tanda dan gejala defisit perawat diri,dan jenis defisit perawatan diri ysng dialami klien beserta proses terjadinya
-
-
Keluarga menjawab pertanyaan
O: -
Keluarga mengungkapkan masalah dalam merawat Sdr. M
-
Keluarga tampak memperhatikan
Menjelaskan cara- cara merawat pasien defisit A : perawatan diri
-
Keluarga
belum
bisa
melakukan
semua perawatan diri klien Keluarga : -
Anjurkan
keluarga
untuk
terus
berusaha mengajarkan kepada klien cara merawat diri dan membantu
klien SP II K -
Melatih
keluarga
mempraktekkan
cara
merawat S :
langsung kepada klien defisit perawatan diri .
-
Keluarga mengatakan akan merawat klien sesuai yang di anjurkan
O: -
Keluarga
mempraktekkan
cara
merawat klien A: -
Keluarga
mampu
mempraktekkan
cara merawat klien Keluarga : -
Anjurkan
keluarga
mempraktekkan diajarkan SP III K -
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas klien dirumah
S:
apa
untuk
selalu
yang
sudah
-
Keluarga mengatakan belum ada jadwal aktivitas klien dirumah
O: -
Bersama mahasiswa membuat jadwal aktivitas untuk klien
A: -
Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas klien
Keluarga : -
Anjurkan
keluarga
untuk
melaksanakan apa yang ada di jadwal Memberikan pendidikan kesehatan tentang autisme : Rabu
, 7
2
-
Pengertian Autisme
S:
juni 2017
-
Penyebab Autisme
-
15.00 WIB
-
Gejala Autisme
-
Pencegahan Autisme
O:
-
Pengobatan Autisme
-
Keluarga
mengatakan
memahami
materi yang sudah di jelaskan Tampak
memperhatikan
menjawab pertanyaan mahasiswa A:
dan
-
Keluarga mampu memahami tentang autisme
Keluarga : -
Anjurkan
keluarga
melakukan pengobatan
untuk
terus