BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pres Presip ipit itasi asi adala adalah h salah salah satu satu komp kompon onen en utam utamaa dalam dalam siklu sikluss air, air, dan dan merupakan sumber utama air tawar di planet ini.Diperkirakan sekitar 505,000 km³ air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000 km³ diantaranya jatuh di lautan. ila didasarkan pada luasan permukaan umi, presipitasi tahunan global adalah sekitar ! m, dan presipitasi tahunan rata"rata di atas lautan sekitar !.! m. Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan serta dilanjut menghitung rata"ratanya yang sangat berguna bagi perne#anaan hidrologis, semisal peren#anaan pembangunan bendung, bendung, dam, dan sebagainya. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah $dapun rumusan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai
berikut% !. &etode &etode apa saja yang yang bisa diguna digunakan kan untuk untuk menghitu menghitung ng #urah hujan areal areal atau #urah hujan rerata' (. agaimana agaimana #ara menghi menghitung tung #urah #urah hujan hujan areal atau atau #urah hujan hujan rerata rerata dengan dengan metode $ritmatik' 3. agaimana agaimana #ara menghi menghitung tung #urah #urah hujan hujan areal atau atau #urah hujan hujan rerata rerata dengan dengan metode Polygon )hiessen' *. agaimana agaimana #ara menghi menghitung tung #urah #urah hujan hujan areal atau atau #urah hujan hujan rerata rerata dengan dengan metode +sohyet'
C. Tujuan uan !. &engetahui &engetahui metode metode apa apa saja yang yang bisa digunaka digunakan n untuk untuk menghitun menghitung g #urah
hujan areal atau #urah hujan rerata' (. &engetahui &engetahui #ara #ara menghitun menghitung g #urah hujan areal atau atau #urah hujan rerata dengan metode $ritmatik' 3. &engetahui &engetahui #ara #ara menghitun menghitung g #urah hujan areal atau atau #urah hujan rerata dengan metode Polygon )hiessen' *. &engetahui &engetahui #ara #ara menghitun menghitung g #urah hujan areal atau atau #urah hujan rerata dengan metode +sohyet' BAB II KAJIAN PUTAKA A. Data Data Hu Huja jan n
1|Curah Hujan Areal
Data hujan yang ter#atat disetiap stasiun penakar hujan adalah tinggi hujan disekitar stasiun tersebut atau disebut sebagai Point Rainfall . arena stasiun penakar hujan tersebar di daerah aliran maka akan banyak data tinggi hujan yang diperoleh yang besarnya tidak sama. Didalam analisa hidrologi diperlukan data hujan rata"rata di daerah aliran -Catchment Area yang kadang"kadang dihubungkan dengan besarnya aliran yang terjadi. Data #urah hujan siap dipakai -sebagai hujan terpusat untuk beberapa stasiun dapat juga diambil dari% !. uku publikasi data hujan di +ndonesia &/ -adan &eteorologi, limatologi dan /eoisika (. uku publikasi data hujan untuk pos hujan yang didirikan oleh beberapa instansi pemerintahan.misalnya Pertanian -PP dan P1 -P2D$ 1ntuk suatu lokasi bangunan air, dipilihditentukan sejumlah pos pengamatan hujan yang mempengaruhi sirkulasi air di situ -sebagai inut dari sistem wilayah sirkulasi air. Dalam analisis hujan daerah, dipilih jenis datanya, sesuai dengan tujuan peren#anaan -kebutuhan datanya, misalnya % untuk ren#ana banjir dibutuhkan hujan maksimum dengan inter4altertentu untuk peren#anaan penggunaan air -air tanahpermukaan dibutuhkan hujan rata"rata, minimum.
B. Daerah Tangka!an A"r #DTA$ atau Cathment Area at#hment area -daerah tangkapan air merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak"anak sungainya, yang berungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari #urah hujan ke danau atau ke laut se#ara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topograis yang dapat berupa punggung"punggung bukit atau gunung dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh akti4itas daratan. at#hment area dapat dikatakan menjadi suatu ekosistem dimana terdapat banyak aliran sungai, daerah hutan dan komponen penyusun ekosistem lainnya termasuk sumber daya alam.6amun,komponen yang terpenting adalah air, yang merupakan 7at #air yang terdapat di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. at#hment area erat kaitannya dengan Daerah $liran 2ungai -D$2. D$2 merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan
bioisik serta unsur kimia berinteraksi se#ara dinamis dan di dalamnya terdapat
2|Curah Hujan Areal
keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. 2elain itu pengelolaan D$2 dapat disebutkan merupakan suatu bentuk pengembangan wila yah yang menempatkan D$2 sebagai suatu unit pengelolaan sumber daya alam -2D$ yang se#ara umum untuk men#apai tujuan peningkatan produksi pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan -lestari dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran air sungai yang berasal dari D$2 dapat merata sepanjang tahun. Dalam mempelajari ekosistem D$2, dapat diklasiikasikan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. D$2 bagian hulu di#irikan sebagai daerah konser4asi, D$2 bagian hilir merupakan daerah pemanaatan. D$2 bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan ungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan luktuasi debit dan transport sedimen serta material terlarut dalam sistem aliran airnya. Dengan perkataan lain ekosistem D$2, bagian hulu mempunyai ungsi perlindungan terhadap keseluruhan D$2. Perlindungan ini antara lain dari segi ungsi tata air, dan oleh karenanya pengelolaan D$2 hulu seringkali menjadi okus perhatian mengingat dalam suatu D$2, bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan bioisik melalui daur hidrologi. andungan air tanah yang ada berasal dari imbuhan, baik se#ara langsung dari #urahan hujan maupun dari aliran tanah yang terkumpul menuju daerah lepasan -Dinas Pertambangan dan nergi, (003. uantitas air tanah dapat diketahui dengan mengetahui seberapa besar jumlah air hujan yang menyerap kedalam tanah. umlah resapan air tanah dihitung berdasarkan besarnya #urah hujan dan besarnya derajat iniltrasi yang terjadi pada suatu wilayah, yang kemudian meresap masuk ke dalam tanah sebagai imbuhan air tanah. Penyebaran 4ertikal air bawah permukaan dapat dibagi menjadi 7ona tak jenuh - zone of aeration dan 7ona jenuh - zone of saturation. :ona tak jenuh terdiri dari ruang antara sebagian terisi oleh air dan sebagian terisi oleh udara, sementara ruang antara 7ona jenuh seluruhnya terisi oleh air. $ir yang berada pada 7ona tak jenuh disebut air gantung -vodose water , sedangkan yang tersimpan dalam ruang merambat -capillary zone disebut air merambat -capillary water . ;ungsi hidrologis D$2 sangat dipengaruhi jumlah #urah hujan yang diterima, geologi yang mendasari dan bentuk lahan. ;ungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas D$2 untuk% !. &engalirkan air< (. &enyangga kejadian pun#ak hujan<
3|Curah Hujan Areal
3. *. 5.
&elepas air se#ara bertahap< &emelihara kualitas air dan &engurangi pembuangan massa -seperti tanah longsor dan erosi
D$2 berdasarkan ungsi, yaitu pertama D$2 bagian hulu didasarkan pada ungsi konser4asi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan D$2 agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan 4egetasi lahan D$2, kualitas air, kemampuan menyimpan air -debit, dan #urah hujan. edua D$2 bagian tengah didasarkan pada ungsi pemanaatan air sungai yang dikelola untuk dapatmemberikan manaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.etiga D$2 bagian hilir didasarkan pada ungsi pemanaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian #urah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah. eberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik dan terjaga keberlanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian tengah akan dapat mempengaruhi ungsi dan manaat D$2 tersebut di bagian hilir, baik untuk pertanian, kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat se#ara keseluruhan. Dengan adanya rentang panjang D$2 yang begitu luas, baik se#ara administrasi maupun tata ruang, dalam pengelolaan D$2 diperlukan adanya koordinasi berbagai pihak terkait baik lintas sektoral maupun lintas daerah se#ara baik.Dimana, ondisi D$2 dikatakan baik jika memenuhi beberapa kriteria yang juga mempengaruhi #at#hment area % a. Debit sungai konstan dari tahun ke tahun. b. ualitas air baik dari tahun ke tahun. #. ;luktuasi debit antara debit maksimum dan minimum ke#il. d. etinggian muka air tanah konstan dari tahun ke tahun. Perkembangan pembangunan di bidang permukiman, pertanian, perkebunan, industri, eksploitasi sumber daya alam berupa penambangan, dan ekploitasi hutan menyebabkan penurunan kondisi hidrologis suatu daerah aliran
4|Curah Hujan Areal
sungai -D$2. /ejala penurunan ungsi hidrologis D$2 ini dapat dijumpai di beberapa wilayah +ndonesia, seperti di Pulau awa, Pulau 2umatera, dan Pulau alimantan, terutama sejak tahun dimulainya Pelita + yaitu pada tahun !9=(. Penurunan ungsi hidrologis tersebut menyebabkan kemampuan D$2 untuk berungsi sebagai penyimpan air pada musim kemarau dan kemudian dipergunakan melepas air sebagai >base flow? pada musim kemarau, telah menurun. etika air hujan turun pada musim penghujan air akan langsung mengalir menjadi aliran permukaan yang kadang"kadang menyebabkan banjir dan sebaliknya pada musim kemarau aliran >base flow? sangat ke#il bahkan pada beberapa sungai tidak ada aliran sehingga ribuan hektar sawah dan tambak ikan tidak mendapat suplai air tawar.2alah satu #ontoh #at#hment area yaitu waduk a#aban dimana se#ara geograis terletak antara !09@ !!A (8 ? ) sampai dengan !09@ !*A 58? ) dan =@ !A 3!? B2 sampai dengan =@ (A !8 B2. Caduk a#aban memiliki daerah tangkapan air -catchment area seluas .=9(,=! hektar. $dapun luas genangan waduk pada kondisi maksimal seluas 9(8,=0 hektar. Pada kondisi tersebut waduk a#aban mampu mengaliri lahan sawah irigisi teknis seluas kurang lebih !=.500 hektar. Eata"rata #urah hujan dengan kisaran !.9!( mm tahun sampai dengan (.9*( mmtahun. enis tanah di awasan Caduk a#aban didominasi oleh komplek Batosol merah kekuningan, Batosol #oklat tua, berikutnya adalah komplek Podsolik merah kekuningan, Podsolik kuning dan Eegosol. awasan Caduk a#aban bertopograi berombak sampai berbukit dengan ketinggian ber4ariasi antara 85 sampai 00 meter di atas permukaan laut -dpl. 2edangkan sebagian besar daerah tangkapan air -catchment area merupakan daerah dengan kelas lereng +F " F, dengan inter4al (5 G *0 H sampai dengan I *0 H tergolong daerah #uram sampai dengan sangat #uram. umlah penduduk di catchment area Caduk a#aban sekitar (9.859 jiwa yang tersebar di 9 -sembilan desa. erdasarkan jumlah penduduk usia produkti -I!5 tahun sebesar !*.399 jiwa lapangan usaha penduduk di kawasan waduk sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, lainnya tersebar pada berbagai sektor. 2ektor non pertanian yang mempunyai potensi #ukup besar sektor perdagangan.
C. tas"un Hujan Data hujan yang dibutuhkan dalam analisis hidrologi biasanya adalah data
#urah hujan rerata dari daerah yang bersangkutan. 2e#ara teoritis, semakin tinggi
5|Curah Hujan Areal
kerapatan jaringan, data yang diperoleh semakin baik dan mewakili, tetapi pada prakteknya akan membutuhkan biaya dan waktu yang besar. 2ehingga para hidrogiwan diharapkan mampu menentukan suatu jaringan stas iun hujan yang dapat mewakili daerah yang diteliti -maupun daerah yang akan dibangun stasiun hujannya. anyak metoda dan prosedur yang ditawarkan dala m penentuan jaringan stasiun hujan, tetapi di +ndonesia belum ditetapakan metoda yang baku. Praktikum kali ini memperkenalkan metoda yang ada. adan meteorology dunia memberikan sarannya mengenai kerapatan minimum jaringan stasiun hujan adalah satu stasiun digunakan untuk melayani daerah seluas !00"(50 km bagi daerah yang mempunyai topograi pegunungan di daerah tropis, dan satu stasiun untuk melayani daerah seluas 00"900 km untuk daerah daratan. )ujuan utama setiap metode pengukuran presipitasi adalah untuk mendapatkan #ontoh yang benar"bernar mewakili #urah hujan di seluruh kawasan tempat pengukuran dilakukan C&J -Corld &eteorologi#al Ji#e, !9=0. a rena itu di dalam memasang suatu penakar presipitasi harus dijamin bahwa% a per#ikan tetesan hujan ke dalam dan ke luar penampung harus di#egah b #
kehilangan dari reser4oir oleh penguapan haruslah seminimal mungkin jika ada, salju haruslah melebur. 2istem jaringan kerja alat penakar hujan harus diren#anakan sesuai dengan
keperluan pemanaatan data #urah hujan yang akan dikumpulkan. Data hujan yang dibutuhkan dalam analisis hidrologi biasanya adalah data #urah hujan rerata dari daerah yang bersangkutan. 2e#ara teoritis, semakin tinggi kerapatan jaringan, data yang didapat semakin baik dan mewakili, tetapi pada prakteknya akan membutuhkan biaya dan waktu yang besar. 2ehingga para hidrologiwan diharapkan mampu menemukan suatu jaringan stasiun hujan yang dapat mewakili daerah yang diteliti -maupun daerah yang akan dibangun stasiun hujannya. anyak metoda dan prosedur yang ditawarkan dala m penentuan jaringan stasiun hujan, tetapi di +ndonesia belum ditetapkan metoda yang baku. Praktikum kali ini memperkenalkan beberapa metoda yang ada. adan &eteorologi Dunia -C&J memberikan sarannya mengenai kerapatan minimum jaringan stasiun hujan adalah satu stasiun, digunakan untuk melayani daerah seluas !00"(50 km( bagi daerah yang mempunyai topograi pegunungan di daerah tropis, dan satu stasiun untuk melayani daerah seluas 00"900 km ( untuk daerah daratan. Patokan ini bersiat umum, untuk daerah dengan karakteristik iklim dan topograi tertentu
6|Curah Hujan Areal
dan tergantung dari tingkat ketelitian hasil presipitasi yang dikehendaki, satu alat penakar hujan dapat mewakili daerah dengan luas berbeda dari ketentuan tersebut di atas. )ingkat ketelitian hasil pengukuran #urah hujan dalam suatu sistem jaringan kerja tergantung tidak hanya pada keseluruhan kerapatan alat"alat penakar hujan tetapi juga pada penyebaran alat"alat penakar hujan. etelitian pengukuran #urah hujan tersebut di atas dapat ditingkatkan dengan #ara mempertimbangkan pola 4ariabilitas spasial #urah hujan di tempat tersebut dan menggunakan pola 4ariabilitas tersebut sebagai dasar penentuan jumlah dan keduduikanalat"alat panakar hujan. Kal ini dapat dilakukan dengan berbagai #ara, antara lain, alat"alat penakar hujan ditempatkan berdasarkan klasiikasi topograi, ketinggian tempat, kemiringan lereng dan kedudukanarah terhadap angin -aspect -larke et al, !9=3. 2esudah tipe penakar hujan dipilih, maka langkah selanjutnya adalah memutuskan jumlah minimum penakar yang dibutuhkan untuk suatu kawasan. Cilson . & memberikan tabel untuk menentukan kerapatan s tasiun hujan berdasarkan keluasan dari D$2, seperti pada tabel berikut% Jumlah tas"un Hujan %ang D"!erlukan Untuk Ukuran DA Dengan Luas Tertentu Luas DA
Jumlah tas"un Hujan
M"l&
Km&
!0
(
(
!00
(0
500
!300
!(
!0000
(00
!5
(0000
5(00
(0
30000
=800
(*
2ementara itu, 2oyan Dt. &ajo ayo -!988 telah mengadakan penelitian di D$2 imanuk dengan tujuan untuk meneliti dan memilih lokasi stasiun hujan yang tepat serta mewakili suatu D$2. &etode yang digunakan oleh 2oyan adalah dengan melakukan pembagian D$2 imanuk menjadi beberapa kelompok -7one. emudian dari masing"masing 7one dilakukan pemilihan stasiun hujan yang dianngap tepat serta mewakili sehingga akhirnya se#ara keseluruhan dari D$2 biaLsa dihasilkan stasiun"stasiun hujan yang terpilih. N'
Jangka
7|Curah Hujan Areal
Kemungk"nan Kesalahan Terha(a!
Pengamatan #Thn$
Pengamatan Kerja Panjang #)$
!
!
M 50 sampai "*0
(
3
M (= sampai "(*
3
5
M! sampai "(*
*
!0
M sampai "8
5
(0
M 3 sampai "3
30
M ( sampai "(
D. Curah Hujan urah hujan -mm merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. urah hujan ! -satu millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Presipitasi -hujan merupakan salah satu komponen hidrologi yang paling penting. Kujan adalah peristiwa jatuhnya #airan -air dari atmoser ke permukaan bumi. Kujan merupakan salah satu komponen input dalam suatu proses dan menjadi aktor pengontrol yang mudah diamati dalam siklus hidrologi pada suatu kawasan -D$2. Peran hujan sangat menentukan proses yang akan terjadi dalam suatu kawasan dalam kerangka satu sistem hidrologi dan mempengaruhi proses yang terjadi didalamnya. &ahasiswa akan belajar tentang bagaimana proses terjadinya hujan, aktor"aktor apa saja yang mempengaruhinya, bagaimana karakteristik hujannya dan mempelajari #ara menghitung rata"rata hujan pada sutau kawasan dengan berbagai model penghitungan rata"rata hujan. ;aktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya #urah hujan di suatu daerah % !. ;aktor /aris Bintang menyebabkan perbedaan kuantitas #urah hujan, semakin rendah garis lintang semakin tinggi potensi #urah hujan yang diterima, karena di daerah lintang rendah suhunya lebih besar daripada suhu di daerah lintang tinggi, suhu yang tinggi inilah yang akan menyebabkan penguapan juga tinggi, penguapan inilah yang kemudian akan menjadi hujan dengan melalui kondensasi terlebih dahulu. (. ;aktor etinggian )empat, 2emakin rendah ketinggian tempat potensi #urah hujan yang diterima akan lebih banyak, karena pada umumnya semakin rendah suatu daerah suhunya akan semakin tinggi. 3. arak dari sumber air -penguapan, semakin dekat potensi hujanya semakin tinggi. *. $rah angin, angin yang melewati sumber penguapan akan membawa uap air, semakin jauh daerah dari sumber air potensi terjadinya hujan semakin sedikit.
8|Curah Hujan Areal
5. Kubungan dengan deretan pegunungan, banyak yang bertanya, >kenapa di daerah pegunungan sering terjadi hujan'? hal itu disebabkan uap air yang dibawa angin menabrak deretan pegunungan, sehingga uap tersebut dibawa keatas sampai ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi, ketika uap ini jenuh dia akan jatuh diatas pegunungan sedangkan dibalik pegunungan yang menjadi arah dari angin tadi tidak hujan -daerah bayangan hujan, hujan ini disebut hujan orograik. . ;aktor perbedaan suhu tanah -daratan dan lautan, semakin tinggi perbedaan suhu antara keduanya potensi penguapanya juga akan semakin tinggi. =. ;aktor luas daratan, semakin luas daratan potensi terjadinya hujan akan semakin ke#il, karena perjalanan uap air juga akan panjang.
E. Curah Hujan Rata*Rata $da tiga metode yang dipakai untuk menentukan ketinggian hujan rata"rata
- Average depth of rainfall dari suatu daerah dengan menggunakan data"data stasiun pengamatan% +. Met,(e Ar"tmat"k &etode ini dipakai untuk daerah"daerah datar dengan pos pengamatan hujan tersebar merata, an masing"masing pos mempunyai hasil pengamatan yang tidak jauh berbeda dengan hasil rata"ratanya. Bangkah"langkahnya sebagai berikut% Plot semua lokasi stasiun pengukuran dan tingi hujan yang ada di sekitar • •
daerah aliran sungai yang akan ditentukan #urah hujan wilayahnya. )entukan berapa banyaknya stasiun pengukuran hujan yang terle tak di
•
dalam batas daerah aliran sungai tersebut. umlahkan tinggi hujan dari sejumlah stasiun pengukuran hujan yang
•
telah ditentukan. urah hujan wilayah diperoleh dengan #ara membagi jumlah tinggi hujan hasil tahap kerja # dengan banyaknya stasiun pengukuran hujan hasil tahap kerja b.
Eumus %
Pr
N )inggi ujan rata"rata.
P! , P( , P3 , P* , Pn
N )inggi hujan tiap stasiun pengamatan.
n
N umlah stasiun pengamatan.
9|Curah Hujan Areal
&. Met,(e P,l"g,n Th"essen &etode ini bisa digunakan untuk daerah"daerah dimana distribusi dari
pengamatan hujan tidak tersebar merata. Kasilnya lebih teliti. Bangkah" langkahnya sebagai berikut% 2ambungkan setiap stasiun pengukuran hujan dengan stasiun • pengukuran terdekatnya terutama untuk stasiun"stasiun pengukuran hujan yang berada dalam dan paling dekat dengan batas daerah aliran •
sungai. 2ambungkan antara stasiun akan membentuk deret segitiga yang tidak
•
boleh saling memotong satu sama lain. )entukan titik tengah dari setiap sisi segitiga kemudian buatlah sebuah garis tegak lurus terhadap masing"masig sisi segiiga tersebut tepat di titik tengahnya. Kubungkan setiap garis tegak lurus tersebut satu sama lain sehingga
•
membentuk poligon"poligon dimana setiap poligon hanya diwakili oleh satu stasiun pengukuran hujan yang berada di dalam atau paling dekat dengan batas daerah aliran sungai. )entukan luas daerah masing"masing poligon dengan mengunakan
•
•
planimeter atau kertas milimeter blok. umlah dari luas daerah masing"masing poligon akan sama dengan total
•
luas daerah aliran sungai. )entukan presentase luas dari setiap poligon terhaap luas totaldaerah
•
aliran sungai. alikan presentase luas setiap poligon -hasil tahap kerja dengan tinggi
•
hujan yang jatuh di dalam poligon"poligon tersebut. urah hujan wilayah diperoleh dengan #ara menjumlahkan perkalian persentase luas poligon dengan tinggi hujan yang jatuh di dalam poligon tersebut -penjumlahan setiap perkalian pada tahap kerja g.
Eumus %
Pr
N )inggi hujan rata"rata.
P!, P(, P3, P*, Pn
N )inggi hujan tiap pos hujan.
$!, $(, $3, $*, $n
N Buas wilayah tiap pos hujan.
$ total
N Buas wilayah total dari semua pos hujan.
10 | C u r a h H u j a n A r e a l
-. Met,(e Is,het &etode ini dipakai untuk menentukan hujan rata"rata pada daerah bargunung
dan sebaran stasiunpos pengamatan yang tidak merata. Kasilnya lebih teliti dibandingkan dengan metode sebelumnya. Bangkah"langkahnya sebagai berikut% Plot semua lokasi stasiun pengukuran dan tinggi hujan yang ada di • sekitar darah aliran sungai yang akan ditentukan #urah hujan • •
wilayahnya. )entukan inter4al #urah hujan yang akan digunakan. /ambar isohyet -garis yang menghubungkan tempat"tempat yang mempunyai #urah hujan yang sama berdasarkan inter4al yang telah ditentukan, berturut"turut mulai dari inter4al yang paling besar samapai inte4al yang palinh ke#il. Dalam beberapa hal isohyet merupakan hasil interpolasi linier antara #urah hujan pada pada dua stasiun pengukuran
•
yang berdekatan. )entukan #urah hujan rata"rata diantara setiap isohyet -isohyet rata"rata
•
dengan metode rata"rata hitung. )entukan total luas daerah yang di#akp oleh setiap isohyet dengan
• • •
menggunakan planimeter atau kertas milimeter blok. )entukan luas neto dari masing"masing daerah. alikan masing"masing isohyet rata"rata. $kumulasikan hasil dari masing"masing perkalian antara isohyet rata" ratadengan luas netto daerahnya berturut"turut dari inter4al isohyet
•
tinggi ke isohyet terendah. )entukan hujan eki4alen yang jatuh di setiap luasan netto isohyet dengan #ara membagi akumulasi nilai pada masing"masing inter4al isohyet.dengan total luas daerah yang di#akup oleh masing"masing
•
inter4al isohyet. urah hujan wilyah diperoleh dari hujan eki4alen yang jatuh pada luasan netto yang paling ke#il.
Eumus %
Pr
N )inggi hujan rata"rata.
11 | C u r a h H u j a n A r e a l
P!, P(, P3, Pn
N )inggi hujan antara garis isohyet.
$!, $(, $3, $n
N Buas wilayah antara garis isohyet.
$ total
N Buas wilayah total pos hujan.
BAB III PEMBAHAAN A. Pem/ahasan )erdapat = buah stasiun hujan. Pada bulan 2eptember terukur hujan 2t. $N *mm,
2t. N 0 mm, 2t. N 5(mm, 2t. DN *8mm, 2t. N 50mm, 2t. ;N*0mm, 2t. /N 3mm. Dan luas total daerah yang di#akup = stasiun itu 5=,(0 km. Kitung #urah hujan rata"rata dengan metode $ritmatik, )hiessen, dan +sohyetO +. Ar"tmat"k
&. P,l"g,n Th"essen tas"un
Hujan P #mm$
! ( 3 * 5 =
* 0 5( *8 50 *0 3
12 | C u r a h H u j a n A r e a l
Luas P,l"g,n #km&$ .5 !0.5( 8.0( 9.08 .3( =.*( 9.(8 5=.(0
-. Is,het tas"un ! dan ( 3, *, dan 5 dan =
Is,het #P$ ( 50 38
Luas Daerah #A$ !=.9* !.(( ((.* 5=.(0
BAB I0 PENUTUP
A. Kes"m!ulan Dari data yang dihasilkan terdapat poligon yang didapat dalam suatu aliran
sungai. 2etiap poligon memiliki luas yang berbeda"beda. Dalam tiga #ara yang
13 | C u r a h H u j a n A r e a l
telah dilakukan untuk menentukan #urah hujan wilayah memiliki nilai yang berbeda"beda. Dari hasil yang diperoleh ternyata dari tiga #ara yang digunakan dalam menentukan rata"rata #urah hujan wilayah metode +sohyet adalah yang paling akurat. at#hment area -daerah tangkapan air merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak"anak sungainya, yang berungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari #urah hujan ke danau atau ke laut se#ara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topograis yang dapat berupa punggung"punggung bukit atau gunung dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh akti4itas daratan. B. Kr"t"k (an aran Dari u $ritonang % !. &emperbaiki langkah penggunaan metode Polygon )hiessen. (. )ampilan harus point"point. 3. &embuat kesimpulan dan datar pustaka.
Dari kelompok % !. Perbaiki gambar #ontoh soal. (. Penjelasan sedikit kurang.
Da1tar Pustaka
$sdak hay, (00!. Kidrologi dan Pengelolaan Daerah $liran 2ungai. /adjah &ada 1ni4ersity Press, ogyakarta.
Cilson, . &., !989. Kidrologi )eknik. +nstitut )eknologi andung, andung.
Kadisusanto, 6., (0!!. $plikasi Kidrologi. ogja &edia 1tama, ogyakarta.
14 | C u r a h H u j a n A r e a l
http%pepradewa.blogspot.#o.id(0!(!0penentuan"jaringan"stasiun"hujan.html
https%myjihadsoul.wordpress.#om(0!30!!menentukan"hujan"rerata
komunitas"atlas.blogspot.#o.id(0!005#urah"hujan"rara"rata.html
http%www.pengertianilmu.#om(0!50=normal"0"alse"alse"alse"en"us"Q" none(!.html
http%i4anmitahulikri9(.blogspot.#o.id(0!3!0#at#hment"area.html
Lam!"ran
15 | C u r a h H u j a n A r e a l
16 | C u r a h H u j a n A r e a l