LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT “TOOLBOX”
Disusun Oleh : 1. Ahmad Mamba Udin 2. Driaxa Azi
Me 1 B / (3.21.15.1.04) Me 1 B / (3.21.15.1.10)
PROGAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2016
KATA PENGANTAR
Yang pertama kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya laporan praktikum kerja pelat ini, sehingga dapat kami jilid dan kami sajikan guna memenuhi tugas kuliah Workshop. Juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu terselesaikannya laporan ini. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Tri W. S.T, M.T selaku dosen pengampu yang telah sangat membantu dan mengarahkan kami dalam penyusunan laporan praktikum ini. Laporan ini kami buat berdasarkan data-data yang telah kami peroleh di lapangan, setelah melakukan proses fabrikasi kerja pelat (Tool Box). Dengan terselesaikannya laporan praktikum ini kami berharap dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan semoga dengan laporan ini kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Kami selaku penyusun siap menerima saran serta kritikan sehingga dapat menyempurnakan laporan praktikum ini. Akhirnya kami berharap laporan ini dapat bermanfaat baik bagi kami maupun orang lain yang membacanya dan tentunya laporan ini bisa diterima oleh dosen pembimbing. Semarang,
April 2016
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Yang dimaksud kerja plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (pelat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya. Yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah : menggunting,
melukis,
melipat,
melubangi,
meregang,
pengawatan,
mengalur,
menyambung dan lain-lain. Dalam laporan materi pengerjaaan plat kali ini akan membahas tentang : a. Proses Pemotongan Plat b. Proses Tekuk (Bending)
a) Proses Pemotongan Plat Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat adalah mesin gullotine. Mesin gullotine terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu : mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik. Di workshop sendiri alat yang digunakan untuk praktikum pemotongan adalah mesin gullotine manual. Mesin gullotine manual pemotong plat pada dasarnya menggunakan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki operator pekerja. Plat yang dipotong pada mesin gullotine manual ini ± 0,8 mm. Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan plat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong plat. Untuk mengurangi besarnya gaya geser sewaktu terjadinya proses pemotongan. Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini di pengaruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil pemotongan plat yang baik, plat yang dipotong harus sesuai dengan garis pemotongan yang telah dibuat
b) Proses Tekuk (Bending) Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending manual dan hydraulic pipe bender. Bending manual digunakan
untuk melipat atau menekuk plat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder. Secara mekanika proses penekukan ini terdari dari dua komponen gaya yaitu : gaya tarik dan gaya tekan. Didalam proses penekukan akan mengalami proses pembengkokan yang terdiri dari peregangan, netral, dan pengkerutan. Daerah peregangan akan terlihat pada sisi luar pembengkokan, di mana pada daerah ini tejadi deformasi plastis atau perubahan bentuk. Peregangan ini yang akan menyebabkan plat mengalami perubahan panjang. Daerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perubahan panjang. Dan daerah pengkerutan merupakan daerah yang mengalami pengurangan panjang akibat penekukan. Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, di mana pada daerah ini
mengalami pengkerutan dan penambahan
ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yaitu pependekan atau pengurangan panjang akibat gaya tekan yang dialami oleh plat. Proses ini dilakukan dengan menjepit plat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian plat yang akan mengalami penekukan.
1.2 Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mengerti cara membuat pola, dan melipat benda kerja (plat) / logam lembaran.
Agar mahasiswa dapat mmbuat pola, pemotongan dan pelipatan benda kerja plat / logam lembaran secara benar.
Agar mahasiswa dapat memiliki keterampilan tangan dalam pembuatan perkakas yang terbuat dari bahan plat.
Memiliki keterampilan memotong dan menekuk plat dengan berbagai macam alat potong dan alat bending.
Memahami prinsip dan cara menggergaji dengan baik dan benar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TEORI DASAR Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah : melukis, melipat, melubangi, meregang, menyambung, dan lainlain. Dalam melakukan praktikum proses fabrikasi kerja plat kita harus melakukannya sesuai dengan urutan atau langkah-langkah kerja sebagai berikut ini : 1. Pembuatan gambar kerja 2. Menghitung panjang bentangan plat 3. Menghitung besarnya bending (penekukan) 4. Melakukan pemotongan plat 5. Melakukan pembendingan plat 6. Assembling (perakitan)
BAB III ALAT DAN BAHAN
A. ALAT Alat-alat yang digunakan untuk membuat tool box dalam praktikum kerja plat adalah sebagai berikut : 1. Penggores 2. Mistar Baja 3. Palu 4. Tang 5. Mesin Bending (Manual dan Hydraulic Pipe Bender) 6. Mistar Siku 7. Kikir 8. Gergaji Tangan 9. Drill 10. Penitik 11. Ragum 12. Mesin Potong Plat 13. Gunting Plat
B. BAHAN Bahan yang digunakan untuk pembuatan tool box dalam praktikum kerja plat adalah sebagai berikut : 1. Plat (dengan tebal 0,8 mm) 2. Round Steel 5 mm)
BAB IV KESELAMATAN KERJA
Dalam bekerja kita harus memperhatikan 3 hal yang sangat penting demi keamanan kita, yaitu 3K yang artinya adalah Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja. Di bawah ini hal-hal yang merupakan keselamatan kerja dalam pratikum di workshop adalah : 1. Jangan memakai jam tangan, cincin, dll pada waktu praktikum. 2. Jangan menyimpan alat-alat tajam (pena, penggaris, dll) didalam saku pakaiaan. 3. Jangan menghilangkan bekas serbuk besi dengan tangan telanjang. Pakailah sikat atau lap untuk membersihkannya. 4. Jangan mengangkat perlengkapan-perlengkapan yang berat dengan menggunakan tangan kosong. 5. Jangan menggunakan alat-alat yang telah rusak atau aus. 6. Jangan menggunakan kikir, skibber, dll tanpa ada gagangnya. 7. Pakailah wearpack dan APD yang sesuai standard. 8. Periksalah alat ukur maupun tools yang akan digunakan. 9. Segera melapor dosen jika terjadi kecelakaan kerja.
BAB VI PERHITUNGAN BENDING
Rumus dasar :
X = {UL – n (R + t)} + n
A 2
Keterangan : X
= Panjang sebelum dibending / ditekuk (mm)
UL = Ukuran luar (mm) n
= Jumlah tekanan
t
= Tebal plat (0.8 mm)
A (90º) = 1.97 A (60º) = 1.31
PENGHITUNGAN PANJANG PLAT SEBELUM DITEKUK
BENDA KERJA 1
X1 = {UL – n (R + t)} n
A 2
1.97
= {75 – 1 (1 + 0.8)} + 1
2
= (75 – 1.8) + 0.985 = 73.2 + 0.985 = 74.185 mm X2 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {150 – 2 (1 + 0.8)} + 2
1.97 2
= (150 – 3.6) + 1.97 = 146.4 + 1.97 = 148.37 mm X3 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {75 – 2 (1 + 0.8)} +
1.97
1.31
2
2
+
= (75 – 3,6) + 0.985 + 0.655 = 71.4 + 0.985 + 0.655 = 73.04 mm X4 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {8 – 1 (1 + 0.8)} + 1 = (8 – 1.8) + 0.655 = 6.2 + 0.655 = 6.855 mm
1.31 2
Hingga didapatkan benda hasil benda potong dengan ukuran : Panjang = X1 + X2 + X3 + X4 = 74 + 148 + 73 + 7 = 302 mm Lebar
= 300 mm
BENDA KERJA 2
X1 = {UL – n (R + t)} n = {12 – 1 (R + t) + 1 = (12 – 1.8) + 0.985 = 10.2 + 0.985
A 2
1.97 2
= 11.185 mm X1 = X2 = X3 X2 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {148 – 2 (1 + 0.8)} + 2
1.97 2
= (148 – 3.6) + 1.97 = 144.4 + 0.98 = 146.37 mm X4 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {73 – 1 (1 + 0.8)} + 1
1.97 2
= (73 – 1.8) + 0.985 = 71.2 + 0.985 = 72.85 mm X5 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {8 – 1 (1+0.8)} + 1
1.97 2
= (8 – 1.8) + 0.985 = 6.2 + 0.985 = 7.185 mm X6 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {98 – 2 (1 + 0.8)} + 2 = (98 – 3.6) + 1.97 = 94.4 + 1.97 = 96.37 mm
1.97 2
Hingga didapatkan hasil benda potong dengan ukuran sebagai berikut : Panjang = X1 + X2 + X3 = 11+
146 + 11
= 168 mm Lebar = X5 + X6 + X7 = 11 + 96 7 = 114 mm
BENDA KERJA 3
X1 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {53 – 1 (1 + 0.8)} + 1 = (53 – 1.8) + 0.2955
0.591 2
= 51.5 + 0.2955 = 51.80 mm X2 = {UL – n (R + t)} n
A 2
= {54 – 2 (1 + 0.8)} + 2 = (54 – 3.6) + 0.591 = 50.4 + 0.591 = 50.991 mm X3 = X1 Panjang = X1 + X2 +X3 = 52 + 51 + 52 = 155 mm Lebar = 300 mm BENDA KERJA 4
0.591 2
Panjang = 30 + 10 + 50 = 90 mm Lebar
= 10 + 10 + 10 = 30 mm
BENDA KERJA 5
Panjang bentangan = 11 + ∏ . d + 17 + ∏ . d + 11 = 11 +
22
22
7
7
= 83 mm Lebar = 20 mm
. 7 + 17 +
. 7 + 11
BENDA KERJA 6
Panjang besi = 20 + 25 + 25 + 90 + 25 + 25 + 20 = 230 mm
BAB VII PENUTUP
1. KESIMPULAN Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri kita agar kita tidak terluka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja ketika dirakit akan mendapatkan kecocokan antar bagian yang satu dan lainnya dan mendapatkan hasil yang baik dan benar dalam bekerja, khususnya pada pembuatan macam-macam lipatan tepi tidaklah mudah. Kita harus benar-benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari alat-alat kerja. 2. SARAN Diharapkan pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian keselamatan kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruangan laboratorium dasar proses produksi dan kerjasama tim sangat di butuhkan dalam praktek hendaknya setiap perorangan dalam tim memegang satu bagian benda kerja agar cepat selesai.