PAHAM NASIONALISME PENGERTIAN
Kita sebagai warga negara indonesia tentu sudah sangat sering mendengar kata Nasionalisme, apa lagi ketika kita duduk di bangku sekolah, hampir setiap hari kita menemukan kata Nasionalisme, akan tetapi tidak semua orang mengerti apa arti Nasionalisme itu it u sendiri, oleh karena itulah pada kesempatan kali ini, shobat genggam internet akan mencoba untuk membahasnya kepada teman-teman semua, agar nantinya teman-teman bisa lebih terbantu dengan adanya artikel yang bertajuk Pengertian Nasionalisme ini. Secara umum Nasionalsme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan cita-cita bersama untuk kepentingan nasional. sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa. Pengertian Nasionalisme Secara Sederhana adalah semangat kebangsaan, perasaan kebangsaan, yaitu semangat cinta atau perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air melebihi apapun juga. Sedangkan Secara Umum, Pengertian Nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara yang memiliki tujuan atau citacita bersama untuk kepentingan nasional. Dengan praktek Nasionalisme tampak sebagai gerakan yang memperjuangkan atau mempertahankan kemerdekaan/kebebasan, kemakmuran atau kepentingan-kepentingan lainnya dari sesuatu bangasa. Penganut Nasionalisme disebut dengan Nasionalis. Kita sering juga mendengar/menjumpai istilah Negara Nasional yang dimaksudkannya adalah suatu negara yang kekuasaan pemerintahan meliputi dan diakui seluruh daerah negara. Pengertian Nasinalisme Menurut Beberapa Ahli Ir. Soerkano
Pilar kekuatan bangsa-bangsa yang terjajah untuk memperoleh kemerdekaan. Anderson
Pengertian Nasionalisme adalah kekuatan dan kontinuitas dari sentimen nasional dengan mementingkan nation. Lothrop Stoddard
Nasionalisme sebagai gejala Pengertian Nasionalisme psikologis yang mengatakan bahwa pengertian nasionalisme adalah suatu keadaan ke adaan jiwa jiw a atau suatu kepercayaan keperc ayaan yang dianut oleh sejumlah besar manusia sehingga mereka membentuk suatu kebangsaan. Joseph Ernest Rehan
Kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan. H.Kohn
Nasionalisme adalah suatu sua tu prinsip politik yang beranggapan bahwa b ahwa unit nasional dan politik seharusnya seimbang. Prof. Dr. M. Dimyani Hartono. SH
Rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat dilepaskan dari rasa patriotisme.
Ernest Gellenervia
Nasionalisme adalah keseimbangan antara rasa nasional terhadap bangsa dengan kekuatan berpolitik.
BENTUK-BENTUK NASIONALISME Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil)
Nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela. Bentuk nasionalisme dibangun pertama-tama oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan tulisannya. Di antara tulisannya yang terkenal adalah buku yang berjudul Du Contract Social (kontrak sosial). Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme
Nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotan suatu bangsa bersifat secara turun temurun. Seperti joko merupakan orang dari jawa karena orang tua dan nenek moyangnya berasal dari suku Jawa. Joko menggunakan bahasa Jawa karena bahasa itu dipakai oleh orang tuanya dan orang-orang sebelumnya. Nasionalisme romantik
Bentuk nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah (organik) dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras. Nasionalisme romantik menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik. Contohnya adalah cerita rakyat (folklore) “Grimm Bersaudara” yang diambil dari tulisan Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. Nasionalisme budaya, adalah nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan tidak bersifat turun temurun misalnya warna kulit atau ras atau bahasa. Contohnya adalah rakyat cina yang menganggap negara berdasarkan budaya bersama. Unsur ras telah dikesampingkan sehingga golongan minoritas telah dianggap sebagai rakyat Cina kesediaan Dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Cina juga membuktikan keutuhan budaya Cina. Nasionalisme kenegaraan
Merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang sering dikombinasikan dengan nasionalisme etnis. Dalam nasionalisme kenegaraan, bangsa adalah suatu komunitas yang memberikan kontribus terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara. Contoh nasionalisme kenegaraan adalah fasisme italia yang menganut slogan Mussolini: Tutto nello stato, niente al di fuori dello stato, nulla contro lo stato (semuanya di dalam negara, tidak ada satupun yang di luar negara, tidak ada satupun yang menentang negara). Tidaklah mengherankan jika nasionalisme ini bertentangan dengan cita-cita kebebasan individual dan prinsip demokrasi liberal. Nasionalisme agama
Nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Seperti semangat nasionalisme di Irlandia yang bersumber dari agama Hindu. Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis. agama hanya merupakan simbol dan bukanlah motivasi utama.
PAHAM LIBERALISME
PENGERTIAN
Liberalisme adalah salah satu jenis paham atau ideologi yang mengutamakan kebebasan atau kemerdaan individu dalam segala hal, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, agama, dan lainnya. Paham Liberalisme merupakan paham yang menolak segala bentuk pembatasan terhadap suatu individu. Menurut paham ini, masyarakat dan negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasan individu, karena masyarakat dan negara juga terbentuk karena adanya individu. Dalam masyarakat modern saat ini, liberalisme biasanya dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, karena keduanya memegang kuat konsep kebebasan. Orang-orang yang menganut paham ini disebut leberalis. Walaupun kebebasan individu ini tidak ada pembatasnya, tetapi bukan berarti kebebasan ini adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan. Jadi tetap ada keteraturan dalam ideologi ini, dengan kata lain, bebas bukan yang sebebas-bebasnya. SE J AR AH
Meskipun ada banyak informasi berbeda tentang awal mula lahirnya liberalisme, tetapi kebanyakan sejarawan biasanya akan merujuk pada peristiwa revolusi Perancis abad ke 18. Pada masa ini terjadi protes terhadap kepincangan sistem yang telah berakar kuat di Perancis. Sebagai warisan sejarah, saat itu di Perancis terdapat pemisahan golongan, ada golongan berhak istimewa dan golongan tanpa hak. Golongan pertama menguasai segalanya, mereka terdiri dari keluarga kerajaan, dan pemuka agama. Golongan kedua tidak memiliki hak apapun, mereka adalah rakyat prancis (baik yang kaya maupun yang miskin). Golongan tanpa hak ini, baik dia rakyat kaya atau miskin, mereka harus patuh pada golongan dengan hak istimiwa. Karena dinilai terlalu banyak ikut campur dalam bidang ekonomi, sosial, agama, dan politik. Maka golongan tanpa hak menuntuk kemerdekaan dan memperjuangkan kebebasan mereka. Pada tahun 1789 merupakan puncak Revolusi Perancis, orang-orang yang mengadakan revolusi ini kemudian disebut dengan golongan liberal. Gerakan mewujudkan liberalisme membutuhkan waktu yang panjang dan lama, Perancis sendiri baru benar-benar dapat melaksanakan liberalisme pada tahun 1870. Kemudian setelah itu Liberalisme menyebar luas ke negara Eropa lainnya. C I R I – C I R I D A N N I L A I P OK OK L I B E R A L I S M E
1. Kesempatan yang Sama (Hold The Basic Equality of All Human) Setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama dalam segala bidang. Tetapi bukan berarti kesempatan yang sama ini juga akan memberikan hasil yang sama bagi setiap orang. Hasil yang akan didapatkan setiap orang berbeda-beda tergantung kepada sumber daya yang dimiliki, tenaga, kerja keras, dll. Terlepas dari itu, persamaan kesempatan merupakan hal yang mutlak dalam paham liberalisme. 2. Perlakuan yang Sama (Treat the Others Equally) Karena mempunyai kesempatan yang sama, maka dalam setiap penyelesaian masalahmasalah yang dihadapi (dalam segala bidang), baik itu politik, ekonomi, sosial, kebudayaan,
atau kenegaraan, maka setiap orang akan mendapatkan perlakuan yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan menghilangkan egoisme individu. 3. Pemerintahan ditentukan dengan Persetujuan dari yang Diperintah (Goverment by The Consent of The People) Penentuan pihak-pihak yang memegang kekuasaan harus mendapat persetujuan dari rakyat yang akan diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi bertindak menurut kehendak rakyat. 4. Berjalannya Hukum (The Rule of Law) Pada dasarnya, negara berfungsi untuk membela dan memakmurkan rakyat. Oleh karena itu dalam menjalankan sebuah negara, maka terdapat peraturan hukum yang dapat melindungi dan mempertahankan hak rakyatnya. Negara tersebut harus memiliki patokan hukum tertinggi, yang menghargai hak – hak kebebasan dan persamaan kedudukan. Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian adalah kepentingan individu.
K E L E B I H A N D A N K E K UR A N G AN L I B E R A L I S M E
1. Kelebihan Liberalisme Menumbuhkan inisiatif masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
Setiap individu memiliki kebebasan yang sama. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi karena terjadi persaingan antar individu dalam masyarakat. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa gangguan dari siapapun. Kontrol Pers berlaku secara bebas, berita yang tersebar dapat mengandung kritik tajam yang membangun negara menjadi lebih baik. Kegiatan ekonomi efektif dan efisien karena didasarkan atas motif mencari keuntungan.
2. Kekurangan Liberalisme Individu yang memiliki sumber daya lebih cenderung mengekspoitasi golong pekerja, sehingga akan timbul masalah, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin.
Muncul monopoli terhadap masyarakat kecil atau miskin. Karena pers dikuasai oleh pihak swasta. Berita yang disajikan bisa saja hanya untuk mendukung misi dan kepentingan mereka. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Persaingan yang bersifat bebas membuat banyak orang yang pendapatannya sangat besar, dan tidak sedikit yang pendapatannya sangat kecil. Akan muncul kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih rendah dari masyarakat lain.