Teknik Pengawatan PCB BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BE BELAKANG
Bagi mahasiswa Politeknik Teknologi Padang sesudah melaksanakan praktek bengkel diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pekerjaanya kedalam bentuk laporan yang diserahkan sebelum akhir ujian semester. Didalam laporan ini terdiri dari tiga macam pekerjaan atau hasil praktek yang akan dilaporkan yaitu : Pembuatan PCB dan Pengawatan, Pembuatan Lay Out PCB dan Perakitan Flip-Flop, Pembuatan Clock Generator. Semua hasil praktek yang dilakukan dibengkel telkom ini telah diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada praktek kerja bengkel ini job yang dipa dipaka kaii seba sebaga gaii cont contoh oh disad disadur ur dari dari buku buku refere referens nsii TEDC TEDC Band Bandun ung g dan dan dari dari Politeknik Teknologi Padang sendiri. Deng Dengan an adany adanyaa prak praktek tek beng bengke kell ini ini akan akan menam menamba bah h peng penget etah ahua uan n bagi bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan studi dan jurusannya. Hal ini sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa nantinya dalam menghadapi dunia kerja yang penuh dengan kemajuan teknologi. Dan diharapkan mahasiswa lainnya dan dapat menunjukkan kemampuannya sebagai tenaga kerja yang trampil dan profesional bila sudah memasuki dunia kerja.
2.
TUJUAN
Adapun tujuan diadakannya praktek bengkel mekanik antara lain : 1. Agar Agar maha mahasi siswa swa dapa dapatt meng mengena enall dan dan meng mengeta etahu huii alat-a alat-ala latt yang di bengkel. 2. Agar Agar mahasiswa mahasiswa mengeta mengetahui hui fungsi fungsi dan kegunaa kegunaan n dari peralata peralatan n yang yang ada di bengkel. 3. Agar mahasisw mahasiswaa menjadi menjadi terampil terampil dalam berbagai berbagai pekerjaan pekerjaan seperti seperti : a. Mera Merang ngka kaii jalur jalur PCB PCB seca secara ra Manu Manual al b. Membuat lay out menggunakan menggunakan software Aplikasi c. Melarut PCB. d. Meny Menyold older er komp kompon onen en..
Ervina Ariyanti 1001053002 1
Teknik Pengawatan PCB 4. Agar Agar mahasiswa mahasiswa lebih berdis berdisipl iplin in dalam waktu waktu pekerjaa pekerjaan n dan disipl disiplin in terh terhad adap ap semua semua pera peratu tura ran n demi demi kesel keselam amat atan an kerja kerja dan dan kese keselam lamat atan an peralatan. 5. Agar Agar mahasiswa mahasiswa dapat dapat meningka meningkatka tkan n kesaba kesabaran ran serta keteliti ketelitian an dalam bekerja. 6. Agar Mahasiswa Mahasiswa dapat dapat terlatih terlatih dalam dunia Kerja nantinya. nantinya. 7. Untuk Untuk menin meningka gkatkan tkan ketek ketekuna unan n dalam beker bekerja. ja. Tujuan Umum Pembuatan Laporan
Beberap Beberapaa hal yang yang menjad menjadii tujuan tujuan dalam dalam pembua pembuatan tan lapora laporan n ini secara secara umum umum dapat penulis berikan di sini antara lain :
a) Mahasiswa dapat menyerap, memahami dan mengaplikasikan teori-teori yang didapatnya dalam mata kuliah Bengkel Pengawatan dan Teknologi PCB ini.
b) Mahasiswa dapat menemukan alternatif pemecahan dari sebuah masalah yang ditemuinya di lapangan.
c) Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bidang yang ditekuninya dalam hal usaha pengumpulan data dan referensi. Mahasiswa wa dapat dapat memban membantu tu pihak pihak akadem akademik ik ( perpus perpustak takaan aan ) untuk untuk d) Mahasis menyediakan literatur yang relevan dalm menunjang perkuliahan. Mahasiswa swa dapa dapatt melat melatih ih kema kemamp mpua uann nnya ya menu menuan angk gkan an pemi pemiki kira ran n e) Mahasi kedalam sebuah karya tulis berbentuk laporan.
Tujuan Khusus Praktikum Bengkel Pengawatan dan Tek. PCB
Selain tujuan umum yang telah dijelaskan di atas, masing-masing job yang dibahas memiliki tujuan tersendiri, yaitu : 1. Job I ( Latihan Latihan Membuat Membuat PCB Matrik dengan dengan Spido Spidoll Permanen Permanen dan Pengawatan ) Pada akhir job ini, praktikan diharapkan dapat :
a)
Membaca gambar teknik dengan baik
b)
Memindahkan dari skematik diagaram ke papan tembaga yang
tersedia
c)
Membuat bulatan terminal langsung pada PCB
Ervina Ariyanti 1001053002 2
Teknik Pengawatan PCB
d)
Memproses PCB dengan menggunakan spidol permanen
dengan baik dan benar
1.
e)
Menyolder dengan baik dan benar
a)
Memelihara peralatan untuk menyolder dengan baik dan benar
f)
Mengontrol lingkungannya, selama melakukan praktek
Job II (Latihan Membuat Lay Out dan PCB Flip-Flop) Pada akhir job ini, praktikan diharapkan :
a)
Mengubah dari rangkaian skematik diagram menjadi gambar
atau jalur Flip-Flop / PCB
b)
Memproses
Flip-Flop
dengan
baik dan benar,
dengan
decondalo / spidol Flip-Flop / PCB
c)
2.
Membor PCB dengan benar
Job III ( Latihan Membuat Lay Out dan PCB Clock Generator ) Pada akhir job, praktikan diharapkan dapat :
a)
Mengubah dari rangkaian skematik diagram menjadi gambar
atau jalur Catu Daya Variabel
b)
Membor PCB dengan benar
c)
Menghasilkan sebuah rangkaian dengan metode setrika
Organisasi bengkel.
Di bengkel juga terdapat semacam struktur organisasi yang masing-masingnya mempunyai tanggung jawab yang berbeda dalam pelaksanaan praktek bengkel mekanik. Urutan penanggung jawab kerja bengkel : 1.
Instruktur
2.
Storeman
3.
Praktikan atau pekerja
Instruktur.
Seorang instruktur mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan praktek. Diantaranya tugas seorang instruktur adalah :
Ervina Ariyanti 1001053002 3
Teknik Pengawatan PCB a.
Memberikan instruksi dengan baik, benar, jelas, tepat dan aman
untuk tiap bagian yang dikerjakan. Tujuannya agar mahasiswa tidak rancu dalam bekerja. b.
Menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan dan kerusakan yang
terjadi di bengkel. c.
Melancarkan kegiatan dengan melapor dan mencatat peristiwa
yang terjadi atau kerusakan mesin dan alat-alat lainnya agar peristiwa itu tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang.
Storeman
Storeaman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja yang ada di bengkel. Kewajiban seorang adalah : a.
Memelihara bahan-bahan kerja dengan baik.
b.
Memelihara alat-alat kerja dengan baik.
c.
Memelihara alat yang tepat untuk digunakan oleh seorang
praktikan. d.
Mencatat keluar masuk alat.
e.
Mencatat keruasakan alat kerja.
Praktikan atau pekerja.
Pekerja sangat berpengaruh terhadap kejadian yang terjadi di bengkel karena merekalah yang mengalami sendiri. Praktikan harus waspada dalam bekerja dan juga harus mengikuti peeraturan-peraturan yang berlaku. Untuk itu praktikan berkewajiban untuk : a. Mentaati instruksi. b. Bertindak dengan baik dan benar serta cepat jika terjadi suatu kecelakaan dan memberikan laporan kepada instruktur Kesadaran dan keselamatan kerja.
Dalam praktek bengkel kerja harus memakai pakaian bengkel. Mengenai praktek khusunya pada gergaji saat memotong PCB, mesin bor.ketelitian dalam pemasangan komponen dan kerapian dan kehati – kehatian.
Ervina Ariyanti 1001053002 4
Teknik Pengawatan PCB
BAB II LANDASAN TEORI
1. Pembuatan PCB Matrik dan Pengawatan
Seperti yang kita ketahui dalam pembuatan PCB Matrik dan Pengawatannya dan pada sebelumnya kita pernah melakukan
latihan-latihan penyolderan pada kawat
email, disini kiat akan mempraktekkan pembuatan PCB dengan cara menggunakan spidol permanen, diman kita langsung membuat jalur, terminal dll, pada PCB polos tersebut. Latihan pembuatan PCB setelah proses diatas maka dilakukuan proses pelarutan dengan menggunakan ferri clorit dan lakukan pengeboran. Pembuatan ini ada 3 langkah, yaitu : Pembuatan langsung pada PCB dengan spidol Pelarutan dengan ferri clorit Pengeboran pada PCB matrik tersebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 ? ? ? ? y y ^ ^ ^ ^ y y x x o x o x o x o x o x o x o o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ervina Ariyanti 1001053002 5
Teknik Pengawatan PCB
X = MERAH
Y = HIJAU
O = BIRU
? = HITAM
^ = KAWAT TEMBAGA
2. Pembuatan Lay Out PCB dan Perakitan Flip-flop
Latihan ini bertujuan melatih kita agar terampil dalam pembuatan PCB serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB dapat mengatasi kesulitan pengawatan yang rumit, yang memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, lebih praktis dan sebagainya. PCB dibuat dari bahan pertinaks/epoksi yang diatasnya dilapisi denan tembaga. Tembaga inilah yang berfungsi sebagai kawat penghubung dari komponen satu ke komponen yang lain. Pembuatan PCB bias dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang akan dipraktekkan ialah dengan memproses langsung. PCB banyak dijumpai dipasaran baik dari jenis pertinaks (fenolic) maupun epoksi. Tebal/lebar lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh dilaluinya. Semakin tebal/lebar lapisan tembaga, semakin besar pula daya yang dapat dilaluinya. Demikian juga sebaliknya, semakin tipis atau sempit lapisan tembaga semakin kecil daya yang dapat dilaluinya.
Ervina Ariyanti 1001053002 6
Teknik Pengawatan PCB
3. Pembuatan Clock Generator
Latihan ini bertujuan melatih kita agar terampil dalam pembuatan PCB serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB dapat mengatasi kesulitan pengawatan yang rumit, yang memperkecil daya yang hilang pada pengawatan, lebih praktis dan sebagainya. PCB dibuat dari bahan pertinaks/epoksi yang diatasnya dilapisi denan tembaga. Tembaga inilah yang berfungsi sebagai kawat penghubung dari komponen satu ke komponen yang lain. Pembuatan PCB bias dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang akan dipraktekkan ialah dengan memproses langsung. PCB banyak dijumpai dipasaran baik dari jenis pertinaks (fenolic) maupun epoksi. Tebal/lebar lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh dilaluinya. Semakin tebal/lebar lapisan tembaga, semakin besar pula daya yang dapat dilaluinya. Demikian juga sebaliknya, semakin tipis atau sempit lapisan tembaga semakin kecil daya yang dapat dilaluinya.
Ervina Ariyanti 1001053002 7
Teknik Pengawatan PCB
BAB III PEMBUATAN ALAT
1. Pembuatan PCB Matrik
b. Alat 1) Rapido diameter 1 mm
1 buah
2) Penggaris yang berlobang ( Maal)
1 buah
3) Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu
1 set
4) Bor mini + Psa
1 set
5) Mata bor, diameter 0,8 mm
1 set
6) Tang lancip
1 buah
7) Tang potong
1 buah
8) Lampu Ultra violet
1 buah
9) Sarung tangan karet
1 buah
10)
Cutter (pisau)
1 buah
11)
Penyedot Timah
1 buah
Bahan 1. PCB Matrik
1 buah
2. Kabel 0,6 pejal Warna : •
Merah
secukupnya
Ervina Ariyanti 1001053002 8
Teknik Pengawatan PCB
Putih
secukupnya
Hijau
secukupnya
Coklat
secukupnya
3) Timah Rh 60
b.
secukupnya
Langkah Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikut Instruksi yang diberikan oleh instruktur. Daftar alat dan bahan yang akan digunakan. Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut
(terlampir) Langkah Kerja Kontrol selama praktek
Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan
semua
peralatan
yang
akan
digunakan,
dan
meletakkannya pada meja kerja. 2) Membuat gambar jalur PCB matrik dari rangkaian diatas kertas sebagai perencanaan. 3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu yang melekat. 4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak. 5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian bawah tembaga). 6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya. 7) Memastikan bahwa membolatkan PCB sudah sepenuhnyanay sehingga tidak ada lagi yang bersinggungan. 8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai. 9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut agar pelarutan cepat selesai. 10)
Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos) maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah PCB Matrik tersebut. Untuk pembersihan pada PCB matrik juga bias menggunakan tiner.
Ervina Ariyanti 1001053002 9
Teknik Pengawatan PCB 11)
Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat yang digunakan untuk melarut PCB tadi.
12)
Setelah proses pembuatan PCB matrik selesai, maka bias dilanjutkan dengan mengebor (pengeboran).
13)
Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik kawat yang ada pada PCB.
14)
Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.
15)
Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan pengeboran.
16)
Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan kawat.
17)
Pasanglah kawat yang telah dipotong menurut ukuran gambar yang telah dibuat.
18)
Berilah sedikit ruang antara kawat dengan papan PCB sebesar 1-2 mm untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.
19)
Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan terlalu lama dalam penyolderan kawat
yang dapat membuat jalur PCB
terkelupas. 20)
Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
21)
Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja dengan baik).
22)
Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan bersih.
c.
Spesifikasi Alat 1.
Solder.
Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan pengatur suhu karma panasnya
sesaat
solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu,
jika
tombolnya
di
ON
kan.
Untuk
solder
sebaiknya
menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat.
2.
Hand Tools ( peralatan tangan )
Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah : 1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel
Ervina Ariyanti 1001053002 10
Teknik Pengawatan PCB 2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat 3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder. 4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu. 5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.
2.
Pembuatan Lay out dan Flip-Flop
a. Alat 1) Rapido diameter 1 mm
1 buah
2) Rogos
seperlunya
3) Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu
1 set
4) Bor mini + Psa
1 set
5) Mata bor, diameter 0,8 mm
1 set
6) Tang lancip
1 buah
7) Tang potong
1 buah
8) Anti wicking / twezeer
1 buah
9) Penyedot Timah
1 buah
Bahan 1) Cooper clade (papan tembaga) 5x5 cm
1 buah
2) Resistor 560 Ohm
2 buah
3) Resistor 10 kOhm
2 buah
4) Lampu LED
2 buah
5) Elco 220 uf
2 buah
6) Transistor BC 107
2 buah
7) Dioda In 914
2 buah
8) Kertas Will Meter Blok
1 lembar
9) Kawat Penghubung
secukupnya
Ervina Ariyanti 1001053002 11
Teknik Pengawatan PCB 10)
Kertas Amplas
secukupnya
11)
Rugos
secukupnya
b. Langkah Kerja Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikit Instruksi yang diberikan oleh instruktur. Daftar alat dan bahan yang akan digunakan. Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut
(terlampir) Langkah Kerja Kontrol selama praktek
Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan
semua
peralatan
yang
akan
digunakan,
dan
meletakkannya pada meja kerja. 2) Membuat gambar jalur lay out PCB dari rangkaian diatas kertas sebagai perencanaan. 3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu yang melekat. 4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak. 5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian bawah tembaga). 6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya. 7) Memastikan bahwa gambar atau jalur yang kita pasang rugos tidak ada celah atau jalur yang belum terkena rugos. 8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai. 9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut agar pelarutan cepat selesai. 10)
Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos) maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah Lay out PCB tersebut. Untuk pembersihan pada Lay out PCB juga bias menggunakan tiner.
Ervina Ariyanti 1001053002 12
Teknik Pengawatan PCB 11)
Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat yang digunakan untuk melarut PCB tadi.
12)
Setelah proses pembuatan Lay out PCB selesai, maka bias dilanjutkan dengan mengebor (pengeboran).
13)
Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik komponen yang ada pada PCB.
14)
Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.
15)
Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan pengeboran.
16)
Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.
17)
Pasanglah komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor terlebih dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.
18)
Berilah sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1-2 mm untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.
19)
Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat membuat jalur PCB terkelupas.
20)
Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
21)
Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja dengan baik).
22)
Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan bersih.
c.
Spesifikasi Alat
1. Solder. Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan pengatur suhu karma panasnya
sesaat
jika
solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu, tombolnya
di
ON
kan.
Untuk
solder
sebaiknya
menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat. 2. Hand Tools ( peralatan tangan ) Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah : 1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel 2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat
Ervina Ariyanti 1001053002 13
Teknik Pengawatan PCB 3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder. 4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu. 5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.
3. Pembuatan Clock Generator
a.
Alat 1)
Rapido diameter 1 mm 1 buah
2)
Rogos seperlunya
3)
Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu 1 set
4)
Bor mini + Psa 1 set
5)
Mata bor, diameter 0,8 mm 1 set
6)
Tang lancip 1 buah
7)
Tang potong 1 buah
8)
Anti wicking / twezeer 1 buah
9)
Penyedot Timah 1 buah
Bahan 1) Cooper clade (papan tembaga) 3x3 cm
1 buah
Ervina Ariyanti 1001053002 14
Teknik Pengawatan PCB 2) Resistor 60 kOhm
1 buah
3) Potensio 500 k
1 buah
4) Lampu LED
1 buah
5) Capasitor 100nf
1 buah
6) Capasitor 10 nf
1 buah
7) IC 555
1 buah
8) Kertas Will Meter Blok
1 lembar
9) Kawat Penghubung
secukupnya
10)
Kertas Amplas
secukupnya
11)
Rugos
secukupnya
b. Langkah Kerja Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikit Instruksi yang diberikan oleh instruktur. Daftar alat dan bahan yang akan digunakan. Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut
(terlampir) Langkah Kerja Kontrol selama praktek
Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan
semua
peralatan
yang
akan
digunakan,
dan
meletakkannya pada meja kerja. 2) Membuat gambar jalur Clock Generator dari rangkaian diatas kertas sebagai perencanaan.
Ervina Ariyanti 1001053002 15
Teknik Pengawatan PCB 3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu yang melekat. 4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak. 5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian bawah tembaga). 6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya. 7) Memastikan bahwa gambar atau jalur yang kita pasang rugos tidak ada celah atau jalur yang belum terkena rugos. 8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai. 9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut agar pelarutan cepat selesai. 10)
Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos) maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah clock Generator tersebut. Untuk pembersihan pada Lay out PCB juga bias menggunakan tiner.
11)
Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat yang digunakan untuk melarut PCB tadi.
12)
Setelah proses pembuatan Lay out PCB selesai, maka bias dilanjutkan dengan mengebor (pengeboran).
13)
Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik komponen yang ada pada PCB.
14)
Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.
15)
Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan pengeboran.
16)
Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.
17)
Pasanglah komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor terlebih dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.
18)
Berilah sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1-2 mm untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.
19)
Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan jangan terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat membuat jalur PCB terkelupas.
20)
Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.
Ervina Ariyanti 1001053002 16
Teknik Pengawatan PCB 21)
Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja dengan baik).
22)
Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam keadaan bersih.
c. Spesifikasi Alat 1.
Solder.
Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan pengatur suhu karma panasnya
sesaat
jika
solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu, tombolnya
di
ON
kan.
Untuk
solder
sebaiknya
menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat.
2. Hand Tools ( peralatan tangan ) Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah : 1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel 2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat 3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder. 4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu. 5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.
3.
Mesin Bor
Mesin Bor yang di gunakan dalam pratikum ini adalah jenis mesin bor duduk untuk PCB yang berukuran standar dengan mata bor ukuran 0,8-1 mm untuk melobangi tempat kaki komponen.Penggunaan mesin bor harus tegak lurus terhadap PCB center. Pengeboran sebaiknya dialasi dengan alas yang berjenis kayu agar mata bor tahan lama.
Ervina Ariyanti 1001053002 17
Teknik Pengawatan PCB
BAB IV PEMBAHASAN
1. Pembuatan PCB Matrik dan Pengawatan
Dalam praktikum PCB Matrik dan Pengawatn, praktikan di tuntut agar bias membaca gambar teknik dengan benar, menstranfer dari bentuk gambar kebentuk sebenarnya, melakukan pengawatan dengan baik dan benar, menyolder dengan baik dan benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm melakukan pratikum PCB Matrik dan Pengawatan ini adalah : 1) Jarak isolasi kabel jangan sampai atau tersolder sama dengan diameter kawat atau kabel. 2) Isolasi kabel jangan sampai meleleh. 3) Periksa semua peralatan sebelum praktek di mulai. ( laporkan kepada instruktur bila ada yang meragukkan atau peralatannya rusak).
Ervina Ariyanti 1001053002 18
Teknik Pengawatan PCB 4) Gunakan solder seefektif mungkin. 5) Gunakan fasilitas peralatan sebagai mana mestinya.
Dalam pembuatan PCB matrik kita harus hati-hati menggunakan jarak anatara lubang satu dengan lubang yang lainnya dan dalam penggambarannya kita harus pandai dalam menggunakan pena permanen dan mal bulatan agar tidak terjadi kesalahan dalam diameter lobang tersebut. Dalam melakukan pengawatan kita harus mamapu membuat pengawatan yang lurus dan isolasinya tidak meleleh, hal ini dapat ditempuh dengan cara kita boleh lama dalam melakukan penyolderan terhadap kawat tersebut. Hal ini yang perlu kita perhatikkan adalah pelarutan PCB yaitu usahakan agar tinta permanen tidak hilang, hindarkan menghirup bau dari, larutan ferry clorida, usahakan menggunakan sarung tangan selama proses pelarutan, uasahakan agar tidak terkena baju/anggota badan dan terkena mata.
2.
Pembuatan PCB dan Merakit Flip-Flop
Dalam praktikan PCB dan Merakit Flip-Flop kita dituntut agar bias merubah dari rangkaian skematik diargram menjadi gambar/jalur PCB. Dalam pemakaian rugos kita pastikan papan tembaga yang kita gunakan harus bersih agar rugos mudah di pasang dan lengket pada tembaga dengan sempurna. Dan dalam pemakaian rugos kita harus pastikan bahwa rugos telah melekat dengan kuat agar dalam proses pelarutan dengan ferry clorida tidak lepas dan rangkaian/jalur-jalur tidak terputus. Hal yang perlu diperhatikan dalam mendisain dan membuat Lay Out adalah sebagai berikut : 1) Dari Rangkaian diagram, pelajarilah komponen-komponen mana saja yang terhubung langsung dengan common ground. 2) Lay out pola PCB selalu digambar pada sisi papan yang dilapisi tembaga, hal ini berarti anda melihat dari bagian bawah komponen, jadi dari muka bawah PCB.
Ervina Ariyanti 1001053002 19
Teknik Pengawatan PCB 3) Buatlah hubung-hubungan kekaki komponen dengan rugos jalur jika ada garis penghantar lain yang ternyata menimbulkan silang dengan garis penghantar lain , cobalah untuk merubah rute salah satu garis penghantar itu sehingga lewat dibawah tahanan atau kapasitor. 4) Periksa kembali apakah lay out printed circuit board betul-betul sudah sesuai dengan diagram rangkaian. 5) Sesuaikan (rubah-rubahlah sedikit) kedudukan pita penghantar sampai memenuhi rekomendasi. 6) Perbaiaki belokkan tajam, sehingga diperoleh pita penghantar yang lengkung belokkannya harus dengan sudut yang besar pula. 7) Perlebarlah bagian-bagian pita penghantar yang berada ditempat yang bebas (terbuka), terutama bagian-bagian yang langsung terhubung keground. Untuk menentukan jarak lobang komponen gunakan rumus : J=P+8k Dimana : J = Jarak lubang komponen P = Panjang komponen K = Tebal Kawat
Catatan : Rumus tersebut berlaku untuk komponen-komponen tahanan dan dioda. Selama pelarutan dengan FeCl3 gunakan sarung tangan karet, usahakan agar larutan FeCl3 tidak terkena baju dan badan, karena akan sukar hilang. Proses lamanya pelarutan tersebut tergantung dri : a. Kepekaan larutan FeCl3. b. Temperatur larutan c. Kebersihan larutan.
Dalam menggunakan spidol permanen kita harus hati-hati agar tidak tertumpah dan tidak berserakan dalam PCB ini akan mengurangi desain dari lay out kita, dan buatlah nama , No BP, pad pd PCB tersebut.
Pembuatan Clock Generator
Ervina Ariyanti 1001053002 20
Teknik Pengawatan PCB Dalam praktikum pembuatan Clock Generator dengan menggunakan Rugos kita dituntut agar bias mengubah skematik diagram-diagram rangkaian menjadi gambar/jalur PCB. Memproses PCB dengan baik dan benar, dapat memindahkan rugos dan menggambar/memakainya pada papan PCB. Menyolder dengan baik dan benar, member PCB dengan baik dan benar. Ada bebarap metoda pemprosesan PCB, akan tetapi dasarnya semua dilakkuan dengan menempuh langkah-langkah berikut :
1) Permukaan selaput (lapisan tipis) tembaga dibersihkan dengan sabun dan thiner. 2) Permukaan tembaga dilapisi dan digambari pola lapisan penghantar yang diinginkan dengan menggunakan bahan tahan asam atau aplikat (pola yang ditempelkan). 3) Selaput tembaga yang bagian yang tidak tertutup (dilakkuan) dengan larutan ferry clorida, larutan harus diaduk agar bahan eching yangsegar dapat terhubung dengan tembag. 4) Bahan PCB yang sudah selesai, mengalami proses eching kemudian dibersihkan
dari
bahan
tahan
nasamnya
sehingga jalur-jhalur
penghantar tembaga tidak kelihatan lagi. 5) Untuk memungkinkan penyolderan komponen, pola penghantar itu dapat dilapisi emac melalui proses elektropoling. 6) Ditempatkan terminal penghantar kemudian dibuat lubang dengan diameternya sedikit lebih besar dari komponen biasa, hal ini dapat dilakkuan sewaktu pengeboran, serta untuk mencegah penglihatan, adapula papan pemasangannya dilakkuan dengan memasukkan tetapi pada jalur dan tahanan padanya dengan kotak berpegas.
Pemasangan Komponen Pada PCB 1) Pada PCB berselaput penghantar sebelah komponen elektronika dipasang dari arah muka yang tak berselaput, dengan kawat-kawat terminalnya tembus melalui lubang terminalnya. 2) Jika pemasangan dilakkuan dengan menggunakan pemegang PCB maka pemasangan dilakkuan dengan cepat dan efisien .
Ervina Ariyanti 1001053002 21
Teknik Pengawatan PCB 3) Sebagai penyolder, komponen-komponen sebaiknya ditahan pada tempatnya dengan bantuan busa .
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian yang dibuat pada laporan ini dan praktikan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa perlu mencairkan dahulu kedua logam tersebut 2) Solderan ( timahnya ) adalah logam campuran, umumnya mempunyai komposisi timah putih dan timbul dengan titik cair yang lebih rendah dari logam-logam yang disambungkan 3) Printed Circuit Boar (PCB) adalah papan isolasi dari bahan plastic dengan rangkaian yang tercetak. 4) Dalam pengawatan hal yang perlu kita perhatikan adalah jarak isolasi kabel jangan sampai meleleh.
Ervina Ariyanti 1001053002 22
Teknik Pengawatan PCB 5) Menyolder komponen-komponen aktif seperti transistor dan IC tidak boleh terlalu panas dan untuk komponen aktif seperti IC kita bias memakai soket yang tersedia . 6) Proses lamanya pelarutan PCB pada FeCl3 tergantung kepada larutan FeCl3, temperature larutan dan kebersihan larutan. 7) Dalam pembuatan PCB dan Matrik rangkaian elektronik kita dapat memilih cara dalam melakukan yaitu : dengan menggunakan Rugos, dan menggunakan teknik blue print. Setelah proses pencetakan Blue print berlangsung yang perlu kita perhatikan : Dalam proses pemprinan kertas blue print dilanjutkan dengan proses pelarutan. Dalam pelarutan PCB usahakan FeCl3, air sesuai dengan kepekatan cairanya ditentukan oleh tebalnya lapisan yang kita buat dengan teknik blue print pada jalur jalur permukaan papan tembaga. Hati-hati dalam proses pembuatan PCB, selama masih menggunakan cairan FeCl3 akan sukar dihilangkan bila terkena pakaian dan tangan.
2. SARAN
Selama penulis melaksanakan pratikum dibengkel pada mata kuliah elektronika, praktikum mendapatkan pelajaran bimbingan serta perhatian yang cukup baik dari dosen-dosen pembimbing. Untuk ini penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut : 1) Sebaiknya sebelum memulai pekerjaan, usahakan kita membaca do’a agar kita selalu diberi perlindungan dan keselamtan kerja oleh-NYA. 2) Sebaiknya mengerti dulu dengan gambar kerja dan alat-alat kerja sebelum menggunakan dan mengerjakan job. 3) Untuk rangkaian Clock generator, agar hasil dari lampu berkedip seperti dan selama 1 detik, maka sebaiknya kapasitor yang terdapat pada rangkaiam tersebut diganti menjadi : Kapasitor 100nF diganti dengan 10 nF. Kapasitor 10 nF diganti dengan 1µF
Ervina Ariyanti 1001053002 23
Teknik Pengawatan PCB Karena dengan kenyataannya bila kita tidak mengerti kapasitor tersebut, maka lampu akan berkedip cepat sekali, sehingga tidak bisa menghasilkan getaran gelombang pulsa. 4) Untuk rangkaian Flip-Flop sebaiknya dibuat bersamaan dengan sebuah catu daya untuk menghidupkannya sehingga kita tidak usah mencari baterai/catu daya luar untuk menghidupkannya.
Daftar Pustaka
Villnuci, Robert S., Aalrxander W.,Avtgis., WilliamF. Ragow. 1974. Elechtronic Technuques, Shop Practises and Construction. New Jersey USA : PrenticoHall Inc.
Cause Note. 1965. Latihan Bengkel Elektronika. Bandung : PEDC.
1983. Bengkel Elektronika. Bandung : PEDC.
Ervina Ariyanti 1001053002 24
Teknik Pengawatan PCB Jerray, Ryan. 1960. Electronic Asembly. Virginia USA : Reston Publishing CO. Inc.
Ervina Ariyanti 1001053002 25