LAPORAN PENDAHULUAN REUMATOID HEART DISEASE (RHD) 1. Penge ngertia rtian n Peny Penyak akit it jant jantun ung g remati rematik k (RHD (RHD)) adala adalah h suat suatu u pros proses es perad peradan anga gan n yang yang •
mengenai jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh darah oleh organisme streptococcus he molitic-β grup A (unoto
•
Pratanu, !""")# Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali
•
(Ari$ %ansjoer, !""!)# Penyakit Penyakit jantun jantung g reumatik reumatik adalah adalah penyak penyakit it perada peradanga ngan n sistemi sistemik k akut akut atau kronik yang merupakan suatu reaksi autoimun oleh in$eksi &eta treptococcus Hemolyticus 'rup A yang mekanisme perjalanannya belum diketahui, dengan satu satu atau atau lebi lebih h gejal gejalaa mayo mayorr yaitu yaitu Poli Poliart arthr hriti itiss migr migran anss akut akut,, ard ardit itis, is, oreaminor, odul subkutan dan *ritema marginatum (+arence %# ierney, !""!)#
2. Etiologi Demam Demam reumat reumatik, ik, seperti seperti halnya halnya dengan dengan penyaki penyakitt lain merupa merupakan kan akibat akibat
inte intera raks ksii indi indi.i .idu du,, peny penyeb ebab ab peny penyak akit it dan dan $akt $aktor or ling lingku kung ngan an## Peny Penyak akit it ini ini berhubungan erat dengan in$eksi saluran na$as bagian atas oleh &eta treptococcus Hemolyticus 'rup A berbeda dengan glomerulone$ritis yang berhubungan dengan in$eksi streptococcus di kulit maupun disaluran na$as, demam reumatik agaknya tidak berhubungan dengan in$eksi in$eksi streptococcus dikulit# /aktor-$aktor pada indi.idu0 /aktor genetic • /aktor genetic • 'olongan etnik dan ras • 1mur • eadaan gi2i dan lain-lain • Reaksi autoimun • 3. Pato atofio fiolo log gi
Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal yang disebabkan oleh kelompok kuman A beta-hemolitic treptococcus yang menyerang pada pharyn3# treptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari !" prodak ekstrasel
yang
terpenting
diantaranya
ialah
streptolisin
4,
streptolisin
,
hialuronidase, streptokinase, di$os$oridin nukleotidase, deoksiribonuklease serta streptococca erythrogenic to3in# Produk-produk tersebut merangsang timbulnya antibodi# Demam reumatik yang terjadi diduga akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk tersebut# ensiti.itas sel & antibodi memproduksi antistreptococcus yang membentuk imun kompleks# Reaksi silang imun komleks tersebut dengan sarcolema kardiak menimbulkan respon peradangan myocardial dan .al.ular# Peradangan biasanya terjadi pada katup mitral, yang mana akan menjadi skar dan kerusakan permanen# Demam rematik terjadi !-5 minggu setelah tidak ada pengobatan atau pengobatan yang tidak tuntas karena in$eksi saluran na$as atas oleh kelompok kuman A betahemolytic# %ungkin ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak khususnya di ruang kelas atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan risiko# Penyebab utama morbiditas dan mortalitas adalah $ase akut dan kronik dengan karditis# !. Manifetai "lini 'ejala jantung yang muncul tergantung pada bagian jantung yang terkena#
atup mitral adalah yang sering terkena, menimbulkan gejala gagal jantung kiri0 sesak napas dengan krekels dan hee2ing pada paru# &eratnya gejala tergantung pada ukuran dan lokasi lesi# 'ejala sistemik yang terjadi akan sesuai dengan .irulensi organisme yang menyerang# &ila ditemukan murmur pada seseorang yang menderita in$eksi sistemik, maka harus dicurigai adanya in$eksi endocarditis Penderita umumnya megalami sesak na$as yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibaah kulit# elain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam
#. Penatala"anaan Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu im %edis
akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal
jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli# Pasien akan diberikan diet bergi2i tinggi yang mengandung cukup .itamin# Penderita Penyakit 6antung Rematik (P6R) tanpa gejala tidak memerlukan terapi# Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya# Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau inter.ensi in.asi$# etapi terapi surgikal dan inter.ensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relati$ mahal dan memerlukan $ollo up jangka panjang# $. Pe%eri"aan &en'nang Pemeriksaan laboratorium •
Dari
pemeriksaan
laboratorium
darah
didapatkan
peningkatan
A4,
peningkatan laju endap darah ( +*D ),terjadi leukositosis, dan dapat terjadi penurunan hemoglobin Radiologi Pada pemeriksaan $oto thoraks menunjukan terjadinya pembesaran pada jantung# Pemeriksaan *chokardiogram • %enunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi Pemeriksaan *lektrokardiogram • %enunjukan inter.al P-R memanjang# Hapusan tenggorokan 0ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A • . *o%&li"ai Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari demam rematik dan •
biasanya terjadi setelah serangan demam rematik# 7nsiden penyakit jantung rematik telah dikurangi dengan luas penggunaan antibiotic e$ekti$ terhadap streptokokal bakteri yang menyebabkan demam rematik#
ASUHAN *EPERA+ATAN REUMATOID HEART DISEASE ( RHD ) A. Peng"aian Data $okus0 o Peningkatan suhu tubuh tidak terlalu tinggi kurang dari 89 derajat celcius namun tidak terpola o Adanya riayat in$eksi saluran na$as# o ekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dada berdebar-debar## o yeri abdomen, %ual, anoreksia dan penurunan hemoglobin o Arthralgia, gangguan $ungsi sendi o elemahan otot o Akral dingin
%ungkin adanya sesak# o %ani$estasi khusus0 :arditis, takikardia terutama saat tidur ( sleeping pulse ) kardiomegali suara bising katup ( suara sistolik ) perubahan suara jantung perubahan *:' (PR memanjang) Precordial pain Precardial $riction rub +ab 0 leukositosis, +*D meningkat, peningkatan A4,# Pol-artriti yeri dan nyeri tekan disekitar sendi %enyebar pada sendi lutut, siku, bahu, lengan ( gangguan $ungsi sendi ) No/'l '0'taneo', imbul benjolan dibaah kulit, teraba lunak dan bergerak bebas, %uncul sesaat, pada umumnya langsung diserap# erdapat pada permukaan ekstensor persendian *orea, Pergerakan ireguler pada ekstremitas, in.olunter dan cepat# *mosi labil elemahan otot Erite%a %arginat'%, bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan# &ercak merah dapat berpindah lokasi tidak permanen eritema bersi$at non pruritus o
. Diagnoa *e&eraatan 4ang M'ng"in M'n'l ;) Penurunan curah jantung b
) etidakseimbangan nutrisi ? kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan asam lambung akibat kompensasi sistem sara$ simpatis# 5) 7ntoleransi akti.itas berhubungan dengan kelemahan otot, tirah baring atau imobilisasi @) yndrome kurang peraatan diri berhubungan 'angguan muskuloskeletal ? Poltarthritis
1) Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan katup mitral ( stenosis katup ) T''an, etelah diberikan asuhan keperaatan,penurunan curah jantung dapat diminimalkan# *riteria ail, %enunjukkan tanda-tanda .ital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis 0 parameter hemodinamik dalam batas normal, haluaran urine adekuat)# %elaporkan penurunan episode dispnea,angina# 7kut serta dalam akyi.itas yang mengurangi beban kerja jantung# Inter6eni /an raional, Inter6eni Raional ;# aji $rekuensi nadi, RR, D ;# %emonitor adanya perubahan secara teratur setiap = jam# sirkulasi jantung sedini mungkin dan terjadinya takikardia-disritmia sebagai kompensasi meningkatkan curah jantung !# aji perubahan arna kulit !# Pucat menunjukkan adanya penurunan terhadap sianosis dan pucat# per$usi peri$er terhadap tidak adekuatnya curah jantung# ianosis terjadi sebagai akibat adanya obstruksi aliran darah pada .entrikel# 8# 7stirahat memadai diperlukan untuk 8# &atasi akti$itas secara adekuat# memperbaiki e$isiensi kontraksi jantung dan menurunkan komsumsi 4! dan kerja berlebihan# =# tres emosi menghasilkan .asokontriksi yang meningkatkan D =# &erikan kondisi psikologis dan meningkatkan kerja jantung# lingkungan yang tenang# ># %eningkatkan sediaan oksigen untuk $ungsi miokard dan mencegah hipoksia# ># olaborasi untuk pemberian 5# Diberikan untuk meningkatkan oksigen kontraktilitas miokard dan menurunkan beban kerja jantung# 5# olaborasi untuk pemberian digitalis
2) Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan perubahan metabolism terutama perifer akibat vasokonstriksi pembuluh darah T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan , per$usi jaringan peri$er e$ekti$ *riteria ail , lien tidak pucat, idak ada sianosis, idak ada edema Inter6eni /an raional , Inter6eni Raional ;# elidiki perubahan tiba-tiba atau ;# Per$usi serebral secara langsung gangguan mental kontinyu, contoh0 sehubungan dengan curah jantung cemas, bingung, letargi, pingsan# dan juga dipengaruhi oleh elektrolit atau .ariasi asam basa, hipoksia, atau emboli sistemik# !# +ihat pucat, sianosis, belang, kulit !# Basokontriksi sistemik diakibatkan
dingin atau lembab# :atat kekuatan oleh penurunan curah jantung nadi peri$er# mungkin dibuktikan oleh penurunan per$usi kulit dan penurunan nadi# 8# 7ndikator trombosis .ena dalam# 8# aji tanda edema# =# Pompa jantung gagal dapat mencetuskan distress pernapasan# =# Pantau pernapasan, catat kerja amun dispnea tiba-tiba atau pernapasan# berlanjut menunjukkkan komplikasi tromboemboli paru# ># 7ndikator per$usi atau $ungsi organ
># Pantau data laboratorium, contoh0 'DA, &1, creatinin, dan elektrolit# 3) Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada membran sinovial T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan, masalah nyeri teratasi# *riteria ail , kala nyeri "-;, tanda-tanda .ital dalam batas normal, klien tidak mengeluh nyeri, tidak ada nyeri tekan dan klien tidak membatasi gerakanya#lien tampak rileks Inter6eni /an raional, Inter6eni Raional ;# aji keluhan nyeri# Perhatikan ;# %emberikan in$ormasi sebagai dasar intensitas ( skala ;-;" ) dan pengaasan inter.ensi !# Pantau tanda-tanda .ital (D, adi, RR , suhu)# !# %engetahui keadaan umum dan memberikan in$ormasi sebagai dasar 8# Pertahankan posisi daerah sendi dan pengaasan inter.ensi yang nyeri dan beri posisi yang 8# %enurunkan spasme< tegangan sendi nyaman dan jaringan sekitar =# ompres dengan air hangat jika diindikasikan =# %enghambat kerja reseptor nyeri ># Ajarkan teknik relaksasi progresi$ ( napas dalam, 'uid ># %embantu menurunkan spasme imageri,.isualisasi ) sendi-sendi, meningkatkan rasa kontrol dan mampu mengalihkan 5# olaborasi untuk pemberian nyeri# analgetik 5# %enghilangkan nyeri )
!ipertermia berhubungan dengan Peradangan pada membran sinovial dan peradangan katup jantung" T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan masalah hiperteemia teratasi *riteria ail , uhu normal ( !5-8@ derajat celcius ), nadi normal,leukosit normal (=#8""-;;#="" per mmC darah), tidak ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A pada hapusan tenggorokan# Inter6eni /an raional , Inter6eni Raional
;#
aji suhu tubuh klien dan ukur ;# tanda-tanda .ital lain seperti nadi, D dan respirasi# !# &erikan klien kompres hangat pada lipatan tubuh dan terdapat !# banyak pembuluh darah besar seperti aksilla, perut ) 8# Anjurkan klien untuk minum ! liter#
olaborasi untuk pemberian =# antipiretik dan antiradang seperti salisilat< prednison serta pemberian &en2atin penicillin >#
%engetahui data dasar terhadap perencanaan tindakan yang tepat
%embantu meberikan e.ek .asodilatasi pembuluh darah sehungga pengeluaran panas terjadi secara e.aporasi Peningkatan suhu juga dapat meyebabkan kehilangan cairan akibat e.aporasi %encegah terjadinya peningkatan reaksi peradangan dan hipermetabolisme# %engurangi proses peradangan sehingga peningkatan suhu tidak terjadi serta streptococus hemolitikus b grup A akan mampu dimatikan
#) $etidakseimbangan nutrisi % kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan asam lambung akibat kompensasi sistem saraf simpatis T''an 0 etelah dilakukan tindakan keperaatan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dapat teratasi# *riteria ail 0 lien mengatakan mual dan anoreksia berkuarang < hilang, masukan makanan adekuat dan kelemahan hilang# && dalam rentang normal# Inter6eni /an Raional , Inter6eni Raional
;#
aji status nutrisi( perubahan ;# %enyediakan data dasar untuk && pengukuran antropometrik memantau perubahan dan dan nilai H& serta protein menge.aluasi inter.ensi !# aji pola diet nutrisi klien( riayat diet, makanan !# %embantu dalam kesukaan) mempertimbangkan penyusunan menu sehingga klien berselera makan 8# aji $aktor yang berperan untuk 8# %enyediakan in$ormasi mengenai menghambat asupan nutrisi $aktor yang harus ditanggulangi ( anoreksia, mual) sehingga asupan nutrisi adekuat# =# Anjurkan makan dengan porsi =# %embantu mengurangi produksi sedikit tetapi sering dan tidak asam lambnung# %embantu mengurangi produksi ># olaborasi untuk pemberian obat H:+ oleh epitel lambung penetral asam lambung seperti antasida 5# %endorong peningkatan selera
5#
olaborasi untuk penyediaan makan# makanan kesukaan yang sesuai dengan diet klien &) 'ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot tirah baring atau imobilisasi T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan intoleransi akti.itas teratasi *riteria ail , klien tidak mudah lelah , klien dapat melakukan akti.itas sesuai batas toleransi Inter6eni /an raional , Inter6eni Raional ;# Periksa tanda .ital sebelum dan ;# Hipertensi ortostatik dapat segera setelah akti.itas, terjadidengan akti.itas karena e$ek khususnya bila pasien obat (.asodilasi), perpindahan cairan menggunakan .asolidator, (diuretik) atau pengaruh $ungsi diuretik, penyekat beta# jantung !# :atat respon kardiopulmonal!# Penurunan
;# &antu pemenuhan AD+ klien
;# %emenuhi kebutuhan klien sehingga klien tetap bed rest dan tenang !# ebutuhan klien akan l?ebih !# +ibatkan keluarga untuk terpenuhi sehingga klien merasa tetap membantu memenuhi kebutuhan diperhatikan klien 8# %encegah adanya komplikasi 8# &eri penjelasan kepada klien peradangan sampai ketingkat gagal baha klien harus tirah baring jantung# sesuai dengan aktu yang diindikasikan
.)
$erusakan integritas kulit behubungan dengan peradangan pada kulit dan jaringan subcutan T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan,kerusakan integritas kulit teratasi# *riteria ail , *ritema hilang pada tangan dan tubuh klien, mempertahanakan integritas kulit# %endemonstrasikan perilaku < teknik mencegah kerusakan kulit Inter6eni /an Raional , Inter6eni Raional ;# aji tingkat kerusakan kulit ;# %emberikan pedoman untuk memberikan inter.ensi yang tepat !# &erikan peraatan kulit sering, !# erlalu kering adan lembab merusak minimalkan dengan kelembaban< kulit dan mempercepat kerusakan ekskresi 8# %emperbaiki sirkulasi< menurunkan 8# 1bah posisi sering di tempat aktu satu area yang mengganggu tidur < kursi, bantu latihan aliran darah rentang gerak pasi$# %engurangi reaksi peradangan ># olaborasi untik pemberian obat sehingga eritema hilang# antiradang ( prednison )
)
0esiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan darah diparu akibat pengisian atrium yang meningkat T''an , etelah dilakukan tindakan keperaatan masalah resiko kerusakan pertukaran gas tidak terjadi *riteria ail , %endemonstrasikan .entilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh 'DA< oksimetri dalam rentang normal dan bebas gejala distress perna$asan# &erpartisipasi dalam program pengobatan dalam batas kemampuan
;#
!# 8#
=#
># 5# @#
Auskultasi bunyi na$as, catat ;# %enyatakan adanay kongesti krekels, mengii# paru# Hipoksemia dapat menjadi berat olaborasi untuk pemberian obat selama edema paru diuretik# 5# %enurunkan kongesti al.eolar, olaborasi untuk pemberian obat meningkatkan pertukaran gas# bronkodilator @# %eningkatkan aliran oksigen dengan mendilatasibjalan na$as kecil dan mengeluarkan e$ek diuretic ringan untuk menurunkan kongesti paru
1) 0esiko cidera berhubungan dengan ,erakan involunterirrigulaer cepat dan kelemahan otot/khorea T''an 0 etelah dilakukan tindakan keperaatan resiko cidera tidak terjadi# *riteria ail 0 %enyatakan pemahaman $actor yang terlibat dalam kemugkinan cedera# %enunnjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan $actor resiko dan untuk melindungi diri dari cedera# %engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan Inter6eni /an Raional , Inter6eni Raional
;# !#
8# =# >#
aji tingkat gerakan klien yang ;# berlebihan Pantau dan bila mungkin temani !# klien selama serangan khorea dan jauhkan benda-benda berbahaya dari klien 8# Pasang pengaman tempat tidur klien =# Anjurkan keluarga untuk menemani klien ># olaborasi intuk pemberian obat penenang (klorproma2ine atau dia2epam) sesuai indikasi
D. E6al'ai
%enentukan dalam memberikan inter.ensi %encegah terjadinya cidera akibat terjatuh atau terkena bahan berbahaya %engurangi resiko klien terjatuh dari tempat tidur %emberikan rasa aman klien sehingga cidera tidak terjadi %emberikan e$ek rileks pada otot sehingga klien tenang#
;)
Penurunan curah jantung b
!)
Per$usi jaringan peri$er tidak e$ekti$ berhubungan dengan penurunan metabolism terutama peri$er akibat .asokonstriksi pembuluh darah dapat teratasi dengan criteria e.aluasi 0 klien tidak pucat, tidak ada sianosis, tidak ada edema
8) yeri akut berhubungan dengan peradangan pada membran sino.ial dapat teratasi dengan kriteria e.aluasi 0 kala nyeri "-;, tanda-tanda .ital dalam batas normal, klien tidak mengeluh nyeri, tidak ada nyeri tekan dan klien tidak membatasi gerakanya#lien tampak rileks =)
Hipertermia berhubungan dengan Peradangan pada membran sino.ial dan peradangan katup jantung# Dapat teratasi dengan kriteria e.aluasi 0 uhu normal ( !58@ derajat celcius ), nadi normal,leukosit normal (=#8""-;;#="" per mmC darah), tidak ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A pada hapusan tenggorokan#
>)
etidakseimbangan nutrisi ? kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan asam lambung akibat kompensasi sistem sara$ simpatis# Dapat teratasi dengan kriteria e.aluasi 0 lien mengatakan mual dan anoreksia berkuarang < hilang, masukan makanan adekuat dan kelemahan hilang# && dalam rentang normal#
5)
7ntoleransi akti.itas berhubungan dengan kelemahan otot, tirah baring atau imobilisasi dapat teratasi dengan criteria e.aluasi 0 klien tidak cepat lelah, dapat berakti.itas sesuai dengan batas toleransi
@)
yndrome kurang peraatan diri berhubungan 7mmobilitas $isik akibat 'angguan muskuloskeletal ? arthralgia dan therapi#dapat terpenuhi dengan kriteria e.aluasi 0 lien mengatakan peraatan diri < AD+ terpenuhi, lien dapat melakukan peraatan diri dalam batas toleransi
)
erusakan integritas kulit behubungan dengan peradangan pada kulit dan jaringan subcutan# Dapat teratasi dengan kriteria e.aluasi 0 *ritema hilang pada tangan dan tubuh klien, mempertahanakan integritas kulit# %endemonstrasikan perilaku < teknik mencegah kerusakan kulit
9)
Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan darah diparu akibat pengisian atrium yang meningkat tidak menjadi aktual dengan kritera e.aluasi0
%endemonstrasikan .entilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh 'DA< oksimetri dalam rentang normal dan bebas gejala distress perna$asan# &erpartisipasi dalam program pengobatan dalam batas kemampuan
*# Daftar P'ta"a :arpenito, +ynda juall, ( !"";), BUku Saku diagnosa keperawatan EDisi 8, *':, 6akarta •
Heni,dkk, (!"";), Buku Ajar keperawatan Kardiovasculer Edisi 1, Harapan ita, 6akarta anda,!"">-!""5, Diagnosis Keperawatan Heni,dkk, (!"";), Buku Ajar keperawatan Kardiovasculer Edisi 1, Harapan ita, 6akarta
•
%arylin *# Doengoes, %ary /rances %oorhouse, Alice :# 'eissler (!"""), Rencana
Asuhan
Keperawatan:
edo!an
Untuk
erencanaan
dan
endoku!entasian erawatan asien Edisi " , Peneribit &uku edokteran *':, •
6akarta Eong and EhaleyFs (;995), #linical $anual o% ediatrics &ursing ' th Edition, %osby-Gear &ook, t#+ouis, %issouri# yl.ia A# Price (;99>), ato%isiologi: Konsep Klinis roses ( roses en)akit Edisi ', &uku kedokteran *':, 6akarta#