LAPORAN PENELITIAN ARSITEKTUR (PERANCANGAN)
IBIS BUDGET HOTEL Jalan HR Muhammad no.24, Suko Manunggal, Surabaya
Disusun Oleh : Daniel Adi Praja – 1251010039 Sastika Chandra Aginanti – 1351010014 Sarah Nur Widyaningtiyas – 1351010018 Widya Juliana Puji Lestari – 1351010029
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL OBJEK Ibis Hotel Budget
1.2 IDENTIFIKASI OBJEK Nama Hotel : Ibis Budget Hotel Arsitek
: SS Architects (Sonny Susanto)
Konsultan
: Benjamin Gideon & Associates
Lokasi
: Jln. Mayjend. HR. Muhammad No. 24, Suko Manunggal, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tipe Bangunan
:Budget Hotel,yaitu hotel yang menawarkan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Artinya, konsumen dapat memilih layanan lain diluar tempat menginap seperti misal pendingin udara, koneksi internet, air panas atau dingin pada fasilitas kamar mandi, dan layanan hiburan televisi.
Bintang
:3
Kondisi Fisik Bangunan Jumlah Lantai
: 18 lantai
Luas Lahan
: 1170 meter2
Luas Tiap Lantai : 356,4 meter2 Luas Total Lantai : 6415,2 meter2 Tinggi Bangunan : 60 meter Tinggi per Lantai : 3,2 - 4,8 meter
1.3 LOKASI OBJEK Lokasi Hotel Ibis Budget ini berada di jalan utama dari Jalan Mayjend. HR. Muhammad, dengan nomer 24, Suko Manunggal, Surabaya bagian Barat, dimana pada lokasi sekitarnya merupakan daerah pusat bisnis yang sedang sangat berkembang di Surabaya, dengan adanya gedung-gedung komersial berbagai jenis.
U Peta Satelit Ibis Budget Hotel Sumber : google maps satellite
Batas Objek
:
Utara
: Jl. Darmo Permai Tim.I
Timur
: deretan ruko
Selatan
: Jl. HR Muhammad
Barat
: Toko Elektronik
1.4 FUNGSI OBJEK A. Fungsi Utama
B. Fungsi Pendukung
C. Fungsi Pelengkap
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 PENGERTIAN HOTEL Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makan dan minum (Berdasar SK Mentri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PHB 77 Tanggal 22 Desember 1977 pada bab I pasal 7 ayat a).
Berdasarkan pengertian ini, hotel memerlukan
pengelolaan secara terus menerus melayani konsumennya. Hal ini juga sesuai dengan rumusan dari aspek pariwisata yang menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian dari bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang dikelola secara komersial (Keputusan Mentri Pariwiasata, Pos dan Telekomunikasi RI) Berdasarkan pengertian di atas, pada awalnya layanan dalam suatu hotel diutamakan dalam hal penginapan serta makan dan minum bagi konsumennya.
Namun, dalam
perkembangan lebih lanjut sebagai sebuah fasilitas komersial, rancangan sebuah hotel perlu mempertimbangkan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya secara lengkap. 2.2 AKTIFITAS PENGGUNA HOTEL Perancangan bangunan yang tepat perlu diawalai dengan pemahaman aktivitas penggunanya secara tepat pula karena setiap aktivitas akan menuntut ruang yang sesuai untuk mewadahinya. Secara umum, kegiatan utama yang akan terjadi pada sebuah hotel adalah kegiatan bermukim dengan tuntutan ruang-ruang seperti pada tempat tinggal. Namun, sebuah hotel tidak dapat dirancang begitu saja menyerupai tempat tinggal atau rumah. Perancangan bangunan yang baik harus selalu memperhatikan tuntutan pengguna bangunan.
Dengan demikian, sebelum mulai tahap perancangan bangunan, terlebih
dahulu wajib dikenali keseluruhan aktivitas dan tuntutan pengguna bangunan yang perlu diwadahi. Fungsi utama sebuah hotel adalah bermukim sehingga jabaran aktivitasnya adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam permukiman sehari-hari. Selain itu, karakter
aktivitas perlu diketahui yang selanjutnya akan mewarnai rancangan ruangnya. Contoh penjabaran kegiatan pada hotel dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 3.1 Penjabaran aktivitas pengguna pada bangunan hotel Fungsi Fungsi utama bermukim
Aktivitas Istirahat Makan Membersihkan diri
Ruang/wadah Kamar tidur Ruang makan Kamar mandi/wc
Karakter akivitas Nonformal, santai Nonformal-formal Privat,nonformal
Interaksi sosial
Ruang tamu, ruang santai Lobby, resepsionis
Tambahan : (sesuai jenis hotel yang dibangun)
*) sesuai jenis hotel yang dibangun
*) sesuai jenis hotel yang dibangun
Nonformal-formal, santai, rekreatif Formal-nonformal, informatif *) menyesuaikan dengan aktivitasnya
Fungsi perlengkapan : Pengelolaan bangunan
Manajemen Administratif Service
Ruang-ruang kantor Ruang-ruang kantor Gudang, parkir, ruang karyawan, dapur
Formal, disiplin Formal, disiplin Disiplin, nonformal, aktif
Pemeliharaan bangunan
Gudang, ruang karyawan
Disiplin, aktif
Fungsi pendukung : Standar : Interaksi sosial Administrasi
nonformal,
Sumber: Diolah dari Rutes, W. & Penner, R, 1992
2.3 ORGANISASI RUANG HOTEL
Gambar 3.1 Diagram organisasi ruang pada hotel (Sumber: Rutes, W. & Penner, R, 1992)
2.4 GUEST ROOM & RUANG-RUANG PADA HOTEL Pada sebuah hotel, ruang tidur merupakan ruang privat yang perlu diperhatikan konfigurasinya untuk memenuhi tuntutan kenyamanan dan privasi konsumen di satu sisi serta aspek efisiensi merupakan tuntutan yang selalu ada dalam rancangan sebuah hotel. Namun, aspek ini perlu didamaikan dengan tuntutan kenyamanan konsumen yang akan mempengaruhi betah atau tidaknya konsumen menginap di hotel tersebut Menurut Time Saver Standard, ruang-ruang dalam hotel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bagian depan (front of the house) dan bagian belakang (back of the house), yang pengaturan fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Back of the house, biasanya diisi fasilitas sebagai berikut: a) Fasilitas laundry b) Housekeeping department c) Servis makan dan sayuran d) Ruang mekanikal 2. Front of the house, berisi ruang-ruang sebagai berikut: a) Ruang registrasi tamu b) Servis penyimpanan kunci c) Kasir d) Ruang administrasi e) Lobby f) Fasilitas transportasi vertikal mekanik (elevator) g) Guest room Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan pertama terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentuakan oleh jumlah furnitur yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan suatu hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu hotel adalah twin bed room, single bed room, dan suites room. Unit terkecil memiliki sepasang tempat tidur kembar, baik yang diletakan secara terpisah dengan adanya meja lampu di antaranya maupun yang diletakan secara berdempet. Dari segi efisiensi ruang cara kedua lebih baik dari pada cara kedua. Pertimbangan kedua adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan, yaitu tipe king atau standar twin. Selain itu, juga perlu dipertimbangkan fasilitas tempat duduk.
Sebagai sebuah fasilitas komersial, kenyamanan merupakan aspek penting yang sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya angka kunjungan pada hotel tersebut. Salah satu realisasi kenyamanan pada bangunan hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan pada setiap kamarnya. Makin mewah kelengkapan fasilitas yang tersedia, makin tinggi kelas kamar tesebut.
Contoh klasifikasi kelas kamar pada sebuah hotel adalah sebagai berikut:
Standard room Adalah jenis kamar yang harganya paling murah di suatu hotel karena fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua hotel. Perlengkapan standar dalam suatu hotel biasanya adalah sebagai berikut: - kamar tidur dilengkapi dengan fasilitas: tempat tidur (meliputi kotak pegas, kasur, penghalang kepala) tempat tidur yang digunakan di hotel pada umumnya memakai spring bed supaya lebih kuat, lembut dan tidak perlu dijemur. - Meja malam yaitu meja yang diletakan di salah satu sisi tempat tidur. Umumnya bentuk meja itu kecil dan biasa dimanfaatkan sebagai sentral tempat pemasangan tombol-tombol seperti lampu, AC, TV, dan radio. - Meja lampu malam yaitu meja yang diletakan di sisi salah satu bed sebagai tempat menaruh lampu tidur. - Telepon, letaknya di atas meja malam. - Almari pakaian umumnya terbagi dua bagian, yaitu untuk menggantungkan pakaian dan untuk menaruh barang-barang. Almari tersebut dilengkapi dengan laci. Letak almari berdekatan dengan kamar mandi, di depan dan atau bersebrangan dengan kamar mandi. - Rak barang yaitu tempat untuk menaruh koper. Biasanya terbuat dari kayu yang dilapisi dengan bahan yang tahan gesekan untuk menghindari kemungkinan goresan dari koper - Meja tulis yang dibuat dengan bentuk praktis karena meja itu juga berfungsi sebagai meja rias. Oleh karena itu, di dekat meja tersebut disediakan cermin yang menempel dinding atau meja. - Lain-lain seperti: kursi untuk meja hias, kursi minum, meja kursi serambi, cermin tembok, keranjang sampah, serta gorden tipis dan tebal (untuk malam hari) Deluxe room Adalah jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standar, misalnya dengan ukuran kamar yang lebih besar dan tambahan fasilitas lain lebih seperti televisi, lemari es, dan lain-lain. President deluxe suite room Adalah jenis kamar yang paling mahal dalam suatu hotel. Kamar ini merupakan kebanggan dari suatu hotel yang dapat memberikan ciri khas dan biasanya digunakan sebagai alat promosi. Ruangan ini hanya ada satu pada suatu hotel. Fasilitas pada kamar ini lebih lengkap dibandingkan dengan deluxe room, misal
meja kursi baca, sofa untuk bersantai, meja kursi tamu, kamar mandi yang lebih besar, dan lebih mewah, serta ukuran kamar yang lebih luas. h) i) j)
Fasilitas restoran Koridor Kamar mandi guest room
2.5 STRUKTUR HOTEL Penetuan modul struktur pada hotel dirancang sesui fungsi ruang-ruang di dalamnya, yang secara umum dapat dibagi dua: 1.
Public rooms Umumnya mempunyai bentang yang relatif lebar. Ruang diusahakan bebas kolom.
2.
Bedrooms (ruang privat) Umumnya berbentuk seluler, dengan bentang-bentang kecil dan membutuhkan pemisahan yang jelas, baik secara visual maupun akustik.
Rancangan grid yang
ekonomis menggunakan asumsi setiap ruang tidur mempunyai kamar mandi sehingga lebar antar kolom (yang menghubungkan 2 kamar) adalah 20ft.- 25 ft. 2.6 KLASIFIKASI HOTEL 2.6.1 MENURUT LAMA TAMU MENGINAP 1. TRANSIT HOTEL yaitu hotel dengan waktu inap tidak lama (harian). Rancangan hotel semacam ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memberikan layanan kepada konsumen dalam waktu singkat misal laundry, restoran dan agen perjalanan. 2. SEMIRESIDENTIAL HOTEL hotel dengan rata-rata waktu inap konsumen cukup lama (mingguan). Fasilitas yang tersedia : fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang, persewaan sepeda) dan fasilitas rekreasi (restoran, café,taman bermain, persewaan kendaraan). 3. RESIDENTIAL HOTEL hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). Suasana homy, nyaman dan aman adalah aspek yang dapat membuat tamu merasa betah. Rancangan hotel perlu dilengkapi fasilitas perbelanjaan (supermarket, department store), fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tennis, kolam renang, persewaan sepeda), dan fasilitas rekreasi (restoran, café,taman bermain).
2.6.2 MENURUT TUJUAN KEDATANGAN TAMU 1. BUSINESS HOTEL hotel
yang
dirancang
untuk
mengakomodasi
tamu
yang
bertujuan
bisnis.Karakter pebisnis sangat efisien dan bagi mereka waktu adalah uang. Interaksi bisnis dapat dilakukan di luar hotel maupun di dalam hotel. Untuk merespon tuntutan tersebut, hotel semacam ini memerlukan berbagai fasiitas olahraga, bersantai, jamuan makan maupun minum kopi serta fasilitas negosiasi yang lain dengan kenyamanan dan privatisasi yang tinggi 2. PLEASURE HOTEL hotel yang sebagian besar fasilitasnya ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi baik indoor maupun outdoor, seperti : Dalam ruangan :
Luar ruangan :
Olahraga
Olahraga
- ruang fitness
- jogging track
- ruang senam
- bicycle track
- ruang biliard
- kolam renang outdoor
- kolam renang indoor
- lapangan tenis
Relaksasi dan bersenang senang - ruang karaoke
- taman
- home teather
- taman bermain
- ruang baca indoor
- ruang baca outdoor
- ruang spa
- gardu pandang
- ruang sauna 3. COUNTRY HOTEL hotel khusus bagi tamu antarnegara. Pemilihan lokasi untuk hotel semacam ini biasanya mempertimbangkan keamanan tamu. Kadang diletakkan di pusat kota agar dekat dengan pusat pemerintahan suatu negara atau justru ditempatkan pada lokasi tertentu yang mempunyai nilai lebih , seperti pemandangannya. Pada hotel ini sangat dimungkingkan banyak terjadi pertemuan ataupun interaksi sosial dengan privasi yang tinggi. Pada hotel semacam ini, penonjolan karakter lokal suatu negara dalam rancangan
bangunan
dapat
menjadi
pembentukan citra positif negara tersebut.
poin
unggulan
yang
membantu
4. SPORT HOTEL hotel yang fasilitasnya ditujukan terutama untuk melayani tamu yang bertujuan untuk berolahraga. Mirip pleasure hotel, tetapi proporsi fasilitas olahraganya lebih besar. Selain itu, fasilitas olahraga yang diadakan tidak hanya yang merupakan olahraga rekreasi, tetapi lebih banyak diarahkan untuk olahraga prestasi. 2.6.3 MENURUT JUMLAH KAMAR berdasarkan jumlah kamar (kapasitas) suatu hotel terdapat klasifikasi sebagai berikut : 1. Small hotel hotel dengan jumlah kamar yang kecil maksimal 25 kamar. Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan yang rendah. 2. Medium hotel hotel dengan jumlah kamar yang sedang sekitar 29-299 kamar. Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan sedang. 3. Large hotel hotel dengan jumlah kamar yang besar minimum 300 kamar. Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka kunjungan tinggi. 2.6.4 MENURUT LOKASI 1. CITY HOTEL hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu untuk tujuan bisnis atau dinas. Selain iitu menjadi sasaran tamu untuk bertujuan wisata karena letaknya di daerah perkotaan. Untuk hotel seperti ini, kelengkapan fasilitas kadang bukan pertimbangan utama daya tarik kunjungan, melainkan jarak hotel dengan pusat kota, atau objek kunjungan wisata kota tersebut. 2. DOWN TOWN HOTEL hotel yang berlokasi
di dekat pusat perdagangan dan perbelanjaan.
Sasarannya adalah tamu yang ingin berwisata belanja atau menjalin relasi dagang. Oleh karena letaknya di sekitar area komersial dalam suatu kota, penampilan hotel cenderung mewah dan megah, sesuai dengan image aktivitas di sekitarnya. Tidak jarang hotel ini dibangun menyatu dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat memberikan keuntungan satu dengan lainnya.
3. SUBURBAN HOTEL/MOTEL hotel yang berlokasi di pinggir kota. Hotel ini sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam perjalanan. 4. RESORT HOTEL hotel yang dibangun di tempa wisata. Tujuan pembangunan hotel semacam ini tentunya sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktifitas wisata. Klasifikasi resort hotel berdasarkan lokasi dan fasilitasnya : - beach resort hotel (di daerah pantai) - marina resort hotel (di kawasan pelabuhan laut) - mountain resort hotel (di daerah pegunungan) - health resorts and spas (sarana penyehatan dan kebugaran) - rural resort and country hotels (di daerah pedesaan dengan potensi wisata) - theme resorts (tema sebagai daya tarik) - condominium, time share, and residential development - all suites hotels (hotel mewah dengan semua kamar dalam kelas suite) - sight-seeing resort hotels (lokasi khusus: pusat perbelanjaan, kawasan sejarah dll) Klasifikasi resort hotel berdasarkan periode pemakaiannya : - winter resort hotel (dibuka pada musim dingin) - summer resort hotel (dibuka hanya pada musim panas) - year round hotel (dibuka sepanjang tahun) 2.6.5 HOTEL BERBINTANG Klasifikasi hotel yang berlaku di Indonesia yang didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu: 1.
Jumlah kamar
2.
Fasilitas dan peralatan yang disediakan
3.
Model sistem pengelolaan
4.
Bermotto pelayanan Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek di atas, hotel dapat diklasifikasikan
menjadi bebagai tingkatan yang kemudian dinyatakan dalam sebutan bintang dan melati yang masing-masing terdiri dari lima tingkatan. Peninjauan terhadap
kelas-kelas hotel ini dilakukan setiap tiga tahun sekali.
Pengklasifikasian
tersebut berdasarkan kepada: 1.
Persyaratan fisik yang meliputi luasan bangunan, konstruksi (desain dan dekorasi), entrance, tangga, fasilitas listrik darurat, lift, telepon umum.
2.
Bedroom meliputi ukuran (single, double, triple), suites, handuk, ruang servis, gudang, tempat duduk, meja, pencahayaan, finishing lantai, fasilitas ruang lain, akustik, pintu.
3.
Kamar mandi meliputi jumlah, ukuran, standar, fasilitas kamar mandi.
4.
Area publik meliputi toilet umum, koridor, ruang resepsi, tempat parkir, area hijau.
5.
Servis makanan dan fasilitas rekreasi meliputi lounge, breakfast, room service, restaurant, bar, fasilitas konferensi, cloakroom, entertainment, rekreasi, hairdresser.
6.
Service, meliputi service penerima tamu, service medical, service kasir, loundry, service postel, service turis dan travel, retil, service bahasa, kondisi dan situasi.
Berdasarkan perimbangan aspek-aspek di atas hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Hotel Bintang Dua a)
Umum Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah Bebas polusi Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby Banguna terawat rapi dan bersih Sirkulasi di dalam bangunan mudah
b)
Bedroom Minimum mempunyai 20 kamar dengan luasan 22 m2/kamar Setidaknya terdapat 1 kamar suite denga luasan 44 m2/kamar Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai Tidak bising
Pintu kamar dilengkapi pengaman Tata udara dengan pengatur udara Terdapat jendela dengan tirai tidak tembus sinar dari luar Dalam tiap kamar dan kamar mandi minimum terdapat satu stop kontak Dinding kamar mandi kedap air c)
Dining room Standar luas 1,5 m2/tempat duduk Tinggi ruangan 2,6 m Terdapat akses langsung dengan dapur Tata udara dengan/tanpa pengatur udara
d)
Bar Standar luas 1,1 m2/tempat duduk Terdapat satu buah yang terpisah dari restoran Dilengkapi perlengkapan mencuci dengan air panas/dingin
e)
Lobby Harus ada lobby Tata udara dengan AC/ventilasi Kapasitas minimum 150 lux
f)
Sarana olah raga dan rekreasi Minimum satu buah dengan alternatif pilihan: tenis, golf, fitnes, billiard, jogging, taman bermain anak, olahraga air (misal kolam renang)/gunung.
g)
Utilitas penunjang Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis, Daya listrik mencukupi, Tata udara dengan/tanpa pengatur udara, Terdapat ruang mekanik, Komunikasi dengan telepon saluran dalam (house phone), telepon lokal, dan interlokal, Terdapat fasilitas sentral radio, carcall,
Terdapat alat deteksi kebakaran awal pada tiap ruang, fire extinguisher, fire hydrant, pintu kamar tahan api, Minimum terdapat satu ruang jaga, Terdapat tempat penampungan sampah tertutup, Terdapat pembuangan saluran air kotor. Hotel Bintang Tiga 1.
Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur, dan fungtion room.
2.
Bedroom Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas 22 m2/kamar Terdapat minimum dua kamar suite dengan luas 44 m2/kamar Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
3.
Dining room Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus dilengkapi dengan kamar mandi/wc sendiri.
4.
Bar Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 24 oC. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.
5.
Ruang fungsional Minimum terdapat satu buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby Terdapat pre function room
6.
Lobby Mempunyai luasan minimum 30 m2 Dilengkapi dengan lounge Toilet umum minimum satu buah dengan perlengkapan Lebar korodor minimum 1,6 m
7.
Drug store Minimum terdapat drugstore, Bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon Tersedia poliklinik Tersedia paramedis
8.
Sarana olahraga dan rekreasi Minimum satu buah dengan pilihan: tenis, bowling, golf, fitnes, sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah denga kolam renang anak. Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air. Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking, berkuda, dan berburu.
9.
2.5.3 1
Utilitas penunjang
Terdapat transportasi vertikal mekanis
Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/orang/hari
Dilengkapi instalasi air panas/dingin
Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal
Tersedia PABX (private Automatic Branch Exchange)
Dilengkapi dengan sentral video/TV, radio, paging, carcall.
Hotel Bintang Empat Umum Minimum seperti pada hotel bintang tiga
2
Bedroom Mempunyai minimum 50 kamar standar dengan luasan 24 m2/kamar. Mempunyai minimum tiga kamar suite, dengan luasan minimum 48m2/kamar Tinggi minimum 2,6 tiap lantai Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom
3
Dining room Mempunyai minimum dua buah dining room, salah satunya berupa coffe shop.
4
Bar Mempunyai ketentuan minimum sama seperti hotel bintang tiga
5
Ruang fungsional Mempunyai ketentuan minimum sama seperti hotel bintang tiga
6
Lobby Mempunyai luasan minimum 100 m2 Terdapat dua toilet umum untuk pria dan tiga toilet yumum untuk wanita dengan perlengkapannya
7
Drug store Mempunyai ketentuan minimal sama seperti hotel bintang tiga
8
Sarana olahraga dan rekreasi Seperti pada hotel berbintang tiga ditambah dengan diskotik/night club kedap suara dengan AC dan toilet.
9
Utilitas penunjang Minimum seperti hotel bintang tiga dengan: Transportasi vertikal mekanis, Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari, Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin.
2.5.4 1.
Hotel Bintang Lima Umum Minimum seperti pada hotel bintang empat
2.
Bedroom Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26m2/kamar Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/kamar Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
Dilengkapi dengan pengaturan suhu kamar di dalam kamar. 3.
Dining room Mempunyai minimum 3 buah dining room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (japanese,chinese,european food).
4.
Bar Minimum seperti pada hotel bintang empat
5
Ruang fungsional Minimum seperti pada hotel bintang empat
6
Lobby Minimum seperti pada hotel bintang empat
7
Drug store Minimum seperti pada hotel bintang empat
8
Sarana olah raga dan rekreasi Seperti pada hotel berbintang empat ditambah dengan area bermain anak minimum ayunan atau ungkit (children playground)
9
Utilitas penunjang Minimum seperti hotel bintang empat dengan: Transportasi vertikal mekanis, Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari, Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin, Dilengkapi dengan central video, musik, teleks, radio, carcall.
10
Business center Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya.
Selain itu, ada pula fasilitas lain
seperti faksimili, teleks, mecanograf. 11
Restoran Sub-bagian restoran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi: Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan prancis atau internasional
Coffe shop, restoran yang menyedikan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayananya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate. Restoran yang spesifik seperti grill-room, pizzarea, japanese, oriental. Room service: restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar.
Atas dasar
pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu. Take out service dan out side catering: untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar hotel seperti misalnya unuk perjamuan instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-instansi swasta.
2.7 SIRKULASI HOTEL
2.8 UTILITAS HOTEL A. Jaringan Air Bersih
Sumber air bersih Air bersih dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. Air tanah a. Air tanah dangkal (unconfined aquifer) b. Air tanah dalam (confined aquifer) 2. Air hujan 3. Air permukaan Dapat berasal dari sungai, danau, waduk, telaga dan sebagainya. 1. Up-feed system Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. KEBUTUHAN RUANG GT = Ground Tank P = Ruang Pompa PL = Pengolahan Limbah
2. Down-feed system Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
Sistem standar pemanas air sebagai berikut: a. Supply air bersih / tangki b. Boiler c. Tangki air panas d. Pompa e. Pemipaan f. Sistem listrik dan panel kontrol
B. Jaringan Air Kotor Sumber air kotor dan limbah hotel berasal dari : 1. Toilet 2. Drainase Kamar Mandi 3. Air Hujan 4. Wastafel 5. Dapur
C. Lift, tangga darurat, ramp TANGGA 1. Tangga darurat 2. Tangga untuk maintenance peralatan 3. Tangga akses pada roof top 4. Tangga yang menghubungkan ruang staff dengan basement
RAMPS Ramps pada bangunan Hotel dibagi menjadi 1. Ramps akses kedalam basement 2. Ramps akses dari luar menuju kedalam bangunan 3. Ramps pada koridor Hotel sebagai penghubung akibat ketinggian lantai yang berbeda LIFT Pada beberapa kasus, lift pada hotel dapat dibagi menjadi 1. lift pengunjung 2. lift servis 3. lift pengunjung dan servis D. Jaringan Listrik Ada tiga sumber listrik yang dapat digunakan yaitu PLN, genset, atau baterai.
KEBUTUHAN RUANG : 1. Ruang genset 2. Ruang listrik E. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioner) AC Split
:digunakan di setiap kamar tamu
AC Sentral :digunakan untuk seluruh bangunan Jendela
: terdapat disetiap ruang kamar hotel sebagai salah satu komponen ruang untuk mendapatkan view
F. Fire Protection Preservatif Treatment : 1. Perlengkapan pencegahan 2. Pemilihan bahan bangunan, Material yang digunakan oleh apartement sejahtera adalah beton bertulang. Material ini tahan terhadap api sampai batasan tertentu. Sehingga, jika terjadi kebakaran, dapat dipastikan penyebaran apinya cukup lambat dibandingkan material lainnya.
Represif Treatment : Usaha represif ini meliputi pengadaan alat pemadam kebakaran serta penunjang lainnya, seperti : 1. Smoke detector 2. Fire alarm system 3. Fire Extinguiser 4. Speaker
G. Penangkal Petir Penangkal petir merupakan rangkaian alat-alat yang difungsikan untuk menyalurkan sambaran petir yang akan mengenai bangunan langsung ke tanah. Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait kebakaran dan kerusakan structural akibat sambaran petir.
H. Jaringan Komunikasi 1. Telepon Telepon disediakan di setiap kamar hotel serta untuk pelayanan servis. Sumber telepon berasal dari PT Telkom. Jaringan dari PT. Telkom merupakan jenis gelombang dengan kabel (wired) yang biasa dipakai pada bangunan-bangunan lain. Gelombang ini ditangkap oleh terminal box PT. Telkom yang terdapat di hotel lalu disalurkan ke MDF-TP (Main Distribution Frame Telephone System) 2. Sound System Tujuan utama dari pemasangan sound system adalah untuk mempermudah distribusi informasi serta aktivitas di dalam bangunan hotel. Sound System merupakan salah satu bentuk komunikasi internal dalam bangunan, yang gelombangnya di salurkan melalu kabel (wired).
3. Televisi Jaringan televisi pada Hotel berasal dari dua sumber, 1. parabola 2. antena. Gelombang TV yang didapat pada parabola berupa siaran televise internasional sedangkan siaran televisi nasional diterima oleh antena. Kedua benda ini berada di roof top agar mendapatkan sinyal yang baik. 4. Wifi WiFi adalah salah satu bentuk jaringan komunikasi yang tidak menggunakan kabel (wireless) melainkan menggunakan gelombang elektromagnetik. Pada Amaris Hotel, jaringan WiFi selain berada di lobby, juga berada di setiap koridor menuju kamar hotel sehingga pengguna bisa mengakses meskipun berada di dalam kamar.
5. CCTV CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi ntuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kamera dan TV ini terbatas pada bangunan tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di suatu ruangan sekuriti. CCTV ini dapat bekerja selama 24 jam sesuai dengan kebutuhan. Setiap gambar dapat ditayang-ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator. Karena bersifat rahasia, maka peletakan kamera dan tempat monitor diatur oleh bagian sekuriti(ruang sekuriti)
BAB III ANALISA
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN