oleh mahasiswa d3 keperawatan Poltekkes Rs Dr.SoepraoenFull description
GADARFull description
lp askep
Laporan pendahuluan cedera kepala ringanDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
ckrFull description
lp askepDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
lp ckrFull description
ckrFull description
aaaaaaaaaaaFull description
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
ckrDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Asuhan keperawatan gagal ginjalFull description
Deskripsi lengkap
web of cause cedera kepala
Full description
Full description
asuhan keperawatan ckr
LAPORAN LAPO RAN ASUHAN KEPERAW KEPER AWA ATAN TAN PADA PADA BAPAK BAPAK D DENGAN CEDERA KEPALA RINGAN DI RUANG MELATI 3 RSUP DR SURADJI TIRTONEGORO KLATEN Tugas Mandiri Stase Keperawatan Medikal Bedah Bed ah Tahap Profesi
Disusun Oleh: ARINDA NIIANITA SARI !"#$%&!"'#K(#)&&%!
Tengkorak se0agai pelindung 1aringan otak 2epun3ai da3a elastisitas untuk 2engatasi trau2a 0ila dipukul atau ter0entur 0enda tu2pul4 Na2un pada 0enturan5 0e0erapa 2ili detik akan ter1adi depresi 2aksi2al dan diikuti osilasi4 Trau2a pada kepala dapat 2en3e0a0kan fraktur pada tengkorak dan trau2a 1aringan lunak#otak atau kulit seperti kontusio#2e2ar otak5 oede2 otak5 perdarahan dengan dera1at 3ang 0er6ariasi tergantung pada luas daerah trau2a4
Klasifiasi Cedera Kepala
Berat ringann3a 7edera kepala 0ukan didasarkan 0erat ringan3a ge1ala 3ang 2un7ul setelah 7edera kepala 8Ale9ander PM5 )"";4 Ada 0er0agai klasifikasi 3ang dipakai dala2 penentuan dera1at 7edera kepala4 The Traumatic Coma Data Bank 2endifinisikan 0erdasarkan skor Skala Ko2a *lasgow 8Glasgow coma scale;
SK* )& < ) Dapat ter1adi kehilangan kesadaran atau a2nesia tetapi kurang dari &! 2enit4 Tidak ada fraktur tengkorak5 tidak ada kontusia 7ere0ral5 he2ato2a SK* " < )$ Kehilangan kesadaran dan atau a2nesia le0ih dari &! 2enit tetapi kurang dari $' 1a24 Dapat 2engala2i fraktur tengkorak4 SK* & < % Kehilangan kesadaran dan atau ter1adi a2nesia le0ih dari $' 1a24 =uga 2eliputi kontusia sere0ral5 laserasi atau he2ato2a intrakranial
su20er :keperawatan kritis5 pendekatan holostik 6ol5 II tahun )""5 hal:$$>
Spontan Terhadap rangsang suara Terhadap n3eri Tidak ada
' & $ )
Resp&' er!al Orientasi 0aik orientasi terganggu Kata?kata tidak 1elas Suara Tidak 1elas Tidak ada respon
' & $ )
Resp&' M&$&ri Ma2pu 0ergerak Melokalisasi n3eri .leksi 2enarik .leksi a0nor2al ,kstensi Tidak ada respon Total
> ' & $ ) & ? )
Annegers et al 8)""%; 2e20agi trau2a kepala 0erdasarkan la2a tak sadar dan la2a a2nesis pas7a trau2a 3ang di0agi 2en1adi:
)4
@edera kepala ringan5
apa0ila
kehilangan
kesadaran
dan
a2nesia
0erlangsung kurang dari &! 2enit4
$4
@edera kepala sedang5 apa0ila kehilangan kesadaran atau a2nesia ter1adi &! 2enit sa2pai $' 1a2 atau adan3a fraktur tengkorak4
&4
@edera kepala 0erat5 apa0ila kehilangan kesadaran atau a2nesia le0ih dari $' 1a25 perdarahan su0dural dan kontusio sere0ri4
Penggolongan 7edera kepala 0erdasarkan periode kehilangan kesadaran ataupun a2nesia saat ini 2asih kontro6ersional dan tidak dipakai se7ara luas4 Klasifikasi 7edera kepala 0erdasarkan 1u2lah Skala Ko2a *lasgow 8SK*; saat 2asuk ru2ah sakit 2erupakan definisi 3ang paling u2u2 dipakai 8off2an5 dkk5 )"">;4
Pa$&fisi&l&%i
Patofisiologis dari 7edera kepala trau2ati7 di0agi dala2 proses pri2er dan proses sekunder4 Kerusakan 3ang ter1adi dianggap karena ga3a fisika 3ang 0erkaitan dengan suatu trau2a 3ang relati6e 0aru ter1adi dan 0ersifat irre6ersi0le untuk se0agian 0esar daerah otak4 -alaupun kontusio dan laserasi 3ang ter1adi pada per2ukaan otak5 teruta2a pada kutu0 te2poral dan per2ukaan or0ital dari lo0us frontalis5 2e20erikan tanda?tanda 1elas tetapi sela2a le0ih dari &! tahun telah dianggap 1e1as akson difus pada su0stasi al0a su0korte9 adalah pen3e0a0 uta2a kehilangan kesadaran 0erkepan1angan5 gangguan respon 2otorik dan pe2ulihan 3ang tidak ko2plit 3ang 2erupakan penanda pasien 3ang 2enderita 7edera kepala trau2atik 0erat4 Pr&ses Pri+er
Proses pri2er ti20ul langsung pada saat trau2a ter1adi4 @edera pri2er 0iasan3a fokal 8perdarahan5 konusi; dan difus 81e1as akson difus;4Proses ini adalah kerusakan otak tahap awal 3ang diaki0atkan oleh 0enturan 2ekanik pada kepala5 dera1at kerusakan tergantung pada kuat dan arah 0enturan5 kondisi kepala 3ang 0ergerak
dia25
per7epatan
dan
perla20atan
gerak
kepala4
Proses
pri2er
2en3e0a0kan fraktur tengkorak5 perdarahan segera intrakranial5 ro0ekan regangan sera0ut saraf dan ke2atian langsung pada daerah 3ang terkena4 Pr&ses Se('der
Kerusakan sekunder ti20ul 0e0erapa waktu setelah trau2a 2en3usul kerusakan pri2er4 Dapat di0agi 2en1adi pen3e0a0 siste2ik dari intrakranial4 Dari 0er0agai gangguan siste2ik5 hipoksia dan hipotensi 2erupakan gangguan 3ang paling 0erarti4 ipotensi 2enurunn3a tekanan perfusi otak sehingga 2engaki0atkan ter1adin3a iske2i dan infark otak4 Perluasan kerusakan 1aringan otak sekunder dise0a0kan 0er0agai faktor seperti kerusakan sawar darah otak5 gangguan aliran darah otak 2eta0olis2e otak5 gangguan hor2onal5 pengeluaran 0ahan?0ahan neurotras2iter dan radikal 0e0as4 Trau2a saraf proses pri2er atau sekunder akan 2eni20ulkan ge1ala?ge1ala neurologis 3ang tergantung lokasi kerusakan4
Kerusakan siste2 saraf 2otorik 3ang 0erpusat di0agian 0elakang lo0us frontalis akan 2engaki0atkan kelu2puhan pada sisi lain4 *e1ala?ge1ala kerusakan lo0us?lo0us lainn3a 0aru akan dite2ui setelah penderita sadar4 Pada kerusakan lo0us oksipital akan du1u2pai ganguan sensi0ilitas kulit pada sisi 3ang 0erlawanan4 Pada lo0us frontalis 2engaki0atkan ti20uln3a seperti di1u2pai pada epilepsi lo0us te2poralis4 Kelainan 2eta0olis2e
3ang
di1u2pai pada penderita
7edera kepala
dise0a0kan adan3a kerusakan di daerah hipotala2us4 Kerusakan di0agian depan hipotala2us akan ter1adi heperter2i4 +esi di regio optika 0eraki0at ti20uln3a ede2a paru karena kontraksi siste2 6ena4 Retensi air5 natriu2 dan klor 3ang ter1adi pada hari perta2a setelah trau2a ta2pakn3a dise0a0kan oleh terlepasn3a hor2on AD dari daerah 0elakang hipotala2us 3ang 0erhu0ungan dengan hipofisis4 setelah kurang le0ih hari natriu2 dan klor akan dikeluarkan 2elalui urine dala2 1u2lah 0erle0ihan sehingga kesei20angann3a 2en1adi negatif4 iperglike2i dan glikosuria 3ang ti20ul 1uga dise0a0kan keadaan perangsangan pusat?pusat 3ang 2e2pengaruhi 2eta0olis2e kar0ohidrat didala2 0atang otak4 Batang otak dapat 2engala2i kerusakan langsung karena 0enturan atau sekunder aki0at fleksi atau torsi akut pada sa20ungan ser6iks 2edulla5 karena kerusakan pe20uluh darah atau karena penekanan oleh herniasi unkus4 *e1ala?ge1ala 3ang dapat ti20ul ialah fleksiditas u2u2 3ang ter1adi pada lesi tran6ersal di0awah nukleus ner6us statoakustikus5 regiditas desere0rasi pada lesi tran6ersal setinggi nukleus ru00er5 lengan dan tungkai kaku dala2 sikap ekstensi dan kedua lengan kaku dala2 fleksi pada siku ter1adi 0ila hu0ungan 0atang otak dengan korteks sere0ri terputus4 *e1ala?ge1ala Parkinson ti20ul pada kerusakan ganglion 0asal4 Kerusakan? kerusakan saraf?saraf kranial dan traktus?traktus pan1ang 2eni20ulkan ge1ala neurologis khas4 Nafas dangkal tak teratur 3ang di1u2pai pada kerusakan 2edula o0longata akan 2eni20ulkan ti20uln3a Asidesil4 Nafas 3ang 7epat dan dala2 3ang
ter1adi
pada
gangguan
setinggi
diensefalon
akan
2engaki0atkan alkalosisi
respiratorik4 @edera otak sekunder te1adi setiap saat setelah ter1adi 0enturan4 .a7tor?faktor 3ang 2en3e0a0kan 7edera otak sekunder adalah: )4 e2ato2a intrakranial a4 ,pidural
74 Intrasere0ral
04 Su0dural
d4 Su0arahnoid
$4 Pe20engkakan otak Mungkin ter1adi dengan atau tanpa he2ato2a intrakranial4 al ini diaki0atkan ti20unan 7airan intra atau ekstrasekuler atau 0endung 6askuler4 &4 erniasi : tentorial dan tonsiler '4 Iskhe2i sere0ral5 aki0at dari: •
1) Trau2a ini dapat 2en3e0a0kan fraktur tulang tengkorak dan laserasi dura2eter4 Kerusakan otak dapat ter1adi 0ila tulang tengkorak 2enusuk otak5 2isaln3a aki0at 0enda ta1a2 atau te20akan4 2) .raktur linier di daerah te2poral5 di2ana arteri 2eningeal 2edia 0erada dala2 1alur tulang te2poral5 sering 2en3e0a0kan perdarahan epidural4 .raktur linier 3ang 2elintang garis tengah5 sering 2en3e0a0kan perdarahan sinus dan ro0ekn3a sinus sagitalis superior4 3) .raktur di daerah 0asis5 dise0a0kan karena trau2a dari atas atau kepala 0agian atas 3ang 2e20entur 1alan atau 0enda dia24 .raktur di fosa anterior5 sering ter1adi keluarn3a liuor 2elalui hidung (rhinorhoe) dan adan3a 0rill he2ato2 (raccon eye).
4) .raktur pada os petrosus5 0er0entuk longitudinal dan trans6ersal 8le0ih 1arang;4 .raktur longitudinal di0agi 2en1adi anterior dan posterior4 .raktur anterior 0iasan3a karena trau2a di daerah te2poral5 sedang 3ang posterior dise0a0kan trau2a di daerah oksipital4 5) .raktur longitudinal sering 2en3e0a0kan kerusakan pada 2eatus akustikus interna5 fora2en 1ugularis dan tu0a eustakhius4 Setelah $ < & hari akan na2pak attle sign 8warna 0iru di 0elakang telinga di atas os 2astoid; dan otorrhoe 8liuor keluar dari telinga;4 perdarahan dari telinga dengan trau2a kepala ha2pir selalu dise0a0kan oleh retak tulang dasar tengkorak4 Pada dasarn3a fraktur tulang tengkorak itu sendiri tidaklah 2eni20ulkan hal 3ang e2ergensi5 na2un 3ang sering 2eni20ulkan 2asalah adalah frag2en tulang itu 2en3e0a0kan ro0ekan pada dura2eter5 pe20uluh darah atau 1aringan otak4 al ini dapat 2en3e0a0kan kerusakan pusat 6ital5 saraf kranial dan saluran saraf (ner!e "athway)4
Pen3e0a0 ge1ala ko2otio sere0ri 0elu2 1elas4 Akselerasi?akselerasi 3ang 2eregangkan otak dan 2enekan for2otio retikularis 2erupakan hipotesis 3ang 0an3ak dianut4 Setelah penurunan kesadaran 0e0erapa saat pasien 2ulai 0ergerak5 2e20uka 2atan3a tetapi tidak terarah5 reflek kornea5 reflek 2enelan dan respon terhadap rasa sakit 3ang se2ula hilang 2ulai ti20ul ke20ali4 Kehilangan 2e2ori 3ang 0erhu0ungan dengan waktu se0elu2 trau2a dise0ut a2nesia retrograde4 A2nesia post trau2ati7 ialah kehilangan ingatan setelah trau2a5 sedangkan a2nesia trau2ati7 terdiri dari a2nesia retrograde dan post trau2ati74 /. Ede+a sere!ri $ra(+a$i*
Otak dapat 2en1adi se20a0 tanpa disertai perdarahan pada trau2a kapitis teruta2a pada anak?anak4 Pingsan dapat 0erlangsung le0ih dari )! 2enit5
Kerusakan 1aringan otak disertai perdarahan 3ang se7ara 2akroskopis tidak 2engganggu 1aringan4 Kontosio sendiri 0iasan3a 2eni20ulkan defisit neurologis 1ika 2engenai daerah 2otorik atau sensorik otak4 Kontusio sere0ri 2urni 0iasan3a 1arang ter1adi4 Diagnosa kontusio sere0ri 2eningkat se1alan dengan 2eningkatn3a penggunaan @T s7an dala2 pe2eriksaan 7edera kepala4 Kontusio sere0ri sangat sering ter1adi difrontal dan la0us te2poral5 walaupun dapat ter1adi 1uga pada setiap 0agian otak5 ter2asuk 0atang otak dan sere0elu24 Batas per0edaan antara kontusio dan perdarahan intra sere0ral trau2atika 2e2ang tidak 1elas4 Kontusio sere0ri dapat sa1a dala2 waktu 0e0erapa 1a2 atau hari 2engala2i e6olusi 2e20entuk pedarahan intra sere0ral 8AT+S )""C;4
4# Perdara)a' I'$rara'ial a. Perdara)a' Epid(ral
Perdarahan epidural terletak diantara dura dan 7al6aria4 (2u2n3a ter1adi pada regon te2poral atau te2poropariental aki0at pe7ahn3a anteri 2eningea 2edia 8Sudiharto )""%;4 Manifestasi klinik 0erupa gangguan kesadaran se0entar dan dengan 0ekas ge1ala 8inter6al lu7id; 0e0erapa 1a24 Keadaan ini disusul oleh gangguan kesadaran progesif disertai kelainan neurologis unilateral4 Ke2udian ge1ala neurologis ti20ul se7ara progesif 0erupa pupil anisokor5 he2iparese5 papilede2a dan ga1ala herniasi trans7entorial4 Perdarahan epidural di fossa posterior dengan perdarahan 0erasal dari sinus lateral5 1ika ter1adi di oksiput akan 2eni20ulkan gangguan kesadaran5 n3eri kepala5 2untah ataksia sere0elar dan paresis ner6i kranialis4 @iri perdarahan epidural 0er0entuk 0ikon6eks atau 2en3erupai lensa 7e20ung4
!. Perdara)a' S(!d(ral
Ter1adi antara dura2ater dan ara7hnoid4 Perdarahan su0dural le0ih 0iasa ter1asi perdarahan epidural 8&! dari 7edera kepala 0erat;4 (2u2n3a perdarahan aki0at pe7ahn3a#ro0ekn3a 6ena?6ena 1e20atan 3ang terletak antara kortek sere0ri dan sinus 6enosa te2pat 6ena tadi 0er2uara5 na2un dapat pula ter1adi aki0at laserasi pe20uluh arteri pada per2ukaaan otak4 *e1ala 3ang su0 akut tidak se1elas 3ang ge1ala akut4 Perdarahan su0dural 2en1adi si2pto2atik dala2 & hari dise0ut akut5 1ika ge1ala ti20ul antara & sa2pai $) hari dise0ut su0akut5 sedangkan le0ih dari $) hari dise0ut kronik4 *e1ala 3ang paling sering pada akut adalah n3eri kepala5 2engantuk5 agitasi 7ara 0erpikir 3ang la20at dan 0ingung4 *e1ala 3ang paling sering pada kronik adalah n3eri kepala 3ang se2akin 0erat5 7ara 0erpikir 3ang la20at5 0ingung5 2ngantuk4 Pupil ede2a dapat ter1adi dan pupilipsilateral dilatasi dan refleka 7aha3a 2enurun5 e2iparese se0agai tanda akhir 0iasa ipsilateral atau kontralateral tergantung pada aEakah lo0us te2poral 2engala2i herniasi 2elalui 7elah tentoru2 dan 2enekan pendukulus sere0ri kontralateral4 Perdarahan su0dural 0iasan3a 2enutupi seluruh per2ukaan he2isfer otak dan kerusakan otak di0awahn3a le0ih 0erat dan prognosin3apun 1auh le0ih 0uruk daripada perdarahan epidural4 *. Perdara)a' s(!ara)'&id
Perdarahan su0aranoid sering ter1adi pada trau2a kapitis4 Se7ara klinis 2udah dikenali 3aitu dite2ukann3a kaku kuduk5 n3eri kepala5 gelisah5 suhu 0adan su0fe0ril4 *e1alan3a 2en3erupai 2eningitis4 Perdarahan 3ang 0esar dapat disertai ko2a4 Pedarahan ter1adi didala2 ruang su0arahnoid karena ro0ekn3a pe20uluh darah 3ang 0er1alan didala2n3a4 darah ter7a2pur dengan 7airan otak4 Adan3a darah didala2 liuor sere0ri spinal akan 2erangsang 2eningia sehingga ter1adi kaku kuduk4
Ma'ifes$asi Kli'is
)4 *angguan kesadaran
C4 Disfungsi sensor3
$4 Konfusi
%4 Ke1ang otot
&4 A0nor2alitas pupil
"4 Sakit kepala
'4 Awitan ti0a?ti0a defisit neurologik
)!4 ertigo
4 Peru0ahan tanda 6ital
))4 *angguan pergerakan
>4 *angguan
penglihatan
dan
)$4 Ke1ang
pendengaran E5al(asi Dia%'&s$i
)4 @T s7an
$4 MRI
&4 Angiografi 7ere0ral
Pe'a$alasa'aa'
)4 Tindakan terhadap peningkatan TIK a4 pe2antauan TIK dengan ketat
e4 peningkatan
04 oksigenasi adekuat 74 pe20erian 2annitol
kepala
te2pat
tidur f4
0edah neuro
d4 penggunaan steroid
$4 Tindakan pendukung lain a4 dukungan 6entilasi
d4 terapi antikon6ulsan
04 pen7egahan ke1ang
e4 klorpro2aFin
74 pe2eliharan 7airan5 elektrolit5 dan kesei20angan nutrisi
2enenangkan
pasien f4 selang nasogastrik
Pr&ses Pe'a$alasa'aa' pada Tra(+a Kepala 6a'% Me+erl(a' Ti'daa' Beda) Saraf 7 Penatalaksanaan trau2a kepala 3ang 2e2erlukan tindakan 0edah saraf5 2erupakan proses 3ang terdiri dari serangkaian tahapan 3ang saling 0erkaitan satu sa2a lain5
sehingga sa2pai pada penga20ilan putusan untuk 2elakukan tindakan pe20edahan4 Dala2 hal ini 2eliputi ' tahapan5 tahapan?tahapan terse0ut 2eliputi: )4 Tahap I a4 Penilaian awal dan Pertolongan perta2a Penilaian awal5 prioritas penilaian : •
Airwa3
Breathing
•
Periksa adan3a ke2ungkinan kelainan atau perdarahan
•
Tentukan hal?hal se0agai 0erikut:
•
G
+a2an3a tak sadar
G
+a2an3a a2nesia post?trau2a
G
Se0a0?se0a0 7edera
G
Adan3a n3eri kepala5 2untah
@ir7ulation
Pe2eriksaan fisik u2u2 dan neurologik
Pertolongan perta2a 3ang segera dilakukan 0ila ter1adi gangguan pernafasan5 sirkulasi dan atau gangguan kesadaran: •
Me20e0askan 1alan nafas agar tetap ter0uka dan 0e0as
•
Mengontrol atau 2engendalikan perdarahan
•
Menanggulangi ren1atan 8sho7k;
•
Monitor ,K*
04 Diagnosis •
Pe2eriksaan +a0oratoriu2 05 he2atokrit5 eritrosit5 lekosit5 tro20osit5 elektrolit5 gula darah5 B(N5 ureu25 kreatinin5 2asa perdarahan dan pen1endalan5 golongan darah dan A*D4
•
Pe2eriksaan penun1ang 3ang khusus ?
.oto kepala
?
.oto ser6ikal
?
@T s7an
?
Pada trau2a 2ultiple perlu dilakukan #oto a$omen $an ekstremitas
?
Angiografi Sere0ral
?
Burr holes#trepanasi eksplorasi
74 Indikasi Konsultasi Bedah Saraf 8Tedd3 H Anslew5 )"%"; •
@o2a 3ang 0erlangsung le0ih dari > 1a2
•
Penurunan kesadaran atau gangguan neurologik progresif
•
Penderita 0elu2 sadar ke20ali setelah dirawat $' 1a2
•
Adan3a tanda?tanda neurologik fokal5 ter2asuk 3ang sudah ada se1ak saat ter1adin3a 7edera kepala4
•
Adan3a ke1ang fokal atau u2u2 setelah trau2a4
•
.raktur i2presi ter0uka # tertutup
•
Perdarahan intrakranial
$4 Tahap II: O0ser6asi per1alanan klinis dan Perawatan suportif &4 Tahap III a4 Indikasi pe20edahan •
Perlukaan pada kulit kepala
•
.raktur tulang kepala
•
e2ato2a intrakranial
•
Kontusio 1aringan otak 3ang 2e2pun3ai dia2eter ) 72 dan atau laserasi otak
•
Su0dural higro2a
•
Ke0o7oran 7airan sere0rospinal
04 Kontaindikasi
•
Adan3a tanda?tanda ren1atan 8Sho7k;5 ini 0iasan3a 0ukan karena trau2a kepalan3a tetapi karena se0a0?se0a0 lain5 2isaln3a ruptur alat 6is7era 8epar5 lien5 gin1al; atau fraktur 0erat pada ekstre2itas4
•
Penderita dengan trau2a kepala 3ang pada waktu 2asuk ru2ah sakit pupil sudah dilatasi 2aksi2al dan reaksi 7aha3a negatif5 den3ut nadi dan respirasi irregular4
74 Tu1uan Pe20edahan •
(ntuk 2engeluarkan 0ekuan darah dan atau 1aringan otak 3ang nekrotik
•
(ntuk 2engangkat 0agian tulang 3ang 2enekan atau 2asuk ke 1aringan otak
•
(ntuk 2engurangi tekanan intrakranial
•
(ntuk 2engontrol perdarahan
•
(ntuk 2enutup dura2eter atau 2e2per0aiki dura2eter 3ang rusak
•
Menutup defek pada kulit kepala untuk 2en7egah infeksi atau untuk kepentingan segi kos2etik4
d4 Persiapan Pe20edahan •
Me2pertahankan
1alan
•
nafas agar tetap 0e0as
Pe20erian
anti0iotik
profilaksi
•
Pasang infus
•
Pasang kateter
•
O0ser6asi tanda?tanda 6ital
•
Pasang N*T
•
Pe2eriksaan la0oratoriu2
•
Terapi untuk 2enurunkan TIK
•
Pe20erian antikon6ulsan
'4 Tahap I a4 Pe20edahan spesifik •
Perlukaan pada kulit prinsipn3a dilakukan Jde0ride2en
•
Pada lesi desak ruang intrakranial trau2ati7 pada prinsipn3a dilakukan kranioto2i 3ang 7ukup luasn3a4 G
Pada e2ato2 ,pidural 0iasan3a dilakukan4 ?
Trepanasi
?
Kranioto2i 3ang diperluas dengan kraniekto2i
Bila diagnosa dengan @T s7an 3ang 2enun1ukkan lesi dengan 1elas5 7ukup dengan kranioto2i 3ang ter0atas4 Pada epidural he2ato2 3ang le0ih te0al L)5 < ) 725 0elu2 perlu tindakan operasi4 G
Pada e2ato2 Su0dural Pada e2ato2 Su0dural akut senantiasa diperlukan kranioto2i 3ang luas4 Tindakan kraniekto2i atau 2e20uat lu0ang 0ur tidak dianggap 7ukup5 ini han3a he2ato2 su0dural 3ang kronis4
G
Pada e2ato2 intrasere0ral dan kontusio sere0ri dengan efek 2assa 3ang 1elas Dilakukan tindakan kranioto2i 3ang 7ukup luas4 ?
Bila terdapat kontusio dengan dia2eter ) 725 diper2ukaan korteks hendakn3a diisap sa2pai 0atas 1aringan otak 3ang sehat4
?
Meni20ulkan efek 2assa 3ang 1elas
?
Men3e0a0kan pen3i2pangan garis tengah '? 22
?
olu2e diperkirakan &! 77 atau dia2eter & 72
?
Menun1ukkan peninggian tekanan intrakarnial &! 22g dan atau 0erkaitan dengan gangguan neurologik 3ang progresif4
Pada he2ato2a intrasere0ral 3ang kronis dapat dilakukan dengan trepanasi se7ara kon6ensional dan aspirasi4 G
Pada intra6entrikuler he2ato2a ?
Kranioto2i < aspirasi he2ato2
?
Trepanasi < drenase 6entrikuler
?
Bila ti20ul tanda?tanda hidrosefalus5 dilakukan 6entrikulo?peri? toneal shunt4
Prognosis 0uruk 0ila *@S L % pada saat 2asuk dirawat4 Bila *@S % prognosis le0ih 0aik kira?kira %> hidupn3a tidak tergantung orang lain4 G
Pada su0dural higro2a
G
Pada Rhinorrhea
G
Pada +aserasi otak
G
Pada fraktur tulang kepala ter0uka
G
Pada fraktur 3ang 2enekan tertutup
04 ,6aluasi: ko2plikasi 3ang perlu diperhatikan: •
Perdarahan ulang
•
Ke0o7oran 7airan otak
•
Infeksi pada luka atau sepsis
•
Ti20uln3a ede2a sere0ri
•
Ti20uln3a ede2a pul2onu2 neurogenik5 aki0at peninggian TIK
•
•
N3eri kepala setelah penderita sadar Kon6ulsi
74 Out7o2e Out7o2e aki0at trau2a kepala5 walaupun sudah dilakukan tindakan operasi tergantung 0e0erapa fa7tor diantaran3a: •
Saat dilakukan operasi
•
Tergantung pada penilaian tingkat kesadaran
•
.aktor usia
•
Tergantung tanda?tanda 6ital waktu 2asuk
•
Tergantung pada peninggian intrakranial
•
Tergantung
pada
fa7tor
he2ato2:
1enis5
sifatn3a5
6olu2e
dan
lokalisasin3a5 2isaln3a: G
Out7o2e epidural he2ato2 dengan kontusio sere0ri le0ih 0uruk daripada kalau han3a ada epidural he2ato2n3a 8*uiller2ann5 )"">;