BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Autis adalah penyakit gangguan perkembangan yang mempunyai karakteris tik gangguan interaksi sosial dan perkembangan bahasa yang serius (King, 2009). Autis termasuk ke dalam pervasive developmental disorder, jenis penyakit yang yang lain dianta diantarany ranyaa adalah adalah Asper Asperger ger disord disorder, er, childh childhood ood disint disintegr egrati ative ve diso disord rder er,, dan dan ett ett diso disord rder er.. asio asio prev preval alen ensi si dari dari selur seluruh uh perv pervasi asive ve developmental disorder adalah !",# per $0.000 anak%anak. &ermasuk penyakit Auti Autiss
(22' (22'$0 $0.0 .000 00), ),
Asper sperge gerr
ynd yndro rome me
($$' ($$'$0 $0.0 .000 00), ),
tidak tidak
speci specii ied ed
(2*."'$0.000) dan child disintegrative disorder (0,9'$0.000) (+elson,200#). i dunia, dunia, pada pada tahun tahun $9"# $9"# diperk diperkirak irakan an penyand penyandang ang autis autis mencap mencapai ai $-!000 $-!000 kelahiran. ada tahun $99# penyandang autis mencapai $-!00 kelahiran dan pada tahun 2000 mencapai $-2!0. edangkan pada tahun 20$0 diperkirakan mencapai $-$00 kelahiran. enyebab dari peningkatan ini masih belum dapat diketahui (King, 2009). revalensi autis kini lebih banyak daripada anak%anak penderita o/n syndrome. i ndonesia, penderita autis mencapai #000 orang (epkes, 200*). i kota 1edan diperkirakan jumlah anak autis yang lahir mencapai 2!0 orang pertahun dan akan terus bertambah dari tahun ke tahun. 1asalah ini telah meningkat jumlahnya secara dramatis dalam dua dekade belakangan ini dari perkiraan * menjadi *0 kasus per $0000 kelahiran (King, (King,200 2009). 9). alah alah satu aktor aktor resiko resiko penyeb penyebab ab penya penyakit kit ini adalah adalah usia usia maternal dan paternal se/aktu mengandung anak dengan penyakit Autistik. ! dari dari $$ stud studi% i%st stud udii tela telah h meng mengam amat atii akt aktor or resi resiko ko peny penyak akit it Autis utisti tik k dihubungkan dengan usia maternal dilaporkan telah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan aktor%aktor resiko lainnya. ika dihubungkan dengan dengan usia usia matern maternal al diatas diatas *0 tahun, tahun, maka resiko resiko anak anak untuk untuk mender menderita ita Autistik adalah $, "* kali lebih besar. elain usia maternal, usia 3niversitas umatera 3tara paternal juga dihubungkan dengan penyakit Autistik. * dari # studi telah menemukan hubungan aktor resiko usia paternal dengan penyakit
1
Autistik.(King,2009). 4erdasarkan latar belakang yang telah dikemukaan diatas, saya ingin meneliti umur maternal dan paternal sebagai aktor resiko penyebab Autistik pada anak di Kota 1edan.
B. Rumusan Masalah $. 4agaimana deinisi, dan etiologi pada pasien dengan kasus Autisme5 2. 4agaimana 678 pada pasien dengan kasus Autisme5 . 4agaimana pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan kasus Autisme5 *. 4agaimana penatalaksanaan terapi pada pasien dengan kasus Autisme5 !. 4agaimana pengkajian yang didapatkan pada pasien dengan kasus Autisme5 :. 4agaimana diagnosa kepera/atan pada pasien dengan kasus Autisme5 #. 4agaimana intervensi dan rasional pada pasien dengan kasus Autisme5
C. Tujuan Masalah
$. 1ahasis/a mampu menjelaskan deinisi, dan etiologi pada pasien dengan kasus Autisme. 2. 1ahasis/a mampu menjelaskan 678 pada pasien dengan kasus Autisme. . 1ahasis/a mampu menjelaskan pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan kasus Autisme. *. 1ahasis/a mampu menjelaskan penatalaksanaan terapi pada pasien dengan kasus Autisme. !. 1ahasis/a mampu menjelaskan pengkajian yang didapatkan pada pasien dengan kasus Autisme. :. 1ahasis/a mampu menjelaskan diagnosa kepera/atan pada pasien dengan kasus Autisme. #. 1ahasis/a mampu menjelaskan intervensi dan rasional pada pasien dengan kasus Autisme.
C. Manfaat
2
Mahasiswa mampu memahami konsep teori tentang Autisme, sehingga mampu menyusun konsep asuahan keperawatan pada pasien Autisme. BAB II KONSEP PENYAKIT
A. Definisi Autisme
stilah autisme berasal dari ;autos< yang berarti diri sendiri dan isme yang berarti aliran. Autism bearti suatu aham yang tertarik hanya pada dunianya sendiri. Ada pula yang menyebutkan bah/a autisme adalah gangguan perkembangan yang mencakup bidang komunikasi, interaksi, dan perilaku. =ejalanya mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia tahun. 1enurut r. >ardiono, gangguan autistic ditandai tiga gejala utama yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi, dan perilaku yang stere otipik. iantara ketiga hal tersebut, yang paling penting diperbaiki terlebih dahulu adalah interaksi sosial. Apabila interaksi membaik seringkali gangguan komunikasi dan perilaku akan membaik secara otomatis. 4anyak orang tua yang mengharapkan anaknya segera bicara. &anpa interaksi yang baik, bicara yang keluar sering kali berupa ekolalia, mengulang sesuatu yang didengarnya. Komunikasi juga tidak selalu identik dengan bicara. 4isa berkomunikasi non verbal jauh lebih baik dibandingkan bicara yang tidak dapat di mengerti artinya. ementara itu, menurut 1ujito, autism ialah anak yang mengalami gangguan komunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami gangguan sensoris, pola bermain, dan emosi. enyebabnya karena antar jaringan dan ungsi otak tidak sinkron. Ada yang maju pesat, sedangkan yang lainnya biasa% biasa saja. urvei menunjukkan, anak%anak autis lahir dari ibu%ibu kalangan ekonomi menengah keatas. Ketika dikandung, asupan gi?i ke ibunya tak seimbang.
B. Etil!i Autisme
3
enyebab terjadinya belum diketahui secara pasti, hanya diperkirakan mungkin adanya kelainan dari system sara (neurologi) dalam berbagai derajat beratnya ringan penyakit.(aisal,200). enyebab /abah autisme menurut buku (bony,200) adalah$. =angguan susunan sara pusat itemukan kelainan neuranotomi (anatomi susunan sara pusat) pada beberapa tempat didalam otak anak autis. elain itu, ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi didalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu. enemuan ini membantu dokter menentukan obat yang lebih tepat. 7bat%obatan yang sering dipakai adalah dari jenis psikotropika, yang bekerja pada susunan sara pusat. 2. =angguan sistem pencernaan Ada hubungan antara gangguan sistem pencernaan dengan gejala autis. &ahun $99#, seorang pasien autis, arker 4eck, mengeluhkan gangguan pencernaan yang sangat buruk. &ernyata, ia kekurangan en?im sekretin. etelah mendapat suntikan sekretin, 4eck sembuh dan mengalami kemajuan luar biasa. Kasus ini memicu penelitian%penelitian yang mengaruh pada gangguan metabolisme pencernaan. . eradangan dinding usus 4erdasarkan pemeriksaan endoskopi atau peneropongan usus pada sejumlah anak autis yang memiliki pencernaan buruk ditemukan adanya peradangan usus pada sebagian besar anak. r. Andre/ 6akeiled ahli pencernaan asal inggris, menduga peradangan tersebut disebabkan virus, mungkin virus campak. tu sebabnya, banyak orangtua yang kemudian menolak imunisasi 11 (measles, mumps, rubella) karena diduga menjadi biang keladi autis pada anak. *. @aktor genetika itemukan 20 gen yang terkait dengan autisme. +amun, gejala autisme baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen. bisa saja autisme tidak muncul, meski anak memba/a gen autisme. adi perlu aktor pemicu lain. !. Keracunan logam berat
4
4erdasarkan tes laboratorium yang dilakukan pada rambut dan darah ditemukan kandungan logam berat dan beracun pada banyak anak autis. idugakemampuan sekresi logam berat dari tubuh terganggu secara genetik. C. Manifestasi Klinis
Karakteristik anak autis Anak yang mengalami autis sedikitnya memiliki enam karakter, yakni sebagai berikut". Masalah #i $i#an! %muni%asi
a. Kata yang digunakan terkadang tidak sesuai artinya b. 1engoceh tanpa arti secara berulang%ulang c. 4icara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi d. enang meniru kata%kata atau lagu tanpa mengetahui artinya e. enang menarik%narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang dia inginkan . ebagian anak autistik tidak berbicara atau sedikit berbicara g. erkembangan bahasanya lambat'sama sekali tidak ada, tampak seperti tuli atau sedikit berbicara &. Masalah #i $i#an! inte'a%si ssial
a. uka menyendiri b. 1enghindari kontak mata c. &idak tertarik untuk bermain bersama d. 1enolak atau menjauh bila di ajak bermain (. Masalah #i $i#an! sens'is
a. &idak peka terhadap sentuhan b. &idak peka terhadap rasa sakit c. ansung menutup telinga bila mendengar suara keras d. enang mencium'menjilat benda%benda di sekitarnya ). Masalah #i $i#an! *la $e'main
a. &idak bermain seperti anak lain pada umumnya b. &idak bermain sesuai ungsi mainan c. angat melekat dengan benda%benda tertentu
5
d. enang terhadap benda%benda berputar e. &idak memiliki kreatiitas dan imajinasi . &idak suka bermain dengan teman sebayanya +. Masalah #i $i#an! *e'ila%u
a. apat berperilaku berlebihan atau terlalu akti, atau sebaliknya b. 1elakukan gerakan yang berulang%ulang c. &idak suka pada perubahan d. 1erangsang diri e. uduk bengong dengan tatapan kosong ,. Masalah #i $i#an! emsi
a. ering marah, menangis, dan terta/a tanpa alasan b. Kadang%kadang agresi dan mudah merusak c. Kadang menyakiti diri sendiri d. apat mengamuk tak terkendali e. &idak memiliki empati
D. Patfisil!i
el sara otak (neuron) terdiri atas badan sel dan serabut untuk mengalirkan impulslistrik (akson) serta serabut untuk menerima impuls listrik (dendrit). el sara terdapat dilapisan luar otak yang ber/arna kelabu (korteks). Akson dibungkus selaput bernamamielin, terletak di bagian otak ber/arna putih. el sara berhubungan satu sama lain le/atsinaps.el sara terbentuk saat usia kandungan tiga sampai tujuh bulan. ada trimesterketiga, pembentukan sel sara berhenti dan dimulai pembentukan akson, dendrit, dansinaps yang berlanjut sampai anak berusia sekitar dua tahun. etelah anak lahir, terjadi proses pengaturan pertumbuhan otak berupa bertambahdan berkurangnya struktur akson, dendrit, dan sinaps. roses ini dipengaruhi secara genetik melalui sejumlah ?at kimia yang dikenal sebagai brain gro/th aktor dan prosesbelajar anak. 1akin banyak sinaps terbentuk, anak makin cerdas. embentukan akson, dendrit, dan sinaps sangat tergantung pada stimulasi dari lingkungan. 4agian otak yang digunakan dalam belajar
6
menunjukkan pertambahan akson, dendrit, dan sinaps. edangkan bagian otak yang tak digunakan menunjukkan kematian sel, berkurangnya akson, dendrit, dansinaps. Kelainan genetis, keracunan logam berat, dan nutrisi yang tidak adekuat dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses%proses tersebut. ehingga akan menyebabkan abnormalitas pertumbuhan sel sara. ada pemeriksaan darah bayi%bayi yang baru lahir, diketahui pertumbuhan abnormal pada penderita autis dipicu oleh berlebihnya neurotropin dan neuropeptida otak (brain%derived neurotrophic actor, neurotrophin%*, vasoactive intestinal peptide,calcitonin%related gene peptide) yang merupakan ?at kimia otak yang bertanggung
ja/ab
untuk
mengatur
penambahan
sel
sara,
migrasi,
dierensiasi, pertumbuhan, dan perkembangan jalinan sel sara. 4rain gro/th aktor ini penting bagi pertumbuhan otak. eningkatan neurokimia otak secara abnormal menyebabkan pertumbuhan abnormal pada daerah tertentu. ada gangguan autisme terjadi kondisi gro/th /ith out guidance, di mana bagian% bagian otak tumbuh dan mati secara tak beraturan. ertumbuhan abnormal bagian otak tertentu menekan pertumbuhan sel sara lain. >ampir semua peneliti melaporkan berkurangnya sel urkinye (sel sara tempat keluar hasil pemrosesan indera dan impuls sara) di otak kecil pada autisme. 4erkurangnya sel urkinye diduga merangsang pertumbuhan akson, glia (jaringan penunjang pada sistemsara pusat), dan mielin sehingga terjadi pertumbuhan otak secara abnormal atausebaliknya, pertumbuhan akson secara abnormal mematikan sel urkinye. Bang jelas,peningkatan brain derived neurotrophic aktor dan neurotrophin%* menyebabkan kematiansel urkinye. =angguan pada sel urkinye dapat terjadi secara primer atau sekunder. 4ilaautisme disebabkan aktor genetik, gangguan sel urkinye merupakan gangguan primeryang terjadi sejak a/al masa kehamilan karena ibu mengkomsumsi makanan yang mengandung logam berat. egenerasi sekunder terjadi bila sel urkinye sudah berkembang, kemudian terjadi gangguan yang menyebabkan
kerusakan
sel
urkinye. Kerusakan
terjadi
jika dalam
masakehamilan ibu minum alkohol berlebihan atau obat seperti thalidomide. enelitian dengan 1 menunjukkan, otak kecil anak normal mengalami
7
aktivasi selama melakukan gerakan motorik, belajar sensori%motorik, atensi, proses mengingat, serta kegiatan bahasa. =angguan pada otak kecil menyebabkan reaksi atensi lebih lambat, kesulitan memproses persepsi atau membedakan
target,
overselektivitas,
dan
kegagalan
mengeksplorasi
lingkungan. embesaran otak secara abnormal juga terjadi pada otak besar bagian depan yang dikenal sebagai lobus rontalis. 1enurut kemper dan 4auman menemukan berkurangnya ukuran sel neuron di hipokampus (bagian depan otak besar yang berperan dalam ungsi luhur dan proses memori) dan amigdala (bagian samping depan otak besar yang berperandalam proses memori). @aktor lingkungan yang menentukan perkembangan otak antara lain kecukupan Coksigen, protein, energi, serta ?at gi?i mikro seperti ?at besi, seng, yodium, hormon tiroid,asam lemak esensial, serta asam olat. Adapun hal yang merusak atau mengganggu perkembangan otak antara lainalkohol, keracunan timah hitam, aluminium serta metilmerkuri, ineksi yang diderita ibu pada masa kehamilan.
8