BAB I PENDAHULUAN
Spondi Spondilo lo berasal berasal dari dari bahasa bahasa Yunani nani yang yang berarti berarti tulang tulang belaka belakang. ng. Spondi Spondilos losis is lumb lumbal alis is dapa dapatt diar diarti tika kan n peru peruba baha han n pada pada send sendii tula tulang ng bela belaka kang ng deng dengan an ciri ciri khas khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus).9 aerah lumbal terdiri atas !" sampai !# dan !# $ S" yang paling besar menerima beban atau berat tubuh sehingga daerah lumbal menerima gaya dan stress mekanikal paling besar sepanjang vertebra. %leh karena itu, daerah lumbal sangat peka terhadap terjadinya nyeri pinggang. isamping itu, gerakan memba&a atau mengangkat objek yang sangat berat biasanya dapat menyebabkan terjadinya cidera pada lumbal spine." i dunia spondilosis lumbal dapat mulai berkembang pada usia ' tahun, namun paling banyak terjadi pada usia # tahun dan lebih banyak terjadi te rjadi pada &anita dari pada lakilaki. *ira-kira '+ pria dan ''+ &anita berusia #- tahun mengalami osteofit lumbalis. !ebih dari 9#+ manusia akan mengalami perubahan pada lumbosakral seperti penyempitan ruang diskus atau pengerasan diskus yang identik dengan spondilosis. 9 Spondilosis lumbalis sering bersifat asimtomatis, sehingga kita sebagai dokter sangat perlu untuk mengetahui gejala klinis yang sering tampak serta pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang untuk dapat menegakkan diagnosa dan memberikan penanganan yang tepat. Spondilosis juga dapat menimbulkan nyeri apabila telah mengenai nervus spinalis sehingga dapat menimbulkan gangguan dan keterbatasan aktivitas sehari-hari. isi isiot oter erap apai ai
berp berper eran an
untu untuk k
meng mengem emba bali lika kan n
dan dan
meng mengat atas asii
gang ganggu guan an
dan dan
keterb keterbatas atasan an aktivi aktivitas tas terseb tersebut ut sehing sehingga ga pasien pasien dapat dapat berakt beraktivi ivitas tas kembal kembalii tanpa tanpa adany adanyaa keluhan. isioterapi yang dapat dilakukan antara lain menggunakan modalitas fisioterapi yait yaitu u infra red (/) (/),, transcutaneus electrical nerve stimulation stimulation (012S) dan terapi latihan william flexion exercise. exercise.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defi efinis nisi
Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis.9 Spondilos Spondilosis is lumbalis lumbalis merupakan merupakan perubahan perubahan degeneratif degeneratif yang menyerang menyerang vertebra vertebra lumbal atau diskus intervertebralis, sehingga menyebabkan nyeri lokal dan kekakuan, atau dapat menimbulkan gejala-gejala spinal cord lumbal, cauda e3uina atau kompresi akar saraf lumbosacral."
B. Anato Anatomi mi dan Fisiol Fisiologi ogi
". stru strukt ktur ur vert verteb ebra ra lumb lumbali aliss 4olum olumna na
vert verteb ebra rali liss
meru erupakan akan
poros oros
tula tulang ng
ran rangka gka
tub tubuh
yang ang
memungkinkan untuk bergerak. 0erdapat 55 columna vertebralis, meliputi 6 columna verteb vertebra ra cervical cervical,, "' column columnaa verteb vertebra ra thorac thoracal, al, # column columnaa verteb vertebra ra lumbal lumbal,, # column columnaa verteb vertebra ra sacral sacral dan column columnaa verteb vertebra ra coccyg coccygeal. eal. 7ertebra rtebra sacral sacral dan cocygeal menyatu menjadi sacrum-coccy8 pada umur ' sampai '# tahun. Susunan tulang vertebra secara umum terdiri dari corpus, arcus dan foramen vertebra. ",' a. *orpus erupa erupakan kan bagian bagian terbes terbesar ar dai verteb vertebra, ra, berben berbentuk tuk silind silindris ris yang yang mempun mempunya yaii beberapa facies, yaitu : anterior dan superior. b. ;rcus erupakan erupakan lengkungan lengkungan simetris simetris di kiri-kanan kiri-kanan dan berpangal berpangal pada korpus korpus menuju menuju dorsal dan ada tonjolan ke arah lateral yang disebut prosesus spinosus. c. oram oramen en ver verte tebr braa erupakan lubang yang besar yang terdapat diantara korpus dan arkus. ormen vertebra ini membentuk saluran yang disebut canalis vertebralis yang berisi medula spinalis. 4analis spinalis mempunyai dua bagian yang terbuka di lateral di tiap segmen, yaitu foramina intervertebralis. '. isk iskus us inte interv rvert erteb ebra ralis lis erupakan struktur elastis diantara korpus vertebra. Struktur diskus bagian dalam disebut nukleus pulposus sedangkan bagian tepi disebut anulus fibrosus. iskus berfungsi sebagai bantalan sendi antar korpus yang berdekatan untuk menahan tekanan dan menumpu berat badan. " #
5. Stabilitas Stabilitas pada vertebra ada dua macam, yaitu pasif dan aktif. Stabilitas pasif terdiri dari:" a. !igamentum longitudinal anterior yang melekat pada bagian anterior tiap diskus dan anterior korpus vertebra yang berfungsi mengontrol gerakan ekstensi. b. !igamentum longitudinal posterior yang memanjang dan melekat pada bagian posterior diskus dan posterior korpus vertebra yang berfungsi untuk mengontrol gerakan fleksi. c. !igamentum flavum terletak di dorsal vertebra diantara lamina yang berfungsi melindungi medula spinalis dari posterior d. !igamentum transversus melekat pada tiap prosesus tranversus yang berfungsi mengontrol gerakan fleksi. Sedangkan yang berfungsi sebagai stabilitas aktif adalah otot-otot penggerak lumbal, antara lain: m. rektus abdominis, m. psoas mayor, m. 3uadratus lumborum yang terletak di anterior dan lateral serta m. longisimus torakalis, m. iliocostalis di posteror."
Gamba !. 4olumna 7ertebralis
Gamba ". Struktur 4olumna 7ertebralis !umbal 5
ungsi kolumna vertebralis yaitu sebagai berikut: 5 ". enyangga berat kepala dan batang tubuh '. emungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh 5. elindungi medula spinalis . emungkinkan keluarnya nervus spinalis dari kanalis spinalis #. 0empat untuk perlekatan otot. i sepanjang medula spinalis melekat 5" pasang nervus spinalis melalui radi8 anterior (motorik) dan posterior (sensorik). asing-masing radi8 melekat pada medula spinalis melalui sederetan radices (radi8 kecil) yang terdapat di sepanjang segmen medula spinalis. Setiap radi8 mempunyai sebuah ganglion radi8 posterior yang a8on sel-selnya memberikan serabut-serabut saraf perifer dan pusat. /adi8 nervus spinalis berjalan dari masing-masing segmen spinalis foramen intervertebralis yang sesuai tempat keduanya menyatu membentuk nervus spinalis. i sini antara saraf sensorik dan motorik bercampur. *arena
pertumbuhan
memanjang
columna
vertebralis
tidak
sebanding
dengan
pertumbuhan medulla spinalis, panjang radi8 n.spinalis bertambah panjang dari atas ke ba&ah. di daerah cervikal atas, radi8 nervus spinalis pendek dan bearjalan hampir
6
hori
=eberapa penelitian menyebutkan bah&a spondilosis terjadi karena adanya proses degeneratf. ;dapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko spondilosis lumbalis adalah: !. *ebiasaan postur yang buruk ". Stres mekanik akibat gerakan mengangkat, memba&a atau memindahkan barang $. >erediter
D. Patogenesis
*olumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastis yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebra dan unit fleksibel (diskus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, ligament-ligament dan otot paravertebralis. *onstruksi yang unik ini memungkinkan fleksibilitas dan memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tuang belakang. !engkungan tulang belakang akan menyerap goncangan saat lari atau melompat. ' iskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. ?ada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. ?ada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. penonjlan faset dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis yang menyebabkan nyeri menyebar sepanjang saraf tersebut. ,#
E. %anifestasi Klinis
anifestasi klinis yang muncul berupa neurogenik claudication yang mencakup nyeri pinggang, nyeri tungkai serta rasa kebas dan kelemahan motorik pada ekstremitas ba&ah yang dapat diperburuk saat berdiri dan berjalan dan diperingan saat duduk atau tidur terlentang. *arakteristik dari spondilosis lumbal adalah nyeri dan kekakuan gerak pada pagi hari.
F. Pemei&saan Pen'n(ang
@
?emeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk melihat gambaran yang mungkin dapat terlihat, seperti:6 ". ?enyempitan ruang discus intervertebralis '. ?erubahan kelengkuangan vertebrae dan penekanan saraf 5. %steofitASpur formation di anterior ataupun posterior vertebrae . ?emadatan 4orpus vertebrae #. ?orotik (!ubang) pada tulang . 7ertebrae tampak seperti bambu ( Bamboo Spine) 6. Sendi sacroiliaca tidak tampak atau kabur @. 4elah sendi menghilang ;dapun pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan antara lain: 6 !. oto polos lumbosakral dengan arah anteroposterior, lateral dan obli3ue sangat
membantu untuk melihat keabnormalan pada tulang. ". ielografi merupakan tindakan invasif dengan memasukan cairan ber&arna medium
ke kanalis spinalis sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat. yelografi digunakan untuk penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor atau abses. $. 40 scan adalah metode terbaik untuk mengevaluasi adanya penekanan tulang dan
terlihat juga struktur yang lainnya, antara lain ukuran dan bentuk canalis spinalis, recessus lateralis, facet joint, lamina, dan juga morfologi discuss intervertebralis, lemak epidural dan ligamentum clavum juga. ). / memberikan gambaran yang lebih jelas 40 scan. *. 1lectro miography (12B)A2erve conduction study (24S)
digunakan untuk
pemeriksaan saraf pada lengan dan kaki. 1B dapat memberikan informasi tentang: a. ;danya kerusakan pada saraf b. !ama terjadinya kerusakan saraf (akutAkronik) c. !okasi terjadinya kerusakan saraf d. 0ingkat keparahan dari kerusakan saraf e. emantau proses penyembuhan dari kerusakan saraf.
G. Tinda&an fisiotea+i
0ujuan tindakan fisioterapi antara lain:9 ". Cangka panjang: mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional berjalan pasien. 9
'. Cangka pendek: a. engurangi nyeri b. engurangi spasme m.piriformis dan gastrok c. engurangi kontraktur m.hamstring d. elepaskan jepitan pada nervus spinalis 0indakan fisioterapi yang dapat dilakukan antara lain Short Wave Diathermy (SD) dan William flexion exercise. ". Short Wave Diathermy (SD) Diathermy merupakan aplikasi energi elektromagnetik dengan frekuensi tinggi yang terutama digunakan untuk membangkitkan panas dalam jaringan tubuh. Diathermy juga dapat digunakan untuk menghasilkan efek-efek nontermal. Diathermy yang digunakan sebagai modalitas terapi terdiri atas Short Wave Diathermy (SD) dan Microwave Diathermy.9 SD adalah modalitas terapi yang menghasilkan energi elektromagnetik dengan arus bolak-balik frekuensi tinggi. Federal ommunications ommision (44) telah menetapkan 5 frekuensi yang digunakan pada SD, yaitu: 9 a. rekuensi '6,"' >< dengan panjang gelombang "" meter, frekuensi ini paling sering digunakan pada SD untuk tujuan pengobatan. b. rekuensi "5,# >< dengan panjang gelombang '' meter c. rekuensi ,@ >< dengan panjang gelombang 6,# meter, frekuensi ini jarang digunakan. 1fek terapi yang ditimbulkan antara lain: a. ?erubahan panasA temperatur ") eningkatkan metabolisme sel-sel sekitar "5+ setiap kenaikan "o 4. ') eningkatkan vasomotion sphinter sehingga timbul homeostatik lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal. b. /eaksi general engaktifkan sistem termoregulator di hipotalamus yang mengakibatkan kenaikan temperatur darah untuk mempertahankan temperatur tubuh secara general. c. Caringan ikat eningkatkan elastisitas jaringan ikat secara lebih baik seperti jaringan kolagen kulit, tendon, ligamen dan kapsul sendi akibat menurunnya viskositas matriks jaringan. "
d. %tot ") eningkatkan elastisitas jaringan otot ') enurunkan tonus otot melalui normalisasi nosisensorik, kecuali hiertoni akibat emosional dan kerusakan sistem saraf pusat. e. Saraf ") eningkatkan elastisitas pembungkus jaringan saraf ') eningkatkan konduktivitas saraf dan meningkatkan ambang rangsang (theshold!. '. William flexion exercise William flexion exercise dikenalkan oleh dr ?aul Dilliams pada tahun "956 yang ditujukan untuk pasien kronik "ow Back #ain (!=?) dengan kondisi degenerasi korpus vertebra sampai pad adegenerasi diskus. ?rogram ini telah berkembang dan banyak ditujukan pada laki-laki di ba&ah usia #-an dan &anita di ba&ah usia -an yang mengalami lordosis lumbal berlebihan, penurunan segmen diskus antara segmen lumbal dan gejala-gejala kronik !=?.9," William flexion exercise adalah program latihan yang terdiri dari 6 macam gerakan yang menonjolkan pada penurunan lordosis lumbal (terjadi fleksi lumbal). William flexion exercise telah menjadi dasar dalam mananjemen nyeri pinggang ba&ah selama beberapa tahun untuk mengobati beberapa problem nyeri pinggang ba&ah berdasarkan temuan diagnosis. ?rogram ini digunakan ketika penyebab gangguan berasal dari facet joint (kapsul ligament), otot serta degenerasi korpus dan diskus.@ etode latihan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan memberikan stabilisasi lo&er trunk melalui perkembangan secara aktif pada otot abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring sehingga terjadi peningkatan fleksibilitasAelastisitas pada group otot fleksor hip dan lo&er back (sacrospinal). Selain itu, latihan ini berguna untuk mengembalikanAmenyempurnakan keseimbangan kerja antara group otot postural fleksor dan ekstensor.9," ;dapun prosedur pelatihannya adalah: a. !atihan ?osisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kaki datar diatas bedAlantai. atarkan punggung ba&ah mela&an bed tanpa kedua tungkai mendorong ke ba&ah. kemudian pertahankan #-" detik. Berakan ini bertujuan
""
untuk penguluran otot-otot ekstensor trunk, mobilisasi sendi panggul dan penguatan otot perut.9,"
Gamb a $. 0eknik William flexion exercise
b. !atihan ?osisi a&al sama dengan nomor ". ?asien diminta untuk mengkontraksikan otot perut dan memfleksikan kepala sehingga dagu menyentuh dada dan bahu terangkat dari matras. *emudian tahan #-" detik. Elangi sebanyak " kali. Berakan ini bertujuan untuk penguluran otot-otot ekstensor trunk, penguatan otototot perut, dan otot sternocleidomastoideus. 9,"
Gamba ). 0eknik William flexion exercise
c. !atihan ?osisi a&al sama dengan nomer . ?asien diminta untuk memfleksikan salah satu lutut ke arah dada sejauh mungkin kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menariknya ke dada.
?ada &aktu bersamaan fleksikan kepala
hingga menyentuh dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras. 0ahan selama # detik. !atihan diulangi pada tungkai yang lain kemudian gerakan diulang sebanyak " kali. Berakan ini bertujuan untuk merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-otot ekstensor trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka dan otot-otot hamstring. 9,"
"'
Gamba *. 0eknik William flexion exercise
d. !atihan 7 ?osisi a&al sama dengan latihan . ?asien diminta untuk melakukan yang sama dengan nomer 5, tetai kedua lutut dalam posisi menekuk, dinaikan ke atas dan ditarik dengan kedua tangan ke arah dada. leksikan kepala dan naikan bahu dari matras, tahan #-" detik dan ulangi " kali. Berakan ini bertujuan untuk merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-otot ekstensor trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka dan otot-otot hamstring.9,"
Gamba ,. 0eknik William flexion exercise 7
e. !atihan 7
Gerakan berupa latihan dimulai dengan posisi awal seperi seorang pelari cepat pada titik startnya yaitu satu tungkai dalam feksi maksimal pada sendi lutut dan paha, sedang tungkai yang lain dalam keadaan lurus di belakang. Kemudian pada posisi tersebut tekan badan ke depan dan ke bawah, tahan 5 hitungan dan rileks. Ulangi hingga 10 kali. Gerakan ini bertujuan mengulur streching otot!otot feksor hip dan "ascia latae. #,10
Gamba -. 0eknik William flexion exercise 7
".
$atihan %& "5
'osisi awal berdiri menempel dan membelakangi dinding dengan tumit 10!15 cm di depan dinding, lumbal rata dengan dinding. Kemudian satu tungkai melangkah ke depan tanpa merubah posisi lumbal pada dinding, tahan 10 hitungan dan rileks. Ulangi hingga 10 kali. (ila latihan terlalu berat, lamanya penahanan dapat dikurangi. Gerakan ini bertujuan untuk penguatan otot )uadriceps, otot perut dan ekstensor trunk. #,10
Gamba . 0eknik William flexion exercise 7
BAB III STATUS KLINIS
P/0G/A% STUDI DIPL0%A I1 FISI0TE/API FAKULTAS IL%U KESEHATAN UNI1E/SITAS %UHA%%ADI2AH SU/AKA/TA
2omor Erut : A Canuari A '"#
"
LAP0/AN STATUS KLINIK
2;; ;>;SSD;
". '. 5. .
:
&i Yudha ;riyanto Duri *usumaningrum inar /agil Santoso ;dhelia ega
C""'" C""'#" C"""@9 C"""9#
01?;0 ?/;*0*
: /SE SE*%>;/C%
?1==2B
: ulyo Suseno SSt, 0
0anggal ?embuatan !aporan
: *amis, 0anggal @ Canuari '"#
*ondisiA*asus
: !o& =ack ?ain aAc ischialgia
I.
II.
KETE/ANGAN U%U% PENDE/ITA 2ama : 0n 0amto ulyono Sutanto Emur : 9 0ahun Cenis *elamin : !aki !aki ;gama : slam ?ekerjaan : ?etani ;lamat : 0unjungsari ", 0angkisan 0a&angsari Sukoharjo No /% : ''@5'
DATA %EDIS /U%AH SAKIT A. DIAGN0SIS %EDIS 3 0anggal, @ Canuari '"#-9-5 iagnosis ?rimer : !o& back pain iagnosis Sekunder : schialgia
"#
B. #ATATAN KLINIS 3 0idak ada hasil rontgen maupun uji laboratorium #. TE/API U%U% 4 GENE/AL T/EAT%ENT5 3 /ehabilitasi : isioterapi edica entosa D. /UJUKAN FISI0TE/API DA/I D0KTE/ ohon diberikan tindakan fisioterapi pada 0n 0amto ulyono Esia 9 0ahun
dengan diagnosa !=?
III.
SEGI FISI0TE/API TANGGAL 3 @ Canuari '"# A. ANA%ESIS !. KELUHAN UTA%A ?asien merasakan nyeri pada punggung ba&ah yang menjalar sampai tungkai
atas kaki kiri ". /I6A2AT PEN2AKIT SEKA/ANG ?asien merasakan nyeri yang menjalar sejak ',# tahun yang lalu. Entuk mengurangi nyeri pasien hanya melakukan pemijatan pada sekitar punggung ba&ah hingga kaki kiri. 2yeri dirasakan semakin parah ketika pasien berdiri lama dan rukuk saat melakukan sholat. 2yeri berkurang ketika pasien beristirahat. ?asien berobat ke dokter saraf di /SE Sukoharjo dan dirujuk ke bagian fisioterapi
$. /I6A2AT PEN2AKIT DAHULU ?asien pernah jatuh dalam keadaan duduk sekitar ",# tahun yang lalu, dengan
pantat menjadi tumpuan ). /I6A2AT PEN2AKIT PEN2E/TA >ypertensi (-) (-) *olesterol (-) ;sam Erat (-) *. /I6A2AT P/IBADI DAN KELUA/GA ?asien bekerja sebagai petani, aktifitas sering dilakukan dengan membungkuk.
*eluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit serupa ,. ANA%ESIS SISTE%
SS01 *epala dan !eher *ardiovaskuler /espirasi
*101/;2B;2 0idak ada keluhan pusing, kaku leher 0idak ada keluhan nyeri dada dan rasa berdebar 0idak ada keluhan sesak nafas dan batuk "
Bastrointestinalis Erogenital uskuloskeletal 2ervorum
0idak ada keluhan mual dan muntah =;= dan =;* terkontrol Spasme ( F ) pada otot-otot pinggang 0erdapat nyeri menjalar
B. PE%E/IKSAAN !. PE%E/IKSAAN FISIK !.! TANDA7TANDA FITAL 3 a) 0ekanan darah b) enyut 2adi c) ?ernafasan d) 0empratur e) 0inggi =adan f) =erat =adan !."
: "5A@ mmhg : @'G Amenit : 'G Amenit : 5,#H 4 : " cm : # kg
INSPEKSI 3 S0;0S : Skoliosis kurva 4 1kspresi &ajah tidak tampak menahan nyeri =ahu asimetris, rendah bagian kanan ?asien menggunakan korset
2;S
:
!.$
!.)
!.*
=ahu terlihat asimetris saat berjalan ?ola jalan baik, tidak ada gangguan 1kspresi &ajah tampak menahan nyeri PALPASI 3 Suhu : 2ormal =engkak : 0idak ada bengkak Spasme : (F) otot-otot eksternal %bli3ue 2yeri : 2yeri tekan (F) ?ada m.eksternal %bli3ue PE/KUSI 3 0idak dilakukan
Gea&an Dasa 3 a. Berak ;ktif
:
"6
?asien mampu melakukan gerakan fleksi-ekstensi, side fleksi kanan-kiri tidak full /% disertai nyeri b. Berak ?asif ?asien mampu dilakukan gerakan fleksi-ekstensi, side fleksi kanan-kiri dengan full /% disertai nyeri c. Berak sometrik ela&an 0ahanan ?asien mampu melakukan gerakan mela&an isometrik !.,
mela&an tahanan secara minimal karena adanya nyeri tekan. K0GNITIF8 INTE/ PE/S0NAL8 INT/A PE/S0NAL 3 *ogintif : ?asien mampu menjelaskan keadaan serta kondisinya dengan baik nter personal : ?asien memiliki keinginan untuk sembuh ntra personal : ?asien mampu melakukan instruksi dari terapis
!.-
dengan baik KE%A%PUAN FUNGSI0NAL 9 LINKUNGAN AKTIFITAS 3 *emampuan fungsional : pasien mengalami keterbatasan gerak dalam melakukan aktifitas seperti membungkuk, jongkok-berdiri, berjalan jauh, dan angkat barang. !ingkungan ;ktifitas : pasien mampu melakukan kegiatan sehari hari dengan baik, namun masih ada
!.
keterbatasan gerak karena adanya nyeri PE%E/IKSAAN 3 a5 N:ei ?emeriksaan nyeri menggunakan 7;S 2yeri iam 0ekan Berak
2ilai 5 #
b5 %%T 2ormal karena pasien bisa melakukan gerakan pasif dan aktif
pada sendi trunknya dengan full /% ;5 LGS 2ormal karena pasien mampu menggerakan sendi trunknya secara pasif dan aktif dengan full /% d5 Anto+ometi 0idak dilakukan e5 Sensibilitas "@
?asien tidak mengalami gangguan sensibilitas (test sensibilitas tajam-tumpul, panas-dingin 2ormal) f5 /efle&s Patologis 0idak dilakukan g5 Test &<'s's (F) !ase3ue =ragad (F) 2eri (F)
!.=
DIAGN0SA FISI0TE/API a5 Im+aiment 2yeri pinggang menjalar sampai kaki Spasme pada area punggung bagian ba&ah b5 F'n;ional Limitations ?asien kesulitan untuk berjalan lama ?asien kesulitan untuk jongkok ?asien kesulitan untuk sholat ;5 Disabiliti ?asien mengalami kesulitan melakukan pekerjaanya
sebagai seorang petani
#. P/0G/A%>/EN#ANA FISI0TE/API !. TUJUAN a. Jang&a Pende& enghilangkan spasme pada m. eksternal oblii3ues engurangi nyeri pada area pinggang b. Jang&a Pan(ang elanjutkan program jangka pendek engembalikan aktifitas fungsional secara optimal ". TINDAKAN FISI0TE/API 3 a. Te&nologi Fisiotea+i 3 / (nfra /ed) 0ens Eltra Sound b. Ed'&asi 3 ?asien disarankan untuk mengompres dengan air hangat A olesan
gel penghangat pada pinggangnya saat pagi dan sore hari ?asien disarankan untuk mengggunakan korset lumbal ?asien disarankan untuk latihan seperti yang diajarkan dan dilakukan oleh terapis kepada pasien. "9
$. /EN#ANA E1ALUASI 3 2yeri dengan menggunakan 7;S dan mengukur kekuatan otot dengan
menggunakan 0 D. PELAKSANAAN FISI0TE/API !. Hai 3 *amis Tgl 3 @ Canuari '"# A. Infa /ed ?ersiapan ;lat ?astikan kabel dan stop kontak dalam keadaan baik ?astikan lampu / dalam keadaan baik. ?ersiapan ?asien
=ebaskan area yang diterapi dari pakaian. ?osisikan pasien senyaman mungkin (tidur telungkap) 0es sensibilitas area yang akan diterapi (tajam tumpul, panas
dingin) =eritau pasien bah&a akan mersakan hangat. ?elaksanaan ?asang lampu dengan posisi tegak lurus pada area yang sakit
dengan jarak -# cm. ?utar timer "# menit. 0ekan tombol I%2J untuk menyalakan lampu. onitor pasien setiap # menit. =ila alarm bunyi tanda terapi sudah selesai. ;lat dan tempat tidur diapikan.
B. TENS ?ersiapan ;lat ?astikan kabel dan stop kontak dalam keadaan baik. ?astikan alat 1E (1lectrical Enit) dalam keadaan baik. ?sstikan elktrode pad dalam keadaan baik. ?anaskan alat 1E terlebih dahulu # menit. ?ilih menu 012S dengan memilih jenis gelombang: =i-
;symm. ?ersiapan ?asien =ebaskan area yang diterapi dari pakaian. ?osisikan pasien senyaman mungkin (tidur tengkurap). 0es sensibilitas area yang diterapi (tajam tumpul, panas dingin). =eritau pasien bah&a yang akan dirasakan getaran nyaman dan terkadang akan diikuti kontraksi otot saat alat dipasang. ?elaksanaan ?asang ?ad 1lektrode yang akan diolesi dengan jel konduktor
pada titik nyeri. ;tur menu 012S, dengan tombol untuk menentukan: '
?hase uration : '# us ('- us) re3uency : " >< (,"-' ><) o re3 odulation : >< (-' ><) o od ?rogram : "A" ("A", A, "A5) o o 44A47 : 44 o 0reatment 0ime : "# minutes (- minutes) ?utar pelan-pelan intensitas hingga pasien merasakan ada o
getaran lembut, nyaman (toleransi penderita). %nitor pasien tiap # menit. =ila alarm berbunyi pertanda terapi sudah selesai. /apilakan alat dan tempat tidur.
". Hai Senin Tanggal !"7 Jan'ai 7"?!* ?elaksanaan fisioterapi Sama dengan terapi $. Hai Kamis Tanggal !*7 Jan'ai @ "?!* ?elaksanaan fisioterapi
Sama dengan terapi ). Hai Senin Tanggal !7 Ja'ai @ "?!* ?elaksanaan fisioterapi
Sama dengan terapi
G. E1ALUASI
2yeri dengan menggunakan 7;S 2yeri iam 0ekan Berak
0 ' 5 5
0" ' 5 5
0' ' ' 5
0 '
H. HASIL E1ALUASI TE/AKHI/3
'"
?asien nama 0n 0amto ulyono Sutanto usia 9 tahun dengan diagnosa !o& =ack ?ain dengan at causa ischialgia sesudah diperiksa tindakan 0 dengan modalitas nfra /ed 0ens dan terapi latihan sebanyak ' kali diperoleh hasil :
Spasme berkurang, nyeri diam hilang 2yeri tekan, 2yeri gerak, 2yeri menjalar berkurang.
Sukoharjo, '@ Canuari '"# ?1==2B
ulyo Suseno SSt, 0 2?A2*
''
BAB I1 KESI%PULAN
'5
DAFTA/ PUSTAKA
" ?rescher, ;ndreas. ''. ;natomy and ?athology of the ;ging Spine. 7ol '5:"@"-"9#. 1uropean Cournal of /adiology. '
*pley, * Graham dan $ouis +olomon. 1##. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley - disi Ketujuh, *lih (ahasa di /ugroho, idya edika.
5 Buyton, ;.4. dan >all, C.1. '". =uku ;jar isiologi *edokteran, ;lih bahasa: Setia&an, . dan Santoso, ;. 1B4: Cakarta ?eng, =., et al. '#. 0he ?athogenesis of iscogenic !o& =ack ?ain. 7ol @6: '-6. Cournal of =one and Coint Surgery. # ?rice, Sylvia ;. an !orraine .Dilson. '. >erniasi iskus ntervertebralis alam ?atofisiologi *onsep *linis ?roses-?roses ?enyakit. 1B4: Cakarta. iddleton, *imberly dan avid 1.ish. '9. !umbar Spondylosis: 4linical ?resentation and 0reatment ;pproaches. 7ol ':9-". ?ubmed. 6 Suhadi, r&an. '. Bambaran *linis dan /adiologi kasus !o& =ack ?ain i /umah Sakit mmanuel =andung ?eriode ''-'#. *arya 0ulis lmiah: Eniversitas ara natha. @ *assem, 2oreen. '". =ack 18ercises for Spondilosis of the Spine. ;vailable from : http:AA&&&.livestrong.comAarticleA""@"56-back-e8ercises-spondylosis-spineA. iunduh '9 esember '"'. 9 /ahayu, Sri. '"". ?enatalaksanaan isioterapi pada Spondylosis !-S" di /S;! r. /amelan Surabaya. *arya 0ulis lmiah: ES " ajrin, niyati. '@. ?enatalaksanaan isioterapi dengan nfra /ed, 0ens, dan Dilliam le8ion 18ercise pada *ondisi !o& =ack ?ain karena Spondilosis !umbalis. *arya 0ulis lmiah: ES
'