WHEEZING
1.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam Dalam menega menegakkan kkan diagnos diagnosis is suatu suatu penyaki penyakitt tentunya tentunya hasil hasil anamnes anamnesis is harus harus dikonf dikonfir irma masi si
atau ataupun pun dile dilengk ngkapi api denga dengan n data data-da -data ta yang yang dapat dapat diper diperol oleh eh denga dengan n
pemeriksaan pemeriksaan jasmani, jasmani, sehingga sehingga dengan demikian penentuan penentuan diagnosis diagnosis dapat dilaksanakan dengan lebih teliti. Pada pemeriksaan jasmani untuk menegakkan diagnosa penyakit paru salah satu pemeriksaan pemeriksaan yang paling penting adalah auskultasi. auskultasi. Karena setiap dokter selalu akan memp mempuny unyaa stet stetos oskop kop yang yang siap siap paka pakaii maka maka ausk auskul ulta tasi si merup merupaka akan n prose prosedur dur utam utamaa pemeriksaan pemeriksaan fisik diagnostik.bahkan diagnostik.bahkan untuk pemeriksaan pemeriksaan paru auskultasi auskultasi merupakan merupakan suatu hal yang mutlak perlu. Sebetulnya Sebetulnya yang diperiksa diperiksa (didengarkan) adalah bunyi atau bising. udara keluar garis garis tengah tengah masuk masuk melalui melalui salura saluran n saluran saluran nafas nafas dan adanya adanya kadang-k kadang-kada adang ng bising bising tamb tambah ahan an yang yang dapa dapatt diti ditimb mbul ulka kan n oleh oleh seba sebab b yang yang bera beraga gam. m.ge geta tara ran n suar suaraa yang yang ditimbulkan aliran udara tersebut diteruskan oleh udara yang ada dalam paru menembus dinding toraks pada cungkup ataupun membrane stetoskop dan akhirnya sampai ketelinga dokter yang melakukan auskultasi. Pada auskultasi paru yang ingin kita dengarkan adalah bunyi paru. Bunyi paru dapat dibedakan dalam 2 kategori utama bunyi napas dan bunyi napas tambahan. Bunyi napas napas adalah suatu suatu suara suara yang normal dapat dapat terdeng terdengar ar pada dinding dinding dada pada waktu bernapas.sedangka bernapas.sedangkan n bunyi napas tambahan tambahan adalah suara yang abnormal abnormal yang menindih menindih bunyi napas napas dan biasanya biasanya menunjukkan menunjukkan sejuml sejumlah ah jenis gangguan gangguan saluran saluran pernapasa pernapasan. n. Whee Wheezi zing ng term termas asuk uk dala dalam m kelo kelomp mpok ok buny bunyii napa napass tamb tambah ahan an yang yang bera berart rtii menun menunjuk jukkan kan adanya adanya gangg ganggua uan n pada pada salura saluran n perna pernapas pasan an.. Sebel Sebelum um kita kita memb membaha ahass mengenai wheezing kami ingin membahas terlebih dahulu mengenai suara napas yang normal.
Bunyi napas dibagi dalam 3 tipe yaitu vesikuler , bronkovesikuler,dan bronkeal/trakeal.
Vesikuler: yaitu suara napas yang terdengar bila stetoskop ditempelkan pada dinding toraks seseorang yang normal. Kualitas suara cukup halus,bernada agak rendah, dan biasanya sama antara kanan dan kiri. Tempat terbaik untuk mendengar suara ini adalah pada daerah bawah toraks karena suara ini berasal dari masuknya udara ke dalam alveolus sedangkan di daerah basal paru jarak antara alveolus ke dinding toraks adalah yang paling pendek, mengingat makin pendeknya lapisan otot dinding toraks setempat. Suara yang terdengar sewaktu inspirasi akan terus berkelanjutan dengan suara yang terdengar sewaktu ekspirasi. Dan suara pada waktu inspirasi terdengar lebih keras dari suara sewaktu ekspirasi.
Bronkovesikuler:
suara napas yang kualitasnya sama dengan suara vesikuler
namun sedikit lebih tinggi dan keras disertai ekspirasi yang lebih panjang(sehingga menjadi sama dengan panjang inspirasi). Hal ini secara normal dapat dijumpai pada anak-anak,
karena
bronkus-bronkus
lebih
dekat
dengan
dinding
toraks
dibandingkan dengan orang dewasa. Secara patologis dapat ditemukan pada orang dewasa yang menderita bronkopneumoni.
Bronkeal/trakeal: suara napas ini lebih keras , lebih tinggi disertai suara ekspirasi yang jauh lebih lama dari inspirasi. Tepat sebelum suara napas inspirasi beralih ke ekspirasi terjadi keheningan sejenak(silent gap) . suara yang mendekati suara napas bronkeal adalah suara napas trakeal( dapat didengar dengan menaruh stetoskop tepat pada trakea orang normal)
Pada bab selanjutnya penulis akan mencoba menjelaskan mengenai wheezing, apa itu wheezing dan jenis serta penyakit-penyakit yang menimbulkanya.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Wheezing adalah suara yang berkelanjutan, dengan nada tinggi,seperti bersiul, suara tersebut biasanya terdengar saat ekspirasi tetapi kadangkala juga terdengar saat inspirasi. Suara pernafasan ini dihasilkan saat udara mengalir melalui saluran pernafasan yang menyempit.
2.2 JENIS WHEEZING
1. Wheezing monofonik Wheezing monoponik merupakan nada musik tunggal.nada musik ini timbul akibat bronchus tunggal menyempit hingga hampir tertutup lengkap. Bunyi mungkin terdengar pada seluruh siklus respirasi bila stenosis kaku. Bila obstruksi berubah-ubah karena bronkus yang fleksibel berubah posisi pada waktu bernafas, wheezing mungkin hanya terdengar pada sebagian siklus respirasi.
Wheezing monoponik mungkin tunggal atau multiple dan merupakan tanda khas dari asma. Pada penderita dengan wheezing monofonik multiple, nada individual sering mulai dan berakhir pada saat yang berlainan tetapi tumpang tindih.
2. Whezing polifonik Wheezing tipe ini dihasilkan oleh kompresi dinamik dari bronki sentral dan merupakan tanda penyakit saluran napas obstruktif kronik yang sering dijumpai. Manfaat klinik dari wheezing polifonik adalah menunjukkan adanya obstruksi jalan napas yang luas, terutama bila timbul pada waktu ekshalasi tanpa tenaga.
2.3 ETIOLOGI
Wheezing adalah penyempitan saluran napas dari bronki dan bronkiolus yang dapat disebabkan oleh bronkokonstriksi, edema mukosa, kompresi eksternal, atau obstruksi parsial oleh tumor, benda asing, atau cairan kental.
Secara keseluruhan, penyebab paling umum adalah : •
Asma
•
PPOK Tapi wheezing dapat juga terjadi pada gangguan lain yang mempengaruhi saluran
udara kecil, termasuk gagal jantung (asma jantung), anafilaksis, dan inhalasi beracun. Kadang-kadang, pasien sehat bisa juga mengalami wheezing selama serangan bronkitis akut. Pada anak-anak, bronkiolitis dan aspirasi benda asing juga merupakan penyebab.
Tabel 1. Beberapa Penyebab wheezing Menyebabkan
Temuan sugestif
Pendekatan Diagnostik
Bronkitis akut
gejala, tidak ada sejarah yang telahEvaluasi klinis diketahui penyakit paru-paru
Reaksi alergi
mendadak, biasanya dalam waktuEvaluasi klinis 30 menit dari paparan alergen yang diketahui
atau
potensi
Sering
disertai dengan hidung tersumbat, urtikaria, mata gatal, dan bersin
Asma
Sering dikenal riwayat asma
Evaluasi klinis
Mengi timbul secara spontan atauKadang-kadang
fungsi
paru
setelah terpapar rangsangan tertentu pengujian, di samping tempat tidur (misalnya,
alergi,
URI,
dingin, pengukuran
latihan)
tantangan
aliran
puncak,
methacholine,
pengamatan
empiris
atau respon
terhadap bronkodilator Bronchiolitis
Pada anak-anak <18 bulan biasanyaEvaluasi klinis URI gejala, tachypnea
PPOK eksaserbasi
pasien paruh baya atau lanjut usia,Evaluasi klinis sering
dikenal
sejarah
PPOK,
riwayat merokok yang luas nafas
Miskin
bernapas,
Kadang-kadang dada x-ray, ABG dyspnea pengukuran mengerutkan-bibir, suara,
penggunaan otot aksesori Obat-obatan (misalnya,
Baru-baru ini awal dari sebuah obat Evaluasi klinis ACE baru, paling sering pada pasien
inhibitor, aspirin, β- dengan riwayat penyakit saluran bloker, NSAIDs)
napas reaktif
Endobronchial tumor Tetap dan konstan inspirasi dan Chest x-ray atau CT
ekspirasi
mengeluarkan
bunyi,
terutama pada pasien dengan faktor Bronkoskopi risiko atau tanda-tanda kanker (misalnya, riwayat merokok, malam berkeringat, penurunan berat badan, hemoptysis) Foreign body Benda pada asing
anak
memiliki
muda URI
yang atau
tidak Chest x-ray atau CT gejala Bronkoskopi
konstitusional GERD
dengan Kronis atau berulang wheezing, obat penekan asam
aspirasi kronis
sering dengan mulas, batuk malam hari, tidak ada URI atau gejala
esofagus
alergi Dihirup iritasi
Kadang-kadang pemantauan pH
mendadak setelah
paparan atau Evaluasi klinis
penggunaan agen-agen pembersih yang tidak tepat Sisi
kiri
gagal wheezing dan tanda-tanda volume X-ray dada
jantung / paru edema overload (asma jantung)
sentral
atau
perifer EKG (misalnya, urat leher tinggi, edema
perifer); dyspnea dengan berbaring
BNP pengukuran
datar (ortopnea) atau yang muncul 1-2
jam
setelah
jatuh
tertidur Echocardiography
(dispnea nokturnal paroksismal)
2.4 PATOGENESIS
Pada wheezing terdapat dua jenis wheezing mengenai timbulnya suara wheezing berdasarkan letak obstruksinya yaitu: (1)wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal, dan (2)wheezing pada penyempitan ekstratorakal.
Wheezing yang terjadi akibat obstruksi saluran napas intrathorakal terutama pada ekspirasi karena saluran napas, sesuai dengan perubahan intrathorakal , cenderung melebar pada inspirasi dan menyempit pada ekspirasi .Peningkatan resistensi intrathorakal biasanya terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan bronkus karena tekanan dari luar, kontraksi otot bronkus, penebalan lapisan mukus, atau sumbatan lumen oleh mucus, hal ini benyak terjadi pada asma atau bronchitis kronis.
Obstruksi intrathorakal terutama mengganggu proses ekspirasi karena saat inspirasi tekanan intrathorakal menurun sehingga melebarkan jalan pernapasan. Perbandingan waktu ekspirasi dan inspirasi akan meningkat. Ekspirasi yang terhambat akan melebarkan duktulus alveolus (emfisema sentrilobular) menurunkan elastisitas paru (peningkatan komplians), dan bagian tengah pernapasan akan terdorong kearah inspirasi (barrel chest). Hal ini meningkatkan kapasitas residu fungsional dan dibutuhkan tekanan intrathorakal untuk melakukan ekspirasi karena komplians dan resistensi meningkat. Akibatnya, terjadi penekanan bronkiolus sehingga tekanan jalan napas semakin meningkat. Obstruksi akan menurunkan kapasitas pernapasan maksimal (V max) dan FEV1 . Kejadian ini penting dimengerti pada penderita (misal) asma karena pasien dengan penyakit asma ketika asma kambuh, pasien akan gugup karena merasa sesak napas dan makin berusaha inspirasi sebanyak-banyaknya, oleh karena itu bagi dokter atau perawat harus bisa menenangkan terlebih dahulu kejiwaan pasien, karena ketika gugup dan inspirasi kuat makin memperburuk kondisi mereka. Jika wheezing yang terdengar pada saat inspirasi menunjukkan adanya penyempitan saluran napas ekstrathorakal, misal pada trakea bagian atas atau laring.
Peningkatan resistensi ekstrathorakal, misalnya pada kelumpuhan pita suara, edema glotis, dan penekanan trakea dari luar(tumor/struma). Pada trakeomalasia, dinding trakea melunak dan mengalami kolaps saat inspirasi. Akibat penyakit paru obstruktif adalah ventilasi menurun. Jika terjadi penyumbatan ekstrathorakal, yang terutama dipengaruhi adalah proses inspirasi (stridor inspirasi) karena pada saat ekspirasi tekanan dilumen prastenosis meningkat sehingga melebarkan bagian yang menyempit. Tapi jika pada keadaan berat dapat terdengar baik pada inspirasi dan ekspirasi. Wheezing digambarkan sebagai bunyi yang mendesir akibat adanya secret pada saluran napas atas. Wheezing yang timbul pada saat melakukan aktivitas merupakan gejala yang sering didapatkan pada pasien asma dan PPOK. Pada asma, wheezing menyebabkan pasien terbangun dari tidur pada malam hari sedangkan wheezing yang timbul pada pagi hari didapatkan pada PPOK.
2.5 PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan pada wheezing adalah untuk mengatasi penyempitan jalan napas,. Macam obatnya adalah: Obat jenis ini untuk melemaskan otot polos pada saluran napas dan dikenal sebagai obat bronkodilator ., yaitu:
Agonis beta-2 kerja singkat: salbutamol,terbutalin, prokaterol, fenoterol
Antikolinergik metilsantin : ipratropium bromide, teofilin, aminofilin,
Agonis beta-2 kerja lama (kortikosteroid sistemik) : formoterol, meetilprednisolon, prednisone.
2.6 PENCEGAHAN
Pencegahan agar tidak terjadinya wheezing 1. Menghindari factor pencetus terjadinya wheezing 2. Penggunaan obat atau tindakan untuk meredakan atau mengurangi yang akan atau sudah ditimbulkan oleh factor pencetus.
2.7 KESIMPULAN
Wheezing disebabkan oleh penyempitan saluran napas dari bronki dan bronkiolus yang dapat disebabkan oleh bronkokonstriksi, edema mukosa, kompresi eksternal, atau obstruksi parsial oleh tumor, benda asing, atau cairan kental.
Asma adalah penyebab paling umum, namun tidak semua wheezing merupakan asma.
onset akut mengi pada pasien tanpa gangguan paru-paru mungkin karena aspirasi, reaksi alergi, atau gagal jantung.
bronkodilator inhalasi adalah an Asma adalah penyebab paling umum, namun tidak semua mengi merupakan asma.
DAFTAR PUSTAKA
1. Danusantoso, Halim, Dr, Sp.p.,FCCP. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta . Hipokrates. 2000 : 50 - 58 2. L.Wilkins, Robert, E.Hodkins, John, Lopez, brad. Pedoman Auskultasi Paru. Jakarta. Bina Rupa aksara. 1994 : 83 – 97 3. Proses Terjadinya Wheezing Pada Penyakit Asma www.infokedokteran.com/.../proses-terjadinya- wheezing-pada-penyakit-asma.html 4. ilmu kesehatan: HYPERVENTILASI - NASAL KANUL - WHEEZING OKSIGENISASI psik9.blogspot.com/2010/03/nanang.html 5. Wheezing : Approach to the Patient With Pulmonary Symptoms: Merck www.merck.com/mmpe/sec05/ch045/ch045j.htm