BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Pelay Pelayan anan an gawat gawat daru darurat rat meru merupa paka kan n bent bentuk uk pelay pelayan anan an yang yang bertujuan
untuk
menyelamatkan
kehidupan
penderita,
mencegah
kerusakan sebelum tindakan / perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang berguna bagi kehidupan. Karena sifat pelayanan
kegawatdaruratan
yang
cepat
dan
tepat,
maka
sering
dimanf dimanfaatk aatkan an untuk untuk memper memperole oleh h pelaya pelayanan nan pertol pertolong ongan an pertam pertamaa dan bahkan pelayanan rawat jalan bagi penderita dan keluarga menginginkan pelayanan secara tepat. Untuk mengetahui perkembangan pasien bisa menggunakan metode primary survey dan secondary survey. Primary survey adalah penilaian awal terhadap pasien, bertujuan untu untuk k meng mengid iden enti tifi fika kasi si secara secara cepat cepat dan dan siste sistema mati tiss dan dan meng mengam ambi bill tindakan tindakan terhadap terhadap setiap permasalahan permasalahan yang mengancam mengancam jiwa. Primary survey harus dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 2! menit. "angkah # lang langka kah h prim primar ary y surv survey ey terd terdir irii dari dari airw airway ay,, brea breath thin ing, g, circ circul ulat atio ion, n, disability, e$posure. %urvei sekunder adalah pemeriksaan kepala sampai kaki & 'ead (o (o (oe )$amination )$amination * secara sistemik termasuk pemeriksaan tandatanda vital, serta periksa setiap lubang tubuh &finger in orifice* serta tanda +("% yaitu bentuk, tumor, luka, sakit. "ang "angka kah h langk langkah ah untu untuk k mela melaku kuka kan n secon seconda dary ry surv survey ey yait yaitu u anamnesis, anamnesis, pemeriksaan fisik. leh karena itu diperlukan diperlukan perawat yang mempun mempunyai yai kemamp kemampuan uan yang yang bagus bagus dalam dalam mengap mengaplik likasik asikan an asuhan asuhan keperaw keperawatan atan gawat gawat darura daruratt untuk untuk mengat mengatasi asi berbag berbagai ai permas permasalah alahan an kesehatan baik actual atau potensial mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya terjadinya secara mendadak mendadak atau tidak diperkirakan diperkirakan tanpa atau disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
1
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah +erdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu
langkah dalam kegawatdaruratan untuk mengetahui perkembangan pasien dengan metode primary survey dan secondary survey pada kasus kegawat daruratan1.3 Tujuan ujuan ... (ujuan umum Untuk mengetahui konsep primary survey dan secondary survey pada kasus kegawat daruratan. ..2. ..2. (ujuan (ujuan khusus khusus . Untuk Untuk menge mengetah tahui ui defini definisi si primar primary y survey survey 2. Untuk mengetahui mengetahui langkah langkah langkah langkah primary primary survey . Untuk Untuk menget mengetahu ahuii definis definisii secondar secondary y survey survey 0. Untuk mengetahui mengetahui langkahlan langkahlangkah gkah secondary secondary survey
BAB 2 TINAUAN PU!TA"A
2
2.1 De#$n$s$ Pr$mar% !ur&e% !ur&e% 'an !e()n'ar% !e()n'ar% !ur&e% !ur&e% 2.1.1 .1.1 Pr$ma $mar% !u !urr&e% Penilaian awal pasien trauma terdiri atas survei primer dan survei
sekun sekunde derr. Pend Pendek ekata atan n ini ini ditu dituju juka kan n untu untuk k memp mempers ersia iapk pkan an dan dan menyediaka menyediakan n metode metode perawatan perawatan individu individu yang mengalami multiple multiple trauma trauma secara secara konsis konsisten ten dan menjag menjagaa tim agar agar tetap tetap terfoku terfokuss pada pada prioritas perawatan. 1asalah masalah yang mengancam nyawa terkait te rkait jalan napas, pernapasan, sirkulasi, dan status kesadaran pasien diidentifik diidentifikasi, asi, dievaluasi, dievaluasi, serta dilakukan dilakukan tindakan tindakan dalam hitungan hitungan menit sejak datang di U3. Kemungkinan kondisi mengancam nyawa seperti pneumotoraks, hemotoraks, flail chest, dan pendarahan dapat di sur&e$ *r$mer *r$mer. Keti dete deteks ksii mela melalu luii sur&e$ Ketika ka kond kondis isii yang yang meng mengan ancam cam
nyawa telah diketahui, maka dapat segera dilakukan intervensi yang sesuai dengan masalah atau kondisi pasien. &Kartikawati, 242* 3ari 3ari hasi hasill pene peneli liti tian an mengen genai primary
survey
yang
dilakukan oleh beberapa oleh beberapa partisipan merupakan pengkajian merupakan pengkajian airway, breathing, circulation, circulation, disability, disability, dan e$po e$posur sure. e. Prim Primary ary surve survey y adalah kegiatan yang yang komprehensif komprehensif dan mengha menghasilk silkan an kumpulan data mengenai mengenai stat status us kesehatan klien, kemampuan kemampuan klien ien untuk mengelola kesehatan dan perawatan dan perawatan terhadap dirinya sendiri, serta hasil konsultasi medis &terapis* atau profesi kesehatan lainnya &(aylor "illis dan "e 1one, 556 dalam 7ursalam, 2448*. (ahapan pengkajian pengkajian primer meliputi meliputi99
Airway
yaitu
mengecek jalan mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan menjaga jalan nafas disertai kontrol servi servika kal, l, Breathing yaitumengecek pernafasan dengan mengelola pernafasan agar oksigenasi adekuat, Circulation yaitu mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan, Disability yait yaitu u menge mengecek cek control yaitu
status status buka
neuro neurolo logi gis, s, Exposure, Exposure, environmental
baju
%edangkan menurut teori primary
survey, survey,
penderita
terdapat
meliputi
3
!
airway, airway,
tapi cega cegah h hipo hipote term rmi. i. pengkajian pada tahap breathing ,
circulation, circulation,
disability, disability, dan exposure. exposure. +erarti pada tahap ini partisipan sudah melakukan
tindakan
se c a r a
menyeluruh,
sehingga
dapat
mencegah terjadinya syok hipovelemik, embolik lemak. &7ur :ktifa dkk , 24;* Pada survei primer terdapat terdapat proses penilaian, penilaian, intervensi dan evaluasi evaluasi yang berkelanjutan. berkelanjutan. Komponen Komponen survei primer primer adalah sebagai berikut 9 : 9 :irway &
iro >irome ment ntal al =ont =ontro roll &Pem &Pemap apar aran an dan dan kont kontro roll lingkungan* A + A$r,a% -alan Na*as
Penilaian jalan napas merupakan langkah pertama pada penanganan pasien trauma. Penilaian jalan napas dilakukan bersamaan dengan menstabilkan leher. (ahan kepala dan leher pada posisi netral dengan tetap mempertahankan leher dengan menggunakan servical collar dan meletakkan pasien pada long sipnne board. 3engakan suara spontan yang menandakan pergerakan udara melalui pita suara.
4
:latal :latalat at untuk untuk memper mempertah tahank ankan an jalan jalan napas napas seperti seperti nasofa nasofarin ring, g, orof orofar arin ing, g, pipa pipa trak trakea ea,, combitube, combitube, atau crico cricoth thyr yrot otom omyy mungkin dibutu dibutuhk hkan an untuk untuk membua membuatt dan memper mempertaha tahanka nkan n kepate kepatenan nan jalan jalan napas. B + Breath$ng -Perna*asan
1uncul 1unculnya nya masalah masalah pernap pernapasan asan pada pada pasien pasien trauma trauma terjadi terjadi karena karena kegagalan pertukaran udara , perfusi, atau sebagai akibat dari kondisi serius serius pada pada status status neurol neurologi ogiss pasien pasien.. Untuk Untuk menila menilaii pernap pernapasan asan,, perhatikan proses respirasi spontan dan cacat kecepatan, kedalaman, sert sertaa
usah usahaa
mela melaku kuka kann nnya ya..
Peri Periks ksaa
dada dada
untu untuk k
meng menget etah ahui ui
penggunaan otot bantu pernapasan dan gerakan naik turunnya dinding dada secara simetris saat respirasi. %elain itu, periksa juga toraks. Pada kasus cidera tertentu misalnya luka luka terb terbuk uka, a, flai flaill cbest cbest dapa dapatt dili diliha hatt deng dengan an muda mudah. h. "aku "akuka kan n auskultasi suara pernapasan bila didapatkan adanya kondisi serius dari pasien. %elalu diasumsikan bahwa pasien pasie n yang tidak tenang atau tidak dapat bekerja sam aberada dalam kondisi hipoksia sampai terbukti sebaliknya. ?nter ?nterve vens nsii selam selamaa pros proses es pera perawa watan tan meli melipu puti ti halh halhal al sebag sebagai ai berikut 9 . ksi ksige gen n tamb tambah ahan an untu untuk k semu semuaa pasi pasien en.. +agi +agi pasi pasien en deng dengan an volume volume tidal yang cukup, gunakan non-rebr non-rebreather eather mas! dengan reservoir 42 l/menit. 2. Persiap Persiapkan kan alat bantu bantu pertukar pertukaran an udara bila bila diperluka diperlukan. n. unakan unakan bagval bagvalue-m ue-mas! as! untuk untuk mendorong mendorong tekanan positif positif oksigen oksigen pada pasien saat kondisi respirasi tidak efektif. Pertahankan jalan napas efekt efektif if deng dengan an intu intuba basi si trake trakeaa jika jika dipe diperl rluk ukan an dan dan siapk siapkan an ventilator mekanis. . Pertahankan Pertahankan posisi posisi pipa pipa trakea. trakea. +egitu +egitu pasien pasien terintu terintubasi, basi, pastikan pastikan posisi pipa benar@ verifikasi ulang bila dibutuhkan. Perhatikan gerakan simetris naik turunnya dinding dada, auskultasi daerah 5
perut kemudian paruparu dan perhatikan saturasi oksigen melalui pulseoximeter. pulseoximeter. 0. +ila +ila didapatk didapatkan an trauma trauma toraks, toraks, maka perlu perlu tindaka tindakan n yang serius. serius. (utup utup luka luka dada dada selama selama proses proses pengis pengisapa apan, n, turunk turunkan an tekana tekanan n pneumotoraks, stabilisasi bagianbagian yang flail, dan masukan pipa dada. !. Perlu Perlu dilakuk dilakukan an penilai penilaian an ulang status status pernapa pernapasan san pasien pasien yang melipu meliputi ti penguk pengukura uran n saturasi saturasi oksige oksigen n dan udara udara dalam dalam darah darah &arterial blood gase*. / + /$r(ulat$)n /$r(ulat$)n -!$rkulas$ Penila Penilaian ian primer primer mengen mengenai ai status status sirkul sirkulasi asi pasien pasien trauma trauma mencak mencakup up evaluasi adanya pendarahan, denyut nadi, dan perfusi. . Pendaraha ahan "ihat tandatanda kehilangan darah eksternal yang masif dan tekan langsung daerah tersebut.
popu popula lasi si
pasi pasien en
trau trauma ma,,
sela selalu lu
pert pertim imba bang ngka kan n
teka tekana nan n
pneumotoraks dan adanya sumbatan pada jantung sebagai penyebab hilang hilangnya nya denyut denyut nadi. nadi. Kondi Kondisi si ini dapat dapat kembal kembalii normal normal apabil apabilaa dilakukan needle thoracentesis dan pericardiocentesis. dan pericardiocentesis. . Perf Perfu usi kuli kulitt +eberapa tanda yang tidak spesifik yaitu akral dingin, kulit basah, pucat, sianosis atau bintikbintik mungkin menandakan keadaan syok hipovolemi hipovolemik. k. =ek warna, suhu kulit, adanya keringat, keringat, dan capillary 6
refill refill.. Baktu aktu capill capillary ary refil refilll adalah ukuran perfusi yang cocok pada anakanak, tapi kegunaannya berkurang seiring dengan usia pasien dan menurunny menurunnyaa kondisi kondisi kesehatan. kesehatan. 7amun demikian, semua tandatanda tandatanda syok syok terseb tersebut ut belum belum tentu tentu akurat akurat dan tergan tergantun tung g pada pada pengka pengkajia jian. n. %elain %elain kulit, kulit, tandat tandatand andaa hipope hipopervu rvusi si juga juga tampak tampak pada pada organ organ lain, lain, misa misaln lnya ya olig oligur uria ia,, peru peruba baha han n ting tingka katt kesad kesadara aran, n, taki takika kard rdi, i, dan dan disritmia. %elain itu, perlu diperhatikan juga adanya, penggelembungan atau atau peng pengem empi pisan san pemb pembul uluh uh dara darah h dile dilehe herr yang yang tida tidak k norm normal al.. 1engem 1engembal balika ikan n volume volume sirkula sirkulasi si darah darah merupa merupakan kan tindak tindakan an yang yang penting untuk dilakukan dengan segera. Pasang ?C line dua jalur dan infus dengan dengan cairan hangat. hangat. unakan blood blood set dan bukan bukan infuse set karena blood set mempunyai mempunyai diameter yang lebih lebar dari infuse set sehing sehingga ga memung memungkin kinkan kan tetesan tetesannya nya lebih lebih cepat cepat dan apabil apabilaa ingin ingin memberikan tranfusi darah, maka bisa langsung digunakan tanpa harus diganti. +erikan 2 l cairan isotonic isotonic crystalloid crystalloid solution solution &4,5D normal saline atau ringer"s ringer"s lactate lactate*. Pada Pada anakan anakanak, ak, pember pemberian iannya nya berdas berdasark arkan an berat baan yaitu 24ml/kg berat badan. 3alam pemberian cairan perlu dipe diperh rhat atik ikan an resp respon onss pasi pasien en dan dan setia setiap p ml dara darah h yang yang hila hilang ng dibutuhkan ml cairan crystalloids. Pada Pada kond kondis isii mult multip iple le traum traumaa serin sering g terja terjadi di pend pendar arah ahan an akib akibat at kehila kehilanga ngan n akut akut volume volume darah. darah. %ecara %ecara umum umum volume volume darah darah orang orang dewasa adalah ;D dari berat badan ideal &++?* sementara volume darah anakanak berkisar antara 85D ++?.
2. Pend Pendara araha han n kelas kelas 2 &keh &kehil ilan anga gan n darah darah ! !4D 4D** ejala ejala klinis klinis melipu meliputi ti takika takikardi rdi,, takipn takipnea, ea, dan penuru penurunan nan tekana tekanan n nadi. nadi. Penuru Penurunan nan tekana tekanan n nadi nadi ini teruta terutama ma berhu berhubun bungan gan dengan dengan peningkatan komponen diastolic karena pelepasan katekolamin. Katekolamin Katekolamin bersifat inotopik inotopik yang menyebabkan menyebabkan peningkatan peningkatan tonus dan resistensi pembuluh darah perifer. (ekanan sistolik hanya sedikit berubah sehingga lebih tepat menditeksi perubahan tekanan nadi. Peruba Perubahan han system system saraf saraf sentral sentral berpa berpa cemas, cemas, ketaku ketakutan tan dan sikap sikap bermusuhan. Produksi urine sedikit terpengaruh yaitu antara 244 ml/ja l/jam m
pad pada
oran orang g
dewa dewasa sa..
:da :da
pende enderi rita ta
yang ang
terk terkad adan ang g
memerlukan transfuse darah, tetapi kebanyakan masih bisa distabilkan dengan larutan kristaloid. . Pend Pendara araha han n kelas kelas &keh &kehil ilan anga gan n darah darah 40 404D 4D** ejala klinis klasik akibat perfusi inadekuat hamper selalu ada yaitu takikardi, takipnea, penurunan status mental dan penurunan tekanan darah darah sistoli sistolik. k. Pender Penderita ita ini sebagi sebagian an besar besar memerlu memerlukan kan transf transfuse use darah. 0. Pend Pendara araha han n kel kelas as 0 &keh &kehil ilan anga gan n dar darah ah E04 E04D* D* ejala ejala klines klines yang yang jelas jelas yaitu yaitu takika takikardi rdi,, penuru penurunan nan tekana tekanan n darah darah sistolik yang besar dan tekanan nadi yang sempit &tekanan diastolic yang tidak teraba*, produksi urine hamper tidak ada, kesadaran jelas menurun, kulit dingin dan pucat. (ransfusi seringkali harus diberikan secepatnya. +ila kehilangan darah lebih dari !4D volume darah, maka akan menyebabkan penurunan tingkat kesadaran, kehilangan denyut nadi dan tekanan darah. D + D$sa0$l$t% -!tatus "esa'aran (ingk ingkat at kesa kesada dara ran n pasi pasien en dapa dapatt
dini dinila laii
deng dengan an meng menggu guna naka kan n
mnem mnemo onic :CPU. CPU. %ebaga %ebagaii tambah tambahan, an, cek kondis kondisii pupil, pupil, ukuran ukuran,, kesam kesamaa aan, n, dan dan reak reaksi si terh terhad adap ap caha cahaya ya.. Pada Pada saat saat surv survei ei prim primer er,, penilaian neurologis hnya dilakukan secara singkat. Pasien yang memiliki risiko hipoglikemi &misal9 pasien diabetes* harus dicek kadar guls didalam darahnya. :pabila didapatkan kondisi hipoglikemi berat, maka maka bisa bisa dibe diberi rika kan n 3eks 3ekstr tros osee !4D. !4D. :dan :danya ya penu penuru runa nan n ting tingka katt
8
kesdaran akan dilakukan pengkajian lebih lanjut pada survei sekunder. =% dapat dihitung segera setelah s etelah pemeriksaan survei sekunder. sekunder. #nemonic :CPU melipu meliputi ti 9 awake awake &sadar &sadar*@ *@ verbal verbal &beresp &berespons ons terhadap terhadap suara/verbal*@ suara/verbal*@ pain &berespons &berespons terhadap terhadap rangsang rangsang nyeri*, nyeri*, dan unresponsive &tidak berespons*. E + Eks*)sure Eks*)sure an' En&$r)nmental /)ntr)l -Perna*asan 'an ")ntr)l L$ngkungan Pernapasan &)$posure* "epa "epass semua semua paka pakaian ian pasie pasien n secara secara cepa cepatt untu untuk k meme memeri riks ksaa cide cidera, ra,
pendarahan atau keanehan lainnya. Perhatikan kondisi pasien secara umum, catat kondisi tubuh, atau adanya bau Fat kimia seperti alcohol, bahan bakar, bakar, atau urine. Kontrol "ingkungan & )nvironmental =ontrol* Pasien harus dilingdungi dari hipotermia. 'ipotermia penting karena ada kaitan kaitannya nya dengan dengan vasoko vasokontr ntriksi iksi pembul pembuluh uh darah darah dan koagul koagulopa opati. ti. Pertahankan atau perhatikan suhu normal tubuh dengan mengeringkan pasien dan gunakan lampu pemanas, selimut, pelindung kepala, system penghangat udara, dan berikan cairan ?C hangat. 2.1.2 2.1.2
&Kartikawati, 242* !UREI !UREI !E"U !E"UNDE NDER R -!E/N -!E/NDAR DAR !UR !URE E %etelah dilakukan survei primer dan masalah yang terkait dengan
jalan napas, pernapasan, sirkulasi, dan status kesadaran telah selesai dilakukan dilakukan tindakan maka tahapan tahapan selanjutnya selanjutnya adalah survei sekunder yang dilakukan dengan pemeriksaan lengkap mulai dari head to toe. Pada surv survei ei sekun sekunde derr tida tidak k dibe diberi rika kan n tind tindak akan an deng dengan an sege segera. ra. 'al 'al # hal hal tersebut dicatat dan diprioritaskan untuk tindakan selanjutnya. ke ?. &Kartikawati 3ewi, 242* 'asil 'asil
pene peneli litia tian n
mengenai secondary
survey
merupakan
pemeriksaan penunjang. Pemeri Pemeriksaa ksaan n penunjang dilakukan saat kita
9
melakukan pengkajian pada pasien pada pasien fraktur femur untuk mengetahui cedera yang diderita oleh pasien. oleh pasien. $econda $econdary ry survey merupak merupakan an penanganan dilakukan primary survey. survey. Pemeriksaan
secara
lanjutan
setelah
lengkap dilakukan
secara head to toe, dari depan hingga belakang. $econdary survey $econdary survey hanya hanya dilakukan dilakukan tidak
mengalami
sete setelah lah kondisi kondisi pasien mulai mulai stabil, dala dalam m artian syok
ata atau tandatanda syok mulai membaik
&7ursalam, 24*. Pemeriksaan secondary survey dibagi dalam beberapa tahap yaitu >9 %ull >9 %ull set of vital v ital sign. sign. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign, lima intervensi &monitori jantung, &monitori jantung, pemasangan pemasangan kateter kateter urine urine,, pemeriksaan laborat laboratori orium um
darah, darah,
7(,
pemasangan
monitori monitoring ng saturasi
oksigen*, mensupport system dari keluarga, keluarga, 9 &ive comfort comfort measure, measure, pada tahap ini dilaku dilakukan kan tindakan tindakan farmakolog farmakologii dan non farmakologi untuk pengurangan nyeri dan kecemasan pasien, '9 'istory head
to
toe, toe ,
disin disinii tindakan tindakan yang dilakuka dilakukan n
and
adalah adalah 'istory
menggunakan prinsip %:1P") yaitu %9 $ubye!tif &keluhan utama*, :9 Allergies &adakah alergi terhadap terhadap makanan makanan atau obato obatoba batan tan*, *, 19 #edication
&obatob &obatobat at
yan yang sedang dikonsumsi*, dikonsumsi*, P9 Past medical
history &riwayat penyakit*, "9 (ast oral inta!e &masukan oral terakhir, apakah benda padat atau cair*, )9 Event )9 Event &riwayat masuk rumah sakit* &Price, 244!*. &7ur :ktifa dkk, 24;* !ur& !u r&e% e% !eku !ekun' n'er er juga juga men( men(ak aku* u* *eme *emer$ r$ks ksaa aan n su0% su0%ek ekt$ t$## 'an 'an *emer$ksaan )0%ekt$# . 1. Peme Pemer$ r$ks ksaa aan n !u !u0% 0%ek ekt$ t$## 1enc 1encak akup up tany tanyaa jawa jawab b baik baik kepa kepada da korb korban an jika jika kead keadaa aan n
memungkinkan atau kepada orang sekitarnya. Urutan pemeriksaan obyektif 9 Untuk Untuk mem*er mem*ermu' mu'ah ah *en *en(at (atata atan n '$guna '$gunaka kan n akr)n$ akr)n$m m !AMPEL %a$tu !
Sign and symptom symptom 10
(anda dan gejala yang dialami
A
:dakah :dakah riwayat riwayat alergi alergi atau atau tanda tanda
Allergy
tanda alergi M
Aiway iwayat at
Medication
pem pemakai akaian an
obat bat
atau atau
pengobatan yang sedang dijalani P
Peritenent post history history
Aiwayat kesehatan masa lalu
E
Event
:pa yang sedang dilakukan tadi
L
Last meal
1akanan terakhir yang dikonsumsi
%edangkan %edangkan untuk untuk pemeriksaan pemeriksaan obyektif obyektif adalah pemeriksaan lengkap yang meliputi pemeriksaan dari kepala sampai ujung kaki &head to toe* dan mengukur vital sign. &(im +antuan 1edis Panacea, 242* 4 + 4ull !et )# $tal !$gns5 4$&e Inter&ent$)ns5 an' 4a($l$tat$)n )#
4am$l% m$l% Pre Presen(e en(e -
tan'a6t 'a6tan an'a 'a &$tal $tal55
7
$nt $nter&ens &ens$5 $5 'an 'an
mem#as$l$tas$ keha'$ran keluarga
%ull $et of )ital )ital $igns *++), (anda tanda vital ini menjadi dasar untuk penilaian selanjutnya .pasien yang kemungkinan mengalami trauma dada harus dicatatdenyut nadi radial dan apikalnya@ nilai tekanan darah@ suhu@ saturasi oksigen@ respirasi. %ive intervention 1eliputi halhal sebagai berikut. . Pemasangan mo monitor ja jantung 2. Pasang nasogastric tube atau oro gastric tube &jika ada indikasi* . 0.
Pasa Pasang ng foll folley ey katet ateter er &jik &jikaa ada ada ind indikas ikasi* i* Peme Pemeri riks ksaa aan n labor laborat ator oriu ium m meli melipu puti ti 9 darah darah len lengkap gkap,, kimia kimia
darah, urinalisis ,urin, kadar etanol, to$icologic screens &urine,serum*, clotting studies &prothombin time, activated partial thromboplastin time, fibr fibrin inog ogen en,,
3
dime dimer* r* untu untuk k
koagulopati. !. Pasang oksimetri.
11
pasi pasien en yang yang meng mengal alam amii
gang ganggu guan an
%acilitation
of
%amily
resence
&memfa &memfasili silitasi tasi
Kehadi Kehadiran ran
keluarga* 1emfasilitasi 1emfasilitasi kehadiran kehadiran keluarga keluarga berarti berarti memberikan memberikan kesempatan kesempatan untuk bersama pasien meskipun berada dalam situasi yang mengancam nyawa, nyawa, tetapi tetapi hal ini masih masih menjad menjadii hal yang yang kontro kontrover versial sial sampai sampai seka sekaran rang. g. +erd +erdasa asark rkan an kese kesepa paka kata tan n Emergency urses Association &)7:*, &)7:*, keluarga keluarga diberikan diberikan kesempatan kesempatan untuk untuk bersama dengan pasien selam selamaa pros proses es inva invasif sif dan dan resu resusit sitasi asi.. Auma Aumah h saki sakitt atau atau klin klinik ik yang yang mengiFinkan kehadiran keluarga pasien harus memiliki standar prosedur tentang tentang bagaimana bagaimana cara menenangka menenangkan, n, mendukun mendukung, g, dan memberikan memberikan informasi pada anggota keluarga. 8 + 8$&e /)m#)rt Measures - Mem0er$kan "en%amanan
Korban Korban trauma trauma sering sering mengal mengalami ami masalah masalah yang yang terkait terkait dengan dengan kondisi fisik dan psikologis. 1etode farmakologis dan nonfarmakologis banyak digunakan untuk menurunkan rasa ras a nyeri dan kecemasan. 3okter dan dan peraw perawat at yang yang terl terlib ibat at dala dalam m tim tim trau trauma ma haru haruss bisa bisa meng mengen enali ali keluhan dan melakukan intervensi bila dibutuhkan. H + H$st)r% an' Hea'6t)6T)e E9am$nat$)n
Aiwayat Pasien &'istory*
dan
intervensi
didapatkan
dari
petugas
)1%.
Untuk
memper mempermud mudah ah dalam dalam melaku melakukan kan pengka pengkajia jian n yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan riwayat kejadian pasien, maka dapat digunakan mnemonic 1C?( ynit mechanism &mekanisme*, injures suspected &dugaan adanya cedera*, vital
12
sign sign on scen scenee &((C &((C di temp tempat at keja kejadi dian an*, *, dan dan trea treatm tmen entt rece receiv ived ed &perawatan yang telah diterima*. 'ead-to-toe Examination &pemeriksaan mulai dari kepala sampai kaki* Kepala &'ead* Kepala Kepala dlakukan dlakukan inspeksi secara sistematis sistematis dan dinilai adanya lukaluka lukaluka yang tampak, perubahan bentuk, dan kondisi kepala yang tidak simetris. Aaba tengkorak untuk mencari fragmen tulang yang tertekan, hematoma, laserasi, laserasi, ataupun ataupun nyeri. Perhatikan Perhatikan area ekimosis ekimosis atau perubahan warna. )kimosis di belakang telinga atau di daerah periorbital dalah indikasi adanya fraktur tengkorak basilar *fra!tur *fra!tur basis cranii,. +erikut adalah intervensi yang dapat dilakukan 9 .
yan yang kond kondis isin inya ya teru teruss
memb emburuk uruk,,
haru arus
dipertimba dipertimbangkan ngkan pemberian pemberian terapi hiperventilas hiperventilasii untuk untuk menurunka menurunkan n Pa= 2 dari 4! mm'g. 0. bser bserva vasi si tand tandaa tand tandaa peni pening ngka kata tan n (?K (?K dan dan persi persiap apka kan n pasi pasien en jika jika diperlukan tindakan bedah. 1uka &>ace* Peri Periks ksaa dan dan perh perhat atik ikan an apak apakah ah terd terdap apat at luka luka pada pada waja wajah h pasi pasien en dan dan kondisi wajah yang tidak simetris. Perhatikan adanya cairan yang keluar dari dari teling telinga, a, mata, mata, hidung hidung,, dan mulut. mulut. =airan =airan jernih jernih yang yang berasal berasal dari dari hidung hidung dan teling telingaa di asumsi asumsikan kan sebaga sebagaii cairan cairan cerebo cerebospi spinal nal sampai sampai diketahu sebaliknya. )valuasi kembali pupil yang meliputi kesimetrisan, respons cahaya, dan akomodasi mata, serta periksa juga fungsi ketajaman penglihatan. 1inta pasien untuk membuka dan menutup mulut untuk menget mengetahu ahuii adanya adanya malocclusion, malocclusion, laserasi, gigi hilang atau goyah, dan atau benda asing.
13
(indakan indakan yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk menega menegakka kkan n diagno diagnosis sis adalah sebgai berikut. /. $can oncontrast oncontrast computeri0ed computeri0ed axial tomographi tomographic. c. 1. anora anoramic mic radio radiogra graphi phicc views of of the jaw. jaw. ?nterv ?ntervensi ensi yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan adalah adalah member memberikan ikan perawa perawatan tan luka.
"eher &7eck* Periksa kondisi leher pasien dan pastikan pada saat melakukan pengkajian posisi leher tidak bergerak. "akukan palpasi dan inspeksi terhadap adanya luka, jejas, ekimosis, distensi pembuluh darah leher, udara dibawah kulit, dan defiasi trakea. :rteri karotid juga dapat di auskultasi untuk mencari suara abnormal. "akukan "akukan palpasi palpasi untuk mengetahui mengetahui perubahan perubahan bentuk, bentuk, kerusakan, lebam, jejas ditulang belakang. (rauma penetratif pada leher jarang mengakibatkan cedera tulang belakang. 1eski begitu, kerusakan tulang belakang sebaiknya dipertimbangkan sampai dibuktikan sebaliknya dengan penilaian klinis atau radiografis. )mpat pat
peng pengam amat atan an
radi radio ograf grafis is
yang ang
dib dibutuh tuhkan kan
untu ntuk
mend mendap apat atka kan n gamb gambar aran an tula tulang ng belak belakan ang g secar secaraa utuh utuh adal adalah ah sebag sebagai ai berikut. . 1. 2. 3.
Cross-table lateral &harus tampak =(*. Ante Anterio riorr-po post steri erior or (ateral 4pen 4pen-m -mou outh th odon odonto toid id..
3ada &=hest* Periks Periksaa dada dada untuk untuk menget mengetahu ahuii adanya adanya ketida ketidaksi ksimet metrisa risan, n, peruba perubahan han bentuk, penetrasi atau a tau luka lain, la in, lakukan auskultasi jantung dan paruparu. Palpasi dada untuk mencari perubahan bentuk, udara dibawah kulit dan area lebam atau jejas. 3iagnosis yang mungkin muncul adalah sebagai berikut. 14
. :mbil portable chest radiograph jika radiograph jika pasien tidak dapat duduk tegak untuk sudut posterioranterior dan lateral. 2. "akuk akukan an perek erekam aman an )= 2lead 2lead pada pada pasi pasien en yang yang didu diduga ga atau atau memiliki trauma tumpul pada dada. . Pert Pertim imba bang ngan an untu untuk k mela melaku kuka kan n peme pemeri riks ksaa aan n +: +: jika jika pasi pasien en menunjukkan distress napas atau lelah memakali ventilator mekanik. :bdomen &Perut* Periksa perut untuk mengetahui adanya memar, massa, pulsasi atau objek yang menancap. Perhatikan adanya pengeluaran isi perut, auskultasi suara perut disemua tempat kuadran, dan secara lembut palpasi dinding perut untuk memeriksa adanya kekakuan, nyeri, rebound pain atau guarding. (indakan yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis adalah sebagai berikut. . Peri Periks ksaa >:%( :%( &focu &focused sed abdo abdomi mina nall sono sonogr grap aphy hy fotr fotr trau trauma ma** yait yaitu u proses
pemeriksaan
&per &perica icard rdia ial, l,pe peri rihe hepa patik tik,,
sonography
pada
empat
peris perispl plen enic, ic,pe pelv lvis* is*
wilayah
digu diguna naka kan n
perut. untu untuk k
mengid mengidenti entifik fikasi asi cairan cairan intrap intraperit eritone oneal al pada pada pasien pasien dengan dengan trauma trauma tumpul pada perut. 2. 3iagnosis 3iagnosis periton peritoneal eal lavage lavage &jarang digunakan digunakan karna karna sudah sudah tersedia tersedia =( =( %=:7*. . =( %=:7 %=:7 bagian bagian perut perut &dilakukan &dilakukan dengan dengan tingka tingkatt kontras kontras medium*. medium*. 0. Urutan Urutan pemerik pemeriksaan saan radiog radiograp rapis is perut atau ginjal ginjal # uretra uretra # kandun kandung g kemih # Pelvis &panggul* Periksa panggul untuk mengetahiu adanya pendarahan , lebam, jejas, perubahan bentuk, atau trauma penetrasi. Pada lakilaki, periksa adanya priapism adanya priapism sedangkan sedangkan pada wanita periksa periksa adanya adanya pendarahan pendarahan.. ?nspeksi daerah perineum terhadap adanya darah, feses, atau cedera lain. Pemeriksaan Pemeriksaan rektum dilakukan untuk mengukur mengukur sphincter tone, tone, adanya darah, dan untuk mengetahui posisi prostat. "etak prostat pada posisi high-riding , darah darah pada pada urinary meatus, meatus, atau atau adany adanyaa scrotal hematoma adalah kontraindikasi kontraindikasi untuk dilakukann dilakukannya ya kateter kateter sampai uretro uretrogra gram m retrograde retrograde dapat dilakukan. Untuk mengetahui stabilitas 15
panggul lakukan penekanan secara halus kearah dalam &menuju midline* midline* pada iliac crests. "akukan crests. "akukan palpasi pada daerah simfisis pubis jika pasien mengeluh nyeri atau terdengar adanya gerakan, hentikan pmeriksaan dan lakukan pemeriksaan GAays. )kstrem )kst remita itass &extremity &extremity** Periksa keempat tungkai untuk mengetahui adanya perubahan bentuk, dislok dislokasi, asi, ekimus ekimusis, is, pemben pembengka gkakan kan,, atau atau adanya adanya luka luka lain. lain. Periks Periksaa sensorik sensorik # motorik motorik dan kondisi neurovaskul neurovaskular ar pada masingmasing masingmasing ekstremitas. "akukan palpasi untuk mengetahui adanya jejas, lebam, krepitasi, dan ketidaknormalan suhu.
3engan tetap mempertahankan posisi tulang belakang dalam kondisi netral netral,, miring miringkan kan pasien pasien ke satu sisi. sisi. Prosed Prosedur ur ini membut membutuhk uhkan an beberapa orang anggota tim. Pemimpin tim menilai keadaan posterior pasien dengan mencari tanda tanda jejas, lebam, perubahan warna, atau luka luka terb terbuk uka. a. Palp Palpasi asi tulan tulang g bela belaka kang ng untu untuk k menc mencar arii tonj tonjol olan an,, perubahan bentuk, pergeseran, atau nyeri. Pemeriksaan rektal dapat dila dilaku kuka kan n pada pada taha tahap p ini ini apab apabil ilaa belu belum m dila dilaku kuka kan n pada pada saat saat pemeriksaan panggul dan pada kesempatan ini juga bisa digunakan untuk untuk mengam mengambil bil baju baju pasien pasien yang yang berada berada di bawah bawah tubuh tubuh pasien pasien.. :pabila pada pemeriksaan tulang belakang tidak didapatkan adanya kelainan kelainan atau gangguan gangguan dan pasien dapat telentang, telentang, maka bac!board dapat diambil &dengan mengikuti protokol institusi*.
16
(indakan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah sebagai berikut 9 . Pemer emerik iksa saan an GAa GAay ys
pada ada
tula tulang ng bela belaka kan ng
&leh &leher er,,
tora torak ks,
pinggang*. 2. =( %can %can tul tulan ang g bel belak akan ang g ?ntervensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut 9 .
BAB 3 PENUTUP 3.1 "es$m* "es$m*ula ulan n Pelaya Pelayanan nan gawat gawat darura daruratt merupa merupakan kan bentuk bentuk pelaya pelayanan nan yang yang bertuj bertujuan uan
untuk menyelamatkan menyelamatkan kehidupan kehidupan penderita, penderita, mencegah mencegah kerusakan kerusakan sebelum sebelum tindakan / perawatan selanjutnya dan menyembuhkan penderita pada kondisi yang berguna bagi kehidupan, sifat pelayanan kegawatdaruratan yang cepat
17
dan tepat. Primary Primary survey adalah penilaian awal terhadap terhadap pasien, pasien, bertujuan bertujuan untuk mengidentifik mengidentifikasi asi secara cepat dan sistematis dan mengambil tindakan terhadapsetiap permasalahan yang mengancam jiwa. Primary survey harus dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 2! menit. Penanganan yang simultan terhada terhadap p trauma trauma dapat dapat terjad terjadii bila bila terdapa terdapatt lebih lebih dari dari satu keadaan keadaan yang yang mengan mengancam cam jiwa. jiwa. "angka "angkah h # langka langkah h primar primary y survey survey antara antara lain lain adalah adalah :irway, :irway, +reathing, =irculation, 3e$ability, )$posure. 1encar 1encarii peruba perubahan hanpe perub rubaha ahan n yang yang dapat dapat berkem berkemban bang g menjad menjadii lebih lebih gawat dan mengancam mengancam jiwa apabila apabila tidak segera diatasi dengan dengan pemeriksaan pemeriksaan dari dari kepala kepala sampai sampai kaki kaki &head &head to toe*. toe*. %urvei %urvei sekunde sekunderr dilaku dilakukan kan hanya setelah survey primer telah selesai, resusitasi dilakukan dilakukan dan penderita penderita stabil. %urv %urvei ei sekun sekunde derr dila dilaku kuka kan n hany hanyaa setel setelah ah surve survey y prim primer er telah telah sele selesai sai,, resusitasi dilakukan dan penderita stabil. %urvei sekunder adalah pemeriksaan kepala sampai kaki & '):3 ( () )G:1?7:(?7 * secara sistemik termasuk termasuk pemerik pemeriksaan saan tandat tandatand andaa vital, vital, serta serta periks periksaa tiap tiap lubang lubang tubuh tubuh &finger in orifice* serta tanda +("% adalah +entuk, (umor, (umor, "uka, %akit.
DA4TAR PU!TA"A
Kartikawati, 3ewi. 242. Bu!u 242. Bu!u Ajar Dasar-Dasar Dasar-Dasar 5eperawatan &awat &awat Darurat.
&awat Darurat 7umah $a!it 4rtopedi rof. D7. 7. $oeharso $ura!arta. $ura!arta. 3iambil dari 9 http9//digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk/!/4gdl nuraktifan;0;artikel8.pdf
19