Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang sering dijumpai. Aritmia adalah irama jantung di luar irama sinus normal. Istilah aritmia sebenarnya tidak tepat karena aritmia berarti tidak ada irama. Oleh karena itu sekarang lebih sering dipakai istilah disritmia atau irama tidak normal.1 Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan frekuensi jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 sampai 280 per menit.1,2 Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit. Kelainan pada TSV mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan TSV mempunyai kompleks QRS normal.1,2 Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung.3,4
Anamnesis Dalam menganamnesa pasien dengan SVT, klinisi harus mengetahui durasi dan frekuensi episode SVT, onsetnya, penyakit jantung sebelumnya dan hal – hal yang dapat memicu terjadinya SVT. Hal – hal yang dapat memicu SVT adalah alkohol, kafein, pergerakan yang tiba – tiba, stress emosional, kelelahan dan obat
–
obatan. Gambaran ini dapat membedakan supraventrikular takikardi
dengan takiaritmia lainnya. Supraventrikular takikardi memiliki onset dan terminasi palpitasi yang tiba – tiba, sedangkan sinus takikardi memiliki onset yang mengalami percepatan ataupun perlambatan secara bertahap (lihat tabel 1).
Dengan adanya gejala yang khas pada anamnese yaitu onset yang tiba – tiba, cepat, palpitasi yang reguler, dapat ditegakkan diagnosis supraventrikular takikardi tanpa dibutuhkannya pemeriksaan EKG berulang. Adapun, pasien yang mengalami onset supraventrikular takikardi yang tidak tiba – tiba sering kali mengalami misdiagnosa dengan gangguan panik.1,2,3 Karena keparahan gejala supraventrikular takikardi tergantung pada adanya gangguan pada struktur jantung atau hemodinamik dari pasien, pasien dengan paroksismal supraventrikular takikardi dapat memiliki gejala kardiopulmoner ringan atau berat. Palpitasi dan dizziness merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada pasien supraventrikular takikardi. Nyeri dada dapat dijumpai sekunder terhadap nadi yang cepat dan biasanya berkurang setelah terminasi dari takikardi.4 Gejala supraventrikular takikardi paroksismal yang sering dan frekuensinya4 : 1. Palpitasi – lebih dari 96 % 2. Dizziness – 75% 3. Nafas pendek – 47 % 4. Pingsan- 20% 5. Nyeri dada- 35 % 6. Fatigue- 23 % 7. Diaforesis- 17 % 8. Mual- 13 %
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik biasanya terbatas pada sistem kardiovaskular dan respirasi. Pasien sering tampak terganggu dan mungkin takikardi satu satunya yang dijumpai pada pasien yang sehat dan memiliki hemodinamik yang baik. Sedangkan pada pasien dengan gangguan hemodinamik dapat dijumpai takipnu dan hipotensi, crackles dapat dijumpai pada auskultasi sekunder terhadap gagal jantung, S3 dapat djumpai dan pulsasi vena jugularis juga dapat terlihat.4 Pada pemeriksaaan fisik pada saat episode dapat menunjukkan frog sign – penonjolan vena jugularis, gelombang yang timbul akibat kontraksi atrium terhadap katup trikuspid yang tertutup.2
EKG Persentasi EKG pada pasien dengan supraventrikular takikardi biasanya terdapat QRS kompleks yang sempit ( QRS interval kurang dari 120msec), tetapi beberapa kasus (kurang dari 10 %), dapat dijumpai QRS kompleks yang lebar jika berhubungan dengan pre-existing or rate related bundle branch block. Pada QRS Kompleks yang lebar, lebih baik kita mengasumsikan takikardi berasal dari ventrikel sampai dapat dibuktikan. Setelah kembali ke irama sinus rhythm, ke 12 lead EKG harus diperhatikan ada apa tidaknya gelombang delta (slurred upstroke at the onset of QRS complex), yang mengindikasikan adanya jalur tambahan (accessory pathway). Adapun bukti adanya pre-excitation dapat minimal ataupun absen jika jalur tambahan terletak jauh dari nodus sinus atau jika jalur tambahan “concealed”. Pada pasien ambulatori dengan episode SVT sering (dua atau lebih per bulan), rekaman EKG dan lanjutan sampai 7 hari dapat berguna untuk dokumentasi aritmia.2 Gambaran EKG sesuai dengan tipe SVT a. Atrioventricular nodal re- entrant tachycardia (AVNRT)3 1. Bentuk yang paling sering 2. Sirkuit re- entrant melibatkan nodus AV 3. Gelombang p retrograd dapat terlihat tertanam (buried within) atau hanya setelah kompleks QRS pada takikardia (lihat gambar 1) b. Atrioventricular re- entrant tachycardia (AVRT) 1. Bentuk kedua yang paling sering
2. Sirkuit re- entrant melibatkan jalur tambahan 3. Beberapa jalur disebut concealed pathway, hanya berkonduksi dengan arah retrograd. (lihat gambar 1) 4. Jalur yang berkonduksi dengan arah anterograd menunjukkan preexcitation pada EKG (Wolf-Parkinson-White Syndrome)3
c. Atrial tachycardia 1. Bentuk ketiga yang paling sering 2. Takikardi berasal dari fokus pada jaringan atrium 3. Fokus muncul dari karakteristik lokasi di atrium 4. Morfologi gelombang p dapt digunkaan untuk mengindetifikasi asal dari takikardi.3
Gambar 2. Atrial tachycardia5
d. Sinus takikardia 1. Physiological sinus tachycardia, respon yang sesuai terhadap stress fisiologis atau patologis 2. Inappropriate sinus tachycardia, sering pada wanita terutama pekerja kesehatan, elevasi persisten sinus rate pada siang hari dan normal ketika tidur.3
Gambar 2. Sinus tachycardia5
e. Postural orthostatic tachycardia syndrome, Inappropriate sinus tachycardia pada posisi berdiri dan gejala autonomik lainnya bisa didapat.3
1. Wang, Paul J dan N.A. Mark Estes III. Supravertricular Tachycardia. Website http://circ.ahajournals.org/content/106/25/e206 Accessed November 22, 2011. 2. Delacretaz, Etienne. Supravertricular Tachycardia. Website http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMcp051145 Accessed November 22, 2011. 3. Medi, Carolin, Jonathan M Kalman dan Saul B Freedman. Supravertricular Tachycardia.Websitehttp://www.mja.com.au/public/issues/190_05_020309/med1 0727_fm.html Accessed August 14th, 2013. 4. Gugneja, Monika. Paroxysmal Supraventricular Tachycardia. Website http://emedicine.medscape.com/article/156670-overview Accessed August 14th, 2013. 5. University of Utah Spencer S. Eccles. Atrial Tachycardia dan Sinus Tachycardia.Website http://library.med.utah.edu/kw/ecg/mml/ecg_tachy.html Accessed August 14th, 2013.