TEKNIK PERSILANGAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DAN TANAMAN sabdar i ffa ff a) MELON MENYERBUK SILANG TANAMAN ROSELLA ( H i bi scus sab ( C ucumi ucumi s melo) melo) SEMANGKA ( C i trullus lanat lanatus) CABAI RAWIT (Capsicum annuum) DAN TERUNG (Solanum melongena)
( P ollinat lli natii on Te T echniq chni que of Plants lants Own Pollinat Polli natii on and Plant S i de P ollina lli nation tion of R osella, sella, Me M elon, lon, Wat Watermelo rmelon n and E gpla gplant nt)) Khaerani Masyithoh 201510200311069
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah penggunaan bibit unggul. Sifat bibit unggul pada tanaman dapat timbul. Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk memahami konsep dari tujuan hibridisasi. b) Mampu membedakan jenis tanaman menyerbuk sendiri atau tanaman menyerbuk silang. c) Memahami konsep hibridisasi penyerbukan pada tanaman menyerbuk sendiri dan tanaman menyerbuk silang. d) Mampu melakukan persilangan dan mempratekkan dari tiap-tiap langkah persilangan baik secara teori maupun praktek.Metode yang digunakan adalah menyilangkan tanaman Rosella, Melon, Semangka, Cabai dan Terong. Kesimpulan dari praktikum ini adalah dari jumlah tanaman rosella yang disilangkan yang berhasil sebanyak 5 bunga, untuk tanaman Melon dari 5 bunga yang di silangkan tidak ada yang berhasil disilangkan. Tanaman Semangka yang berhasil disilangkan sebanyak 1 bunga. Faktor yang menyebabkan kegagalan dari persilangan ini sangat banyak, dapat disebabkan karena faktor lingkungan maupun faktor dari fisiologis bunga tanaman itu sendiri. Kata kunci: Persilangan, Menyerbuk silang, Menyerbuk sendiri. ABSTRACT
One of the efforts that needs to be done to improve agricultural output is the use of superior seeds. The superior seedling properties of the plants may arise. The purpose of this practicum is to understand the concept of hybridization goals. b) Being able to distinguish the type of self-pollinated plant or cross pollinated plant. c) Understand the concept of pollination h ybridization on self-pollinated plants and cross pollinated plants. d) Able to cross and polish of each step crossing both theoretical and practice. T he method used is crossing plants Rosella, Melon, Watermelon, Chili and Eggplant. The conclusion of this lab is the number of crosslinked rosella plants that work as much as 5 flowers, for the Melon plant of 5 flowers crossed nothing to be successfully crossed. Plant Watermelon that successfully crossed by 1 flower. Factors that cause the failure of this cross is very much, can be caused by environmental factors as well as factors of physiological flower plants themselves. Keywords: Crossing, Cross Pollinating, Self-pollinating.
PENDAHULUAN Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah penggunaan bibit unggul. Sifat bibit unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga timbul karena adanya campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari suatu populasi
untuk mendapatkan genotip tanaman yang memiliki sifat-sifat keunggulan yang selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak sebagai bibit/benih unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut seringkali tidak dapat langsung diterapkan, karena sifat-sifat keunggulan yang dimaksud tidak seluruhnya terdapat pada suatu genotip saja, melainkan terpisah pada genotip lainnya.
1
Persilangan merupakan salah satu cara
Ada beberapa tahapan kegiatan dalam
untuk menghasilkan rekombinasi gen. Secara
melakukan
teknis, persilangan dilakukan dengan cara
tepung
memindahkan tepung sari kekepala putik pada
persilangan, serta pengamatan hasil perliangan.
tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik
Agar persilangan berhasil perlu diketahui tujuan
pada
dan prioritas persilangan serta sifat-sifat penting
tanaman
menyerbuk
sendiri
(self
persilangan,
sari
yaitu
(pollen),
atau
pengumpulan
kastrasi,
spesies
tetua
dan
yang
cara
pollinated crop) maupun tanaman menyerbuk
varietas
akan
silang (cross pollinated crop).
sidilangkan, terutama morfologi bunga dan teknik persilangan (Rudi et al., 1996).
Di alam penyerbukan silang terjadi secara spontan. Penyerbukan tersebut terjadi
Hibridisasi merupakan suatu perkawinan
dengan bantuan angin, serangga pollination dan
silang antara berbagai jenis spesies pada setiap
binatang lainnya. Pada penyerbukan alami tidak
tanaman.
diketahui sifat-sifat dari dari pohon induk
memperoleh rganism dengan sifat-sifat yang
apakah sifat dari pohon induk baik atau buruk
diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada
sehingga tidak dapat dilakukan pengontrolan
peristiwa
hibridisasi
akibatnya hasilnya sesuai dengan yang di
kombinasi
genetikyang
harapkan,
melakukan
persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda
penyerbukan silang uatan (wels, 1981) Untuk
genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut
mendapatkan varietas unggul dapat ditempuh
kastrasi merupakan pengambilan tepung sari
melalui beberapa metode. Menurut Allard
pada
(1992), metode pemuliaan tanaman ini sangat
penyerbukan
ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun
pengambilan tepung sari tersebut dilakukan
cara perkembangbiakan tanaman. Metode untuk
pada saat sebelum kepala putik masak agar
tanaman menyerbuk sendiri berbeda dengan
lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan
tanaman yang menyerbuk silang. Metode untuk
terjadinya penyerbukan (Wibowo, 2008).
maka
manusia
Yang
kelamin
mempunyai
tujuan
akan
jantan sendiri.
memperoleh
diperoleh
agar
untuk
melalui
tidak
terjadi
Dalam
proses
tanaman yang dikembangkan secara seksual berbeda dengan yang dikembangbiakan secara
Kastrasi adalah tindakan menghilangkan pollen atau benang sari dari bunga betina
aseksual.
lengkap Keberhasilan
tujuan
mencegah
terjadinya
ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai
dilakukan
struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga
melakukan hibridisasi. Teknik khusus yang
mekar, kapan bunga betina siap menerima
dilakukan untuk pengebirian adalah termasuk
bunga
memperlakukan bunga tanaman dengan panas,
sari),
penyerbukan(sendiri atau silang).
dan
tipe
penyerbukan
untuk
sangat
jantan(tepung
persilangan
dengan
sebagai
sendiri.
pendahuluan
Kastrasi untuk
dingin, atau bahan kimia seperti alkohol. Teknik ini didasarkan bahwa pollen mempunyai
2
tingkat
senstifitas
yang
lebih
tinggi
dibandingkan putik. Karena itu seringkali dilakukan dengan merusak daya tahan pollen tanpa melukai secara berlebihan organ tanaman lain yang penting. Salah satu cara lain adalah
pembesar, cotton bud, spidol, kantong plastik clip, alat tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah, tanaman Rosella R1, R2, BCP1, bibit cabai rawit, bibit terong, bibit semangka, bibit melon.
dengan menggunakan sedotan. Dalam metode ini lubang hampa kecil digunakan untuk menyedot pollen yang melekat pada stigma
Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur pelaksanaan praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut:
(Allard, 2002). Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk memahami konsep dari tujuan hibridisasi. b) Mampu membedakan jenis tanaman menyerbuk sendiri atau tanaman menyerbuk silang. c) Memahami konsep hibridisasi penyerbukan pada tanaman menyerbuk sendiri dan tanaman menyerbuk silang. d) Mampu melakukan persilangan dan mempratekkan dari tiap-tiap langkah persilangan baik secara teori maupun praktek METODE PELAKSANAAN Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari 2018 bertempat di Lahan Percobaan FPP Universitas Muhammadiyah Malang. Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah pinset, cutter, kaca
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Melakukan penanaman tanaman yang telah ditentukan di lahan percobaan FPP. Melakukan pemupukan sesuai umur tanaman dan dosis yang telah di tentukan (Tabel terlampir). Setelah tanaman mulai muncul bunga yang telah siap untuk disilangkan pilih bunga yang pada esok hari akan mekar. Lalu buang mahkota bunga pada betina. Setelah mahkota bunga sudah terlepas, buang Anther pada bunga Tanaman Rosella. Menutup bunga yang telah dibuang mahkota nyadengan kertas minyak atau plastik clip. Keesokan paginya mengambil polen dari bunga varietas lain dengan cotton bud. Menempelkan polen pada kepala putik bunga yang telah dilakukan Emaskulasi. Menutup kembali dengan plastik clip atau kertas minyak dan beri label keterangan jenis varietas persilangan. Mendokumentasikan setiap langkah persilangan.
3
Gambar 1. Membuang mahkota bunga bunga betina rosella
Gambar 2. Membuang Anther ada bunga betina
Gambar 5. Menutup kembali unga yang telah dilakukan ersilangan dengan plastik clip.
Gambar 3. Menutup dengan lastik clip untuk dilakukan ersilangan pada esok pagi.
Gambar 4. Menempelkan polen dari varietas lain pada bunga yang telah di Emaskulasi.
Tabel 1. Dosis dan Waktu Pemupukan setiap Komoditi Tanaman
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Hasil Persilangan
NO.
Komoditi
Penyilangan
jumlah
Keterangan
Tgl Menyilang
1
Rosella
F1 X R1
1
Berhasil
05/03/2018
2
Rosella
F1 X R1
2
Berhasil
05/4/2018
3
Rosella
F1 X R1
1
Berhasil
05/5/2018
4
Rosella
F1 X R1
1
Tidak Berhasil
05/5/2018
5
Rosella
F1 X R1
1
Berhasil
13/5/2018
6
Melon
Melon X semangka
3
Tidak berhasil
13/5/2018
7
Melon
Melon X semangka
2
Tidak berhasil
14/5/2018
8
Semangka
Semangka X Melon
1
Tidak berhasil
13/5/2018
9
Semangka
Semangka X Melon
1
Berhasil
14/5/2018
Persilangan yang dilakukan pada tanaman rosella F1 X R1 yang disilangkan pada tanggal 5 maret 2018 , 5 April 2018, 5 Mei 2018 dan pada persilangan tanggal 5 Mei 2018 gagal 1 bunga dan dilakukan persilangan pada tanggal 13 Mei 2018. Hasil persilangan yang dilakukan mendapatkan 5 bunga tanaman rosella F1 X R1 yang berhasil disilangkan dan 1 bunga tidak berhasil disilangkan. Pada tanaman Melon yang disilangkan sebanyak 5 bunga tidak berhasil. Tanaman Semangka yang disilangkan sebanyak 2 bunga pada tanggal 14 Mei 2018 menyilangkan 1 bunga berhasil dan pada tanggal 13 Mei 2018 menyilangkan 1 bunga dan tidak berhasil.
Gambar Rosella F1 X R1 yang berhasil disilangkan
et al.(1996),agar Menurut Rudi persilangan berhasil perlu diketahui tujuan dan prioritas persilangan serta sifat-sifat penting varietas atau spesies tetua yang akan silangkan, terutama morfologi bunga dan teknik persilangan. pengetahuan mengenai morfologi bunga ternyata sangat penting dalam menentukan
keberhasilan dari persilangan yang dilakukan, dalam hal pengetahuan mengenai morfologi bunga dari tanaman Rosella, Melon dan, Semangka belum terlalu dikuasai sehingga banyak bunga yang sudah terjadi persaliangan sendiri disilang kembali. Selain itu waktu matang bunga betina yang belum jelas ciricirinya sehingga bisa saja bunga betina yang diserbuki belum matang. Terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan pada saat melakukan penyilangan agar penyilangan ini berhasil, antara lain adalah tetua yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik. Menurut Welsh (1991) metode yang digunakan dalam program pemuliaan tanaman adalah meliputi pemilihan tetua, hibridisasi, seleksidan pengujian daya adaptasi.Terkait dengan sasaran yang ingin dicapai, pemilihan tetua yang akan digunakan sebagai bahan persilangan, sangat menentukan keberhasilan program yang akan dibuat. Sebelum melakukan penyerbukan pada stigma terlebih dahulu yang dilakukan adalah membuang anther pada bunga yang akan dijadikan tetua betina, menurut Allard(2002), perlakuan tersebut dinamakan dengan kastrasi, yaitu tindakan menghilangkan pollen atau benang sari dari bunga betina lengkap dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri. Dalam melakukan kastrasi ini tidak jarang style juga ikut terganggu oleh pinset,
5
seperti sedikit lecet. Selain bekas kastrasi anther yang menyebab luka pada bunga yang paling banyak menyebabkan kegagalan persilangan pada tanaman Rosella, melon dan semangka ini, sebab bagian bunga yang luka tersebut mudah sekali terserang jamur. Setelah melakukan kastrasi dan penyerbukan belum ada tindakan khusus yang melindungi bunga yang diserbuki tersebut dari faktor lingkungan seperti ditutup dengan plastik, hal ini juga mungkin yang membuat banyak bunga yang disilangkan tidak berhasil.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dari jumlah tanaman rosella yang disilangkan yang berhasil sebanyak 5 bunga, untuk tanaman Melon dari 5 bunga yang di silangkan tidak ada yang berhasil disilangkan. Tanaman Semangka yang berhasil disilangkan sebanyak 1 bunga. Faktor yang menyebabkan kegagalan dari persilangan ini sangat banyak, dapat disebabkan karena faktor lingkungan maupun faktor dari fisiologis bunga tanaman itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Allard, R. W. 2002. Principles of Plant Breeding. Bina Aksara: Jakarta. Rudi, T.S., N. Bermawie, B. Martono, dan Syarafuddin. 1996. Peningkatan resistensi tanaman lada melalui hibridasi. Laporan Teknis Penelitian, Bagian Proyek Tanaman Rempah dan Obat Tahun: 1996/1997 II: 113-134. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.
Wels, James R. 1981. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman . Erlangga, Jakarta. Welsh, J.R., 1991. Dasar-Dasar Genetika. Erlangga: Surabaya. 19 – 40 h. Wibowo, Puji. 2008. Macam-Macam PerbanyakanTanaman.http://wibowopuji.b logspot.com,diakses tanggal 28 Mei 2018.
6