MAKALAH PAJAK INTERNASIONAL “Pengertian Pajak Berganda Baik Pada Aspek Nasional dan Internasional Berikt Penerapan Pada !! PP"#
T!$AS KELOMPOK % M& $ntr K"ada'i ()*+%+*,+-+ Sept"iardi ()*+%+*,)+.
Progra/ Stdi Akntansi 0AK!LT 0AK!LTAS AS EKONOMI 1AN BISNIS !NI2ERSITAS MER3! B!ANA JAKARTA *,+.
KATA PEN$ANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengertian Pajak Berganda Baik Pada Aspek Nasional dan Internasional Berikt Penerapan Pada !! PP"# . Tidak lupa Shalaat dan
salam juga kami haturkan kepada junjungan alam Nabi !uhammad SAW, yang telah membaa umat manusia dari masa "ahilyah yang penuh dengan keb#d#han sehingga menjadi seperti sekarang ini. Serta para sahabat yang selalu mendukung perjuangan beliau. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, masukan serta d#a dari berbagai pihak. $leh karena itu, penulis mengu%apkan terimakasih kepada& '. (apak )rs. Sugiant#, !! selaku )#sen Perpajakan *nternasi#nal. +. eluarga kami yang selalu memberikan m#tiasi dan dukungan baik se%ara m#ril maupun spiritual. . Teman-teman sekelas terutama team /!( angkatan +0'1 yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah ini. ami menyadari baha makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, #leh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.Sem#ga semua hal yang penulis tuangkan dalam makalah ini, tetap bisa berman2aat bagi semua.Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"akarta, )esember +0'1
Penulis
A& Pengertian Pajak Berganda Internasional
!enurut Suandi 3+004&+556 menyatakan baha pajak berganda internasi#nal merupakan masalah p#k#k dalam hukum pajak internasi#nal atau pajak yang dikenakan lebih dari satu kali terhadap #bjek yang sama #leh lebih dari satu negara, pajak berganda dapat terjadi karena ada lebih dari satu negara yang memungut pajak dan dikenakan pada #bjek pajak yang sama. Persetujuan penghindaran pajak berganda termasuk salah satu sumber hukum utama perpajakan internasi#nal selain undang-undang perpajakan nasi#nal karena persetujuan ini pada hakikatnya merupakan rek#nsiliasi dari dua hukum pajak yang berbeda. 7hren8eigh dan #%h edua sarjana tersebut memberikan de2inisi sebagai berikut& Pajak ganda terjadi apabila suatu sistem hukum atau beberapa juridiksi hukum mengenakan pada satu #bjek pajak dengan dua pajak sekaligus atau lebih yang pada p#k#knya mempunyai si2at dan dampak yang sama. )isini pajak ganda dapat dibedakan antara& '. Pajak berganda nasi#nal 3nati#nal d#uble ta9ati#n6 adalah pajak yang dikenakan lebih dari satu kali terhadap #bjek yang sama #leh suatu negara. +. Pajak berganda internasi#nal 3internati#nal d#uble ta9ati#n6 adalah pajak yang dikenakan lebih dari satu kali terhadap #bjek yan g sama #leh lebih dari satu negara, dengan kata lain pajak berganda internasi#nal timbul karena & - Ada lebih dari satu negara yang memungut pajak - )ikenakan terhadap #bjek yang sama /ntuk menghindari adanya pajak berganda internasi#nal maka diadakan perjanjian penghindaran pajak berganda 3agreement 2#r the a#idan %e #2
d#uble ta9ati#n and the preenti#n #2 ta9 easi#n6 atau dikenal dengan istilah ta9 treaty !enurut Surahmat 3+000&+'6, terdapat tiga penyebab terjadinya pajak berganda internasi#nal&
-
#n2lik antara A8as )#misili dengan A8as Sumber :ang biasanya menjadi penyebab terjadinya pengenaan pajak berganda adalah bertemunya a8as d#misili dengan a8as sumber. Negara d#misili mengenakan
pajak
atas
seluruh
penghasilan
yang
diper#leh
penduduknya, sedangkan negara sumber mengenakan pajak atas penghasilan yang berasal dari negara tersebut. )alam hal ini terjadi k#n2lik antara #rld-ide in%#me prin%iple dan k#nsep keenangan
-
atas ilayah. #n2lik karena Perbedaan )e2inisi Penduduk Se#rang pribadi atau badan pada saat yang bersamaan dapat dianggap sebagai penduduk dari dua negara. Hal ini dapat terjadi karena de2inisi penduduk kedua negara tersebut berbeda sehingga pajak yang dikenakan akan menjadi dua kali. #n2lik ini akan tampak lebih nyata bila salah satu negara menganut a8as kearga-negaraan sebagai kriteria kedua dalam menentukan apakah sese#rang merupakan penduduk negara tersebut. #n2lik atas penduduk ganda 3dual residen%e6 biasanya terjadi atas #rang pribadi, tidak halnya dengan badan hukum, karena biasanya pe-ngurus suatu badan hukum berada di negara dimana badan tersebut
-
didirikan. Perbedaan )e2inisi tentang Sumber Penghasilan Sebab ini terjadi bila dua negara atau lebih memperlakukan satu jenis penghasilan sebagai penghasilan yang bersumber dari ilayahnya. Hal tersebut menyebabkan penghasilan yang sama dikenai pajak di dua negara.
(eberapa (entuk Penerapan Pajak (erganda *nternasi#nal a. Pajak Penjualan
Walaupun hanya ditujukan terhadap peredaran dan k#nsumsi d#mesti%, terdapat
kemungkinan
baha
pajak
penjualan
3peredaran
dan
pertambahan nilai6 dapat menimbulkan P(*. Hal itu dapat terjadi apabila dalam prinsip pemajakan Negara pengeksp#r menganut prinsip Negara asal 3#rigin prin%iple, pemajakan #leh Negara asal barang dan jasa 6, sedangkan negara pengimp#r menganut prinsip negara tujuan 3destinati#n prin%iple, pemajakan #leh negara tujuan sebagai peman2aat barang dan jasa6. Namun, karena pemajakan atas trans2er barang dan jasa, hampir semua Negara pemungut pajak penjualan menganut prinsip negara tujuan, maka tidak akan terjadi P(* dalam pajak tidak langsung. b. Pajak Penghasilan )alam pemajakan ini, kita mengenal dua pendekatan keajiban pajak, antara lain & '. eajiban pajak tidak terbatas, merupakan resultat dari pemajakan berdasarkan pertalian subjekti2 yang dapat berupa nasi#nalitas atau tempat pendirian atau tempat kedudukan. +. eajiban pajak terbatas, merupakan resultat dari pemajakan berdasarkan pertalian #bjekti2 yang dapat berupa l#kasi aktiitas ek#n#mi dan sumber penghasilan.
)ampak Pajak (erganda Se%ara ek#n#mis pajak merupakan peng#rbanan sumberdaya 3kemampuan ek#n#mis6 yang harus ditanggung #leh pengusaha 3dan masyarakat6. Pajak berganda sebagai akibat dari pemajakan #leh dua ketentuan pemajakan 3dari dua Negara6 memberikan tambahan beban ek#n#mi terhadap pengusaha. $leh karena itu tampak baha sudah merupakan kebutuhan internasi#nal antanegara untuk mengupayakan agar kebijakan perpajakannya bersi2at netral terhadap k#mpetisi internasi#nal. Netralitas tersebut di%apai dengan penyediaan keringanan atau eliminasi atas P(*.