RHINITIS ALERGI : gambaran yang diperbaharui Sverre K. Steinsvaag
Abstrak Rhinitis alergi merupakan masalah utama di bidang kedokteran dan sosioekonomi yang disebabkan oleh gejala lokal yang cukup merepotkan, memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan, berasosiasi dengan penurunan produktifitas dan meningkatkan kemangkiran, bersifat meluas, dan dengan cepat dapat meningkatkan biaya perawatan pada penyakit tersebut. Penanganannya bergantung kepada kemampuan pengem pengemban bangan gan geneti genetic, c, biolog biologica ical, l, lingku lingkunga ngan n dan gaya gaya hidup hidup yang yang mempe empen ngar garuhi uhi fakt aktor resi esiko, ko, dan peng pengem emb banga angan n dari ari stra strattegi egi pengobatan yang baru dan efektif, baik secara medis dan berfokus pada cara kita hidup. Kata kunci : rhinitis alergika, gejala, komplikasi, epidemiologi, investiasi, pengobatan.
Pengantar Samp Sampai ai satu satu deka dekade de yang yang lalu lalu,, rhin rhinit itis is aler alergi gi masi masih h dian diangg ggap ap sebagai penyakit yang jarang ditemukan. Data terkini mengindikasikan 40% anak-anak dan 10% sampai 30% dewasa (ie, >300 juta individu) di Negara perindustrian menderitas penyakit ini. Estimasi lanjut untuk 15 tahun kedepan, prevalensi dari rhinitis alergi di dunia bagian Barat akan mencapati 50%. Selain menjadi penyakit yang melemahkan suatu individu dan tingkat social, penyakit ini juga memiliki dampak negatif terhadap suat su atu u bang bangsa sa dan dan kese keseha hata tan n ekon ekonom omii duni dunia a kare karena na peng pengar aruh uh biay biaya a secara langsung dan tidak langsung. l angsung.
Karakter Klinis dan Komplikasi Manifestasi klinis yang khas pada rhinitis alergi meliputi : -
Hidung gatal
-
Bersin-bersin
-
Hidung meler
-
Obstruksi hi hidung
Sebagian atau seluruh gejala ini dapat pula ditemukan pada kelainan lain. Korespondensi waktu dan tempat antara paparan allergen dan gejala mengindikasikan penyebab alergi. Rhinitis alergi bisa terjadi komplikasi secara langsung dan tidak langsung dari manifestasi lain seperti : -
Asma. Hubungan antara dua gangguan yang paling meyakinkan ditunjukkan dalam beberapa publikasi dan dapat dianggap sebagai manifestasi yang berbeda dari penyakit saluran napas peradangan yang sama.
-
Sinusitis. Rhinitis alergi biasanya diartikan sumbatan hidung karena mukosa. Hubungan antar rongga hidung dan sinus terganggu,
-
Pertumbuhan wajah terganggu. Perkembangan yang normal dari kerangka wajah selama kanak-kanak mengandaikan kontak antara gigi di rahang atas dan bawah. Pernapasan lewat mulut karena peningkatan resistensi nasal merupakan cirri yang khas untuk rhinitis alergi. Oleh karena itu, mempengaruhi perkembangan wajah.
- Terganggunya
kemampuan untuk konsentrasi, belajar, dan melakukan sesuatu merupakan konsekuensi tersering dari rhinitis alergi. Penyakit ini dapat memiliki dampak negatif yang besar terhadap pendidikan, pekerjaan, olah raga, dan aktifitas social.
-
Obstruksi hidung tidak sesuai dengan kualitas tidur yang baik. Ini mengacu pada mendengkur dan OSA. Dengan demikian, kewaspadaan siang hari mungkin akan terganggu.
Prevalensi, epidemiologi, dan latar belakang Penelitian terbaru telah menunjukkan peningkatan prevalensi rinitis alergi. Faktor utama yang berperan meliputi: - peningkatan kebersihan - bertambahnya paparan alergen - perbuhan gaya hidup Untuk meningkatkan kebersihan, hipotesis kebersihan mengemukakan hubungan timbal balik antara paparan mikroba dan kemungkinan perkembangan penyakit alergi. Hal ini berdasarkan sebuah karya ilmiah pada 1989 di mana penurunan tingkat alergi yang
digambarkan pada anak-anak yang mempunyai saudara yang lebih tua. Dalam masyarakat di mana kejadian alergi telah meningkat, telah terjadi perubahan paralel yang menyaratkan pengurangan paparan mikroorganisme. Ini termasuk pengukuran mengeliminasi bakteri dari makanan dan air minum, dan antibiotik dan vaksin untuk mengontrol dan mencegah infeksi bakteri. Mengenai peningkatan paparan alergen, teknik pembangunan modern menunjukkan secara tidak langsung peningkatan suhu ruangan dan kelembaban. Hal ini menarik bagi pertumbuhan alergen-alergen utama dalam ruangan, seperti tungau dan jamur. Bangunan-bangunan yang kurang ventilasi, merupakan kondisi yang baik untuk alergen dalam ruangan. Ini terjadi karena, karpet dan reservoir lainnya untuk alergen dalam ruangan menjadi lebih luas, dan waktu yang dihabiskan di dalam ruangan meningkat karena Peningkatan fokus pada hiburan elektronik dan komunikasi seperti TV dan internet. Jumlah ini meningkat eksposur dan, dengan demikian, kemungkinan besar peningkatan sensititasi terhadap alergen dalam ruangan. Seiring perubahan gaya hidup yang membawa konsekuensi alergi, hal ini berarti orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu dalam ruangan sehingga konsekuensinya adalah pajanan yang lebih sering terhadap alergen. Perubahan gaya hidup juga termasuk perubahan dalam diet dan peningkatan umum dalam indeks massa tubuh. Penurunan kadar vitamin D sebagai konsekuensi dari yang terlebih dahulu dan yang terakhir juga merupakan perhatian utama untuk peningkatan prevalensi gangguan alergi.
Invertigasi Sejarah Masalah utama adalah hubungan antara paparan alergen dan satu atau lebih gejala rinitis alergi yang khas. Jika korelasi seperti itu tidak ada, alergi kurang mungkin. Hal-hal lain yang harus diungkapkan meliputi keturunan, disposisi, tanda-tanda dari karakteristik musiman atau tahunan; keparahan penyakit; pengobatan, sosial, pendidikan, dan komplikasi; dan efek-efek dari pengobatan sebelumnya.
Laboratorium
Pengujian skin prick memiliki sensitivitas dan spresifisitas yang lebih dari 90% untuk aeroalergen. Tes ini aman, biaya relatif rendah, dan hasilnya kira-kira 15 menit. Oleh karena itu, ini adalah tes yang direkomendasikan untuk investigasi rutin alergi. Provokasi−konjungtiva atau hidung−akan menghasilkan respon lokal dalam beberapa menit pada individu yang peka. Ini telah terbukti berguna dalam berbagai pengaturan. Namun, potensi ketidaknyamanan yang cukup besar dan kurangnya ekstrak dan prosedur standar membatasi penerapannya.
Tes
in vitro
IgE total, mayoritas pasien yang menderita rinitis alergi memiliki IgE total dalam batas normal, hal ini memiliki nilai terbatas dalam memverifikasi atau menghilangkan alergi pada saluran pernapasan atas dan umumnya tidak direkomendasikan sebagai doagnostik rinitis alergi. Namun, kadar serum IgE yang lebih dari 100 UI/mL sebelum usia 6 tahun dapat mengidentifikasikan kecenderungan alergi. IgE spesifik, sensitivitas dan spesifisitas yang sebanding dengan tes skin prick. Namun, biaya per alergen jauh lebih tinggi, dan hasil baru keluar setelah beberapa hari.
Penatalaksanaan Menghindari alergen Menghindari kontak dengan alergen hal yang tepat dilakukan oleh pasien dengan gejala rinitis alergika dan siapa saja yang telah melakukan test sensitisasi alergen yang mendapatkan hasil positif pada skin prick tests atau pada hasil test antibodi IgE diatas normal. Tindakan untuk menghindari semua yang mungkin menjadi alergen harus dilakukan. Seperti tungau, informasi ini berarti detail tentang bagaimana cara memodifikasi lingkungan didalam rumah atau ruangan dengan cara mengurangi tempat untuk berkembang biak ( yaitu, mengurangi sumber makanan bagi tungau, membersihkan ruangan dan mengurangi suhu, kelembapan). Ini harus menunjukkan bahwa efek dari tindakan tersebut dapat diperdebatkan. (misalahnya, efek dari bahan kimia seperti benzil benzoat dan asam tanat dalam mengendalikan tungau masih belum disetujui dan sebaiknya tidak direkomdasikan)
Sehubungan dengan hewan peliharaan, individu dengan gejala dan hasil test alergi positif terhadap beberapa hewan peliharaan, pencegahan yang harus di ambil adalah menghindari hewan peliharaan tersebut. Pada prinsipnya,itu berarti tidak dapat memelihara hewan peliharaan di dalam atau luar ruangan. Hewan peliharaan tersebut tidak dapat diganti dengan hewan lain karena sensitisasi akan kembali terulang. Umumnya alergi terjadi pada hewan peliharaan kecuali reptil. Gejala mungkin dapat dikurangi dengan cara lebih sering membersihkan atau memandikan hewan peliharaan tersebut dan lingkungan dimana hewan tersebut tinggal. Seperti halnya alergi terhadap serbuk sari dan jamur, umumnya sulit untuk menghindari. Beberapa langkah untuk menghindari adalah sebagai berikut : •
•
•
•
•
•
•
Menghindari daerah dengan konsentrasi serbuk sari yang tinggi Mempertimbangkan untuk tetap didalam ruangan dengan pintu dan jendela tertutup pada hari dimana konsetrasi serbuk sari tinggi diudara. Membilas mata dan hidung dengan cairan saline dan membersihkan rambut bila paparan terhdapat serbuk sari tidak dapat dihindarkan. Memasang filter serbuk sari pada sistem ventilasi mobil Memakai kacamata pada daerah dengan konsentrasi serbuk sari tinggi Menghindari ruangan
mengeringkan pakaian
atau bahan tekstil
diluar
Menghindari iritasi dari asap rokok, polusi dan parfum.
Farmakoterapi The ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) guidelines memberikan rekomendasi tentang terapi farmakologi untuk rinitis alergika yang terkait dengan keparahan gejala dan durasi dari gejala tersebut.
Gambar 1 : The ARIA klasifikasi rinitis alergika Untuk mengobati rhinitis alergi dengan gejala ringan berulang adalah ; Generasi baru oral H1-anti histamin yang tidak menyebabkan efek sedasi atau interaksi dengan sitokrom P450. Pada orang dewasa dengan obstruksi hidung yang berat dapat diatasi dengan intranasal dekongestan dengan lama pemberian tidak lebih dari 5 hari. Oral leukotriene antagonis •
•
•
Untuk mengobati rhinitis alergi dengan gejala ringan tetap adalah ; Intranasal glukokortikosteroid untuk dewasa atau anak – anak •
•
Generasi baru oral H1-anti histamin yang tidak menyebabkan efek sedasi atau interaksi dengan sitokrom P450.
Untuk mengobati rhinitis alergi dengan gejala berat berulang adalah ; Intranasal glukokortikosteroid untuk dewasa atau anak – anak •
•
Generasi baru oral H1-anti histamin yang tidak menyebabkan efek sedasi atau interaksi dengan sitokrom P450. Intranasal H1-anti histamin
•
Intranasal kromon
•
Untuk mengobati rhinitis alergi dengan gejala berat yang menetap adalah ; Intranasal glukokortikosteroid untuk dewasa atau anak – anak •
•
Generasi baru oral H1-anti histamin yang tidak menyebabkan efek sedasi atau interaksi dengan sitokrom P450. Intranasal H1-anti histamin
•
Intranasal kromon
•
•
Jika rhinitis alergika tidak dapat ditangani dengan pengobatan lain pemberian oral steroid dengan jangka waktu yang singkat.
•
•
Ipratropium ekstensif
bromida
intranasal
pengobatan
untuk
rhinorrhea
Subkutan atau sublingual spesifik imunoterapi untuk dewasa atau anak – anak yang memberikan efek pengobatan simtomatik terhadap alergi serbuk sari musiman dan rhinitis alergika terhadap tungau.
Kesimpulan Rhinitis alergika mewakili sebagian besar perkembangan medis, kualitas hidup, dan sosial ekonomi saat ini. Upaya yang besar dan cepat sangat dibutuhkan untuk menghentikan pembangunan ini. Termasuk dalam langkah – langkah mengurangi paparan allergen di dalam dan luar ruangan; langkah - langkah untuk mencegah alergi yang disebabkan oleh gaya hidup; penelitian tentang genetik, biologis dan mekanisme lingkungan yang menyebabkan alergi; dan menerjemahkan ilmu pengetahuan ini untuk meningkatkan pilihan dan rekomendasi untuk pengobatan.