RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
:
SMP N 1 Pringapus
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
:
VIII C / I
Standar Kompetensi
:
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari - hari
Kompetensi Dasar
:
4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari – hari. 4.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia.
Indikator
: 1. Menyebutkan bahan – bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. 2. Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga. 3. Mengidentifikasi fungsi bahan kimia yang terdapat dalam berbagai macam produk kebutuhan rumah tangga. 4.
Mengidentifikasi efek samping bahan kimia
yang terdapat dalam suatu produk. Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit (1 x pertemuan)
I. Tujuan Pembelajaran Setelah pelaksanaan pembelajaran diharapkan siswa dapat: 1. Menyebutkan bahan – bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. 2. Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk
kebutuhan rumah tangga. 3. Mengidentifikasi fungsi bahan kimia yang terdapat dalam berbagai macam produk kebutuhan rumah tangga. 4. Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk II. Materi Ajar A. Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari - hari 1. Bahan Kimia Pembersih a. Sabun Sabun merupakan garam basa yang diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun sabun yang ada saat ini dibuat dengan proses modern. Sabun dapat dibuat dengan mereaksikan basa natrium hidroksida atau kalium hidroksida dengan suatu asam lemak, baik hewan maupun minyak tumbuhan. Proses pembuatan sabun disebut saponifikasi. Sabun mandi selain mengandung basa natrium hidroksida atau kalium hidroksida, biasanya juga ditambahkan zat – zat lain, seperti pewarna dan pewangi. Oleh karena itu kita sering menemukan sabun mandi dalam beberapa warna yang menarik dengan keharuman buah dan bunga yang menawan. Selain itu pada sabun juga ditambahkan krim, berbagai vitamin dan pelembab. b. Detergen Detergen merupakan garam basa yang diperoleh dari sulfonat atau sulfat berantai panjang dari natrium. Ada kalanya detergen ditambah dengan enzim. Penambahan enzim ini bertujuan agar daya bersih detergen lebih tinggi. Enzim dalam detergen dapat memecahkan noda – noda yang bersifat biologis, seperti keringat, darah, dan noda telur. Detergen dapat membersihkan noda karena detergen dapat menurunkan tegangan permukaan air. Detergen dapat larut dalam air karena mengandung bahan yang menyukai air (hidrofil). Selain itu
detergen juga mengandung bahan yang tidak menyukai air dan dapat melarutkan lemak (hidrofob). Jika bekerja bersama – sama maka kedua bahan itu dapat menghilangkan kotoran. Ujung molekul yang hidrofob menyerap atau melekat pada molekul kotoran minyak. Bersamaan dengan itu pula, bagian yang hidrofil mengelilingi partikel kotoran minyak membentuk struktur bola yang disebut misel. Molekul kotoran yang dikepung itu tetap melayang didalam air dan terhalang sehingga tidak melekat kembali pada serat kain. Jika kita membilasnya dengan air bersih, maka molekul kotoran itu akan lenyap dan pakaian yang dicuci kembali bersih. c. Pasta gigi Pasta gigi merupakan kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampur dengan gliserin. Ada pula tambahan zat lain yang berfungsi sebagai penghambat tumbuhnya bakteri dan kuman. Selain itu, pada pasta gigi sering juga ditambahkan pewarna, rasa manis, dan pemberi penyegar napas. Oleh karena itu kita sering menemukan pasta gigi dengan rasa mint, jeruk, stroberi. Selain itu pada pasta gigi juga ditambahkan bahan kimia berupa flourida dan kalsium untuk gigi sehat dan kuat. Flourida merupakan bahan kimia yang dapat memperkuat email gigi, mencegah karies, dan gigi berlubang. d. Sampo Salah satu jenis pembersih lainnya adalah sampo yang biasa digunakan sebagai pembersih rambut. Sampo terbuat dari suatu basa natrium hidroksida (NaOH). Selain itu pada sampo ditambahkan juga zat – zat lain seperti vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang aring, telur, madu, seledri, lidah buaya serta zat yang berfungsi mengurangi kerontokan rambut dan mencegah atau mengobati ketombe. 2. Bahan Kimia Pemutih Bahan
pemutih
merupakan
bahan
yang
digunakan
untuk
memutihkan. Bahan pemutih yang kita pakai biasanya berupa pemutih pakaian, kulit, dan gigi. Bahan kimia yang biasanya terdapat pada label kemasan bahan pemutih pakaian adalah klorin. Bahan pemutih pakaian digunakan untuk menghilangkan noda yang melekat pada pakaian atau kain yang berwarna putih. Dalam kemasan pemutih, selalu dicantumkan larangan agar tidak dicampurkan dengan sabun atau detergen. Hal ini karena kedua zat tersebut dapat bereaksi ,menghasilkan gas beracun yaitu gas klor (Cl2). Gas ini sangat berbahaya bila terhirup dalam jumlah yang besar atau secara terus – menerus. Selain pemutih pakaian, kita pun mengenal pemutih gigi dan pemutih kulit. Salah satu bahan yang dipakai untuk memutihkan gigi adalah hidrogen peroksida (H2O2) dan karbamida peroksida. Hidrogen peroksida 10% sama dengan peroksida 2%. Bahan kimia yang biasa terdapat dalam pemutih kulit adalah hidrokuinon, kojic acid, dan azelaic acid. Ketiga zat tersebut menghambat terbentuknya pigmen kulit melamin. 3. Bahan Kimia Pewangi (parfum) Parfum atau minyak wangi mengandung bahan pewangi. Bahan pewangi tidak hanya dapat kita temukan pada parfum, tetapi kita dapat menemukannya pada deodoran, cologne, pewangi ruangan, pewangi pakaian dan bedak. Pada umumnya pewangi selalu disimpan dalam wadah yang bermulut sempit karena pewangi mengandung senyawa – senyawa kimia yang mudah menguap atau bersifat volatil. Contohnya adalah senyawa eter dan alkohol. Aroma harum yang terdapat dalam pewangi dapat berasal dari bahan – bahan alami seperti wangi buah dan bunga. Contohnya adalah fenil alkohol yang terdapat pada bunga mawar dan sitrat yang berasal dari buah jeruk. Selain itu kini dikenal juga pewangi buatan (sintetis). Pewangi ini diperoleh dari hasil sintesis zat – zat di laboratorium. Bentuk Bahan Pewangi •
Pewangi padat: bedak
•
Pewangi cair: deodoran
•
Pewangi aerosol cair: parfum
4. Bahan Kimia Pembasmi Serangga (insektisida) Ada beberapa bahan pembasmi serangga, diantaranya delta metrin, DDT ( dikloro difenil trokloroetana), esbiotrin aldrin, dieldrin, dan piretrin. Cara memilih bahan pembasmi serangga adalah pilihlah yang mempunyai daya basmi tinggi dan cepat. Akan tetapi tidak membahayakan baik bagi manusia, maupun hewan peliharaan. Bahan pembasmi serangga yang baik juga tidak menimbulkan aroma terlalu menyengat dan memiliki susunan kimia yang stabil sehingga efektif digunakan untuk membasmi serangga sasaran. Mekanisme kerja bahan pembasmi serangga dapat melalui empat cara yaitu: •
Melalui mulut : pada serangga yang mempunyai mulut untuk menggigit. Contohnya: lipas.
•
Melalui saluran pernapasan serangga
•
Melalui sela – sela tarsus (ruas – ruas pergelangan kaki): pada serangga yang mempunyai mulut tusuk isap. Contohnya adalah nyamuk.
•
Memperlemah saraf serangga. 5. Bahan Kimia Cat Cat merupakan cairan kental berwarna yang digunakan untuk
mewarnai permukaan suatu benda. •
Macam – macam cat
Berdasarkan kegunaannya ; cat tembok, cat kayu, cat mobil, cat besi dan cat untuk melukis. Berdasarkan bahan pelarutnya: cat cair dan cat minyak. •
Bahan kimia dalam cat
Secara umum, cat dibuat dari tiga komponen utama, yaitu zat
pewarna, zat pengikat, zat pelarut. Senyawa organik penghasil warna putih adalah antimon oksida, seng oksida, seng sulfida, dan barium sulfat. Zat pengikat pada cat berfungsi mengikat zat warna agar tidak menyebar. Zat pengikat yang biasa digunakan untuk cat minyak adalah minyak biji rami. Namun cat air biasa menggunakan polivinil asetat sebagai bahan pengikatnya. Zat pelarut digunakan untuk melarutkan zat – zat yang terlarut di dalam cat. Pelarut juga digunakan untuk menjaga agar cat tetap berwujud cair sampai sampai cat tersebut dipergunakan. Bahan pelarut yang biasa dipergunakan adalah alkohol, senyawa hidrokarbon, senyawa eter dan air. 6. Pupuk Macam – macam pupuk yaitu pupuk alami dan pupuk buatan. •
Zat dalam pupuk: Pupuk Nitrogen: banyak tersedia diudara dalam bentuk N2 Pupuk Fosfor: dapat diperoleh dari senyawa- senyawa alamiah seperti yang terdapat dalam batu – batuan yang mengandung fosfat. Pupuk Natrium: terdapat di air dan didalam tanah.
B. Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Terhadap Lingkungan a. Efek Samping Bahan Pembersih Amonia yang terdapat dalam cairan pembersih kamar mandi bersifat korosif. Baunya yang menusuk akan menyesakkan dada bila sampai terhirup. Jika cairan ini mengenai kulit, maka akan menyebabkan kulit gatal – gatal, bahkan dapat menyebabkan kulit melepuh. Salah dalam penggunaan sabun mandi dapat menyebabkan iritasi
pada kulit. Hal ini berhubungan dengan sifat basa yang terkandung dalam sabun. Penggunaan sampo yang memiliki pH tinggi akan mengakibatkan rambut keras dan kusam. b. Efek Samping Bahan Pemutih Penggunaan pemutih gigi yang terlalu lama dapat membuat gigi lebih sensitif, gusi iritasi, kekuatan email gigi berkurang. Begitu pula dengan raksa, raksa yang disinyalir terdapat dalam pemutih kulit dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit. c. Efek Samping Bahan Pewangi Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aluminium yang biasa terdapat pada pewangi jenis deodoran dapat merangsang kanker payudara. Selain itu, penggunaan pewangi ruangan semprot disinyalir dapat memicu alergi pada anak kecil d. Efek Samping Aerosol Cair Obat pembasmi serangga semprot dan pewangi yang berwujud aerosol cair menggunakan senyawa CFC atau CO2 sebagai senyawa pendorong. Kedua senyawa tersebut merupakan penyebab utama penipisan lapisan ozon dan efek rumah kaca. III. Metode Pengajaran
:
1. Ceramah 2. Diskusi kelompok IV. Langkah Pembelajaran : A. Kegiatan Awal ( 10menit) 1. Guru
memberikan
salam
pembuka. 2. Presensi 3. Apersepsi: Apa yang kamu pakai untuk membersihkan bajumu? 4. Motivasi:
Sebutkan
bahan
pembersih
yang
umum
digunakan di rumah tangga? 5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran B. Kegiatan Inti (60 menit) 1. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok 2. Guru memberikan lembar diskusi siswa (LDS) kepada masing – masing kelompok dan membimbing siswa melakukan kegiatan diskusi. 3. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. 4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. 5. Guru menjelaskan tentang macam – macam bahan kimia dalam kehidupan sehari – hari serta efek samping dari bahan kimia tersebut. 6. Penguatan guru dengan memberikan pengulangan inti materi. C. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Guru memberikan salam penutup V.
Sumber Belajar / Media Belajar :
Sumber Belajar 1. Lestari, Sri, dkk. 2007. IPA Terpadu Kelas VIII Semester 1 untuk SMP dan MTs. Klaten : Intan Pariwara. 2. LKS Cakrawala SMP IPA (Terpadu) Kelas VIII Semester 1. Media Belajar : Media belajar yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
VI.
•
Whiteboard dan perangkat tulis.
•
Slide power point dan LCD.
Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian
: uji petik kerja
Bentuk Instrumen : pengamatan diskusi Kriteria Penilaian Diskusi No.
NAMA SISWA
ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5
JUMLAH SKOR
NILAI
1 2 Dst
Keterangan aspek yang dinilai :
SKOR
1. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
4
2. Kerapian dalam mengerjakan LDS
4
3. Kemampuan dalam bekerjasama
4
4. Ketepatan dalam pengumpulan tugas (LDS)
4
5. Kemampuan dalam mempresentasikan
4
Jumlah Skor maksimum
20
Nilai = skor perolehan : 2 = 10 Pringapus, 22 November 2009 Guru Pamong
Guru Praktikan
Jariyanto, S.Pd
Titis Elia K.
NIP 19710709 199702 1 001
NIM 4401406057
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. Lilik Kusmedi, M.Pd NIP 19620222 198903 1 005