Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi dipenuhi cairan.
Penyakit ini juga sering disebut bronkopneumonia, pneumonia lobular, dan pneumonia pneumonia bilateral. Secara umum, pneumonia dapat ditandai dengan gejala-gejala yang meliputi batuk meliputi batuk , de dema mam m, dan kesulitan bernapas. Penderita Pneumonia di Indonesia
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak-anak tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (!"# memperkirakan bah$a penyakit ini memicu %&' dari seluruh kematian anak-anak di ba$ah usia & tahun. Pada tahun )%&, terdapat lebih dari *)).))) anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di +ndonesia sendiri, pneumonia diperkirakan telah merenggut sekitar &.))) ji$a balita pada tahun )%. Siapa saja yang Berisiko Tinggi Mengidap Pneumonia?
Semua orang bisa terserang terser ang penyakit ini. etapi, pneumonia pneumonia umumnya ditemukan dan berpotensi untuk bertambah parah pada •
Bayi serta anak-anak di ba$ah usia tahun.
•
/ansia di atas 0& tahun
•
•
Perokok. 1okok tak hanya meningkatkan risiko pneumonia, tapi juga beragam penyakit lain. "rang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya pengidap !+2 atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
•
Pengidap penyakit kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PP"K#.
•
Pasien di rumah sakit, terutama yang menggunakan 3entilator.
4ejala pneumonia sangat ber3ariasi, berdasarkan tingkat keparahannya. Keragaman gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh perbedaan pada jenis bakteri pemicu infeksi, usia, dan kondisi kesehatan pengidap. 5eski demikian, gejala-gejala umum yang biasanya muncul meliputi •
Demam.
•
Berkeringat dan menggigil.
•
Batuk kering atau batuk dengan dahak kental ber$arna kuning, hijau, atau disertai darah.
•
6apas terengah-engah dan pendek.
•
1asa sakit pada dada ketika menarik napas atau batuk .
•
5ual atau muntah.
•
Diare.
•
Kelelahan.
7ika 8nda mengalami gejala-gejala tersebut, periksakanlah diri 8nda ke dokter. Segera cari bantuan medis apabila muncul gejala-gejala yang parah, seperti napas terengah-engah, sakit dada, atau linglung menyerang 8nda. Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia. 6amun, penyakit ini juga bisa dipicu oleh 3irus serta faktor lain, seperti •
Pneumonia Akibat Virus. Sebagian 3irus pemicu flu atau pilek juga bisa menyebabkan pneumonia. Pneumonia ini paling sering dialami oleh balita.
•
Pneumonia Akibat Jamur. Pneumonia ini paling sering dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun atau penyakit kronis.
•
Pneumonia Aspirasi. +ni merupakan jenis pneumonia yang dipicu karena pengidap menghirup objek asing, misalnya makanan atau minuman, muntah, atau ludah.
/okasi penularan juga bisa memengaruhi jenis kuman penyebab pneumonia. 5isalnya, kuman penyebab pneumonia yang didapat dari lingkungan umum berbeda dengan pneumonia yang didapat dari rumah sakit.
Diagnosis pneumonia atau paru-paru basah terkadang sulit dilakukan karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dialami serta ri$ayat kesehatan pasien dan keluarga. Dokter juga memeriksa rongga dada 8nda dengan stetoskop. Paru-paru yang penuh cairan memiliki bunyi yang berbeda dengan yang sehat. 7ika mencurigai 8nda menderita pneumonia, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan diagnosis. Proses pemeriksaan tersebut biasanya meliputi •
Rontgen dada untuk memastikan keberadaan pneumonia serta tingkat keparahannya.
•
Tes darah dan pemeriksaan sampe dahak . Kedua proses ini bisa membantu pengidentifikasian bakteri atau 3irus penyebab infeksi.
•
Pulse oximetry! yaitu proses pengukuran kadar oksigen dalam darah.
9ntuk pneumonia yang ringan, penanganan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, cukup istirahat, dan banyak minum umumnya sudah c ukup. Pengidap juga tidak memerlukan pera$atan di rumah sakit. Di samping itu, langkah-langkah sederhana berikut juga berpotensi membantu meredakan gejala yang 8nda alami •
Mengonsumsi anagesik "obat pereda sakit# seperti parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan dan menurunkan demam. etapi, hindari konsumsi ibuprofen jika 8nda memiliki alergi terhadap aspirin, obat anti inflamasi nonstereoid lain, atau menderita asma, tukak lambung, dan gangguan hati atau pencernaan.
•
Berhenti merokok karena kebiasaan ini dapat memperburuk pneumonia.
•
Menghindari konsumsi obat batuk karena batuk berfungsi membantu 8nda mengeluarkan dahak dari paru-paru. 5eredakan batuk bisa mengakibatkan durasi infeksi yang lebih lama. "bat batuk juga belum terbukti efektif secara medis. 8ir hangat bercampur madu dan lemon bisa membantu mengurangi batuk 8nda.
"rang dengan kondisi fisik yang biasanya sehat akan pulih secara normal setelah %:-% hari. 6amun, apabila gejala pneumonia sama sekali tidak membaik dalam :; jam, 8nda disarankan kembali menghubungi dokter. 5ungkin saja antibiotik yang 8nda konsumsi tidak efektif untuk membasmi bakteri pemicu pneumonia, atau pnemonia 8nda disebabkan oleh faktor lain, misalnya 3irus. Pneumonia biasanya tidak menular, tetapi orang dengan sis tem kekebalan tubuh yang lemah sebaiknya menjauh dari penderita pneumonia sampai kondisi si penderita benar-benar pulih. Ra$at Inap di Rumah Sakit
Penanganan medis dari rumah sakit untuk pneumonia yang parah meliputi pemberian antibiotik dan cairan tubuh le$at infus, serta oksigen untuk membantu pernapasan. 2entilator
di 1uang Pera$atan +ntensif (+<9# juga mungkin dibutuhkan untuk membantu sistem pernapasan yang sedang melemah. Pneumonia bisa disembuhkan. 6amun terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko mengalami komplikasi, seperti lansia dan balita. Sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi adalah •
•
•
In%eksi darah. Kondisi ini terjadi akibat adanya bakteri yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ-organ lain. +nfeksi darah berpotensi menyebabkan terjadinya gagal organ. Abses paru atau ubang bernanah yang tumbuh di jaringan paru-paru. 8bses umumnya dapat ditangani dengan antibiotik, namun terkadang juga membutuhkan prosedur operasi untuk membuang nanahnya. &%usi peura! yaitu kondisi di mana cairan memenuhi ruang di sekitar paru-paru.
Pencegahan pneumonia dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sederhana. Beberapa di antaranya adalah •
Menjaani 'aksinasi. 2aksin merupakan langkah penting agar kita terhindar dari pneumonia maupun penyakit lain. !arap diingat bah$a 3aksin pencegah pneumonia bagi orang de$asa berbeda dengan anak-anak.
•
Menjaga agar sistem kekebaan tubuh tetap kuat . 5isalnya dengan teratur berolahraga, cukup istirahat, serta menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
•
Menjaga kebersihan agar terhindari dari penyebaran 3irus, seperti sering mencuci tangan.
•
Jangan merokok karena asap rokok dapat merusak paru-paru sehingga lebih mudah terinfeksi.
•
(indari konsumsi minuman berakoho se)ara berebihan dan berkepanjangan . Kebiasaan ini juga akan menurunkan daya tahan paru-paru 8nda sehingga 8nda lebih rentan terkena pneumonia beserta komplikasinya.