LAPORAN KASUS
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diajukan Kepada :
Pembimbing :
dr. Jully Sp. A
Disusun Oleh :
A. Shandy Amelia
!"!#$$!#%#
Kepaniteraan Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Anak FAKULTAS KEDOKTERAN UPN !"ETERAN! #AKARTA Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
LE$%AR PEN&ESA'AN
Makalah &ap'ran Kasus dengan judul : PNEU$ONIA PADA PADA ANAK
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
Disusun Oleh:
A. Shan Shandy dy Ameli Ameliaa !"!#$$!#%#
Jakarta
Juni $#!(
Pembimbing
(r) #ull*+ Sp) A
LE$%AR PEN&ESA'AN
Makalah &ap'ran Kasus dengan judul : PNEU$ONIA PADA PADA ANAK
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
Disusun Oleh:
A. Shan Shandy dy Ameli Ameliaa !"!#$$!#%#
Jakarta
Juni $#!(
Pembimbing
(r) #ull*+ Sp) A
KATA PEN&ANTAR Puji dan syukur syukur penulis panjatkan panjatkan kehadirat Allah Allah S)* S)* karena berkat berkat limpah limpahan an Rahmat Rahmat dan +idaya +idayah,-y h,-ya a penuli penuliss dapat dapat menye menyelesa lesaika ikan n makalah makalah &ap'ran kasus yang berjudul P-/UM0-IA pada A-AK1 Penulis Penulis ingin menyampaikan menyampaikan u2apan terima terima kasih dr. Jully Jully Sp. A selaku pembimbing kepaniteraan klinik departemen Ilmu Kesehatan Anak yang memberikan bimbingan dan d'r'ngan demi terselesaikannya makalah ini. *iada gading yang tak retak penulis menyadari bah3a makalah ini masih jauh dari sempurna dan memiliki kelemahan serta keterbatasan. 0leh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang si4atnya membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini. +arapan penulis sem'ga makalah ini dapat berman4aat bagi kita semua. Sem'ga Allah S)* senantiasa memberikan Rahmat dan *au4ik,-ya kepada kita semua Amin.
Jakarta Juni $#!(
Penulis
%A% I IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN -ama
: An. 5
*anggal &ahir
: 6 0kt'ber $#!7 86 9ulan
Jenis Kelamin
: &aki , laki
Alamat
: Kp. Kapuk III -'. 7 R* ##;<##( Klender Duren Sa3it
Masuk I=D
: !6 Juni $#!(
Masuk 9angsal
: !; Juni $#!( jam !".##
Ruang Ra3at
: 9'ugen>ille 9a3ah
IDENTITAS ORAN& TUA
A?A+
I9U
*n 9
-y -
"(
"#
Supir truk
Ibu Rumah *angga
SMP
SMA
Rp. $(##.###
,
NAMA USIA PEKERJAAN PENDIDIKA
PENGHASIL
Islam
Islam AGAMA
Klender Duren Sa3it
Klender Duren sa3it
ALAMAT
ANA$NESA ,!; Juni $#!( jam !6."#
9erdasarkan all'anamnesa dengan ibu pasien Keluhan Utama
: Demam ! hari sebelum masuk rumah sakit
Keluhan Tambahan
: 9atuk pilek sesak napas.
Ri-) Pen*akit Sekarang
:
Sejak ! bulan pasien mengalami batuk @ batuk. -amun semakin parah sejak $ minggu terakhir ini. 9atuk yang dialami pasien adalah batuk berdahak namun dahak sulit untuk dikeluarkan. 9atuk tidak dipengaruhi 'leh 2ua2a ataupun akti4itas 4isik selain itu batuk juga tidak disertai dengan adanya darah. Pasien juga tidak mengalami mual atau pun muntah. " hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam. Demam yang dirasakan pasien naik turun. Suhu men2apai "6B diukur menggunakan alat pengukur suhu tubuh 'leh ibu pasien. Sempat mengk'nsumsi 'bat sirup penurun panas suhu tubuh menurun karena 'bat ! jam kemudian suhu kembali demam. -amun pasien tidak sampai mengalami penurunan kesadaran dan kejang. Serta tidak mengalami berkeringat malam hari 9AK n'rmal 4rekuensi ganti pampers ",7 kali sehari k'ndisi pampers C penuh. 9A9 n'rmal 4rekuensi ganti pampers $," kali sehari. Satu hari sebelum masuk RS pasien tampak lemas dan na4su makan berkurang disertai dengan penurunan berat badan dari 6 kil'gram 87 hari yang lalu menjadi .6kil'gram. 9atuk pilek dan demam masih ada. 9eberapa jam sebelum masuk RS pasien terlihat napasnya 2epat dan sesak. Sesak mun2ul perlahan,lahan. Sesak tidak dipi2u 'leh udara dingin ataupun debu. Pasien menjadi lebih 2epat lelah minum susu b't'l kira,kira sekitar ( menit minum susu b't'l lalu pasien melepas. Di I=D pasien dipasang selang 'ksigen dan mendapatkan terapi uap satu kali karena adanya pergerakan 2uping hidung dan retraksi dada namun tidak ada suara mengik. Setelah keadaan mengalami stabil pasien dimasukkan ke bangsal
Ri-) Pen*akit Dahulu
, , , , ,
Ri3ayat batuk sejak usia " bulan. Kumat @ kuamatan Ri3ayat penggunaan 'bat lama disangkal Ri3ayat alergin 'bat dan susu 4'rmula disangkal Ri3ayat penyakit asthma disangkal Ri3ayat ken2ing tidak lan2ar dan nyeri disangkal
Ri-) Keluarga
, ,
Ibu dan kakak pasien mengalami batuk @ batuk yang tertular 'leh pasien Ri3ayat k'ntak dengan penderita *9 di keluarga maupun lingkungan
,
sekitar disangkal Ri3ayat alergi asma penyakit jantung disangkal
Ri-) S.s (an Lingkungan
Pasien tinggal dilingkungan padat pendudukan. Jarak antar rumah saling berdekatan. Rumah pasien beralas keramik berdinding temb'k jendela berada pada bagian depan rumah. *erdapat $ kamar tidur dan ! kamar mandi dengan 32 j'ngk'k. Setiap hari rumah dibersihkan. Eentilasi rumah jarang dibersihkan. Penggunaan air disekitar rumah menggunakan air PAM. Pengel'laan sampah rumah tangga kurang baik tidak diangkat setiap hari 'leh pngel'lah sampah. Pasien dirumah tinggal bersama kedua 'rang tuanya. Pasien anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah pasien bekerja sebagai supir dan ibu tidak bekerja. 9iaya pera3atan menggunakan biaya pribadi Kesan : Sanitasi kurang baik eken'mi menengah
Ri-) Antenatal
Ibu k'ntr'l kehamilan di bidan se2ara teratur. Pada trimester pertama dan kedua tiap 7 minggu sekali dan setelah memasuki trimester ketiga ibu k'ntr'l tiap $ minggu sekali. Selama kehamilan ibu tidak pernah menderita sakit seperti demam keputihan yang berbau dan gatal darah tinggi in4eksi saluan kemih dan muntah @ muntah hebat. Kesan : Ri3ayat antenatal baik Ri-) Persalinan
Anak laki , laki lahir dari ibu P"A# hamil "6 minggu lahir se2ara 2aesar di Rs anak lahir langsung menangis 3arna kulit kemerahan berat badan lahir $%## gram panjang badan 7# 2m. *idak terdapat ri3ayat kuning kebiruan sesak kejang dan pu2at pada saat lahir. Kesan : 9ayi tunggal 2ukup bulan sesuai masa kehamilan
Ri-) Imunisasi NO
#enis
#umlah
Dasar
Imunisasi
!
9B=
!F
! bulan
$
P'li'
7F
,
"
+epatitis 9
!F
# 9ulan
7
DP*
,
,
(
Bampak
,
9elum dilakukan
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap sesuai umur
Ri-) $akanan
Usia
Makanan
# @ % 9ulan
Asi dan susu 4'rmula
% @ Sekarang
Susu 4'rmula sesuai keinginan anak makanan pendamping 8 bubur 2erela2 buah biskuit "F sehari ! p'rsi G ! mangkuk ke2il
Kesan : Kualitas 2ukup kuantitas 2ukup
Ri-) Perkembangan (an Pertumbuhan •
Pers'nal S'sial : saat ini pasien sudah dapat menatap muka tersenyum mengamati tangan berusaha meraih mainan memegang biskuit sendiri
•
M't'rik +alus : saat ini pasien sudah dapat men'leh ke samping kanan dan kiri berusaha meraih mainan memegang biskuit sendiri
•
9ahasa : saat ini pasien sudah dapat bersuara berteriak men'leh ke arah suara meng'2eh
•
M't'rik Kasar : saat ini pasien kepala sudah bisa tegak ketika didudukan duduk tanpa berpegangan
Kesan : *umbuh kembang n'rmal
PE$ERIKSAAN FISIK , /0 #uni 12/3+ 4am /5)637 Status &eneralis
Kesan Umum
:
*ampak sakit sedang tampak sesak kesan status giHi 2ukup
Kesadaran *anda Eital
: :
B'mp's mentis : !##F
Status Antr'p'metri
:
: 76F
Sp0$ : ;$ 8tanpa memakai nasal kanul 99 : 6 kg 99
P9
:
Kesan : =iHi 9aik -'rm'2ephal 8&ingkar kepala 7( 2m rambut hitam
:
distribusi merata tidak mudah di2abut K'njungti>a tidak anemis sklera tidak ikterik pupil
*elinga
:
is'k'r $mm<$mm 9entuk n'rmal simetris 't're ,<,
+idung
:
9entuk n'rmal pernapasan 2uping hidung 8, bekas
Kepala Mata
sekret mengering L
Mulut &eher
: :
*! tenang Simetris tidak
ada
de>iasi
trakhea
pembesaran kelenjar getah bening Dada
:
Pulm' :
tidak
teraba
retraksi suprasternal 8, retraksi epigastrium 8, P : /kspansi dinding dada simetris P : S'n'r di kedua lapang paru A : Eesikuler 8-'rmal<-'rmal r'nkhi L
:
A : 9J I dan II reguler =all'p 8, Murmur 8, I : Datar P : Dinding perut supel turg'r kulit baik hepar dan lien tidak teraba turg'r baik P : *impani
Alat Kelamin
:
A : 9ising usus 8L n'rmal 0 5im'sis 8, /ritema 8,
/kstremitas
:
/dema 8, sian'sis 8, 2apillary re4ill $detik akral hangat 8L
PE$ERIKSAAN PENUN#AN& , /5 #uni 12/3+ 4am 12)86 -ib7
+asil
Unit
-ilai -'rmal
&euk'sit
!#.;
ribu
(,!7(
-
-etr'4il
($.
!,%#
-
M'n'sit
!$.%
!,!!
&im4'sit
"7.$
$#,#
-
/'sin'4il
#.!
!,(
N
9as'4il
#.7
#,!
-
/ritr'sit
7.6%
juta
".6,(.";
-
+em'gl'bin
!!.6
g
!!.(,!".(
-
MBE
!.#
4&
(,6
N
MB+
$7."
pg
$7,"#
-
MB+B
"7.$
"!,"
-
RD),BE
!(.!
!!.(,
!7.7( *r'mb'sit
77#
ribu
!(#,77#
DIA&NOSA KER#A
Pneum'nia
DIA&NOSA %ANDIN& 9
USULAN PE$ERIKSAAN
5't' R'ntgen *h'raF
PENATALAKSANAAN
#$ : -asal kanul $ lpm IE5D Ka/n !b 6 tpm Kebutuhan 2airan anak dengan 99 .6 kg O.6 F !## F $# G !#.6 Q !# tpm $7 F %#
,
,
,
Antibi'tik Ampi2ilin 7 F !(# mgi> Ampi2ilin 8 (# @ !## mg
Kl'ram4enik'l 8$( , (#mg
-
Ambr'F'l : !$ mg @ !% mg
EDUKASI
- 9ila anak bertambah sesak 8RR (#F
- 9ila anak demam beri minum ASI yang 2ukup k'mpres hangat dan beri 'bat penurun panas
PRO&NOSA
Tu' ad >itam
: dubia ad b'nam
Tu' ad 4unti'nam
: dubia ad b'nam
Tu' ad sanati'nam : dubia ad b'nam
%A% II PENDA'ULUAN
Pneum'nia hingga saat ini masih ter2atat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Pneum'nia merupakan penyebab utama m'rbiditas dan m'rtalitas anak berusia diba3ah lima tahun. Diperkirakan hampir seperlima kematian anak diseluruh dunia lebih kurang $ juta anak balita meninggal setiap tahun akibat pneum'nia sebagian besar terjadi di A4rika dan Asia *enggara. Menurut sur>ei kesehatan nasi'nal 8SK- $##! $% kematian bayi dan $$6 kematian balita di Ind'nesia disebabkan 'leh penyakit respirat'ri terutama pneum'ia. Pneum'nia adalah in4lamasi yang mengenai parenkim paru. sebagian besar disebabkan 'leh mikr''rganisme 8>irus< bakteri dan sebagian ke2il disebabkan 'leh hal lain 8aspirasi radiasi dll. Pada pneum'nia yang disebabkan 'leh kuman menjadi pertanyaan penting adalah penyebab dari pneum'nia 8>irus
bakteri. Pneum'nia seringkali diper2aya dia3ali 'leh
pada anak sulit membedakan pneum'nia bakerial dengan pneum'nia >iral. -amun sebagai ped'man dapat disebutkan bah3a pneum'nia bakterial a3itannya 2epat batuk pr'dukti4 pasien tampak t'ksik leuk'sit'sis dan perubahan nyata pada pemeriksaan radi'l'gis. Di negara berkembang pneum'nia pada anak terutama disebabkan 'leh bakteri. 9akteri yang sering menyebabkan pneum'nia adalah Strept'2'22us pneum'nia +aem'philus in4luenHae dan Staphyl'2'22us aureus. Pneum'nia yang disebabkan 'leh bakteri,bakteri umumnya resp'nsi4 terhadap peng'batan dengan antibi'tik beta,laktam. Di lain pihak terdapat pneum'nia yang tidak resp'nsi4 dengan antibi'tik beta,laktam dan dikenal sebagai pneum'nia atipik. Pnem'nia atipik terutama disebbakan 'leh My2'plasma pneum'niae dan Bhlamydia pneum'niae.
9erdasarkan tempat terjadnya in4eksi dikenal dua
bentuk pneum'nia yaitu !. Pneum'nia masyarakat $. Pneum'nia RS. 0leh kerana tingginya m'rtalitas dan m'rbiditas pneum'nia pada anak diharapkan dengan pembuatan re4erat ini dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali gejala pneum'nia serta penangananya dengan harapan angka m'rtalitas dan m'rbiditas pneum'nia pada anak dapat menurun.
%A% III TIN#AUAN PUSTAKA
DEFINISI
Pneum'nia merupakan in4eksi yang mengenai parenkim paru yang disebabkan 'leh bakteri >irus jamur dan benda,benda asing. 9r'nk'pneum'nia dide4inisikan sebagai peradangan akut dari parenkim paru pada bagian distal br'nki'lus terminalis dan meliputi br'nki'lus respirat'rius duktus al>e'laris sakus al>e'laris dan al>e'li.!
EPIDE$IOLO&I
Pneum'nia hingga saat ini masih ter2atat sebagai masalah kesehatan utama pada anak di -egara berkembang. Pneum'nia merupakan penyebab utama m'rbiditas dan m'rtalitas anak berusia diba3ah lima tahun 8balita. Diperkirakan hampir seperlima kematian anak di seluruh dunia lebih kurang dua juta anak balita meninggal setiap tahun akibat pneum'nia sebagian besar terjadi di A4rika
kematian bayi dan $$6 kematian balita di Ind'nesia disebabkan 'leh penyakit system respirat'ri terutama pneum'nia $. Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir "# pada anak,anak di ba3ah umur ( tahun dengan resik' kematian yang tinggi sedangkan di Amerika pneum'nia menunjukkan angka !" dari seluruh penyakit in4eksi pada anak di ba3ah umur $ tahun Insiden pneum'nia pada anak V ( tahun di negara maju adalah $,7 kasus
ETIOLO&I
Usia pasien merupakan peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneum'nia anak terutama dalam spe2trum eti'l'gi gambaran klinis dan strategi peng'batan. /ti'l'gi pneum'nia pada ne'natus dan bayi ke2il meliputi Streptococcus grup B dan bakteri gram negati4 seperti E.colli, pseudomonas sp, atau Klebsiella sp. Pada bayi yang lebih besar dan balita pneum'ni sering disebabkan 'leh Streptococcus pneumonia, H. influenzae Stretococcus grup A S. aureus, sedangkan pada anak yang lebih besar dan remaja selain bakteri tersebut sering juga ditemukan in4eksi Mycoplasma pneumoniae $. Penyebab utama >irus adalah Respirat'ry Syn2ytial Eirus 8RSE yang men2akup !(,7# kasus diikuti >irus in4luenHa A dan 9 parain4luenHa human metapneum'>irus dan aden'>irus. -air et al $#!# melap'rkan estimasi insidens gl'bal pneum'nia RSE anak,balita adalah "".6 juta epis'de baru di seluruh dunia dengan ".7 juta epis'de pneum'nia berat yang perlu ra3at,inap. Diperkirakan tahun $##( terjadi kematian %%.### ,!;;.### anak balita karena pneum'nia RSE ;; di antaranya terjadi di negara berkembang. Data di atas mempertegas kembali peran RSE sebagai eti'l'gi p'tensial dan signi4ikan pada pneum'nia anak,balita baik sebagai penyebab tunggal maupun bersama dengan in4eksi lain. $ Da4tar eti'l'gi pneum'nia pada anak sesuai dengan usia yang bersumber dari data di -egara maju dapat dilihat di tabel.
Usia &ahir , $# hari
/ti'l'gi yang sering %akteri E.colli Streptococcus grup B isteria monocytogenes
" miggu @ " bulan
%akteri "lamydia trac!omatis Streptococcus
/ti'l'gi yang jarang 9akteri Bakteri anaerob Streptococcus grup D Haemop!illus influenza Streptococcus pneumonie Eirus "M# HM# 9akteri Bordetella pertusis Haemop!illus influenza
pneumoniae "irus Adeno%irus &nfluenza 'arainfluenza (,),* %akteri "lamydia pneumonia
tipe B Mora$ella cat!aralis Stap!ylococcus aureus Eirus "M# 9akteri Haemop!illus influenza
Mycoplasma
tipe B Mora$ella cat!aralis
pneumoniae Streptococcus
Stap!ylococcus aureus
7 bulan @ ( tahun
tahun @ remaja
pneumoniae "irus Adeno%irus +ino%irus &nfluenza 'arainfluenza %akteri "lamydia pneumonia Mycoplasma pneumoniae Streptococcus
-eisseria meningitides Eirus #arisela oster
9akteri Haemop!illus influenza egionella sp Stap!ylococcus aureus
pneumoniae Eirus Adeno%irus Epstein-Barr +ino%irus #arisela zoster &nfluenza 'arainfluenza
*abel !. /ti'l'gi pneum'nia pada anak sesuai dengan kel'mp'k usia di negara maju.6
KLASIFIKASI
)+0 merek'mendasikan penggunaan peningkatan 4rekuensi napas dan retraksi subk'sta untuk mengklasi4ikasikan pneum'nia di negara berkembang. -amun demikian kriteria tersebut mempunyai sensiti>itas yang buruk untuk anak malnutrisi dan sering o%erlapping dengan gejala malaria. Klasi4ikasi pneum'nia berdasarkan )+0 dijelaskan pada tabel berikut $ :
Klasi4ikasi Pneum'nia Sangat 9erat
Anak usia $ bulan •Kesadaran turun letargis •*idak mau menetek < minum •Kejang •Demam atau
Anak usia $ bulan @ ( tahun •Kesadaran turun letargis •*idak mau minum •Kejang •Sian'sis •Malnutrisi
hip'termia •9radipnea atau Pneum'nia 9erat
pernapasan ireguler -apas 2epat • •Retraksi yang berat
Pneum'nia
Retraksi 8L •Masih dapat minum •Sian'sis 8, •
*akipnea •Retraksi 8, •
Ringan *abel $. Klasi4ikasi beratnya pneum'nia berdasarkan )+0.$
9erdasarkan l'kasi lesi di paru 8; a7 Pneum'nia l'baris b Pneum'nia l'bularis 8br'nk'pneum'nia 2 Pneum'nia interstitialis 8br'nki'litis
9erdasarkan asal in4eksi 8;
a7 Pneum'nia yang didapat dari masyarakat 82'mmunity
a2Wuired pneum'niaGBAP b7 Pneum'nia yang didapat dari rumah sakit 8h'spital a2Wuired pneum'nia
8;
pneumoniae,
'neumococus,
Streptococcus aureus, Streptococcus !emolyticus, Hemop!ilus
influenza,
Bacillus
Mycobacterium tuberculosis b7 Pneum'nia >irus: +espiratory syncytical %irus,
/riedlander,
%irus
influenza,
adeno%irus, %irus sitomegalo 7 Pneum'nia mik'plasma (7 Pneum'nia jamur: Histolplasma
capsulatum,
"ryptococcus
neoformans, Blastomyces dermatitides, "occidoides immitis, Aspergillus species, "andida albicans 9erdasarkan karakteristik penyakit 8; a7 Pneum'nia tipikal b7 Pneum'nia atipikal
9erdasarkan lama penyakit 8; a7 Pneum'nia akut b7 Pneum'nia persisten
Pat.genesis !7
Dalam keadaan
sehat pada paru tidak akan terjadi
pertumbuhan
mikr''rganisme keadaan ini disebabkan 'leh adanya mekanisme pertahanan paru. *erdapatnya bakteri di dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh sehingga mikr''rganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya in4eksi penyakit. Masuknya mikr''rganisme ke dalam saluran na4as dan paru dapat melalui berbagai 2ara antara lain : /) Inhalasi langsung dari udara 1) Aspirasi dari bahan,bahan yang ada di nas'4aring dan 'r'4aring. 8) Perluasan langsung dari tempat,tempat lain.
Mekanisme daya tahan traktus respirat'rius sangat e4isien untuk men2egah in4eksi yang terdiri dari : !. Susunan anat'mis r'ngga hidung. $. Jaringan lim4'id di nas'4aring. ". 9ulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respirat'rius dan sekret lain yang dikeluarkan 'leh sel epitel tersebut. 7. Re4leks batuk. (. Re4leks epigl'tis yang men2egah terjadinya aspirasi sekret yang terin4eksi. %. Drainase sistem lim4atis dan 4ungsi menyaring kelenjar lim4e regi'nal. . 5ag'sit'sis aksi lim4'sit dan resp'n imun'hum'ral terutama dari Ig A. 6. Sekresi enHim @ enHim dari sel,sel yang melapisi trake',br'nkial yang bekerja sebagai antimikr'ba yang n'n spesi4ik. 9ila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikr''rganisme dapat melalui jalan na4as sampai ke al>e'li yang menyebabkan radang pada dinding al>e'li dan jaringan sekitarnya. Setelah itu mikr''rganisme tiba di al>e'li membentuk suatu pr'ses peradangan yang meliputi empat stadium yaitu : a. Stadium I 87 @ !$ jam pertama
men2akup histamin dan
pr'staglandin. Degranulasi sel mast juga mengakti4kan jalur k'mplemen. K'mplemen bekerja sama dengan histamin dan pr'staglandin untuk melemaskan 't't p'l's >askuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru. +al ini mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstisium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan al>e'lus. Penimbunan 2airan di antara kapiler dan al>e'lus meningkatkan jarak yang harus ditempuh 'leh 'ksigen dan karb'ndi'ksida maka perpindahan gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering
b. Stadium II 876 jam berikutnya Disebut hepatisasi merah terjadi se3aktu al>e'lus terisi 'leh sel darah merah eksudat dan 4ibrin yang dihasilkan 'leh penjamu 8h'st sebagai bagian dari reaksi peradangan. &'bus yang terkena menjadi padat 'leh karena adanya penumpukan leuk'sit eritr'sit dan 2airan sehingga 3arna paru menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar pada stadium ini udara al>e'li tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak stadium ini berlangsung sangat singkat yaitu selama 76 jam. 2. Stadium III 8" @ 6 hari Disebut hepatisasi kelabu yang terjadi se3aktu sel,sel darah putih mengk'l'nisasi daerah paru yang terin4eksi. Pada saat ini endapan 4ibrin terakumulasi di seluruh daerah yang 2edera dan terjadi 4ag'sit'sis sisa,sisa sel. Pada stadium ini eritr'sit di al>e'li mulai dires'rbsi l'bus masih tetap padat karena berisi 4ibrin dan leuk'sit 3arna merah menjadi pu2at kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami k'ngesti. d. Stadium IE 8 @ !! hari Disebut juga stadium res'lusi yang terjadi se3aktu resp'n imun dan peradangan mereda sisa,sisa sel 4ibrin dan eksudat lisis dan diabs'rsi 'leh makr'4ag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula.
&E#ALA KLINIS
=ambaran klinis pneum'nia karena >irus atau bakteri biasaya berbeda 3alaupun perbedaan tidak selalu jelas pada pasien tertentu. *akipea batuk malaise demam nyeri dada pleuritis dan retraksi sering terjadi pada keduanya. Pneum'nia >irus lebih sering disertai dengan batuk mengi atau strid'r demam kurang men'nj'l dibanding dengan pneum'nia bakteri. R'entgen'gram dada menunjukkan in4iltrat br'nk'pneum'nia bergaris,garis di4us dan jumlah leuk'sit sering tidak meningkat 8lim4'sit merupakan tipe sel yang d'minan. Pneum'nia bakteri biasanya disertai dengan batuk demam tinggi menggigil dispnea dan temuan,temuan auskultasi berupa k'ns'lidasi paru 8misalnya penurunan suara pernapasan atau pernapasan br'n2hial perkusi redup dan eg'4'ni pada daerah terl'kalisasi. R'entgen'gram dada sering menunjukkan k'ns'lidasi l'bari 8pneum'nia bundar serta e4usi pleura 8!#,"# dan jumlah leuk'sit peri4er meningkat 8!(.###,$#.###
DIA&NOSA Anamnesis
-'n,respirat'rik Demam sakit kepala kuduk kaku terutama bila l'bus kanan atas yang terkena an'reksia letargi muntah diare sakit perut dan distensi abd'men terutama pada bayi. Pada bayi gejalanya tidak khas seringkali tanpa demam dan batuk. Respirat'rik 9atuk sesak napas sakit dada. 8!7
Pemeriksaan ;isis Mani4estasi klinis yang terjadi akan berbeda,beda berdasarkan
kel'mp'k umur tertentu. *akipnea grunting pernapasan 2uping hidung retraksi subk'stal sian'sis auskultasi paru crackles. *akipnea berdasarkan )+0: Usia $ bln : X %# F
87
Pada ne'natus sering dijumpai takipneu retraksi dinding dada grunting dan sian'sis.Pada bayi,bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting . =ejala yang sering terlihat adalah takipneu sian'sis batuk panas dan iritabel. 8! Pada anak pra sek'lah gejala yang sering terjadi adalah demam batuk 8n'n pr'dukti4
pada perkusi >'2al 4remitus menurun suara napas menurun dan terdengar fine crackles 8r'nki basah halus di daerah yang terkena. Iritasi pleura akan mengakibatkan nyeri dada. 9ila berat gerakan dada menurun 3aktu inspirasi anak berbaring kearah yang sakit dengan kaki 4leksi. Rasa nyeri dapat menjalar ke leher bahu dan perut. 8! +epat'megali terjadi akibat perubahan letak dia4ragma yang tertekan keba3ah 'leh hiperin4lasi paru atau sekunder akibat gagal jantung k'ngesti4. 87
Pemeriksaaan penun4ang Pemeriksaan Ra(i.l.gi
5't' r'ntgen t'raks pr'yeksi p'steri'r,anteri'r merupakan dasar diagn'sis utama pneum'nia. 5't' lateral dibuat bila diperlukan in4'rmasi tambahan misalnya e4usi pleura. Pada bayi dan anak yang ke2il gambaran radi'l'gi sering kali tidak sesuai dengan gambaran klinis. *idak jarang se2ara klinis tidak ditemui apa,apa tetapi gambaran 4't' th'raks menunjukkan pneum'nia berat.8! 5't' th'raks tidak dapat membedakan antara pneum'nia bakteri dari pneum'nia >irus. =ambaran radi'l'gis yang klasik dapat dibedakan menjadi tiga ma2am:
K'ns'lidasi
l'bar
atau
segmental
disetai
adanya
air
br'n2h'gram biasanya disebabkan in4eksi akibat atau bakteri
lain. Pneum'nia
interstisial
biasanya
karena
>irus
atau
my2'plasma gambaran berupa 2'rakan br'n2h'>askular bertambah peribronc!ial cuffing dan o%ereaciation bila
berat terjadi pat2hy 2'ns'lidati'n karena atelektasis. =ambaran pneum'nia karena S.aureus dan bakteri lain biasanya menunjukkan gambaran bilateral yang di4us 2'rakan peribr'n2hial yang bertambah dan tampak in4iltrate halus
Staphyl'2'22us pneum'nia juga sering dihubungkan dengan pneumat'2elle
dan e4usi pleura
8empiema
sedangkan
my2'plasma akan memberikan gambaran berupa in4iltrat retikulat atau retikul'n'duler yang terl'kalisasir di satu l'bus. 8!
Ketepatan perkiraan eti'l'gi dari gambaran 4't' th'raks masih dipertanyakan namun para ahli sepakat adanya in4iltrate al>e'lar menunjukkan penyebab bakteri sehingga pasien perlu diberi antibi'tik.8!
Lab.rat.rium
+itung lek'sit dapat membantu membedakan antara pneum'nia >iral dan pneum'nia bakteri. Pada pneum'nia >iral hasil pemeriksaan leuk'sit bisa n'rmal atau meningkat 8tidak melebihi $#.###
hasil
pemeriksaan
leuk'sit
meningkat
8!(.###,
7#.###
&aju endap darah 8&/D dan B rea2ti>e pr'tein juga tidak menunjukkan gambaran khas. *r'mb'sit'peni biasa didapatkan pada ;# penderita pneum'nia dengan empiema. 8!
Pemeriksaan sputum kurang sempurna biakan darah jarang p'siti4 hanya p'siti4 pada ",!! saja tetapi untuk Pneum'2'22us dan H.&nfluenza kemungkinan p'siti4 adalah $(,;(. Rapid test digunakan untuk deteksi antigen bakteri mempunyai spesi4itas dan sensiti>itas rendah. Pemeriksaan ser'l'gi juga kurang man4aat. 8!
Diagn'sis de4initi4 pneum'nia bakterial adalah dengan is'lasi mikr''rganisme dari paru 2airan pleura atau darah. -amun
pengambilan spe2imen dari paru sanagt in>asi4 dan tidak rutin diindikasikan. 87
PENATALAKSANAAN
Sebagian besar pneum'nia pada anak tidak perlu dira3at inap. Indikasi pera3atan terutama berdasarkan berat,ringannya penyakit misalnya t'ksis distres pernapasan tidak mau makan
%a*i Saturasi 'ksigen ;$ sian'sis 5rekuensi napas %# kali
Anak Saturasi 'ksigen ;$ sian'sis 5rekuensi napas (# kali
atau grunting *idak mau minum
0runting *erdapat tanda dehidrasi Keluarga tidak bisa mera3at di rumah *abel (. Kriteria ra3at inap pneum'nia $
Dasar tatalaksana pneum'nia ra3at inap adalah peng'batan kausal dengan antibi'tik yang sesuai serta tindakan sup'rti4. Peng'batan sup'rti4 meliputi pemberian
2airan
intra>ena
terapi
'ksigen
k'reksi
terhadap
gangguan
keseimbangan asam basa elektr'lit dan gula darah. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik
Pada pneum'nia ra3at jalan dapat diberikan antibi'tik lini pertama se2ara 'ral misalnya am'ksisilin atau k'trim'ksaH'l. Pada pneum'nia ringan ber'bat jalan dapat diberikan antibi'tik tunggal 'ral dengan e4ekti4itas yang men2apai
;#.
D'sis
*MP
$
kali
yang
digunakan
sehari
selama
adalah "
K'trim'ksaH'l
hari
atau
87mg
Am'ksisilin
8$(mg
Pneum'nia ra3at inap
•
9eri ampisilin
Apabila diduga pneum'nia sta4il'k'kal ganti antibi'tik dengan gentamisin 8( mg
•
Pasien dengan saturasi 'ksigen ;$ pada saat bernapas dengan udara kamar harus diberikan terapi 'ksigen dengan kanul nasal !ead bo$ atau sungkup untuk mempertahankan saturasi 'ksigen ;$ ,
Pada pneum'nia berat atau asupan per 'ral kurang diberikan 2airan intra>ena dan dilakukan balans 2airan ketat
,
5isi'terapi dada tidak berman4aat dan tidak direk'mendasikan untuk anak dengan pneum'nia
,
Anitipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyaman pasien 8Para2etam'l !#,!( mg
,
-ebulisasi dengan Y$ ag'nis dan
,
Pasien yang mendapatkan terapi 'ksigen harus di'bser>asi setidaknya setiap 7 jam sekali termasuk pemerikaan saturasi 'ksigen
-utrisi
•
-Pada anak dengan distres pernapasan berat pemberian makanan per 'ral harus dihindari. Makanan dapat diberikan le3at nasogastric tube 8-=* atau intra>ena. *etapi harus diingat bah3a pemasangan -=* dapat menekan pernapasan khusunya pada bayi
-
Perlu dilakukan pemantauan balans 2airan agar anak tidak mengalami '>erhidrasi karena pada pneum'nia berat terjadi peningkatan sekresi h'rm'n antidiuretik
Kriteria pulang:
,
=ejala dan tanda pneum'nia menghilang
, Pemberian antibi'tik dapat diteruskan dirumah 8per'ral , Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan ren2ana k'ntr'l dan k'ndisi rumah memungkinkan untuk pera3atan lanjutan dirumah.
KO$PLIKASI
K'mplikasi dari pneum'nia adalah : •
•
Atelektasis adalah pengembangan paru,paru yang tidak sempurna atau k'laps paru merupakan akibat kurangnya m'bilisasi atau re4leks batuk hilang. /mpiema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam r'ngga
pleura terdapat di satu tempat atau seluruh r'ngga pleura. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang. • In4eksi sitemik • , /nd'karditis yaitu peradangan pada setiap katup end'kardial. , Meningitis yaitu in4eksi yang menyerang selaput 'tak.
PRO&NOSA<
Sembuh t'tal m'rtalitas kurang dari ! m'rtalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada anak,anak dengan keadaan malnutrisi energi,pr'tein dan datang terlambat untuk peng'batan. Interaksi sinergis antara malnutrisi dan in4eksi sudah lama diketahui. In4eksi berat dapat memperburuk keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya Hat,Hat giHi esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh negati4 pada daya tahan tubuh terhadap in4eksi. Kedua,duanya bekerja sinergis maka malnutrisi bersama,sama dengan in4eksi memberi dampak negati4 yang lebih besar dibandingkan dengan dampak 'leh 4akt'r in4eksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.
PEN=E&A'AN3
Pneum'nia dapat di2egah dengan menghindari k'ntak dengan penderita atau meng'bati se2ara dini penyakit,penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya br'nk'pneum'nia ini. Selain itu hal,hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya
sehat makan makanan bergiHi dan teratur menjaga kebersihan beristirahat yang 2ukup rajin ber'lahraga dan lainnya. Melakukan >aksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terin4eksi antara lain. Eaksinasi pneum'k'kus
•
Dapat diberikan pada umur $7% !$,!( bulan. Pada umur !,!$ bulan diberikan $ kali dengan inter>al $ bulan pada usia ! tahun di berikan ! kali namun keduanya perlu d'sis ulangan ! kali pada usia !$ bulan atau minimal $ bulan setelah d'sis terakhir. Pada anak umur di atas $ tahun PBE diberikan 2ukup ! kali.
%A% I" PE$%A'ASAN
Sejak ! bulan pasien mengalami batuk @ batuk. -amun semakin parah sejak $ minggu terakhir ini. 9atuk yang dialami pasien adalah batuk berdahak namun dahak sulit untuk dikeluarkan
" hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam. Demam yang dirasakan pasien naik turun. Suhu men2apai "6B diukur menggunakan alat pengukur suhu tubuh 'leh ibu pasien. Sempat mengk'nsumsi 'bat sirup penurun panas suhu tubuh menurun karena 'bat ! jam kemudian suhu kembali demam. -amun pasien tidak sampai mengalami penurunan kesadaran dan kejang.
Satu hari sebelum masuk RS pasien tampak lemas dan na4su makan berkurang disertai dengan penurunan berat badan dari 6 kil'gram 87 hari yang lalu menjadi .6 kil'gram. 9atuk pilek dan demam masih ada.
9eberapa jam sebelum masuk RS pasien terlihat napasnya 2epat dan sesak. Sesak mun2ul perlahan,lahan. Sesak tidak dipi2u 'leh udara dingin ataupun debu. Pasien menjadi lebih 2epat lelah minum susu b't'l kira,kira sekitar ( menit minum susu b't'l lalu pasien melepas.
Di I=D pasien dipasang selang 'ksigen dan mendapatkan terapi uap satu kali karena adanya napas 2epas pergerakan 2uping hidung dan retraksi dada namun
Pasien mempunyai Ri3ayat batuk sejak usia " bulan. Kumat @ kuamatan. Dikeluarga Ibu dan kakak pasien mengalami batuk @ batuk yang tertular 'leh pasien
=ejala gangguan respirat'ri juga terjadi pada pasien anak ini seperti batuk pilek sesak napas. Dan pada pemeriksaan 4isik ditemukan suhu demam suara r'nkhi basah halus seluruh lapang paru. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan sesuai pr't'k'l terapi pneum'nia yakni diberikan
k'mbinasi
antibi'tik
Ampisilin,Kl'ram4enik'l.
Ampisilin
8(#
mg
Pr'gn'sis pada pneum'nia ini adalah sembuh t'tal m'rtalitas kurang dari ! m'rtalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada anak,anak dengan keadaan malnutrisi energi,pr'tein dan datang terlambat untuk peng'batan.
Interaksi sinergis antara malnutrisi dan in4eksi sudah lama diketahui. In4eksi berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya Hat,Hat giHi esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh negati4 pada daya tahan tubuh terhadap in4eksi. Kedua,duanya bekerja sinergis
lebih besar dibandingkan dengan dampak 'leh 4akt'r in4eksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri. Penyakit pneum'nia dapat di2egah dengan menghindari k'ntak dengan penderita atau meng'bati se2ara dini penyakit,penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya pneum'nia ini. Selain itu hal,hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kaita terhadap berbagai penyakit saluran na4as seperti 2ara hidup sehat makan makanan bergiHi dan teratur menjaga kebersihan beristirahat yang 2ukup rajin ber'lahraga dll. Melakukan >aksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terin4eksi.
DAFTAR PUSTAKA
!. =arna +erry dkk. $##(. Ped'man diagn'sis dan terapi. 9andung : U-PAD $. +egar 9adriul. $#!#. Ped'man Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI. ". &atie4 Abdul dkk. $##;. Pelayanan Kesehatan anak di rumah sakit standar )+0. Jakarta : Depkes 7. Pri2e Syl>ia Anders'n.!;;7. Path'physi'l'gy : Blini2al B'n2epts 04 Disease Pr'2esses. Alih 9ahasa Peter Anugrah. /d. 7. Jakarta : /=B (. Sastr'asm'r' Sudigd' dkk. $##;. Panduan pelayanan medis dept. IKA. Jakarta : RSBM %. Rahaj'e -astini.-. dkk. $##6. 9uku Ajar Respir'l'gi /disi !. Jakarta : IDAI . -els'n. $###. Ilmu Kesehatan Anak /disi !(E'lume $.Jakarta :/=B. 6. 0pstap2huk M R'berts DM haddy R. 2'mmunity,a2Wuired pneum'nia in in4ants and 2hildren. Am 4am physi2ian $##7$#:6;;,;#6 ; =arna +. dan -atapra3ira +.M.D. Ped'man Diagn'sis Dan *erapi Ilmu