HEMATOLOGI II
Oleh: Nama NIM !m"!n#an %el!m&!' A(i(ten
: Diah Nanda Utari : B1J015092 : I$ :2 : Dian %ri(na Ari)iani
LA*OAN *A%TI%UM +I,IOLOGI HE-AN I
%EMENTEIAN I,ET. TE%NOLOGI. DAN *ENDIDI%AN TINGGI UNI$E,ITA, JENDEAL ,OEDIMAN +A%ULTA, BIOLOGI *U-O%ETO 201/ I
*ENDAHULUAN
I1 Latar Bela'an#
Darah merupakan suatu jaringan yang terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah yang berwarna merah. Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi selalu berubah-ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Bila kadar oksigen tinggi, maka warna darahnya menjadi merah tua. Manusia atau mamalia, volume darahnya adalah 8 dari berat badannya. !emua hewan tingkat tinggi terdapat suatu "airan yang ber#ungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri $!oedjono, %&88'. Menurut Darmono $%&&(' darah adalah "airan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi. Ber#ungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu "airan yang sangat penting bagi manusia karena ber#ungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. )anpa darah yang "ukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. *ematologi adalah "abang ilmu #isiologi yang mempelajari struktur, #ungsi dan penyakit darah, serta mempelajari jaringan tubuh dan organ yang membentuk bagian-bagian darah. Darah terdiri atas sel-sel dan "airan yang mengisi sirkulasi tertutup yang mengalir dalam gerak teratur tanpa arah, didorong oleh kontraksi ritmis jantung. Darah terdiri dari plasma dan benda korpuskula, benda korpuskula tersebut
adalah eritrosit, leukosit, dan trombosit. +olume darah mamalia, burung, dan reptil berkisar antara % berat tubuhnya $/aulsen, 0'. I2 Tan
)ujuan praktikum ini untuk memahami respon sel darah merah terhadap berbagai ma"am media yang mempunyai konsentrasi osmotis berbeda, mengetahui konsentrasi
internal
sel
darah,
memahami
bentuk
dan
struktur
sel
dan
membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia serta untuk memahami proses pembekuan darah dan menentukan lamanya waktu pembekuan darah pada manusia.
II
II1
MATEI DAN 3AA %EJA
Materi
1lat yang digunakan adalah lan"et, pembuluh ka"a kapiler, mikroskop, objek glass, ka"a penutup, dan syring. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum hematologi 22 yaitu larutan 3D)1, kloro#orm atau eter, darah segar manusia, larutan 4a56 $,07 ,7 ,7 ,&7 dan %,', alkohol dan darah segar katak. II2
3ara 'era II21 %!n(entra(i (el darah merah
%. 9atak dilemahkan dengan "ara dibius dengan kloro#orm hingga lemah dan tidak bisa bergerak. 0. 9atak diseksi di bagian ventral, agar jantungnya dapat diisolasi. :. /ada bagian ventral sisi kiri atau kanan dibuat insisi dengan gunting, selanjutnya melintang di bagian posterior jantung. 9ulit dan otot ventral diangkat agar tampak jantung. !elanjutnya, insisi diteruskan hingga rongga dada terbuka. . !yring yang telah dibilas larutan 3D)1 ditusukan ke bagian ventrikel. (. Darah dihisap sebanyak yang diperlukan $sekitar % ml' dengan jalan menarik pompa syring se"ara perlahan. . !yring di"abut dan segera diputar-putar agar darah ter"ampur seluruhnya dengan senyawa anti beku. ;. Darah katak diteteskan pada gelas objek, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan 4a5l ,0, keduanya di"ampurkan dengan pengaduk gelas atau tusuk gigi, selanjutnya "ampuran "airan tersebut segera ditutup dengan ka"a penutup. 8. 5ampuran tersebut diamati di bawah mikroskop. &.
II22 ,tr'tr (el darah merah
%. !ediaan katak diperoleh dengan "ara yang sama pada per"obaan sebelumnya, diisap langsung dari jantung. 0. Darah katak diteteskan pada gelas objek, kemudian ditutup dengan gelas penutup dan diamati di bawah mikroskop. :.
-a't "e' darah
%. =ari dibersihkan dengan alkohol ;, setelah alkohol mengering jari ditusuk dengan lan"et steril atau lan"et sekali pakai. 0. /ipa kapiler ditempelkan ke tetesan darah yang keluar dari jari. :. Dengan interval waktu % menit, pembuluh ka"a kapiler dipotong sedikit demi sedikit sampai terlihat #ibrin yang terbentuk $ditandai dengan potongan kapiler yang tetap menempel atau menggantung setelah dipatahkan'. . Waktu diperlukan darah untuk membeku di"atat, yaitu waktu sejak jari dilukai hingga kapiler yang dipatahkan tetap menggantung.
III HA,IL DAN *EMBAHA,AN
III1
Ha(il
Ta"le 41 '!n(entra(i (el darah man(ia r!m"!n#an I$ 4 4a56 % 0 : ( >ata-rata o %. ,0 ;,( ( %0,( ;,( % 8,( 0. , ;,( ( ;,( ;,( % ;,( :. , ( ( ;,( ( ( (,( . ,& ( ( 0,( ( ( ,( (. % ( ( ;,( % % ;,( Ta"le 42 %!n(entra(i ,el Darah %ata' !m"!n#an I$ 4 4a56 % 0 : ( o %:,; %,0 %8,; %. ,0 %( %( ( ( ( %,0 0. , %( %( %0,( %0,( ( %0,; %0,; %,0 :. , %0,( %( ( ( ( %:,; %:,; %:,; %:,; . ,& %( ( ( ( ( (. % :;,( %( ( % %
>atarata %(,;( %,0( %:,8( % ,(
ta"le 44 *em"e'an Darah !m"!n#an I$ 9elompok Waktu pembekuan % & menit 0 ; menit :% detik : menit : detik menit % detik ( ?% menit Data &erhitn#an 9alibrasi @ Ab % Ak
C %C C
1 %!n(entra(i (el darah man(ia
@ 0( m @ %,: m @ 0,(m 2 %!n(entra(i (el darah 'ata' d 1+¿ d
!el %
@ d kalibrasi
!el %
@
2 ¿
2
kalibrasi
7 +5
@ : 0,(
@
@ ;,( m
@ %( m
2
0,(
d 1+¿ d
!el 0
@ d kalibrasi
!el 0
@
2
2 ¿
kalibrasi
7 +5
@ 0 0,(
@
0,(
@ ( m
@ %( m
2
d 1+¿ d
!el :
@ d kalibrasi
!el :
@
2
2
kalibrasi
¿ 8+5
@ : 0,(
@
@ ;,( m
@ %,0( m d 1+¿ d
!el
@ d kalibrasi
!el
@
0,(
2
2
2 ¿
kalibrasi
6 +4
@ : 0,(
@
@ ;,( m
@ %0,( m d 1+¿ d
!el (
@ d kalibrasi
!el (
@
0,(
2
2
2
kalibrasi
¿ 7 +5
@ 0,(
@
@ % m
@ %( m
Gam"ar 41 (el darah 'ata' Lartan Na3l 0.2
2
0,(
Gam"ar 42 (el darah man(ia lartan Na3l 0.2
Gam"ar 44 (el darah 'ata' Lartan Na3l 0.6
Gam"ar 46 (el darah man(ia lartan Na3l 0.6
Gam"ar 45 (el darah 'ata' Lartan Na3l 0./
Gam"ar 4/ (el darah man(ia lartan Na3l 0./
Gam"ar 47 (el darah 'ata' Lartan Na3l 0.9
Gam"ar 48 (el darah man(ia lartan Na3l 0.9
Gam"ar 49 (el darah 'ata' Lartan Na3l 1
Gam"ar 410 (el darah man(ia lartan Na3l 1
Gam"ar 411 ,tr'tr ,el Darah %ata'
Gam"ar 412 ,tr'tr ,el Darah Man(ia
III2
*em"aha(an
/engamatan hematologi 22 menggunakan darah katak dan manusia untuk melihat konsentrasi sel darah merah. !etelah melakukan pengamatan pada konsentrasi sel darah katak yang ditambahkan 4a56 sebesar , didapatkan hasilnya yaitu sel %E %( m, sel 0E %( m, sel :E %,0( m, sel E %0,( m, dan sel ke (E %0, ( dengan ratarata sebesar %,0( m. >ata-rata konsentrasi sel darah pada rombongan 2+ yaitu setelah ditambahkan 4a5l ,0 menjadi %(,;( m, saat ditambahkan 4a5l , menjadi %,0( m, pada penambahan 4a5l , menjadi %:,8( m, pada penambahan 4a5l ,& menjadi %(,8%, dan saat ditambahkan dengan 4a5l %, konsentrasi sel darah merah menjadi ,( m. !edangkan pada sel darah manusia kelompok dua melakukan penambahan larutan 4a56 sebesar , dengan hasil yaitu sel %E ;,( m, sel 0E ( m, sel :E ;,( m, sel E ;,( m, dan sel ke (E % dengan rata-rata sebesar ;,( m. >ata-rata konsentrasi sel darah merah manusia pada rombongan 2+ yaitu dengan penambahan 4a5l ,0 yaitu 8,( m, pada penambahan 4a5l , yaitu ;,( m. !el darah manusia yang diberikan 4a5l , ukurannya menjadi (,( m dan ,& ukurannya menjadi ,( m, pada penambahan 4a5l %, ukuran sel menjadi ;,( m. *al ini sesuai dengan Mediawati $0&' bahwa keadaan sel darah merah berbeda-beda pada masing-masing konsentrasi 4a5l. /ada konsentrasi 4a5l ,&, sel darah merah normal atau tidak terjadi perubahan karena konsentrasi pada sel darah merah $,8&' hampir sama dengan konsentrasi larutan 4a5l $,&'. 9ondisi seperti ini disebut
isotonis,
dimana tidak terjadi perbedaan gradien konsentrasi zat terlarut di dalam maupun di luar sel. Aleh karena itu, larutan 4a5l ,& disebut sebagai larutan #isiologis. !edangkan
pada konsentrasi
4a5l
,8
sel
darah
merah menggembung,
konsentrasi 4a5l , sel darah merah lebih menggembung, dan pada konsentrasi 4a5l , sel darah merah sangat menggembung dan hal
ini
karena tekanan
osmotik 4a5l tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tekanan osmotik darah sehingga dikatakan hipotonik. 1ir akan menembus membran sel pada kondisi ini dan sehingga akibatnya sel akan menggembung atau plasmolisis. Masuknya air
ini
disebabkan karena perbedaan gradien konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel. 9onsentrasi 4a5l % mempunyai tekanan osmotik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan osmotik darah sehingga dikatakan hipertonik. 1ir dari dalam sel akan keluar menembus membran sel pada kondisi ini dan akibatnya sel
akan mengkerut atau krenasi. 9eluarnya air ini disebabkan karena perbedaan gradien konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel. !ehingga dapat dikatakan bahwa semakin rendah konsentrasi zat terlarut $4a5l', sel darah merah akan mengalami plasmolisis sedangkan semakin tinggi konsentrasi zat terlarut $4a5l', sel darah merah akan mengalami krenasi. Bentuk sel darah merah katak dan manusia pada per"obaan ditambahkan dengan 4a5l , tidak sesuai dengan Mediawati et al., $0&', ini mungkin dapat dapat terjadi karena kesalahan pada saat pengamatan mengukur diameter sel darah merah. !el darah merah bersirkulasi dalam tubuh selama %0 hari dan berubah-ubah bentuk dari bikonkav menjadi bentuk batang, *al ini terjadi untuk memudahkan sel darah merah melewati kapiler yang sangat ke"il $ !idabutar et al., 0%(' !el darah merah akan berubah strukturnya jika konsentrasi internal dalam darah berbeda dengan konsentrasi eksternal di lingkungan hal tersebut terjadi karena adanya aliran materi dari atau menuju lingkungan ke dalam atau keluar sel. /erpindahan materi tersebut biasanya terjadi melalui osmosis. Asmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutnya rendah melalui selaput atau membran selekti# yang permeabel atau semi permeabel. 9eadaan dimana konsentrasi larutan didalam sel lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi larutan di luar sel dikatakan .sebagai larutan hipotonis, sedangkan jika larutan diluar sel konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. =ika konsentrasi larutan yang terdapat diluar lebih tinggi daripada di dalam sel maka dikatakan sebagai larutan hipertonis $Fuwono, 0%'. 9ondisi hipotonis dan hipertonis umumnya akan menyebabkan sel mengalami kerusakan. 1pabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis $karena penambahan larutan 4a5l hipotonis' maka medium tersebut akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersi#at semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pe"ah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. !ebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka "airan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit $plasma', akibatnya eritrosit akan keriput $krenasi'. 9eriput ini dapat dikembalikan dengan "ara menambahkan "airan isotonis ke dalam medium luar eritrosit. !edangkan
dalamlarutan isotonis sel-sel darah tidak mengalami perubahan apapun $!oedjono, %&88'. Berdasarkan praktikum rombongan 2+ kelompok %, 0, :, , dan ( diperoleh waktu beku darah berturut-turut & menit, ; menit :% detik, menit : detik, menit % detik, dan lebih dari % menit. Waktu beku darah kelompok dinyatakan normal, karena hasil interpretasi menunjukkan waktu beku darah manusia umumnya :- menit $1ndrew, %&00'. Waktu beku darah kelompok %, 0, :, dan ( melebihi waktu beku darah manusia umumnya menurut 1ndrew $%&00'. /roses 9oagulasi diawali dengan pembentukan trombosiplastin, substansi yang "epat bertindak terhadap mekanisme pembekuan darah. !elama darah mengalir dari pembuluh yang tersayat, permukaan dimana platelet "enderung untuk berkumpul dan dihan"urkan dengan meninggalkan substansi yang dikenal sebagai #aktor platelet atau pembeku darah $Gordon, %&&8'. Dengan adanya ion kalium dan substansi tambahan #aktor platelet bereaksi dengan #aktor anti hemo#ilik membentuk tromboplastin. !el-sel jaringan tetangganya di sekitar luka juga akan melepaskan substansi tromboplastin. Hase ke dua dari pembekuan darah melibatkan perubahan protrombin menjadi thrombin $!aito, %&&'. /engamatan struktur sel darah manusia dan sel darah merah katak ber#ungsi untuk membedakan struktur sel darah diantara keduanya. Berdasarkan pengamatan, dapat dilihat jika struktur sel darah manusia berbentuk bular tidak berinti dan ukurannya "enderung lebih ke"il. !edangkan, sel darah katak memiliki bentuk agak lonjong dengan inti ditengahnya dan ukurannya lebih besar dibandingkan sel darah manusia. Menurut Horzan et al $0%' eritrosit pada katak berbentuk oval dengan sitoplasma berwarna pink dan inti berbentuk bulat telur dengan margin yang tidak teratur. !edangkan, menurut Warni $0&' eritrosit sel darah normal kelihatan bundar dengan diameter ;,( Im dengan ketebalan tepi 0 Im. Dari samping eritrosit kelihatan berbentuk seperti "akram dengan kedua permukaannya "ekung $bi"on"av'. !truktur sel darah merah dapat mengalami kerusakan, kerusakan sel darah merah dipengaruhi oleh temperatur, tekanan osmoti", #aktor imunologi, #aktor biologi, ion 9, Mg, 5a, perubahan komposisi dan struktur membran dan usia sel darah merah tersebut $1nderson, %&&07 !idabutar et al., 0%('. /rotrombin ialah salah satu protein plasma biasa, dibentuk di dalam hati membentuk vitamin 9, kekurangan vitamin 9 ini dapat mengakibatkan pendarahan, suatu ke"enderungan tidak "ukup membentuk protrombin $Guyton, %&&0'.
/rotrombin
dibentuk
di
dalam
#ase
untuk
membantu
memulai
merubah
protrombin,tetapi dengan adanya ion kalsium dan #aktor penghambat tertentu "ukup untuk memperlengkap reaksi tersebut $*amulyak et al., 0'. Hase ketiga proses pembekuan darah melibatkan aksi trombin di dalam merubah #ibrinogen yang dapat larut menjadi #ibrin yang tidak dapat larut. Hibrinogen adalah plasma lain yang dihasilkan oleh hati dan ditemukan di dalam sirkulasi plasma. Mula-mula #ibrin keluar sebagai jaringan-jaringan dari benang yang "epat menjadi padat, membentuk bekuan eritrosit $Guyton, %&&0'. 3ritrosit terperangkap di dalam perangkap #ibrin, tetapi sel-sel darah ini tidak tahu apa yang dilakukannya dengan pembekuan itu. !elama bekuan menyusut, tampak "airan berwarna kuning bening keluar, "airan ini disebut serum, sama dengan plasma ke"uali tanpa #ibrinogen dan unsur pembeku lainnya yang telah digunakan di dalam proses pembekuan darah $!oedjono, %&88'. )romboplastin terbentuk karena terjadi kerusakan pada trombosit, selama ada garam kalsium dalam darah akan mengubah prototrombin menjadi thrombin sehingga terjadi penggumpalan darah $/ear"e, 00'. 1glutinasi atau penggumpalan sel-sel darah merah dapat dipengaruhi berbagai zat, dan dapat terjadi di dalam peredaran darah pada berbagai keadaan patologik. 1glutinin yang terdapat di dalam plasma beberapa individu dapat menyebabkan aglutinasi eritrosit orang lain. 1glutinin menjadi dasar dari empat bagian darah $6eeson. %&&'. Menurut 6eeson $%&&', penggumpalan darah diperlukan #aktor yaitu garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah, sel yang terluka yang membebaskan trombokinase, trombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase, dan #ibrin yang terbentuk dari #ibrinogen disamping thrombin. 1lat yang digunakan pada praktikum hematologi 22 yaitu lan"et yang digunakan untuk menusuk jari tangan yang akan diambil darahnya, gunting untuk pembedahan katak, pipet kapiler untuk menampung darah yang diambil dari jari tangan untuk diamati proses pembekuannya, dan syring untuk menghisap darah dari jantung katak. Bahan yang digunakan pada praktikum hematologi 22 yaitu larutan 4a56 sebagai larutan uji konsentrasi pada sel darah merah katak dan manusia, larutan 3D)1 sebagai anti koagulan pada darah ber#ungsi men"egah pembekuan darah ketika diambil, dan larutan alkohol ; sebagai desin#ektan. 1lat dan bahan tersebut digunakan untuk mengukur konsentrasi dan melihat struktur sel darah merah, dan mengukur proses pembekuan sel darah merah $Warni, 0&'.
I$ %E,IM*ULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum hematologi 22, dapat disimpulkan bahwa E %. *asil yang didapatkan dari kelompok dua yaitu konsentrasi sel darah katak yang ditambahkan 4a56 sebesar , didapatkan hasilnya yaitu sel %E %( m, sel 0E %( m, sel :E %,0( m, sel E %0,( m, dan sel ke (E %0, ( dengan rata-rata sebesar %,0( m. 0. 9onsentrasi sel darah katak yang ditambahkan larutan 4a56 sebesar , dengan hasil yaitu sel %E ;,( m, sel 0E ( m, sel :E ;,( m, sel E ;,( m, dan sel ke (E % dengan rata-rata sebesar ;,( m. :. #aktor yang mempengaruhi penggumpalan darah yaitu garam kalsium, sel yang terluka yang membebaskan trombokinase, trombin, dan # ibrin. . !truktur sel darah manusia yaitu bulat tidak berinti, sedangkan sel darah katak lonjong dan berinti. (. !emakin besar konsentrasi larutan 4a56 maka sel darah merah akan mengalami plasmolisis, sedangkan semakin ke"il konsentrasi larutan 4a56 maka sel darah merah akan mengalami krenasi.
DA+TA E+EEN,I
1nderson, 9.5. %&&0. 5lini"al indi"ation #or blood "omponent irradiation, in Baldwin M6,=e###eries 65 $eds'E 2rradiation o# Blood 5omponents. Bethesda, MDE 1meri"an 1sso"iation o# Blood Banks. %&&0 E :%-&. 1ndrew M, 5arter 5, AJBrodovi"h *, K *eigenhauser G. %&00. 2n"reases in Ha"tor +222 5ompleC and Hibrinolyti" 1"tivity are Dependent on 3Cer"ise 2ntensity. J Appl Physiol , E %;-%&. Darmono. %&&(. Sistem Sirkulasi pada Hewan. =akartaE /enerbit . +., *ogan, 4. !., K Gilroy, 5. +. 0%. *ematologi" >e#eren"e 2ntervals #or >ana sylvati"a $ Lithobates sylvaticus' and 3##e"t o# 2n#e"tion with Hrog +irus : $ Ranavirus sp. !ridoviridae'. "eterinary #linical PathologyE pp. %-%. Gordon, M.!. %&&8. Animal Physiology. 4ew ForkE M" Millan /ublishing 5o. Guyton,1.5. %&&0 . $uku Ajar %isiology &edokteran E Bagian 2. =akartaE 3G5 *amulyak 9, /arnot 5, K 1ppels 1. 0. Relation o' blood coagulation and 'ibrinolysis to ()haustion. !n* Psychosomatic +edicine. . 1. K 6estari, >. /. 0&. %isiologi ,arah &atak dan +anusia. %akultas +atematika dan !lmu Pengetahuan Alam. =akartaE atno## A.D, Horbe 5.D. /hiladelphiaE WB !anders. !idabutar, D. *., +ivi, !., Fuyun, !. M. !., K 1gus, kosasih. 0%(. 3#ek Berbagai Dosis >adiasi )erhadap Hragilitas 3ritrosit dan 9adar 9alium /ada /roduk !el Darah Merah /ekat. Jurnal $iotek +edisiana !ndonesia $%' E &-%. !oedjono, Basuki M./d. %&88. Anatomi dan %isioplogi +anusia. =akartaE Depdikbud. Warni, 3lly. 0&. /enentuan Mor#ologi !el Darah Merah $3ritrosit' Berbasis /engolahan 5itra Dan =aringan !yara# )iruan. Jurnal !lmiah (lektrikal (njiniring ;$:'. <4*1!.
Fuwono, 3. 0%. %isiologi Hewan ! . /urwokertoE Hakultas Biologi <4!A3D.