Mata kuliah FITOKIMIA I, FAKULTAS FARMASI UAD Materi FRANGULIN GOLONGAN ANTRAKUINONDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
tdtygyhFull description
taninFull description
ini merupakan diskusiFull description
sosis fermentasiDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Borang hasil diskusi PBL didalam MPKT B
-Deskripsi lengkap
bhfdssdfghjklFull description
free
sascasdsadsaFull description
sascasdsadsa
freeee
AHASSDeskripsi lengkap
metode kuantitatif - UTFull description
sascasdsadsa
bhfdssdfghjklDeskripsi lengkap
Hasil Diskusi Kelompok 12 mengenai Aspek Keperilakuan pada Audit Internal
Pertanyaan: 1. Nama
: Sang Ayu Diah Febriani
Nim
: 1506305006
No Absen
:8
Pertanyaan
: Mengapa gaya manajemen menjadi bagian dalam pembahsan mengenai
perilaku auditor? 2. Nama
: Ni Wayan Wahyu Kusumaningsih
Nim
: 1506305042
No Absen
: 17
Pertanyaan
: Diskusikan mengenai hubungan antara aspek-aspek perilaku dan audit!
3. Nama
: Komang Dessica Indriyanti
Nim
: 1506305074
No Absen
: 25
Pertanyaan
: Mengapa kedekatan dengan karyawan organisasi dapat membantu
pelaksanaan audit internal ? 4. Nama
: I Dewa Ayu Adelia Pratiwi
Nim
: 1506305071
No Absen
: 24
Pertanyaan
: Bagaimana peran aspek keprilakuan agar pelaksanaan audit partisipatif
bebas dari segala bentuk intervensi ? Pembahasan: 1. Seperti yang kita ketahui bahwasanya gaya manajemen dapat mencerminkan filosofi serta pendekatan manajemen terhadap para manajer. Dengan mengetahui bahwa gaya manajemen yang diterapkan oleh suatu organisasi, maka auditor dapat memilih pendekatan yang tepat yang yang membuatnya dapat secara bekerja sama dan berhubungan baik dengan pihak yang diaudit. Ketika Ketika para auditor mampu berhubung baik dengan pihak yang diaudit hendaknya itu menjadi peluang yang sangat bagus untuk auditor karena kedekatan baik tersebut akan membantu auditor dalam pelaksanaan audit itu sendiri. Pelaksanan audit dapat terlaksana dengan baik apabila semua pihak yang ada dalam lingkup organisasi
tersebut mampu meberikan dengan keterangan yang k iranya itu adalah jujur. Seperti yang kita ketahui bahwasanya pokok penting dalam audit adalah independensi. Independensi mengindikasikan bahwa proses audit itu telah berhasil dilakukan. Saya ambil contoh misalnya ketika auditor tidak menjaga hubungan yang baik dengan pihak yang diaudit tersebut, maka pihak yang diaudit merasa bahwa i a acuh tak acuh terhadap auditor tersebut. Kesimpulan yang dapat kita ambil disini bahwa ketika auditor tahu bagaimana gaya manjemen tersebut dalam sebuah organisasi maka ia dapat dapat memilih pendekatan yang tepat pula. Contoh: Misalnya gaya pendekatan man ajemen tersebut adalah delegasi dimana dalam hal ini pelimpahan wewenang kepada bawahannya. Maka dari itu, pendekatan yangn cocok dalamhalini adalah pendekatan audit tradisional dimana dalam hal ini berusaha mendekati orang dengan seluruh tingkatan. 2. Audit saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi, khususnya asek-aspek yang terkait dengan proses pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas auditor dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan, Terdapat banyak hal yang dapat dipertimbangkan sebagai data pendukung dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada aspek keperilakuan auditor. Audit internal mengevalusi aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang sehingga terdapat hubungan pribadi antara orang yang dievaluasi dengan orang yang mengevaluasi dengan para auditor. Hubungan antara kedua kelompok yang menjadi subjek konflik atau subjek sinergi yang saling berkaitan. Audit seharusnya menguasai hubungan interpersonal dalam menawarkan penilaian terhadap keduanya dalam usaha audit. Dengan mengetahui aktivitas interpersonal, auditor dapat menilai hubungan positif dan diharapkan untuk berhasil darlam praktiknya. Dalam hal ini pentingnya aspek keperilakuan bagi auditor itu sendiri mengingat ketika auditor dihadapkan pada suatu pengambilan keputusan banyak hal yang harus dipertimbangkan bagi auditor karena agar kedepannya tidak terjadi kesalahan dalam laporan audit itu sendiri. Misalnya saja ketika pengambilan keputusan ap akah auditor akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporan audit saat ia tahu bahwa atasannya melakukan kecurangan dalam hal laba perusahaan. Keputusan ini ia ambil dengan banyak pertimbangan mulai dari penentuan sikap yang dalam hal ini aspek keperilakuakn memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan itu sendiri.
3. Tentu saja kedekatan antara auditor internal dengan karyawan organisasi dapat mempermudah pelaksanaan audit internal. Auditor internal berperan sebagai perantara baik terhadap manajer, kreditor, investor, maupun auditor eksternal. Kedekatan ini tentu akan mempermudah auditor internal dalam memperoleh informasi terkait apa yang menjadi sasaran auditnya. Selain dapat secara terbuka dalam memperoleh berbagai informasi, kedekatan yang terjalin diantara mereka jangan sampai disalahartikan sebagai suatu bentuk yang sifatnya untuk memenuhi kepentingan pribadi, melainkan ini bertujuan untuk mempermudah seorang auditor internal dalam proses evaluasi dan kontrol perusahaan. Dengan demikian adanya kedekatan diantara mereka dapat memudahkan auditor internal dalam meyakinkan manajemen bahwa tujuan audit adalah untuk membantu memperbaiki operasional perusahaan. 4. Aspek keperilakuan berperan penting dalam pelaksanaan audit partisipatif. Hal ini bertujuan agar terbebas dari segala bentuk intervensi atau tekanan dari pihak manapun. Adapun aspek keperilakuan yang diperlukan auditor internal agar mampu melaksanakan audit partisipatif dengan baik adalah sebagai berikut: a. Integritas Seorang auditor harus memiliki integritas yang tinggi. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap auditor internal, sehingga dapat memberikan keyakinan atas penilaian yang dilakukan. Dengan integritas yang tinggi dapat menumbuhkan sikap seorang karyawan untuk jujur dan berterus terang tanpa ada sesuatu yang harus ditutup-tutupi atas segala informasi yang diketahuin ya b. Independen Seorang auditor harus menjunjung tinggi independensi. Dalam hal ini artinya auditor tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam pelaksanaan auditnya. Sehingga apa yang dihasilkan merupakan suatu hasil yang benar-ben ar sesuai opini auditor dan akurat tanpa intervensi atau tekanan dari pihak manapun c. Objektivitas Dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi auditor menilai secara seimbang atas semua keadaan dan tidak depengaruhi oleh kepentingan pribadi. d. Berkompeten
Seorang auditor harus berkompeten dalam artian auditor memeliki pengetahuan yang baik dibidangnya sehingga auditor dapat secara professional menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya