BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah, selain dari tugas pokok sebagai guru, kepala sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab artinya merencanakan, melaksanakan dan mengelola untuk tanggung jawab berdasarkan permen No 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah menyatakan ada 5 (Lima) kompetensi yang harus dimiliki diantaranya : yaitu, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi dan Kompetensi Sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan disekolah. Kompetensi manajerial merupakan kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Dengan kemampuan dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang kepala sekolah.
1
2
2
Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan
calon
kepala
sekolah/
madrasah,
proses
pengangkatan
kepala
sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan diklat pelatihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat
3
2
Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan
calon
kepala
sekolah/
madrasah,
proses
pengangkatan
kepala
sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan diklat pelatihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat
3
3
tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui kegiatan in service 1, On the Job Learning (OJL), dan in service 2. Kegiatan On the Job Learning (OJL) penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1. Dalam On the Job Learning (OJL) dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan
kurikulum
sekolah,
pengelolaan
keuangan,
pembinaan
tenaga
administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior, menyusun perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan On the Job Learning (OJL) dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain. Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Aceh Utara, penulis melaksanakan On the Job Learning (OJL) (OJL) pada SD Negeri 28 Sawang (sekolah tempat penulis bertugas) dan SD Negeri 5 Sawang (sekolah magang lain). Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan On the Job Learning (OJL), maka penulis melaksanakan On the Job Learning (OJL) pada SD Negeri 28 Sawang dan pada SD Negeri 5 Sawang. Berdasarkan hasil pelaksanaan On the Job Learning (OJL) pada SD Negeri 28 Sawang dan SD Negeri 5 Sawang, penulis menyusun laporan akhir On the Job Learning (OJL). Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta peserta Diklat calon
4
4
kepala sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah.
B. Tujuan On the Job Learning (OJL)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan On the Job Learning (OJL) (OJL) ini adalah untuk mengetahui dan dapat meningkatkan: 1. Meningkatkan AKPK dan Kompetensi supervisi akademik sesuai RTK 2. Meningkatkan kemampuan guru junior dalam melaksanakan pembelajaran disekolah. 3. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam mensuvervisi guru disekolah. 4. Meningkatkan kompetensi manajerial melalui pengkajian delapan kompetensi Nasional 5. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan lima kompetensi kepala.
C. Hasil Yang Diharapkan
Setelah kegiatan On the Job Learning (OJL) ini dilakukan maka sebagai calon kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk : 1. Mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan On the Job Learning (OJL), khususnya pada pelaksanaan RTK. 2. Mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam setiap kegiatan On the Job Learning (OJL), (OJL), khususnya pada pelaksanaan RTK.
5
5
3. Mengintegrasikan
nilai-nilai
kepemimpinan
yang
selalu
menempatkan
pembelajaran pada prioritas utama dalam pengambilan keputusan. 4. Meningkatkan kemampuan guru kelas dan mata pelajaran dalam membuat media pembelajaran. 5. Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar dan evaluasi) sesuai standar. 6. Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan menyusun alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan. 7. Melaksanakan pra-observasi, observasi dan post-observasi dalam supervisi guru junior.
BAB II KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
A. Kondisi Sekolah Sendiri (SD Negeri 28 Sawang)
SD Negeri 28 Sawang berlokasi di Gampong Paya Gaboh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, yang dibangun pada tahun 2007 di atas lahan seluas 2.737 m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di SD Negeri 28 Sawang sebagai berikut : 1. Visi
Terwujudnya generasi yang handal dalam IPTEK dan berlandaskan IMTAQ 2. Misi
a. Melaksanakan PBM secara aktif. b. Memelihara hubungan kekeluargaan antara staf pengajar, anak didik dan masyarakat. c. Membantu siswa agar mampu bersosialisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. d. Menciptakan suasana beriman ( bersih,indah,dan nyaman ) e. Membangun citra sekolah sebagai mitra kepercayaan masyarakat. 3. Tujuan Pendidikan
a. Terwujudnya akhlak dan perilaku peserta didik yang mulya, beriman, dan bertaqwa terhadap Allah SWT. b. Terbentuknya peserta didik yang siap menghadapi perkembangan tekhnologi dalam era globalisasi.
6
7
c. Terbentuknya peserta didik yang mampu menerapkan nilai-nilai IPTEK dan budaya. d. Mempersipakan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 1. Gambaran Umum
SD Negeri 28 Sawang dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101060301028, NPSN 10111891, alamat Gampong Paya Gaboh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, tahun pendirian 2007 luas tanah 2.737 m2, status Negeri, status dalam gugus SD imbas, nilai akreditasi B. Jumlah siswa dalam 3 (Tiga) tahun ajaran terakhir, tahun 2013-2014 kelas I : L: 9 siswa P: 9 siswa jumlah 18 siswa, kelas II : L: 9 siswa P: 6 siswa jumlah 15 siswa, kelas III : L: 8 siswa P: 6 siswa jumlah 14 siswa, kelas IV : L: 7 siswa P: 5 siswa jumlah 12 siswa, kelas V : L: 10 siswa P: 9 siswa jumlah 19 siswa, kelas VI : L:11 siswa P: 7 siswa jumlah 18 siswa, jumlah keseluruhan L : 54 siswa P : 42 siswa jumlah 96 siswa. Tahun 2014-2015 kelas I : L: 12 siswa P: 7 siswa jumlah 19 siswa, kelas II : L: 9 siswa P: 10 siswa jumlah 19 siswa, kelas III : L: 7 siswa P:10 siswa jumlah 17 siswa, kelas IV : L: 11 siswa P: 6 siswa jumlah 17 siswa, kelas V : L: 4 siswa P: 9 siswa jumlah 13 siswa, kelas VI : L: 11 siswa P: 8 siswa jumlah 19 siswa, jumlah keseluruhan L : 54 siswa P : 49 siswa j umlah 103 siswa. Tahun 2015-2016 kelas I : L: 12 siswa P: 17 siswa jumlah 29 siswa, kelas II : L: 14 siswa P: 5 siswa jumlah 19 siswa, kelas III : L: 9 siswa P: 10 siswa jumlah 19 siswa, kelas IV : L: 6 siswa P: 9 siswa jumlah 15 siswa, kelas V : L: 11
8
siswa P: 7 siswa jumlah 18 siswa, kelas VI : L: 5 siswa P: 7 siswa jumlah 12 siswa, jumlah keseluruhan L : 57 siswa P : 55 si swa jumlah 112 siswa. Data pendidik dan tenaga kependidikan : Arifin, S.Pd, tempat tanggal lahir Banda Aceh, 31-12-1965, jenis kelamin Laki-laki, NIP. 19651231 198610 1 004, golongan IV/b, jabatan kepala sekolah, keterangan PNS. Sofyan, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-12-1958, jenis kelamin Laki-laki, NIP. 19581231 197910 1016, golongan IV/b, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Abdurrahman, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-07-1960, jenis Laki-laki, NIP. 19620703 198306 1 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Dra.Juairiah, tempat tanggal lahir Bireuen, 31-12-1966, jenis kelamin perempuan, NIP. 19661231 200801 2 002, golongan III/c, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Saifullah S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utarat, 02-03-1971, jenis kelamin laki-laki, NIP. 19710302 200012 1 001, golongan III/c, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Sufyan,S.Pd, tempat tanggal lahir Bireuen, 12-08-1976, jenis kelamin Laki-laki, NIP. 19760812 200010 1 001, golongan III/b, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Faizah, S.Pd.SD, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 18-04-1974, jenis kelamin perempuan, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Januar, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 03-01-1980, jenis kelamin laki-laki , jabatan guru PJOK, keterangan PNS. Rawiyah, S.Pd.I, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 16-06-1965, jenis kelamin perempuan, jabatan guru PAI, keterangan GTT. Ainol Mardiah,SE tempat tanggal lahir Aceh Utara, 04-05-1978, jenis kelamin perempuan, jabatan guru kelas, keterangan GTT. Maryana,S.Pd.I tempat tanggal lahir Bireuen, 09-12-1988, jenis kelamin perempuan, jabatan guru BTQ,
9
keterangan GTT. Safrizal,S.Pd tempat tgl lahir Aceh Utara jenis kelamin laki-laki jabatan OPS. Idarwati,S.Pd tempat tanggal lahir Aceh Utara,20-05-1985 jenis kelamin perempuan jabatan guru kelas keterangan GTT.. Asnawati,S.Pd tempat tanggal lahir Aceh Utara,14-03-1980 jenis kelamin perempuan jabatan guru mulok keterangan GTT Jumlah rombongan belajar kelas I : 1 rombel, kelas II : 1 rombel, kelas III : 1 rombel, kelas IV : 1 rombel, kelas V : 1 rombel kelas VI : 1 rombel. Data prasarana : Ruang kelas I : 1 ruangan ukuran 8 x 7 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas II : 1 ruangan ukuran 8 x 7 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas III : 1 ruangan ukuran 8 x 7 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas IV : 1 ruangan ukuran 8 x 7 m2 kondisi baik status
kepemilikan milik. Ruang kelas V : 1 ruangan ukuran
8 x 7 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas VI : 1 ruangan ukuran 8 x 7 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kepala sekolah 1 ruangan ukuran 4 x 5 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari 6 orang PNS dan 6 orang sebagai GTT. Kualifikasi pendidikan S.1 6 orang, . Keadaan komite sekolah ketua Syaukani Bentam, sekretaris Mukhlis dan bendahara Hasmunir.
10
Tabel 2.1 Gambaran umum SD Negeri 28 Sawang a.
Identitas
Nama Sekolah NSS NPSN Alamat Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Tahun Pendirian Luas Tanah Status Status Dalam Gugus Nilai Akreditasi
b.
SD Negeri 28 Sawang 101060301028 10111891 Gp.Paya Gaboh Paya gaboh Sawang Aceh Utara Aceh 2007 2.737 m2 Negeri SD Imbas B
Tabel 2.2 Data Siswa 3 (Tiga) Tahun Terakhir Tahun Ajaran / Jumlah Siswa
No
Kelas
2013 – 2014
2014 – 2015
2015 – 2016
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
I
9
9
18
12
7
19
12
17
29
2
II
9
6
15
9
10
18
14
4
18
3
III
8
6
14
7
10
17
9
10
19
4
IV
7
5
12
11
6
17
6
9
15
5
V
10
9
19
4
9
13
11
7
18
6
VI
9
10
19
11
8
19
5
7
12
Jumlah
52
45
97
54
50
104
57
54
111
11
c.
Tabel 2.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No
Nama
Tempat Tanggal Lahir Aceh Utara, 31-12-1965 Aceh Utara, 31-12-1958 Aceh Utara, 03-07-1962 Bireuen, 31-12-1966 Aceh Utara, 02-03-1971 Bireuen, 12-08-1976 Aceh Utara, 08-04-1971 Aceh Utara, 03-01-1980 Aceh Utara, 16-06-1987
L/ P
NIP
Gol
Jabatan
Ket
L
196512311986101004
IV/b
Kepala Sekolah
PNS
L
195812311979101016
IV/b
L
196207031983061001
IV/a
P
196612312008012002
III/c
L
197103022000121001
III/c
L
197608122000101001
III/b
P
197404182006042003-
III/b
L
198001032003121005
III/b
P
-
-
1
Arifin, S.Pd.
2
Sofyan, S.Pd
3
Abd.Rahman, S.Pd
4
Dra.Juairiah
5
Saifullah,SPd
6
Sufyan, S.Pd
7
Faizah, S.Pd.SD
8
Januar, S.Pd
9
Idarwati, S.Pd
10
Asnawati
Aceh Utara, 20-10-1980
P
-
-
11
Rawiyah
Aceh Utara, 20-03-1964
P
-
-
P
-
-
12 13 14
Maryana, S.Pd,I Ainol mardiah Safrizal,S.Pd
Bireuen, 04-05-1978 Aceh Utara, 09-12-1988 Aceh Utara, 20-05-1985
-
P L
-
d. Tabel. 2.4 Data Jumlah Rombongan Belajar No
Ruang Kelas
Jumlah Rombel
1 2 3 4 5 6
Ruang Kelas I Ruang Kelas II Ruang Kelas III Ruang Kelas IV Ruang Kelas V Ruang Kelas VI
1 Rombel 1 Rombel 1 Rombel 1 Rombel 1 Rombel 1 Rombel
-
Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru PJOK Guru Kelas Guru Mulok Guru PAI Guru BTQ Guru SBK OP
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS GTT GTT Honda
GTT Honda GTT
12
d.
Tabel 2.5Data Prasarana
No
Nama Prasarana
Panjang (m)
Lebar (m)
Kondisi
Status Kepemilikan
1
Ruang kelas I
8
7
Baik
Milik
2
Ruang kelas II
8
7
Baik
Milik
3
Ruang kelas III
8
7
Baik
Milik
4
Ruang kelas IV
8
7
Baik
Milik
5
Ruang kelas V
8
7
Baik
Milik
6
Ruang kelas VI
8
7
Baik
Milik
7
Ruang Kepala sekolah
4
5
Baik
Milik
8
Ruang guru
8
7
Baik
Milik
9
Ruang perpustakaan
-
-
-
-
10
WC Guru
-
-
-
-
11
WC Siswa Laki-laki
-
-
-
-
12
WC Siswa Perempuan
-
-
-
-
2. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan 1. Standar Isi
SD Negeri 28 Sawang pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan dua mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu
mata
pelajaran.
pelajaran
Pendidikan
Agama,
IPS
masing-masing
3
jam
Mata pelajaran yang di ujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia,
dan Matematika 5 Jam Pelajaran sedangkan IPA 4 jam pelajaran. Mata pelajaran
13
PJOK dan Seni Budaya dan Ketrampilan masing-masing 4 jam pelajaran, PKn dan Muluk Masing-masing 2 Jam Pelajaran. Pengembangan diri memperoleh alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35 menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel ´ 6 rombel = 228 jam pelajaran perminggu. 2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok oleh guru-guru di sekolah sendiri. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri dengan memperhatikan
14
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah menggunakan metode yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa. 3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan
nilai
ujian
sekolah/madrasah
(US/M)
tahun
pelajaran
2014/2015 untuk masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah (US/M) untuk masing-masing mata pelajaran Bahasa Indonesia 76,60, Matematika 74,80, Ilmu Pengetahuan Alam 80,20 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya. 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 28 Sawang terdiri dari 8 orang PNS dan 3 orang sebagai GTT. Kualifikasi pendidikan S.1 12 orang, D.2 1 orang. 5. Standar Sarana dan Prasarana
SD Negeri 28 Sawang memiliki luas lahan 2.737 m 2 dengan jumlah ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran masing-masing 8 x 7 m 2 per ruang kelas. Setiap ruang
15
kelas masing-masing memiliki satu white board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu kursi untuk setiap siswa dan satu bangku untuk dua siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas. Ruang guru berukuran 8 × 7 m 2 memuat 10 pasang meja dan kursi guru, 1 buah jam dinding, komputer PC memiliki jaringan internet Wireless Network yang terkoneksi dengan jaringan internet . Ruang kepala sekolah berukuran (4 × 5) m 2 terdapat 1 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu. 6. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan. Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.
16
7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah. Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke UPTD-PK Sawang,dan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara. 8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasi kan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, dan ujian sekolah dengan memperhatikan prinsip prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksa nakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
B. Kondisi Sekolah Lain (SD Negeri 5 Sawang)
SD Negeri 5 Sawang berlokasi di Gampong Babah Krueng Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, yang dibangun pada tahun 1972 di
17
atas lahan seluas 1.954 m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di SD Negeri 5 Sawang sebagai berikut : 1. Visi
Terwujudnya siswa yang bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, berprestasi serta berwawasan lingkungan. 2. Misi
a. Melaksanakan pembelajaran kreatif,inovatif,dan menyenangkan. b. Mengembankan potensi siswa dalam kehidupan sehari-hari. c. Menanamkan nilai-nilai budaya sekolah yang islami dan kehidupan sehari-hari. d. Mebiasakan berprilaku berakhlak mulia dan kegiatan pembelajaran. e. Menciptakan suasana yang harmonis sesame warga sekolah. f. Membiasakan hidup bersih dan sehat. 1.
Gambaran Umum
SD Negeri 5 Sawang dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101060301005, NPSN 10106065, alamat Desa Babah Krueng Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, tahun pendirian 1972 luas tanah 1.957 m2, status Negeri, nilai akreditasi B. Jumlah sisiwa dalam 3 (Tiga) tahun ajaran terakhir, tahun 2013-2014 kelas I : L: 14 siswa P: 11 siswa jumlah 25 siswa, kelas II : L: 15 siswa P: 10 siswa jumlah 25 siswa, kelas III : L: 13 siswa P: 16 siswa jumlah 29 siswa, kelas IV : L: 20 siswa P: 13 siswa jumlah 33 siswa, kelas V : L: 17 siswa P: 17 siswa
18
jumlah 34 siswa, kelas VI : L: 20 siswa P: 22 siswa jumlah 42 siswa, jumlah keseluruhan L : 97 siswa P : 89 siswa jumlah 186 siswa. Tahun 2014-2015 kelas I : L: 14 siswa P: 11 siswa jumlah 25 siswa, kelas II : L: 15 siswa P: 10 siswa jumlah 25 siswa, kelas III : L: 13 siswa P: 16 siswa jumlah 29 siswa, kelas IV : L: 20 siswa P: 13 siswa jumlah 33 siswa, kelas V : L: 17 siswa P: 17 siswa jumlah 34 siswa, kelas VI : L: 20 siswa P: 22 siswa jumlah 42 siswa, jumlah keseluruhan L : 97 siswa P : 89 siswa jumlah 101 siswa. Tahun 2015-2016 kelas I : L: 9 siswa P: 11 siswa jumlah 20 siswa, kelas II : L: 11 siswa P: 8 siswa jumlah 19 siswa, kelas III : L: 13 siswa P: 9 siswa jumlah 22 siswa, kelas IV : L: 14 siswa P: 10 siswa jumlah 24 siswa, kelas V : L: 12 siswa P: 16 siswa jumlah 28 siswa, kelas VI : L: 19 siswa P: 13 siswa jumlah 29 siswa jumlah keseluruhan L : 77 siswa P : 67 sis wa jumlah 145 siswa. Data pendidik dan tenaga kependidikan : Muhammad Nasir, S.Pd, tempat tanggal lahir Bireuen, 15-07-1967, jenis kelamin laki-laki, NIP. 19670715, golongan IV/b, jabatan kepala sekolah, keterangan PNS. Rohani , S.Pd tempat tanggal lahir Bireuen, 12-02-1960, jenis kelamin perempuan, NIP. 19600212 198309 2 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Badriah, S.Pd tempat tanggal lahir Bireuen, 11-12-1960, jenis kelamin perempuan, NIP. 19601211 198309 2 002, golongan IV/a, jabatan guru PJOK, keterangan PNS. Martini, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 03-10-1969, jenis kelamin perempuan, NIP. 19690310 198801 2 001, golongan IV/a, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Rosmanidar, S.Pd tempat tanggal lahir Aceh Utara, 31-12-1970, jenis kelamin perempuan, NIP. 19701231, golongan III/b, jabatan guru kelas,
19
keterangan PNS. Nurfah, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 05-05-1969, jenis kelamin perempuan, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Ekadiani, S.Pd, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 10-04-1982, jenis kelamin peremouan, jabatan guru kelas, keterangan PNS. Nursyidah, S.Pd.I tempat tanggal lahir Aceh Utara, 29-061982, jenis kelamin perempuan, jabatan guru PAI, keterangan PNS. Zulfadhli, tempat tanggal lahir Aceh Utara, 29-06-1982, jenis kelamin laki-laki, jabatan guru kelas, keterangan PNS.Hasballah,tempat tanggal lahir,02-09-1960,jenis kelamin laki-laki,jabatan PJS, keterangan PNS,Fakhriah,S.Pd, tempat tanggal lahir,Aceh Utara,14-03-1983, jenis kelamin perempuan,jabatan guru Honda,Nuraini,S.Pd tempat tanggal lahir Aceh Utara,02-04-1984 jenis kelamin perempuan,jabatan guru BTQ keterangan guru Honda,
Jumlah rombongan belajar kelas I : 1
rombel, kelas II : 1 rombel, kelas III : 1 rombel, kelas IV : 1 rombel, kelas V : 1 rombel kelas VI : 1 rombel. Data prasarana : Ruang kelas I : 1 ruangan ukuran 7 x 8 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas II : 1 ruangan ukuran 7 x 8 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas III : 1 ruangan ukuran 7 x 8 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas IV : 1 ruangan ukuran 7 x 8 m2 kondisi baik status
kepemilikan milik. Ruang kelas V : 1 ruangan ukuran
7 x 8 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kelas VI : 1 ruangan ukuran 7 x 8 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang kantor 1 ruangan ukuran 7 x 9 m2 kondisi baik status kepemilikan milik. Ruang WC 1 ruangan ukuran 3 x 2 kondisi rusak ringan kepemilikan milik. Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari 9 orang PNS dan 2 orang sebagai
20
guru honor daerah dan 2 orang honor sekolah , Kualifikasi pendidikan S.1 12 orang, Keadaan komite sekolah ketua Mukhtaruddin, sekretaris Sulaiman dan bendahara Jafaruddin. Tabel 2.6 Identitas SD Negeri 5 Sawang
Nama Sekolah
SD Negeri 5 Sawang
NSS
101060301005
NPSN
10106065
Alamat
Gp. Babah Krueng
Desa
Babah Krueng
Kecamatan
Sawang
Kabupaten
Aceh Utara
Provinsi
Aceh
Tahun Pendirian
1972
Luas Tanah
1.957 m2
Status
Negeri
Kategori Wilayah
-
Nilai Akreditasi
B
a.
Tabel 2.7 Data Siswa 3 (Tiga) Tahun Terakhir Tahun Ajaran / Jumlah Siswa
No
Kelas
2013 – 2014
2014 – 2015
2015 – 2016
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
I
14
11
25
14
11
25
9
11
20
2
II
15
10
25
15
10
25
11
8
19
3
III
13
16
29
13
16
29
13
9
22
4
IV
20
13
33
20
13
33
14
10
24
5
V
17
17
34
17
17
34
12
16
28
6
VI
20
22
42
20
22
42
19
13
29
Jumlah
99
89
188
99
89
188
78
67
145
21
b.
Tabel 2.8 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No
Nama
1
M.Nasir,S.Pd
2
Rohani , S.Pd
3
Badriah, S.Pd
4
Martini, S.Pd
5
Rosmanidar, S.Pd
6
Nurfah, S.Pd Ekadiani, S.Pd Nursyidah, S.Pd.I
7 8 9
Zulfadhli
10
Hasballah
11
Fakhriati. S.Pd
Nuraini,S.P d
12
c.
Tempat Tanggal Lahir Bireuen, 15-07-1967 Bireuen, 12-02-1960 Bireuen, 11-12-1960 Aceh Utara, 10-03-1969 Aceh Utara, 31-12-1970 Aceh Utara, 05-05-1969 Aceh Utara, 10-04-1982 Aceh Utara, 29-06-1982 Aceh Utara, 10-04-1982 Aceh Utara, 02-09-1960 Aceh Utara,
14-031983 Aceh Utara ,02-04-1984
L/ P
NIP
Gol
L
196707151986101001
IV/b
P
196002121983092001
IV/a
P
196012111983092001
IV/a
P
196903101988012001
IV/a
P
197012312008012013
III/b
P
196905052007012004
III/a
P
198204102008012002
III/a
P
198206292008012001
II/d
L
198204102012121003
II/a
L
196009021989101003
II/a
PJSD
PNS
P
-
-
guru mulok
GTT
P
-
-
guru BTQ
GTT
Tabel 2.9 Data Jumlah Rombongan Belajar No
Ruang Kelas
Jumlah Rombel
1
Ruang Kelas I
1 Rombel
2
Ruang Kelas II
1 Rombel
3
Ruang Kelas III
1 Rombel
4
Ruang Kelas IV
1 Rombel
5
Ruang Kelas V
1 Rombel
6
Ruang Kelas VI
1 Rombel
Jabatan kepala sekolah guru kelas guru PJOK guru kelas guru kelas guru kelas guru kelas guru PAI guru kelas
Ket PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
22
d.
Tabel 2.10 Data Prasarana
No
Nama Prasarana
Panjang (m)
Lebar (m)
Kondisi
Status Kepemilikan
1
Ruang kelas I
7
8
Baik
Milik
2
Ruang kelas II
7
8
Baik
Milik
3
Ruang kelas III
7
8
Baik
Milik
4
Ruang kelas IV
7
8
Baik
Milik
5
Ruang kelas V
7
8
Baik
Milik
6
Ruang kelas VI
7
8
Baik
Milik
7
Ruang Kantor
7
9
Baik
Milik
8
Ruang WC
2
3
Rusak Ringan
Milik
2. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan 1. Standar Isi
SD Negeri 5 Sawang pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran muatan nasional dan dua mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu
mata
pelajaran.
pelajaran
Pendidikan
Agama,
IPS
masing-masing
3
jam
Mata pelajaran yang diujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia,
dan Matematika 5 Jam Pelajaran sedangkan IPA 4 jam pelajaran. Mata pelajaran PJOK dan Seni Budaya dan Ketrampilan masing-masing 4 jam pelajaran, PKn dan Muluk Masing-masing 2 Jam Pelajaran. Pengembangan diri memperoleh alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35 menit. Jumlah jam pelajaran perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total
23
jumlah jam pelajaran tatap muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel ´ 6 rombel = 228 jam pelajaran perminggu. 2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus
dilakukan secara
mandiri atau
berkelompok oleh guru-guru di sekolah sendiri. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian sudah menggunakan metode yang aktif, inspiratif, kreatif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa.
24
3. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan
nilai
ujian
sekolah/madrasah
(US/M)
tahun
pelajaran
2014/2015 untuk masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah (US/M) untuk masing-masing mata pelajaran Bahasa Indonesia 71,86, Matematika 82,14, Ilmu Pengetahuan Alam 79,29 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya. 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 5 Sawang terdiri dari 8 orang PNS dan 2 orang sebagai GTT. Kualifikasi pendidikan S.1 8 orang. 5. Standar Sarana dan Prasarana
SD Negeri 5 Sawang, memiliki luas lahan 1.957 m 2 dengan jumlah ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran kelas I, II, III, dan VI masing-masing 7 x 8 m 2. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu kursi untuk setiap siswa dan satu bangku untuk dua siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
25
Ruang kantor berukuran 7 × 9 m2 memuat 12 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 buah jam dinding 1 set kursi tamu. Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah 1 ruang jamban (WC). 6. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan. Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa. 7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan BOS . Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan
lain
misalnya
dengan
membangun
kerja
sama
yang
saling
menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara
26
sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah. Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke UPTD-PK Sawang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara. 8. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, dan ujian sekolah dengan memperhatikan prinsip prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksa nakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT ( RTL )
A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan ( RTK ) Peningkatan
Kompetensi
PTK
dalam
menggunakan
media
pembelajaran dalam Program Microsooft office power point melalui IHT, yang diselenggarakan di SD Negeri 28 Sawang. Standar Nasional Pendidikan, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal, nasional, dan kemajuan globalisasi mewujudkan fungsi guru dalam menggunakan computer (laptop) dalam melaksanakan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM). Sehingga guru sangat dituntut dapat menguasai Informasi dan Teknologi Komputer (IPTEK). Maka sesuai dengan tujuan pendidikan nasional setiap guru harus bekerja keras dan menguasai teknologi khaususnya computer (laptop). Dalam hal ini penulis mensosialisasikan kegiatan IHT yang akan dilaksanakan, mengumpulkan beberapa orang guru kelas dan guru mata pelajaran PAI dan PenjasKes. Mengundang Nara sumber untuk mendampingi colon kepala sekolah dalam pelaksanaan IHT, membuat undangan untuk peserta IHT adalah yang terdiri dari guru SD Negeri 28 Sawang dan menentukan tempat, hari dan tanggal pelaksanaan IHT. Langkah-lan gkah
dalam pelaksanaan “IHT” dapat
penulis paparkan sebagai berikut: Sebagaimana
hasil
kajian
awal,
maka
Rencana
Tindak
Kepemimpinan(RTK) yang penulis lakukan dalam pelaksanaan OJL ini adalah
29
30
Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran (Power Point) Melalui In House Training (IHT). Langkah awal yang penulis lakukan adalah membuat perencanaan / jadwal kegiatan dalam 2 siklus, diantaranya adalah mengkaji ulang tentang PTK yang ada di sekolah SD Negeri 28 Sawang tentang penggunaan Komputer (laptop). Hadir peserta berikut Ini penulis sajikan tabel jadwal pelaksanaan IHT: Tabel. 3.1 Jadwal Pelaksanaan IHT. SIKLUS
HARI
/
TANGGAL
KEGIATAN
I
Rabu, 08 Feb. 2017
Pelaksanaan IHT
II
Senin, 13 Feb 2017
Pelaksanaan Perbaikan IHT
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rencana pelaksanaan IH dilaksanakan 2 siklus,yaitu siklus I pada tanggal 02 Februari 2017 dan siklus II pada tanggal 04 Februari 2017 agar dapat tercapai hasil yang sesuai dengan harapan penuluis,semua guru di
SD Negeri 28 Sawang dapat menguasai computer
(laptop) khususunya dalam menggunakan microsoof office power point dalam setiap penyajian meteri pembelajaran di sekolah dengan demikian minat siswa akan lebih optimal dalam setiap pelaksanaan pembelajaran berlangsung.
Berikut ini adalah tabel nama-nama guru peserta IHT : Tabel. 3.2 Nama-nama guru peserta IHT No.
1.
NAMA
NIP.
GOL/ RUANG
19581231 197910 1 016
IV/b
Guru kelas III
19620703 198309 1 001
IV/a
Guru kelas II
19760812 200010 1 001 19661231 200801 2 002 19740418 200604 2 003
III/b III/c III/b
Guru kelas VI Guru kelas IV Guru kelas I Guru kelas V
3. 4. 5.
Sofyan, S.Pd Abdurrahman, S.Pd Sufyan, S.Pd Dra.Juairiah Faizah,S.Pd
6.
Ainol Mardiah,SE
-
-
7.
Maryana, S,Pd.I
-
-
2.
8.
Safrizal,S.Pd.
-
9.
Idarwati,S.Pd
-
-
Asnawati, S.Pd
-
-
10.
JABATAN
Guru PAI Guru Penjaskes I s.d VI Guru SBK
-
Guru Mulok
1. SIKLUS 1 1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengecek satu persatu undangan yang telah disebarkan kepada para peserta In House Training (IHT). Membuat daftar hadir dan mempersiapkan beberapa bahan yang dperlukan yaitu,Laptop,Infokus,Layar dinding,dan beberapa peralatan lainnya. 2. Pelaksanaan
Dalam tahap ini nara sumber menjelas beberapa program yang dimiliki oleh Komputer (laptop) dan menjelas cara kerja masing-masing program dalam computer (laptop). sehingga para peserta dan narasumber saling bertanya dalam hal pengoperasian microsoof power point. Banyak perserta yang biasanya hanya
31
32
membuat bahan ajar pembelajaran dengan menggunakan micorosoof word saja. Dengan adanya pelatihan seperti ini semua guru akan dapat mengoperasikan microsoof power point. Peserta Guru SD Negeri 28 Sawang terlihat sangat serius dalam mengikuti apa yang disampaikan oleh nara sumber. Dalam pelaksanaan IHT kali ini hanya membahas beberapa bahan ajar yang sering digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran dikelas. Calon kepala sekolah melakukan uji kompetensi awal guru dalam menggunakan microsoof power point sesuai dengan kemampuan guru masing – masing. Menindaklanjuti kegiatan IHT kali ini dengan cara melaksanakan observasi terhadap guru-guru yang telah mengikuti workshop. 3) Monev
Calon kepala sekolah sendiri melakukan monitoring pelaksanaan pelatihan IHT yang berkenaan dengan microsoof power point. Sehinggga banyak peserta meras puas dengan adanya pelatihan semacam ini. Monev meliputi peningkatan kompetensi calon Kepala Sekolah mandiri dilakukan oleh nara sumber dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan power point dan pemanfaatanny dalam pembelajaran di sekolah.
4) Refleksi Merenungi, mencermati, dan menganalisa
setiap tahapan yang telah
dilakukan misalnya: mencermati hasil monev dari calon kepala sekolah mandiri dan nara sumber terhadap pelaksanaan program yang telah dilakukan, menganalisis hasil yang telah dicapai dan yang belum dicapai dengan proses tindakan yang telah dilakukan.
33
Mencermati hasil monev peningkatan kompetensi calon kepala sekolah mandiri, peningkatan kemampuan dalam penggunaan power point dalam setiap penyajian meteri pembelajaran dikelas. Menindak lanjut untuk tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis monev. 2. SIKLUS 2 1) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengulangi kegiatan dan penyempurnaan pada siklus 1. Dan untuk mengetahui sejauh mana para peserta dapat menguasainya penggunaan power point dalam pembelajaran disekolah. Dengan demikian
dibuatlah kesepakatan kembali
bersama guru yang akan
mengikuti IHT ke dua untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan microsoof power point dikelas, maka disusunlah kesepakatan sebagai berikut : 1. Menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan IHT 2. Menentukan peserta yaitu guru SD Negeri 28 Sawang dalam pelaksaanaan IHT ini. 3. Menyusun instrumen Monev penyelenggaraan IHT 4. Menyusunan bahan ajar yang sering digunakan dikelas. 5.Menyusun Instrumen monev peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran power point dalam setiap mata pelajaran. 6. Membuat undangan untuk peserta dan narasumber. 7. Mengecek kesiapan sarana dan prasarana IHT.
34
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan IHT siklus kedua penggunaan media pembelajaran
calon kepala sekolah di sini melakukan uji kompetensi awal
terhadap peserta sejauh mana telah dikuasainya media pembelajan power point. Membuat daftar hadir peserta IHT ,memfasilitasi pelaksanaan IHT dalam kegiatan
pengunaan media pembelajaran power point. Peserta mengikuti IHT
agar bisa menggunakan sesuai dengan bahan ajar setiap mata pelajaran. Dengan semangat kerja keras dan pantang menyerah calon kepala sekolah memberikan motivasi, pembinaan dan bimbingan kepada guru dalam penggunaan media pembelajaran power point. Menindaklanjuti kegiatan pelatihan penggunaan media pembelajaran power point di sekolah dengan cara melaksanakan observasi ketika guru mengikuti pelatihan apakah sudah mampu atau belum, dalam menggunakan media pembelajaran power point. 3) Monev
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior yang ada di SD Negeri 28 Sawang. Berdasarkan hasil monev tersebut adalah : .Calon
kepala
sekolah
melakukan
monitoring
pelaksanaan
IHT
dalam
menggunakan media pembelajran power point, yang meliputi monitoring perencanaan sampai akhir pelaksanaan pelatihan penggunaan media pembelajaran di sekolah untuk mengetahui perkembangan dan mengidentifikasi apakah kegiatan pelatihan penggunaan media pemeblajaran dijalankan sesuai perencanaan atau tidak. Monev meliputi peningkatan kompetensi calon Kepala Sekolah dilakukan oleh nara sumber dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan media pembelajaran dan pemanfaatan computer (laptop) dalam pembelajaran di sekolah.
35
4) Refleksi
Kegiatan IHT ke dua dalam penggunaan media pembelajaran dilaksanakan dari tahap perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 ini, berdasarkan data yang telah terkumpul. Dalam penyusunan perencanaan IHT upaya peningkatkan kemampuan dalam penggunaan media pembelajaran power point. Merenungi, mencermati, dan menganalisa
setiap tahapan yang telah
dilakukan misalnya: mencermati hasil monev dari calon kepala sekolah dan nara sumber terhadap pelaksanaan program yang telah dilakukan, menganalisis hasil yang telah dan belum dicapai dengan proses tindakan yang telah dilakukan. Mencermati hasil monev peningkatan kompetensi calon kepala sekolah, dalam meggunakan media pembelajaran power point selalu diawasi dan pelaksanaan dikelas masing-masing. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya di sekolah. membuat tindak . lanjut untuk tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis data monev Kemampuan guru sudah mengalami peningkatan, sedangkan keberhasilan yang telah
di capai dalam workshop ini di antaranya, guru telah bisa
menggunakan computer (laptop) dalam setiap penyajian materi pembelajaran dikelas. Maka hasil siklus 2 dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring evaluasi, calon kepala sekolah paparkan dalam laporan berikut ini : 5. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kedua siklus nampak terjadi peningkatan dari siklus 1 kesiklus 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
36
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : SOFYAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
6. 7. 8.
3
√ √ √ √ √ √ √ 3
10
Jumlah skor yang dicapai = 17
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
2
8
Klasifikasi
Jumlah skor maksimum = 32
C
Nilai = 17/32 x 100 = 65% A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Arifin, S.Pd
Saifullah, S.Pd
NIP. 19651231 198610 1 004
Nip. 19710302 200012 1 001
37
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : ABDURRAHMAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
6. 7. 8.
3
Jumlah skor yang dicapai = 25 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 25/32 x 100 = 78%
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
2
√ √ √ √ √ √ √ 2
15
8
Klasifikasi B
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
38
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: Dra. JUAIRIAH KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
2
√ √
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
√
Jumlah skor yang dicapai = 24
8
6. 7. 8.
Jumlah skor maksimum = 32
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
3
√ √ √ √ 6
8
Klasifikasi C
Nilai = 24/32 x 100 = 75% A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 00
39
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: SUFYAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 22 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 22/32 x 100 = 68,75%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 8 6 8 Klasifikasi C
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 00
40
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: FAIZAH, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 22 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 22/32 x 100 = 68,75%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 12 4 Klasifikasi C
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
kita
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
41
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : MARYANA, S.Pd.I KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
2
√ √
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
√
Jumlah skor yang dicapai
= 21
6
Jumlah skor maksimum
= 32
6. 7. 8.
Nilai = 21/32 x 100 = 65,62%
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
3
√ √ √ √ 15
Klasifikasi C
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
42
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : SAFRIZAL, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
2
√ √
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
√
Jumlah skor yang dicapai = 22
6
6. 7. 8.
Jumlah skor maksimum
= 32
Nilai = 22/32 x 100 = 68,75%
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
3
√ √ √ √ 12
4
Klasifikasi C
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
43
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: IDARWATI, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 26 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 26/32 x 100 = 81,25%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 12 8 Klasifikasi B
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
44
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: AINOL MARDIAH, SE KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 26 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 26/32 x 100 = 81,25%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 12 8 Klasifikasi B
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
45
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: ASNAWATI, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
2
√ √
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
√
Jumlah skor yang dicapai
= 22
8
Jumlah skor maksimum
= 32
6. 7. 8.
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
3
√ √ √ √ 6
8
Klasifikasi C
Nilai = 22/32 x 100 = 68,75% A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 00
46
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media
Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru
: SOFYAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 29 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 29/32 x 100 = 90,62%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 9 20 Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
47
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: ABDURRAHMAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 28 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 28/32 x 100 = 87,5%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui, Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 12
16
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
48
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : Dra. JUAIRIAH KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2.
Guru mampu menggunakan Microsoft excel
4.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point
6. 7. 8.
3
Jumlah skor yang dicapai
= 29
Jumlah skor maksimum
= 32
Nilai = 29/32 x 100 = 90,62%
4
√
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word
3.
5.
2
√ √ √ √ √ √ √ 9
20
Klasifikasi A
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional. Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
49
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media
Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru : SUFYAN, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 26 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 26/32 x 100 = 81,25%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 2 12 16 Klasifikasi B
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 00
50
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: FAIZAH, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 30 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 30/32 x 100 = 93,75%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 6
24
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
51
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS I Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: MARYANA, S.Pd.I KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 31 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 31/32 x 100 = 96,87%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 3
28
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
52
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: SAFRIZAL, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 29 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 29/32 x 100 = 90,62%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 9
20
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
53
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: IDARWATI, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 30 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 30/432 x 100 = 93,75%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 6
24
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
54
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media
Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT 1. Nama Guru
: AINOL MARDIAH, SE KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 31 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 31/32 x 100 = 96,87%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √ 3
28
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
55
INSTRUMEN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT SIKLUS 2 Judul : Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran ( Power Point ) melalui IHT
1. Nama Guru
: ASNAWATI, S.Pd KRITERIA
No
NILAI
URAIAN KEGIATAN 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan computer (laptop) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsft office word Guru mampu menggunakan Microsoft excel Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan dalam mengoperasikan microsoft power point dalam media pembelajaran Guru memiliki kemampuan melakukan berbagai macam desing dalam media pembelajaran power point Guru memiliki kemampuan dalam berbagai cara untuk mendesing animation power point Guru memiliki kemampuan untuk menarik siswa dalam berbagai bentuk gambar dalam media pembelajaran power point Jumlah skor yang dicapai = 31 Jumlah skor maksimum = 32 Nilai = 31/32 x 100 = 96,87%
A : Sangat Baik : 86% - 100% B : Baik
: 76% - 85%
C : Cukup
: 56% - 75%
D : Kurang
: dibawah 55%
Mengetahui: Kepala SDN 28 Sawang
Arifin, S.Pd NIP. 19651231 198610 1 004
2
3
4
√ √ √ √ √ √ √ √
Klasifikasi A
SARAN PEMBINAAN : Tingkatkan terus kompetensi diri kita sebagai guru agar menjadi guru yang profesional.
Paya Gaboh, 02 Februari 2017 Supervisor,
Saifullah, S.Pd Nip. 19710302 200012 1 001
56
Tabel 3.3 INSTRUMEN HASIL MONEV SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2
N o.
SIKLUS NAMA
NILAI
I
KLASIFI
SIKLUS 2 NILAI
KASI
KLASIFI KASI
1.
Sofyan, S.Pd
65
C
90,62
A
2.
Abdurrahman, S.Pd
78
B
87,5
A
3.
Dra.Juariah
75
C
90,62
A
4.
Sufyan, S.Pd
68,75
C
81,25
B
5.
Faizah,S.Pd
68,75
C
93,95
A
6.
Ainol Mardiah,SE
81,25
B
96,87
A
7.
Maryana,S.Pd.I
65,62
C
96,87
A
8.
Safrizal,S.Pd
68,75
C
90,62
A
9.
Idarwati, S.Pd
81,75
B
93,75
A
10.
Asnawati, S.Pd
68,75
C
96,87
A
Jumlah Rata-rata
721,62 72,16
918,92 C
91,89
A
Dari tabel diatas dapat kita lihat peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran power point melalui In House Training (IHT),yaitu peningkatan dari sklus 1 rata-rata C namun pada siklus 2 menjadi rata-rata A. Dengan demikian pelaksanaan In House Training diangkap berhasil dimana semua peserta dapat menambah kemampunnya dalam membuat media pembelajaran dengan program Microsoof Power Point. Maka selanjut harapan dari Calon Kepala Sekolah semua peserta (guru) dapat membuat bahan pem yang bersangkutan juga dapat menarik minat baca dari peserta didik, dengan berbagai desing dan berbagai gambar yang dirancang sedemikian rupa. microsoof Power Point disamping memudahkan bagi guru
belajaran melalui
57
B. Supervisi Guru Junior
Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik membantu guru dalam mengembangkan kemampuan pengelola pembelajaran. Spervisi akademik merupakan kegiatan terencana, terpola dalam terprogram, merubah prilaku guru, menigaktakan kualitas pendidikan. Supervisi akademik dilakukan calon kepala sekolah antara lain : a.
Membimbing guru memilih menggunakan strategi/metoda/teknik dapat mengembangkan berbagai potensi.
b.
Membimbing
guru
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
bimbingan di kelas. c.
Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan fasilitas pembelajaran.
d.
Memotifasi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan terperinci dan terarah. Sasaran utama supervisi akademik adalah kemapuan guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, memanfaatkan sumber pembelajaran yang ada.
Tujuan supervisi guru junior bagi calon kepala sekolah :
1. Mengembangkan kompetensi akademik 2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi. 3. Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalah guru junior, dalam rangka meningkatkan mutu proses hasil pembelajaran.
58
4. Membantu guru dalam mengambangkan kompetensi guru meningkatkan kualitas pembelajaran.
5. Membantu guru junior mengembangkan kurikulum silabus dan RPP.
Hasil yang diharapkan dari supervisi guru junior:
- Mampu mengembangkan kompetensi perencanaan supervisi. - Melaksanakan supervisi akademik. - Mampu melaksanakan tindak lanjut dalam rangka menigkatkan hasil pembelajaran. 1.
Siklus 1 1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan observasi guru junior, calon kepala sekolah melakukan hal-hal berikut : a. Meminta kepada kepala sekolah bahwa akan mensupervisi salah seorang guru junior. b. Kepala sekolah menunjukan salah seorang guru junior ( guru kelas II ) untuk disupervisi. c. Melakukan wawancara dengan guru junior yang akan disupervisi. d. Membuat kesepakatan dengan guru junior untuk disupervisi. e. Menyusun program, membuat jadwal, membuat istrumen perencanaan kegiatan pembelajaran, instrumen observasi kelas, daftar pernyataan setelah observasi, dan instrumen tindak lanjut supervisi akademik.
59
2. Pelaksanaan
Setelah dibuat kesepakatan dengan guru junior maka,kegiatan mensupervisi meliputi 3 tahapan kegiatan yaitu : 2.1 Pra observasi
Dalam tahapan ini guru junior diberitahukan dan dinyatakan kesiapannya untuk disupervisi oleh calon kepala sekolah,dan supervisi tidak berpengaruh kepada nilai guru junior hanya sebagai bahan dan untuk menambah kemampuan calon kepala sekolah dalam OJL. Setelah ada kesepakatan jadwal, guru diminta untuk mengisi format pra observasi yang harus diisi, dan memberikan RPP yang akan digunakan pada saat disupervisi. Calon Kepala Sekolah meminta kopian RPP dan silabus sebagai bahan telaah dan perbaikan dalam mensupervisi. 2.2 Observasi ,
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kegiatan supervisi dilakukan. Calon kepala sekolah selaku supervisor yang melakukan supervisi terhadap guru junior, yaitu : Idarwati, S.Pd guru kelas II disupervisi pada hari Senin tanggal 15 Februari tahun 2017 jam kesatu dan kedua di kelas II. Pendahuluan.
Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai, lalu guru mengabsen kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti :
Menyampaikan informasi yang akan dipelajari. Kemudian peserta didik diminta untuk mengolah dan menganalisis hasil gambar pengamatan untuk menjawab
60
pertanyaan-pertanyaan pada LKS setelah selesai mengisi LKS. Mempersentasikan hasil pengamatan. Kegiatan penutup
Diakhiri dengan menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 2.3 Pasca observasi .
Setelah observasi dilakukan kegiatan refleksi secara singkat dengan guru junior dengan ditanya bagaimana perasaan/kesan guru junior tersebut setelah melakukan proses pembelajaran yang diamati oleh calon kepala sekolah, lalu calon kepala sekolah memberikan pujian terhadap hal-hal yang sudah baik yang dilakukan oleh guru junior selama proses pembelajaran, setelah itu guru junior diberi instrumen format 3 (pasca observasi) 1. Tindak Lanjut. Setelah mengisi instrumen pasca observasi calon kepala
sekolah memberikan beberapa masukan dan perbaikan serta membuat kepesepakatn untuk melanjutkan supervisi berikutnya. 2. Hasil
Hasil menunjukan guru junior memperoleh nilai 34. Dimasukan dalam perhitungan maka perolehannya adalah : 34 44
X 100 % = 77,27% = B (Baik).
Dalam format 2 instrumen observasi kelas, Idarwati,S.Pd memperoleh nilai 54, dimasukan dalam menghitung maka memperolehnya adalah: 54 68
x 100% = 79,41% = B (Baik) Untuk observasi kelas calon kepala sekolah menyarankan untuk
mendorong peserta didik agar serius lagi dalam belajar, be gitu saran yang
61
diberikan oleh calon kepala sekolah kepada guru junior agar memperhatikan bahasa dan mengawasi peserta didik hingga akhir pembelajran. Setelah mengisi format 3 calon kepala sekolah bersama guru junior mendiskusikan hal-hal yang perlu ditingkatkan untuk perbaikan dalam supervisi siklus 2 nanti sebagai tindak lanjut. Kesimpulan hasil observasi guru junior siklus 1 adalah sebagai berikut : Format Nilai No
1
3.
Nama Guru Junior
Idarawti, S.Pd
Angka
Huruf
77,27
B
Siklus 2 1. Perencanaan
Mendiskusikan jadwal untuk supervisi berikutnya, kapan kesediaan dari guru junior tersebut, hasil diskusi dengan Idarwati, S.Pd menyepakati untuk melakukan sepervisi berikutnya di siklus 2 pada hari Kamis tanggal 09 Pebruari 2017 2. Pelaksanaan 2.1 Pra observasi ,
Sebelumnya guru junior diberi instrumen pra observasi untuk diisi, baru setelah itu dilakukan observasi untuk guru junior. 2.2 Observasi ,
Dilaksanakan sebagai berikut : Idarwati, S.Pd pada saat observasi proses pembelajaran guru junior terlihat lebih baik dalam mempresiapkan
62
pembelajaran, baik dari segi penyampaian materi. Pada kegiatan penutup guru junior juga menyampaikan materi dan memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. 2.3 Pasca Observasi
Setelah observasi, seperti halnya pada siklus 1 guru junior diberi pertanyaan bagaimana perasaan/kesan setelah melakukan proses pembelajaran tadi yang diamati oleh calon kepala sekolah lalu calon kepala sekolah memberikan pujian terhadap hal-hal yang sudah baik yang dilakukan guru junior selama proses pembelajaran, setelah itu guru junior diberi instrumen format 3 (pasca observasi), setelah mengisi instrumen format 3 guru junior diperlihatkan hasil penilaian format 1 dan format 2. 1. Tindak Lanjut dan Hasil
Hasil penilaian untuk Idarawati, S.Pd pada siklus 2 untuk format 1 Instrumen Perencanaan Kegiatan Pembelajaran diperoleh nilai skor 40, dimasukan dalam perhitungan maka diperoleh : 4
x 100% = 90,90% = A (Baik Sekali)
44
Dari pengamatan pada siklus 1 dan siklus 2, untuk guru junior a.n Idarwati,S.Pd ada peningkatan untuk perencanaan kegiatan pembelajaran, ini
diperlihatkan dengan adanya peningkatan perolehan nilai skor (77,27%) menjadi (90,90%) dari klasifikasi B (Baik) menjadi klasifikasi A (Baik sekali), Dari pengamatan siklus 1 dan siklus 2, untuk guru junior a.n Idarwati S.Pd pada observasi kelas ada peningkatan yang signifikan, yaitu dari 77,27% menjadi 90,90% dari klasifikasi B (Baik) menjadi klasifikasi A (Baik Sekali)
63
Kesimpulan hasil observasi guru junior siklus 2 adalah sebagai berikut : Format Nilai No
1
Nama Guru Junior Angka
Huruf
90,90
A
Idarwati, S.Pd
Dari hasil wawancara dengan keduanya terlihat ada kepuasan, bahkan setelah kegiatan ini guru junior lebih antusias agar program supervisi ini berkesinambungan, dengan supervisi akademik guru junior merasakan adanya manfaat yang mereka rasakan, a) dalam penyusunan RPP, b) pelaksanaan proses pembelajaran. Sehingga dapat menigkatkan kompetensi bagi guru junior itu baik kompeten akademik maupun kopetensi pedagogik.
C. Penyusunan Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah
: SD Negeri 28 Sawang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: IV (Empat) / 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
8.
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
64
C. Indikator
Menyebutkan sumber-sumber energi panas misalnya gesekan benda dan
matahari Mendemon-strasikan adanya perpindahan panas
D. Tujuan Pembelajaran o
o
o
Siswa dapat Menyebutkan contoh energi panas -
Lilin yang menyala menghasilkan panas
-
Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas.
-
Dua telapak tangan yang digesekan menghasilkan panas
Siswa dapat Memahami pemantulan bunyi -
Bunyi pantul
-
Gaung atau Kerdam
-
Gema
Siswa dapat Memahami penyerapan bunyi dan memberikan contoh benda yang dapat menyerap bunyi
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, Rasa hormat dan perhatian,
Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian. E. Materi Ajar
Energi dan penggunaannya o
Energi Panas
o
Energi Bunyi
F. Media Belajar o
Buku IPA SD Relevan Kelas IV
65
o
Batu, pengaris mika, mug, kantong plastik, kertas koran, handuk, air hangat, jam, karet gelang.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan -
Berdoa
-
Mengecek kehadiran siswa
-
Mengkondisikan siswa
-
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
-
Mengadakan apersepsi ke arah pembelajaran dengan menyanyikan
lagu “Di Timur Matahari” 2. Kegiatan Inti
E ksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Memahami istilah sumber energi panas. Menyebutkan contoh sumber energi panas Lilin yang menyala menghasilkan panas Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas. Dua telapak tangan yang digesekan menghasilkan panas Memahami matahari sebagai sumber energi panas yang sangat besar
dan tidak akan habis serta fungsinya bagi kehidupan di Bumi. Memahami bahwa panas dapat berpindah Menyebutkan cara perpindahan panas untuk kebutuhan.
66
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
E laborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif; memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok :
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
67
Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3.
Penutup Menarik kesimpulan bahwa; -
Sumber energi panas terbesar adalah matahari
-
Panas dapat berpindah
Siswa mengerjakan evaluasi Memberikan tindak lanjut berupa tugas di rumah tentang mafaat
energi panas dan sinar matahari H. Penilaian :
1. Jenis tes
: Tes tertulis
2. Bentuk tes : Soal uraian
3. Instrumen : Butir soal FORMAT KRITERIA PENILAIAN Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
Penskoran
Nilai = ( J umlah skor X jumlah skor maksimal )
Nilai = 20 X 5 = 100 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian K KM maka diadakan
Remedial Mengetahui,
Paya Gaboh, 15 Februari 2017
Kepala SDN 28 Sawang
Guru Kelas IV
ARIFIN, S.Pd
SAIFULLAH, S.Pd
NIP. 19651231 198610 1 004
NIP. 19710302 200012 1 001
68
Instrumen/ Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1. Sumber energi yang paling utama adalah .....
2. Telapak tangan yang digosok-gosok akan menghasilkan energi .....
3. Bunyi dihasilkan oleh benda yang .....
4. Cahaya matahari yang menyinari bumi termasuk perpindahan secara .....
5. Indra pendengar adalah ......
Kunci Jawaban 1. Matahari
2. Panas 3. Bergetar 4. Radiasi 5. Telinga
69
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV(Empat)/ II (Dua)
Kelompok
: ................................
Anggota
: 1. .......................... 2. .......................... 3. .......................... 4. .......................... 5. ..........................
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Sebutkan sumber-sumber energi panas ! 2. Jelaskanlah adanya perpindahan panas ! 3. Simpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar ! 4. Jelaskanlah bukti perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas ! 5. Jelaskanlah bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap ! Jawaban : 1.
70
LEMBAR PENGAMATAN Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV(Empat)/ II (Dua)
Hari/Tanggal
: Kamis, 09 Februari 2017
Prilaku yang dinilai No
Nama
Kerja sama
Keseriusan
Rentang nilai : 60 – 100 Nilai akhir
: Nilai setiap aspek Jumlah semua aspek
kedisiplinan
Jml
Ket
71
Materi Ajar IPA SD Kelas 4 Semester 2 Energi Panas dan Energi Bunyi A. Energi Panas (Kalor)
Energi panas dihasilkan dari sumber energi panas. Semua yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas. Berikut benda yang merupakan sumber energi panas : Gesekan dua batu dapat menghasilkan panas
Lilin yang menyala
Api unggun
Sumber energi panas terbesar di bumi adalah matahari. Panas
matahari berpindah ke bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat. Akan
72
tetapi, perpindahan panas tersebut tidak membuat matahari menjadi dingin karena matahari merupakan sumber energi panas yang sangat besar dan tidak akan habis. Sumber energi panas yang lain yaitu air panas. Panas yang terkandung pada air panas juga dapat berpindah. Perpindahan panas tersebut mengakibatkan perubahan air yang semulanya panas menjadi dingin. Hal ini disebabkan panas pada air panas berpindah ke udara luar yang lebih dingin. Perpindahan panas pada air panas dapat dicegah, yaitu dengan cara memasukkan air panas ke dalam termos. Alat tersebut dapat mencegah terjadinya perpindahan panas. Bagian dalam termos terbuat dari botol kaca dengan dinding berlapis dua yang diberi cat perak. Ruang hampa di antara kedua dinding dan cat perak, dapat mencegah perpindahan panas. B. Energi Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Berikut contoh sumber-sumber bunyi : Dawai gitar yang dipetik
Gendang yang dipukul
73
Seruling yang ditiup
Biola yang digesek
Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh dari sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo, dan tinggi rendah nada bunyi ditentukan oleh frekuensi. Amplitudo adalah simpangan terjauh dari kedudukan kesetimbangan. Kedudukan kesetimbangan adalah kedudukan benda pada saat tidak bergetar. Frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi dalam satu detik. Satu getaran per detik disebut satu hertz (Hz). Bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Bunyi yang dapat didengar manusia memiliki getaran 20 sampai 20.000 Hz. Bunyi yang jumlah getarannya antara 20 sampai 20.000 Hz disebut
Audiosonik.
74
Bunyi yang getarannya kurang dari 20 Hz disebut Infrasonik. Hewan
yang dapat mendengar bunyi infrasonik, misalnya Jangkrik Bunyi yang getaran lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Hewan
yang dapat mendengar bunyi ultrasonik, antara lain lumba-lumba dan kelelawar. C. Perambatan Bunyi
Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui media, yaitu benda padat, cair, dan gas. Bunyi merambat melalui benda padat, cair, dan gas a) Bunyi merambat melalui benda padat
Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui benda cair dan gas. b) Bunyi merambat melalui benda cair
Sifat bunyi yang dapat merambat pada benda cair dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun, dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut.
75
c) Bunyi merambat melalui benda gas
Contoh benda gas adalah udara. Bunyi petir dapat terdengar karena ada udara.
D. Bunyi dapat dipantulkan dan dapat diserap Bunyi dapat dipantulkan, seperti bola yang memantul ketika mengenai tembok. Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut disaat perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras. Seperti kayu, batu, kaca, dan besi. Bunyi pantul yang hanya sebagian tiba bersama dengan bunyi asli
sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung(kerdam). Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut gema.
Gema dapat dipergunakan untuk mengukur kedalaman laut. Benda-benda
yang
dapat
menyerap
bunyi
adalah
benda
yang
permukaannya lunak. Misalnya karet, karpet,goni, kertas, kain, busa, spon, dan wol. Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya gaung.
76
Pengkajian Aspek Manajerial
Dalam mengkaji 9 aspek manajerial, sebagai langkah persiapan calon kepala sekolah menyiapkan beberapa dokumen, 1) Bahan ajar yang calon kepala sekolah memperoleh berupa modul suatu kegiatan In-Service 1. 2) Untuk mencari kondisi ideal digunakan atau berpedoman pada Permendiknas/Permendikbud sesuai dengan aspek kajian manajerial. 3) Kemudian calon kepala sekolah menyusun instrumen kajian 9 aspek manajerial yang akan dijadikan panduan mencari informasi dari pemegang jabatan di sekolah, dan 4) Jika informasi dirasa masih kurang calon kepala sekolah melakukan wawancara dengan para pemegang jabatan tersebut. 1.
Rencana Kerja Sekolah
Setelah mempelajari bahan pembelajaran penyusunan rencana kerja sekolah (RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SD Negeri 28 Sawang dan SD Negeri 5 Sawang penulis mengerti dan memahami beberapa cara penyusunan RKS dan RKJM diantaranya model RKS/RKJM yang disusun dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam 8 standar : 1) standar isi, 2) Standar proses, 3) standar kompetensi lulusan, 4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6) pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8) penilaian. Pengelompokan ini sejalan dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7)
77
peran serta masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu. Pemahaman penulis tentang penyusunan RKS/RKJM sekolah belum utuh dan sempurna karena belum pernah menyusun RKS/RKJM sekolah secara lengkap. Untuk memaksimalkan penguasaan kompetensi penulis tentang penyusunan RKS/RKJM, penulis berharap agar dalam penyusunan RKS/RKJM sekolah pada tahun berikutnya dapat dilibatkan secara langsung guna mempraktekkan ilmu yang telah dimiliki. 2.
Pengelolaan Keuangan Sekolah
Di SD Negeri 28 Sawang, dapat disimpulkan bahwa sumber keuangan sekolah berasal dari pemerintah berupa BOS pusat,. Namun belakangan ini ada peraturan daerah yang melarang sekolah melakukan pungutan pada peserta didik sehingga menyebabkan sumber keuangan sekolah terbatas hanya mengandalkan dari dana BOS. Semementara dana BOS peruntukannya sudah ditentukan pengalokasiannya, tidak bisa digunakan seperti mendistribusikan dana yang bersumber dari masyarakat sehingga solusi menghadapi peraturan daerah tersebut adalah Sekolah melakukan pengolahan keuangan secara epektif dan efisien. Dengan adanya peraturan daerah tersebut tidak menyurutkan sekolah dalam mengelola keuangan di sekolah dengan melibatkan dana dari orang tua siswa, karena dana tersebut diperoleh berdasarkan hasil musyawarah antara orang tua siswa dengan komite sekolah. Kegiatan perencanaan anggaran pembiayaan sekolah sudah sesuai dengan aturan dan petunjuk penggunaan yaitu: 1) Disusun setiap awal tahun
78
pelajaran, 2) Melakukan analisis kebutuhan, 3) Melakukan penyusunan program strategis, 4) Dituangkan dalam RKS, hanya ada satu kesenjangan yaitu dalam menyusun perencanaan anggaran pembiayaan sekolah belum melibatkan stakeholder sekolah, solusinya adalah sekolah harus membentuk tim pengembang sekolah yang akan dilibatkan dalam menyusun perencanaan anggaran pembiayaan sekolah. 3.
Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan kemudian mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang, penulis mengetahui keadaan guru dan pegawai, kualifikasi pendidikan, serta memahami pengaturan pembagian t ugasnya masing-masing. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka kualifikasi pendidikan guru memperlihatkan bahwa guru-guru sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan. Untuk mengembangkan kompetensi guru-guru, kepala sekolah mengarahkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan KKG. Penulis juga memahami kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan setelah mempelajari permendiknas terkait. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah magang sebaiknya dapat diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan dalam pembagian tugas dan pembinaannya secara berkelanjutan. Untuk itu sebagai calon kepala sekolah, penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi bagi guru-guru untuk mengetahui tingkat kompetensinya.
79
4.
Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah (TAS)
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pembinaan tenaga administrasi sekolah, permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang tenaga administrasi sekolah yang dimiliki dimensi kompetensi, yaitu: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi manajerial ketatausahaan sekolah. Kemudian mengkaji pembinaan TAS tempat magang, penulis mendapat pengetahuan tentang kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah. Penulis juga memperoleh pengetahuan tentang model-model pembinaan TAS. 5.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana sekolah kemudian mengkaji pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tempat magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah magang. Penulis juga mendapat pemahaman tentang perencanaan pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana prasarana sekolah. Standar sarana dan prasarana sekolah menurut permendiknas nomor 24 tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah. 6.
Pengelolaan Kurikulum
Setelah
mempelajari
bahan
pembelajaran
pengelolaan
kurikulum
kemudian mengkaji pengelolaan kurikulum sekolah tempat magang, penulis lebih mengerti tentang pengelolaan kurikulum sekolah, proses penyusunan kurikulum, bentuk-bentuk RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan
80
KD yang dikembangkan. RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan Kurikulum. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkompok dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) sekolah. Untuk memaksimalkan kompetensi pengelolaan kurikulum sekolah, termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, penulis akan lebih banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah. 7.
Pengelolaan Peserta Didik
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan peserta didik kemudian mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang, penulis memiliki pemahaman tentang perencanaan dan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan dimaksud adalah : 1. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia; 2. Melaksanakan tata tertib sekolah; 3. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); 4. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan; 5. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama; 6. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kedamaian ). Penulis juga mendapat informasi dan pengetahuan tentang kegiatankegiatan pengembangan diri siswa yang dikembangkan berdasarkan bakat, minat,
81
kreativitas
dan
kemampuan
siswa.
Untuk
mengembangkan
penguasaan
kompetensi dalam pengelolaan peserta didik, penulis akan lebih banyak membaca bahan-bahan pembelajaran terkait pengelolaan peserta didik dari berbagai sumber. 8.
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan pembelajaran TIK dalam pembelajaran kemudian mengkaji pemanfaatn TIK dalam pembelajaran sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 kompetensi manajerial memiliki kemampuan mengoperasikan hardware dan software dalam presentasi multimedia pembelajaran dan pengaplikasian media pembelajaran TIK, penulis mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi pendidik (guru) dalam penguasaan TIK terutama komputer 9.
Monitoring dan Evaluasi
Setelah mempelajari bahan pembelajaran monitoring dan evaluasi program sekolah kemudian mengkaji monitoring dan evaluasi sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 kompetensi manajerial mencapai terget kompetensi “Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya” Penulis belum mendapatkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah magang berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh yaitu paham secara teori dan praktek. Untuk meningkatkan penguasaan kompetensi penulis dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sekolah, maka penulis berharap agar dapat dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan monev program-program sekolah dimasa yang akan datang.
82
E. Upaya Peningkatan Kompetensi AKPK di Sekolah Magang 2 Upaya peningkatan kompetensi di sekolah magang yang bukan tempat tugas Calon Kepala Sekolah merupakan tindakan tambahan untuk memperdalam atau mempertajam pengetahuan tentang kompetensi supervisi Calon Kepala Sekolah, dan merupakan kegiatan mendiri peserta dalam rangka meningkatkan kompetensi hasil AKPK. Pada bagian ini peserta akan membahas proses pelaksanaan Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK), melalui kegiatan atau tindakan supervisi peserta khususnya dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru di sekolah pada umumnya. Kegiatan
ini
didasari
dari
perolehan
hasil
Analisis
Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian (AKPK) awal yang diperoleh dari jawaban peserta berikan dengan jujur yang menggambarkan kemampuan peserta pada bulan Januari 2017 di In servis 1 Adapun Nilai AKPK peserta dibidang kompetensi supervisi dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Isian Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) awal Skor Tingkat Contoh Kemungkinan Penerapan Perolehan No Penilaian Patokan Kompetensi Saya memahami perencanaan program 1
a.Tidak Paham
supervisi akademik yang disesuaikan b.Kurang Paham dengan
kebutuhan
guru
yang
akan
c. Cukup Paham
2
83
disupervisi
d.Sangat Paham
Saya memahami teknik-teknik dalam
a.Tidak Paham
melakukan supervisi akademik
b.Kurang Paham
2
2
c.Cukup Paham d.Sangat Paham Saya
memiliki
pengalaman
dalam
a. Tidak Ada
melakukan supervisi akademik terhadap b. Sedikit 3
2
guru dengan teknik yang tepat
c. Cukup Banyak d. Sangat Banyak
Saya
memiliki
pengalaman
dalam
a. Tidak Ada
mengkaji masalah yang terkait dengan b. Sedikit 4
2
supervisi akademik
c. Cukup Banyak d.Sangat Banyak
Saya memahami cara memberikan umpan
a. Tidak Mampu
balik hasil supervisi kepada para guru b. Kurang Mampu 5
2
secara konstruktif
c. Cukup Mampu d. Sangat Mampu
Saya memahami penyusunan program
a. Tidak Mampu
tidak lanjut supervisi di sekolah dengan b. Kurang baik
Mamp
6
2
u c. Cukup Mampu d. Sangat Mampu
84
Jumlah Skor
12
Dari tabel dapat dilihat bahwa peserta memperoleh jumlah skor dari AKPK Kompetensi Akademik adalah 12, Jika dihitung dengan statistic sederhana menggunakan persentasi didapat nilai sebagai berikut Nilai AKPK =
ℎ
100%
= 12 : 24 x 100% = 50 % Dari kelima kompetensi yang diharapkan berkemampuan memadai, maka peserta memperoleh nilai yang sedang adalah di supervisi akademik yaitu 50 Setelah itu peserta mengikuti diklat selama 7 hari peserta dibekali ilmuilmu tentang kepemimpinan sekolah, dan salah satunya tentang supervisi akademik,
dan peserta pun sedikit mengerti serta memahami bagaimana
pelaksanaan supervisi yang dilakukan di di sekolah nantinya. Berdasarkan
hasil
AKPK
diatas,
ditentukan
bahwa
calon
harus
meningkatkan kemampuan terutama pada bidang supervise akademik sehingga tercapai standar yang diinginkan. Dalam hal ini peserta akan melakukan upaya peningkatan kompetensi supervisi peserta di sekolah magang ke- 2 yang diawali dengan menyusun persiapan sebagai berikut : 1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini peserta melakukan ha-hal: 1) Menjadwalkan pertemuan dengan Kepala Sekolah magang. 2) Wawancara dengan kepala sekolah,
85
3) Diskusi dengan guru yang tentang disupervisi 4) Menyusun jadwal kunjungan observasi kegiatan. 5) Menyusun instrumen supervisi.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan kegiatan dalam bentuk penelitian kembali terhadap upaya memahami instrumen supervisi baik akademik dan managerial.Kegiatan ini adalah upaya dari peserta dengan memimta masukan dari Kepala Sekolah Magang karena beliau selama ini adalah intruktur di sejumlah kegiatan terutama kegiatan dalam pembelajaran di kelas. Langkah berikutnya adalah mengajak kepala sekolah untuk sama sama menyusun jadwal kegiatan supervisi serta menyusun intrumen dan terakhir adalah melaksanakan diskusi dengan dewan guru tentang azas dan manfaat serta fungsi pelaksanaan supervisi di sekolah baik menyangkut supervisi akademik maupun supervisi Managerial serta menumbuhkan pemahan bahwa supervisi akademik bagi guru akan mengembangkan kompetensinya,mengembangkan kompetensinya,mengembangkan kurikulum serta mengembangkan kelompok kerja guru. 3. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan rangkaian dari supervisi ini, yang salah satu tujuannya adalah untuk memantau keterlaksanaan supervisi yang peserta lakukan dari seluruh proses supervisi.
86
4. Refleksi
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah magang dianalis untuk memperoleh gambaran secara umum. Kemudian Calon Kepala Sekolah melakukan refleksi terhadap hasil wawancara.
5. Hasil Dari Isian Instrumen AKPK Peserta Tabel 7.2 Isian AKPK Pengaruh Tindakan Contoh Kemungkinan Tingkat Penilaian No Penerapan Patokan Kompetensi 1 Saya memahami perencanaan a.Tidak Paham program supervisi akademik yang b. Kurang Paham disesuaikan dengan kebutuhan guru c. Cukup Paham yang akan disupervisi d.Sangat Paham 2 Saya memahami teknik-teknik a.Tidak Paham dalam melakukan supervisi b. Kurang Paham akademik c. Cukup Paham d.Sangat Paham 3 Saya memiliki pengalaman dalam a. Tidak Ada melakukan supervisi akademik b. Sedikit terhadap guru dengan teknik yang c. Cukup Banyak tepat d. Sangat Banyak 4 Saya memiliki pengalaman dalam a. Tidak Ada mengkaji masalah yang terkait b. Sedikit dengan supervisi akademik c. Cukup Banyak d. Sangat Banyak
5
6
Saya memahami cara memberikan a. Tidak Mampu umpan balik hasil supervisi kepada b. Kurang Mampu para guru secara konstruktif c. Cukup Mampu d. Sangat Mampu Saya memahami memahami penyusunan penyusunan a. Tidak Mampu program tidak lanjut supervisi di b. Kurang Mampu sekolah dengan baik c. Cukup Mampu d. Sangat Mampu Jumlah Skor
Skor Perolehan
4
3
3
3
4
3
20
87
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa peserta memperolah jumlah skor dari AKPK Kompetensi supervisi Akademik kali ini adalah 20, jika dihitung dengan statistik sederhana menggunakan persentase didapat nilai sebagi berikut: Nilai AKPK
=
Skorperole han skormaksi skormak sim mum
=
20
x100%
x100%
24
= 0,83 x 100% = 83 % Dari perhitungan diperoleh hasil peningkatan kompetensi supervisi peserta dari 50% meningkat menjadi 83% . Hasil yang diperoleh diperoleh dari kegiatan ini dibagi peserta peserta adalah : a. Mampu mengkaji konsep perencanaan ,tehnik dan tindak lanjut program dari supervisi akademik b. Mampu melaksanakan supervisi akademik dengan tehnik yang benar. c. Mampu melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik
88