1
BAB I PENDAHULUAN A.
Lat Latar Be Bela lak kang ang Masal asala ah Kutu busuk (Cimex ( Cimex sp) sp) atau sering dikenal oleh masyarakat dengan
nama tinggi atau kepinding adalah serangga yang aktif mencari makanan pada
malam
hari,
mengisap
darah
manusia
atau
mamalia
yang
dibutuhka dibutuhkanny nnyaa untuk untuk memproduk memproduksi si telur. telur. Pada waktu siang hari hewan ini bersembunyi di celah-celah kayu, lubang-lubang kecil yang ada di tempat tidur atau di dinding. Cimex menyebar dengan mudah dari rumah ke rumah melalui pakaian atau barang-barang lainnya (Soedarto, 2!!). "eaksi alergi yang umumnya muncul akibat gigitan kutu busuk meliputi bentol berwarna merah erah pada ada kulit ulit diser iserta taii deng engan dan rasa rasa gatal atal yang ang hebat ebat dan dan berkepan#angan serta peradangan (Potter, 2!2). 2!2). Kutu busuk di $ndonesia sampai akhir tahun !%&-an masih banyak ditemukan di rumah tinggal, gedung bioskop, hotel, losmen dan lainnya tempat tempat manusia manusia tidur dan duduk. duduk. 'amun pada kurun waktu tahun !%-an hingga hingga 2 permasalahan permasalahan kutu busuk nyaris nyaris tidak terdengar. terdengar. alu se#ak * tahu tahun n yang ang lalu lalu perm permas asal alah ahan an kutu kutu busu busuk k ini ini munc muncul ul kemb kembal alii ke permukaan, tidak hanya di $ndonesia tetapi di negara-negara ma#u seperti 'ew +ork +ork S, Kanada, ropa dan ustralia, alaysia dan Singapura. Pada tahun tahun 2& 2& dilapo dilaporka rkan n bahwa bahwa telah telah ter#ad ter#adii outbreak (ke#adian luar biasa) kutu busuk di * negara bagian di merika Serikat (/adi, 2!). 0erdasa 0erdasarka rkan n penelit penelitian ian yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh 1kwa 1kwa dan 1moniy 1moniyii (2!) (2!) dilima dilima kota kota di Southw Southwest, est, agos agos State, State, 'igeria 'igeria,, hasil hasil penelit penelitian ian menun#ukkan bahwa dari lima kota yang diteliti, terdapat dua kota yang
2
positif terdapat Cimex sp pada kasur kasur.. i dua kota tersebut tersebut ditemu ditemukan kan sebesar 34,% 5 dan *6,! 5 Cimex sp Cimex sp pada kasur di rumah warga. i $ndone $ndonesia, sia, penelitia penelitian n tentan tentang g Cime Cimexx sp #uga pernah dilakukan oleh Sumanto dan lhamidy lhamidy (2!), (2!), hasil penelitian menun#ukkan menun#ukkan bahwa sebesar &5 terdapat Cimex sp Cimex sp pada tempat tidur di rumah warga di esa 7ebang Sukodono Sragen. Kelurahan Sungai 8iung adalah salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Kecamatan 9empaka 9empaka Kota 0an#arbaru 0an#arbaru Kalimantan Kalimantan Selatan. Selatan. 0erdasarkan 0erdasarkan obser:asi langsung yang dilakukan oleh peneliti di rumah warga Kelurahan Sungai Sungai 8iung 8iung 9empak 9empakaa "8 !! "; $$$ didapa didapatka tkan n hasil hasil sebagi sebagian an besar besar rumah warga terbuat dari bahan kayu, kebanyakan warga menggunakan alas tidu tidurr yang yang beru berupa pa kasu kasurr kapu kapuk k dan dan dari dari bebe bebera rapa pa ruma rumah h warg wargaa yang yang menggunakan kasur kapuk salah satunya ditemukan kutu busuk. kan tetapi berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa warg warga, a, keba kebany nyaka akan n warg wargaa tidak tidak meng mengan angg ggap ap kebe kebera rada daan an kutu kutu busu busuk k tersebut sebagai suatu masalah, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya diantaranya adalah kurangnya kurangnya pengetahuan pengetahuan warga tentang tentang dampak dampak yang dapat diakibatkan oleh gigitan kutu busuk dan kurangnya perilaku warga dalam mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat. 0erdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti ingin mengetahui “Gambaran Kutu Busuk (Cimex (Cimex sp pa!a Kasur !" #umah #umah $arga arga Keluraha Kelurahan n %unga" %unga" &"ung 'empaka ebruar" )*+,-. B.
#umusan Masalah
3
0erdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan apakah terdapat kutu busuk (Cimex sp) pada kasur di rumah warga Kelurahan Sungai 8iung 9empaka
'.
Batasan Masalah
alam penelitian ini hanya dibatasi pada pemeriksaan ada tidaknya kutu busuk (Cimex sp) pada kasur kapuk di rumah warga Kelurahan Sungai 8iung 9empaka "8 !! "; $$$
D.
&uuan Penel"t"an
!. 8u#uan >mum >ntuk mengetahui ada atau tidaknya Kutu 0usuk ( Cimex sp.) pada kasur di rumah warga Kelurahan Sungai 8iung 9empaka
>ntuk mengetahui adanya kutu busuk (Cimex sp) pada kasur kapuk.
b.
>ntuk mengetahui persentase #umlah kasur kapuk yang positif dan negatif terdapat kutu busuk (Cimex sp).
c.
>ntuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku warga terhadap keberadaan kutu busuk (Cimex sp) di kasur kapuk.
E.
Man/aat Penel"t"an
!. 0agi Penulis erupakan suatu wadah bagi penulis agar dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah. 2. 0agi kademik
4
enambah literatur di bidang parasitologi secara teoritis dan sebagai bahan penelitian selan#utnya. 6. 0agi ;arga di Kelurahan Sungai 8iung 9empaka en#adi masukan kepada warga di Kelurahan Sungai 8iung 9empaka untuk lebih memperhatikan kebersihan kasur.
BAB II &IN0AUAN PU%&AKA A.
Klas"/"kas" Cimex sp
Klasifikasi Cimex sp berdasarkan Integrated Taxonomic Information System ($8$S) tahun 2!6 yaitu ?
5
Kingdom
? nimalia
Phylum
? trhropoda
9lass
? $nsecta
1rdo
? /emiptera
Superfamily
? 9imicoidea
? 9imicidae
7enus
? Cimex
Spesies
? Cimex lectularius, Cimex hemipterus
Spesies Cimex lectularius (Common Bed bugs) merupakan spesies yang banyak terdapat di negeri dengan empat iklim.
Gambar +. Cimex lectularius jantan (pembesaran 10x20) (Sumber ? Prianto, et al., 24) b.
Spesies Cimex hemipterus (Oriental Bed bugs) merupakan spesies
6
yang banyak terdapat di daerah negeri tropis.
B.
M1r/1l1g" Cimex sp
orfologi Cimex dewasa yaitu berukuran 3,-*,* mm. 0entuk badannya o:al, pipih, bersegmen terdiri atas kepala, thoraA, dan abdomen, berwarna kuning coklat pada lar:a dan coklat merah pada imago. Cimex betina sedikit lebih besar daripada yang #antan. 8idak bersayap. /idup pada sela-sela perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur #uga pada sela dinding ('atadisatra dan goes, 2%). Pada sarang burung walet dan kelelawar #uga ada hanya spesiesnya yang berbeda, kandang ayam #uga kemungkinan merupakan habitatnya. Penyebarannya cukup luas, banyak di daerah tropis. engisap darah pada malam hari atau di ruang gelap pada siang hari (gedung bioskop). empunyai bau khas (busuk) sehingga disebut kutu busuk yang berasal atau dikeluarkan oleh Stink Gland . Pada Cimex di bagi men#adi tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian thoraA dan bagian abdomen yaitu ('atadisatra dan goes, 2%)? !.
0agian Kepala Pada bagian kepala terdapat sepasang antena bersegmen empat buah, sepasang mata faset dan proboscis berbentuk penusuk dan penghisap, #ika tidak di gunakan dapat dilipat ke bagian :entral. 8erdiri atas segmen-segmen, terdapat alat-alat mandibula, maxilla, labial grooe, labium, labrum epifaring, akar mandible dan maxilla.
7
Gambar ). Bag"an Kepala (Sumber ? 'atadisatra dan goes, 2%)
2.
0agian 8horaA Pada bagian thoraA terdiri dari prosternum, mesosternum, metasternum, mesopleuron dan hemelytra. 8erdapat tiga pasang kaki, terdiri atas coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, kuku. 8horaA segmen terahir terdapat stink glands yang bermuara pada coxa kaki terakhir.
6.
Stink glands adalah ciri khas bau kutu busuk (Cimex). 0agian bdomen Pada bagian abdomen bentuknya pipih dan melebar. Cimex #antan dan betina dibedakan pada segmen terakhir, pada Cimex betina segmennya berbentuk bilateral simetris (ada organ berlase) pada segmen ke- terdapat gonopodia, sedangkan pada #antan segmen abdomen terakhir (ke-%) asimetris, karena ada adeagus.
Gambar 2. Bag"an Ab!1men (Sumber ? 'atadisatra dan goes, 2%) '.
%"klus H"!up Cimex sp Siklus hidup kutu busuk termasuk kedalam metamorfosis yang tidak
lengkap (incomplete metamorphosis), yaitu terdiri dari bentuk telur, nimfa dan dewasa (Soedarto, 2!!). Kutu busuk betina mampu memproduksi sebanyak !*-2 butir telur selama hidupnya dengan frekuensi bertelur setiap harinya 6-3 butir. 8elurnya berwarna putih krem, pan#angnya ! mm
8
dan mempunyai operkulum. alam waktu 6-!3 hari pada suhu 26 o 9, telur akan menetas men#adi nimfa. 'imfa pertama akan berganti kulit men#adi nimfa ke-2, 6, demikian seterusnya sampai nimfa kemudian berganti kulit lagi men#adi instar terakhir. 0anyaknya pergantian kulit berbeda-beda tergantung #enis makanan dan suhu. "ata-rata adalah * kali pergantian kulit. a#u perkembangan #uga tergantung makanan dan suhu. Pada suhu yang sesuai, stadium dewasa dicapai dalam waktu -!6 minggu setelah menetas. Kutu busuk dewasa dapat hidup lama (longeity) yaitu sekitar 4-!2 bulan dan dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 bulan (/adi, 2!).
Gambar 3. %"klus h"!up Cimex sp (Sumber ? 9enters for isease 9ontrol and Pre:ention, 2!6) D.
Hab"tat Cimex sp Kutu busuk sering bersembunyi pada siang hari untuk menghindari
cahaya dan keluar unruk mencari makanan pada malam hari (iu, 2!2). Kutu busuk ini sering bersembunyi di celah-celah kursi kayu, rotan, di rumah-rumah, restoran, gedung bioskop, kasur di losmen, bahkan celahcelah kandang hewan dan unggas yang terbuat dari kayu atau bambu (/adi, 2!). Selain di tempat-tempat tersebut, tempat persembunyian fa:orit kutu busuk #uga terdapat pada #ahitan di kasur, celah-celah di kasur dan di ran#ang tempat tidur, di bawah karpet, serta di belakang gambar dinding (iu, 2!2).
9
Kutu busuk hanya keluar dari tempat persembunyiannya #ika lapar dan mencari hospes berdarah panas. Kutu busuk dapat merasakan kehangatan tubuh hospesnya dengan #arak *-! cm. Salah satu hospes berdarah panas yang disukai oleh kutu busuk adalah manusia. Kutu busuk dewasa dapat menghisap darah hingga tu#uh kali dari berat badannya sendiri selama 6-* menit. Kutu busuk betina makan lebih banyak daripada kutu busuk
#antan.
Setelah
makan
kutu
busuk
kembali
ke
tempat
persembunyiannya untuk mencerna makanan yang berupa darah, kawin, dan bertelur. Kutu busuk akan mencari makanan lagi dengan selang waktu beberapa hari sampai satu minggu (iu, 2!2). i $ndonesia, sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan kasur berbahan kapuk sebagai alas tidurnya walaupun sudah banyak #uga yang beralih ke kasur berbahan non kapuk seperti kasur busa, kasur pegas, dan kasur lateks (8#andra, et al., 2!6). Kasur kapuk merupakan salah satu tempat yang banyak ditemukannya kutu busuk. Kutu busuk menyukai lingkungan yang hangat dan lembab seperti di kasur. Selain itu kutu busuk #uga menyukai lipatan-lipatan #ahitan pada kasur untuk tempat bersembunyi dan berkembang biak didalam lipatan atau di celah-celah kasur tersebut (Soedarto, 2!!). E.
Masalah Kl"n"s 0elum diketahui bahwa kutu busuk dapat menularkan penyakit
apapun tetapi sangat mengganggu bagi manusia. Pengaruh gigitan kutu busuk ber:ariasi antara masing-masing indi:idu. 0eberapa indi:idu tidak bereaksi terhadap gigitan kutu busuk, sedangkan sebagian indi:idu yang
10
lain merasa tidak nyaman oleh gigitan tersebut karena mengganggu waktu tidur. Kutu busuk cenderung menggigit di permukaan yang terbuka seperti pada wa#ah, leher, lengan, tangan, dan bahu. 7igitan kutu busuk sebenarnya tidak menyakitkan karena air liur kutu busuk mengandung Bat anastesi, akan tetapi adanya antikoagulan atau kandungan pengencer darah di dalam air liur kutu busuk dapat menyebabkan sebagian orang mengalami reaksi alergi pada kulitnya. "eaksi alergi yang umumnya muncul akibat gigitan kutu busuk meliputi bentol berwarna merah pada kulit disertai dengan dan rasa gatal yang hebat dan berkepan#angan serta peradangan (Potter, 2!2). nak yang peka terhadap air ludah 9imeA #ika digigit serangga ini dapat mengalami urtikaria sistemik atau asma bronkial (Soedarto, 2!!). Pada infestasi berat dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan dan akhirnya menyebabkan anemia, terutama pada anak-anak yang kurang giBi (Potter, 2!2).
Gambar ,. Ak"bat g"g"tan !ar" kutu busuk (Sumber ? 9hrysler, et al., 2!)
.
Upa4a pen5egahan !an pengen!al"an pabila ditemukan adanya kutu busuk di suatu kamar atau tempat
tidur dan furnitur lainnya, maka barang-barang tersebut harus diisolasi atau dikeluarkan. Cangan sekali-kali memindahkannya ke gudang sebelum dibersihkan dan dikendalikan. Pahami betul bagaimana dan dari mana
11
kemungkinan datangnya kutu busuk agar hasil pengendaliannya maksimal. Kutu busuk sangat rentan terhadap kelembaban yang tinggi dan suhu 333*o9. 1leh karena itu banyak orang memberantas kutu busuk ini dengan menyiram air panas tempat persembunyian kutu busuk atau men#emur kasur, tempat tidur atau perabotan rumah lain yang terinfestasi kutu busuk di bawah terik matahari selama beberapa #am (sekitar 3 #am) (/adi, 2!). Pengendalian tidak harus menggunakan insektisida. $nsektisida digunakan ketika serangan kutu busuk sangat luar biasa dan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dengan cepat. Ketika harus menggunakan insektisida gunakan insektisida yang banyak di#ual di pasar dengan hati-hati, ikuti aturan yang tertera pada label, dan ulang penggunaanya sampai semua telur yang menetas ikut mati. 0iasanya insektisida hanya membunuh kutu busuk stadium nimfa dan dewasa sedangkan telurnya cukup tahan, sehingga telur harus ditunggu sampai menetas. Pada dasarnya infestasi kutu busuk erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan sanitasi yang buruk. 1leh karena itu upaya-upaya men#aga kebersihan lingkungan, :entilasi yang cukup adalah cara pencegahan yang murah agar terhindar dari serangan kutu busuk (/adi, 2!).
G.
D"agn1s"s endiagnosis gigitan kutu busuk kadang-kadang sulit, karena
gigitan kutu busuk mungkin tampak mirip dengan gigitan serangga lainnya. Petugas kesehatan akan menga#ukan pertanyaan rinci dan melakukan pemeriksaan fisik, difokuskan pada kulit. Sistem organ lain #uga akan
12
diperiksa untuk menilai tanda-tanda reaksi alergi atau tanda-tanda infeksi. 8es darah tidak perlu dilakukan. pabila dapat membawa spesimen serangga yang menggigit, ini mungkin membantu dalam membuat diagnosis (oerr, 2!3).
H.
Peng1batan ntihistamin dan kortikosteroid dapat diresepkan untuk mengurangi
reaksi alergi dan salep antiseptik atau antibiotik dapat digunakan untuk mencegah ter#adinya infeksi pada kulit (Potter, 2!2).
I.
Pengetahuan !an Per"laku $arga
a. Pengetahuan ( !no"ledge) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang ter#adi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu ob#ek. Penginderaan ter#adi melalui
pancaindera
manusia,
yakni
penglihatan,
pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain penting dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan ('otoatmod#o, 26). Pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai intensitas dan tingkat yang berbeda-beda, yang secara garis besar dapat dibagi dalam 4 tingkat pengetahuan, yaitu tahu (kno"), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis ( synthetis), dan e:aluasi (ealuation) ('otoatmod#o, 26).
13
b. Perilaku Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau ob#ek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. apat diklasifikasikan men#adi 6 kelompok (Sarwono 23 dalam nies 24)? !) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance). 2) Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan atau disebut perilaku pencarian pengobatan #health seeking behaior$. 6) Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang berespons terhadap lingkungannya sebagai determinan kesehatan manusia sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Perilaku ini antara lain mencakup ? a. Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi :entilasi, pencahayaan, lantai, dan sebagainya. b. Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (:ector) dan sebagainya.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan an! dilakukan atas kesadaran sehin!!a an!!"ta keluar!a atau keluar!a dapat men"l"n! dirina sendiri di #idan! kesehatan dan dapat #erperan akti$ dalam ke!iatan%ke!iatan kesehatan dan #erperan akti$ dalam ke!iatan&ke!iatan kesehatan di masarakat
14
('epkes * 2007)+ PHBS
di
umah
,an!!a
adalah
upaa
untuk
mem#erdaakan an!!"ta rumah tan!!a a!ar tahu* mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup #ersih dan sehat serta #erperan akti$ dalam !erakan kesehatan di masarakat+ PHBS di umah ,an!!a dilakukan untuk men-apai umah ,an!!a Sehat+ umah tan!!a sehat #erarti mampu men.a!a* menin!katkan* dan melindun!i kesehatan setiap an!!"ta rumah tan!!a dari !an!!uan an-aman penakit dan lin!kun!an an! kuran! k"ndusi$ untuk hidup sehat ('epkes * 2007)+
0.
Lan!asan &e1r"
Kutu busuk atau kepinding atau tinggi atau disebut #uga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Serangga ini aktif mencari makanan pada malam hari, mengisap darah manusia atau mamalia yang dibutuhkannya untuk memproduksi telur. Pada waktu siang hari hewan ini bersembunyi di celah-celah kayu, lubang-lubang kecil yang ada di tempat tidur atau di dinding. Cimex menyebar dengan mudah dari rumah ke rumah ter#adi dengan mudah melalui pakaian atau barang-barang lainnya (Soedarto, 2!!). i $ndonesia, sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan kasur berbahan kapuk sebagai alas tidurnya walaupun sudah banyak #uga
15
yang beralih ke kasur berbahan non kapuk seperti kasur busa, kasur pegas, dan kasur lateks (8#andra, et al., 2!6). Kasur kapuk merupakan salah satu tempat yang banyak ditemukannya kutu busuk. Kutu busuk menyukai lingkungan yang hangat dan lembab seperti di kasur. Selain itu kutu busuk #uga menyukai lipatan-lipatan #ahitan pada kasur untuk tempat bersembunyi dan berkembang biak didalam lipatan atau di celah-celah kasur tersebut (Soedarto, 2!!).
BAB III ME&6DE PENELI&IAN A.
0en"s !an #an5angan Penel"t"an
16
Cenis penelitian yang digunakan adalah sur:ei deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tu#uan utama untuk membuat gambaran tentang keberadaan kutu busuk atau Cimex sp pada kasur di rumah warga kelurahan Sungai 8iung 9empaka
P1pulas" !an %ampel !. Populasi alam penelitian ini populasinya adalah seluruh kasur yang ada
di rumah warga Kelurahan Sungai 8iung 9empaka "8 !! "; $$$
'.
$aktu !an &empat Penel"t"an ;aktu penelitian ini dilakukan pada bulan
penelitiannya adalah dilakukan di rumah warga Kelurahan Sungai 8iung 9empaka "8 !! "; $$$. D.
Instrumen !. $nstrumen untuk pemeriksaan Cimex sp $nstrumen yang digunakan yaitu ? sarung tangan, masker, pinset,
kaca pembesar, wadah sampel yang berupa plastik berperekat, label dan pulpen. 2. $nstrumen untuk mengukur kebersihan kasur dan perilaku warga
17
$nstrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui faktor-faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan keberadaan kutu busuk di kasur. E.
7ar"abel !an De/"n"s" 6peras"1nal !. Dariabel Penelitian Dariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutu busuk,
pengetahuan dan perilaku warga. 2. efinisi 1perasional a. Kutu 0usuk (Cimex sp) adalah serangga yang biasanya hidup di kasur atau di celah-celah tempat tidur. Kutu busuk ini menggigit manusia di malam hari dan makanan utamanya adalah darah manusia. 7igitan kutu ini dapat menyebabkan bentol-bentol merah
b.
disertai gatal dan rasa nyeri pada kulit. Pengetahuan dan perilaku warga adalah usaha atau tindakan yang dapat dilakukan oleh warga untuk mencegah keberadaan kutu busuk.
.
'ara Pengumpulan Data !. Persiapan Penelitian a. 1bser:asi awal di rumah warga "8 !! "; $$$ Kelurahan Sungai
8iung 9empaka 0an#arbaru. b. Penyusunan Proposal Karya 8ulis $lmiah. c. Pembuatan iBin untuk penelitian di rumah warga "8 !! "; $$$ Kelurahan Sungai 8iung 9empaka 0an#arbaru. d. empersiapkan instrument penelitian. 2. Pelaksanaan Penelitian a. Pembagian Kuesioner Sebelum lembar kuesioner dibagikan, terlebih dahulu peneliti memberikan pengarahan tentang maksud dan tu#uan penelitian, serta memberikan pen#elasan tentang cara men#aga kebersihan kasur dan cara pencegahan agar kutu busuk tidak
18
menempati kasur. Setelah itu peneliti membagikan lembar kuesioner pada seluruh responden dan sebelum pengisian, peneliti memberikan pen#elasan tentang bagaimana cara mengisi kuesioner. Setelah lembar kuesioner selesai diisi, langsung diserahkan kembali
b.
kepada peneliti. Pengambilan Sampel isiapkan wadah sampel yang telah diberi label nomor untuk setiap kasur yang diperiksa dan tanggal pengambilan sampel. Kemudian disiapkan alat yang berupa sarung tangan, kaca pembesar dan pinset. Seluruh bagian permukaan kasur diperiksa secara menyeluruh. isela sela lipatan atau #ahitan kasur #uga diperiksa, dan apabila ditemukan kutu busuk (Cimex sp), maka kutu diambil dengan menggunakan pinset dan ditampung didalam
c.
wadah sampel. Pemeriksaan Sampel Kutu busuk (Cimex sp) yang didapat dari kasur yang diperiksa, biasanya dapat dilihat dengan mata telan#ang bentuk kutu dewasanya. pabila tidak terlalu #elas, dapat digunakan kaca pembesar untuk melihatnya. ikatakan positif (E) #ika ditemukan kutu dewasa pada kasur. ikatakan negatif (-) #ika tidak ditemukan
kutu dewasa pada kasur. 6. Sumber ata Sumber data pada penelitian ini didapatkan dari data primer yang berupa hasil dari pemeriksaan sampel pada kasur dan hasil kuesioner. 3. Skala ata
19
Skala data dalam penelitian ini adalah skala data nominal untuk gambaran Cimex sp pada kasur, dimana data yang didapat berupa positif (E) dan negatif (-). Positif berarti terdapat Cimex sp pada kasur, negatif berarti tidak terdapat Cimex sp pada kasur. Skala data ordinal digunakan untuk :ariabel pengetahuan dan perilaku warga, dimana data yang didapat berupa skor baik, cukup, dan kurang. G.
Peng1lahan !an Anal"s"s Data !. Pengolahan ata a. diting data Setelah semua data terkumpul selan#utnya akan dilakukan
editing
untuk
memastikan
kelengkapan,
kesinambungan
dan
keseragaman dari data untuk :alidasi data. b. 8abulating data Pembuatan tabel digunakan untuk :ariabel yang akan diteliti, seperti data hasil kuesioner dan pemeriksaan sampel dimasukkan ke dalam tabel dengan skala nominalFordinal. c. ntry data ata dimasukkan kedalam program komputer kemudian diproses untuk memperoleh hasil yang sesuai dan yang diinginkan ('otoatmod#o, 2!2). 2.
nalisa ata ata yang diperoleh berupa data primer yaitu hasil pemeriksaan sampel di kasur dan hasil kuesioner dikumpulkan dan dianalisa secara statistik deskriptif berupa frekuensi dan persentase (5), disa#ikan dalam bentuk tabel dan diagram. Pembuatan kuesioner menggunakan skala 7uttman dengan menggunakan pilihan ganda dan untuk penelitian pada skala 7uttman #awaban
20
G+aH atau G0enarH diberi nilai ! dan untuk #awaban G8idakH atau GSalahH diberi nilai . Klasifikasi penilaian menggunakan rumus menurut rikunto (2!) ?
P
I
Keterangan ? P I Persentase f I Cumlah #awaban GyaH atau GbenarH ' ICumlah soal engan kriteria sebagai berikut ? !. 0aik I skor &4-! 5 2. 9ukup I skor *4-&* 5 6. Kurang I skor J *4 5
H.
0a!8al Pen4usunan K&I dapun Karya 8ulis $lmiah ini sepenuhnya dilaksanakan pada
semester D$ tahun 2!*. 8erdiri dari beberapa tahapan, yakni ? 8abel !. Cadwal Penyusunan Karya 8ulis $lmiah 0ulan 'o
Kegiatan
Can
!
Penga#uan Cudul
2
Penyusunan Proposal
6
Konsultasi Proposal
3
>#ian Proposal
*
Perbaikan Proposal
4
Pelaksanaan Penelitian
&
Pengumpulan L Pengolahan ata
ar
pr
ei
Cun
Cul
21
Penyusunan aporan K8$
%
>#ian khir Program